Anda di halaman 1dari 3

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN I

Sesungguhnya didalam penyelenggaraan pemerintahan lazimnya dinegara – negara dianut


2 prinsip :

1. Prinsip Keahlian

Lebih menunjuk kepada penyelenggaraan / pelaksanaan fungsi keahlian menurut sektoral /


bidangnya.
Asas keahlian (Prinsip) adalah : bahwa susunan pemerintahan baik dipusat maupun
didaerahnya diambil dari orang yang ahli dibidangnya masing – masing.

2. Prinsip Kedaerahan

Sebab munculnya asas kedaerahan adalah begitu luasnya kepentingan pemerintah pusat
dalam mengetahui rakyat sesuai dengan kebutuhan masyarakat, maka dipakailah asas
kedaerahan ini.
Dengan adanya asas ini munculnya desentralisasi.

Secara keilmuan yang sering muncul pada masalah kedaerahan ini timbul desentralisasi.

Dari desentraliasi muncul ilmu – ilmu / pembagian yang lain seperti :

1. Desentralisasi teritorial (Desentralisasi)

Adalah pendelegasian /penyerahan yang dilakukan oleh pemerintah kepada badan umum
yang berbadan pemerintahan sendiri untuk membina keputusan dan pertumbuhan
keseluruhan keputusan penduduk yang terbatas suatu wadah tertentu yang mereka gali

2. Desentralisasi fungsional

Adalah penyelenggaraan urusan – urusan keputusan tersebut menurut dinas –


dinas/lembaga (tegasnya menurut kepentingan intern) yang menyangkut hajat hidup orang
banyak.

3. Desentralisasi administratif / dekonsentrasi)

Adalah pada prinsipnya merupakan pelimpahan sebahagian wewenang kepada alat


perlengkapannya didaerah untuk membantu mengerjakan pekerjaan.
Izinnya urusan – urusan ini yang dilimpahkan tidak berbentuk konkrit/dalam untuk formalitas
mempunyai bagian – bagian tertentu yang tidak formal.
Ex. Gubernur

Kenapa perlu dianut asas desentralisasi oleh para pemerintah daerah ??


Para ahli menyatakan :
Ada 5 alasan dianutnya desentralisasi yaitu :

1. Dari sudut politik


-----> mencegah, penumpukan kekuasaan berada pada satu pihak

2. Dari bidang politik

-----> sekaligus sebagai tindakan pendemokrasian, artinya ikutnya masyarakat dalam


pemerintahan

Ada 2 bentuk pembagian kekuasaan negara :


a.      Secara vertikal
Menurut fungsinya
  Trikotomi
  Minimal dalam sebuah negara harus dibagi alam 3 fungsi yaitu :
  Legislatif
o   Membuat aturan
o   Dilaksanakan oleh legislatif body
  Eksekutif
o   Melaksanakan aturan yang dibuat oleh legislatif body
o   Menyelenggarakan pemerintahan
Ex : Lembaga Kepresidenan
  Yudikatif
o   Membentuk MA dan MK
Menurut Jhon Lock, kekuasaan terdiri atas :
Ada 3 macam pembagian kekuasaan, yaitu :
  Legislatif
  Eksekutif
Yudikatif masuk dalam eksekutif
  Federatif
Inggris punya 55 negara jajahan. Dimana ini meniru pemikiran dari Imperium Romawi Kuno
yaitu Ulfianus, dimana ada 2 macam hukum :
  Hukum Publik
 Hukum yang mengatur antara negara Romawi dan negara jajahan
  Hukum Privat
 Hukum yang mengatur antara negara Romawi dan masyarakat

menurut Montesqiu
50 tahun kemudian Montesqiu merubahnya. Menurut Montesqiu Yudikatif harus dipisah dari
Eksekutif, sehingga ada 3 pembagian kekuasaan :
  Legislatif
  Eksekutif
  Yudikatif
Sistem pemerintahan di Prancis berbentuk Absolut, dimana LEY berada pada satu
tangan. Maka pada masa pemerintahan Louis XVI ada semboyan :
E’stat
‘Negara adalah saya

Apa yang saya ucapkan adalah hukum


Menurut Jhon Lock
Di Prancis, Kekuasaan negara sudah dibagi

b.      Secara vertikal


Pembagian kekuasaan secara bertingkat, maka akan menimbulkan 2 corak
tergantung pada bentuk negara.
Jika :
  Negara Kesatuan
Ada 3 macam :
  Sentralisasi
 Ya memegang kendali adalah Pemerintah Pusat, semua bersumber dari Pemerintah
Pusat.
  Dekonsentrasi
 Pendelegasian wewenang dari pusat kepada aparat yang di daerah.
Ex. Gubernur sebagai kepala wilayah.
  Desentralisasi
o   Tidak semua dipegang oleh pusat, tetapi hanya hal-hal tertentu yang dipegang oleh pusat
dan yang lainnya dipegang oleh Pemda.
o   Melahirkan Pemda/Otoda
(Menerima daerah otonom)

  Negara Serikat
Pemerintah federal dengan segala kewenangannya dimana kewenangan itu berasal dari
negara-negara merdeka yang bergabung tersebut. Setelah bergabung baru negara tersebut
menjadi negara bagian. Dan masing-masing negara bagian punya UU sendiri.

Macam – macam system otonomi

1. Otonomi Materil

Bahwa pelimpahan kewenangan kepada daerah itu didasarkan kepada isi dari urusan
tersebut ditetapkan secara kwalitatif satu persatu dari kewenangan pemerintahan tersebut.
System ini mulai dianut di Indonesia oleh UU No. 22 tahun 1998.

2. Otonomi Formil

Tolak ukurnya tergantung pada daya guna dari urusan yang dilimpahkan sehingga
pelimpahan wewenang tersebut tidak ditetapkan secara rinci dalam UU walaupun
diserahkan secara formal.

3. Otonomi Riil

Otonomi tergantung kebutuhan nyata didaerah pelimpahan kewenangan sesuai dengan


factor dan keadaan nyata dari daerah dianut oleh UU otonomi no. 1 tahun 1977.

Anda mungkin juga menyukai