Anda di halaman 1dari 29

TRANSAKSI

BISNIS
INTERNASIONAL
“ Safeguard“
Dr. SARLES GULTOM,SH.,MH
SAFEGUARD

Safeguard (Tindakan Pengamanan)

“tindakan yang diambil pemerintah untuk memulihkan kerugian serius dan atau
untuk mencegah ancaman kerugian serius dari industri dalam negeri sebagai akibat
dari lonjakan impor barang sejenis atau barang yang secara langsung merupakan
saingan hasil industri dalam negeri dengan tujuan agar industri dalam negeri yang
mengalami kerugian serius dan atau ancaman kerugian serius tersebut dapat
melakukan penyesuaian struktural ”

Ruang Lingkup Safeguard Agreement

● berlaku untuk keadaan peningkatan impor secara umum


● pada dasarnya berlaku untuk semua barang
● dikecualikan untuk tekstil dan produk pertanian serta perdagangan jasa
- tekstil diatur dalam Agreement on Textiles and Clothing (ATC)
- produk pertanian diatur dalam Agreement on Agriculture (AA)
- produk jasa diatur dalam General Agreement on Trade in Services (GATS)
Peningkatan Impor

ABSOLUT
Terjadi peningkatan impor dalam satuan
ukur tertentu, misalnya ton atau satuan lain

P EN I N GK ATAK AN
I M P OR
RELATIF
Perbandingan secara relatif antara barang
Impor terhadap produksi dalam negeri atas
barang serupa atau barang yang secara
langsung tersaingi

Peningkatan impor secara relatif bisa terjadi dalam situasi dimana barang impor jumlahnya konstan
(tidak meningkat) tetapi dalam tahun tersebut terjadi penurun produksi dalam negeri sehingga dari
Segi perbandingan impor dan produksi dalam negeri terjadi peningkatan secara relatif.
Kuantitas dan Jangka Waktu Peningkatan Impor

Pendapat Appellate Body WTO

Peningkatan impor terjadi dalam keadaan :


❑ rentang waktu yang paling akhir
❑ cukup mendadak
❑ cukup tajam ;
❑ cukup signifikan dalam kuantitas dan kualitas impornya
❑ menyebabkan terjadinya kerugian serius atau ancaman kerugian serius terhadap
industri dalam negeri

Rentang waktu tidak terlalu panjang, karena kemungkinan kerugian bagi industri
dalam negeri secara langsung bukan diakibatkan oleh peningkatan barang impor
dan kerugian tersebut terjadi bukan dalam keadaan mendadak atau sifatnya yang
tidak terduga, tetapi karena masalah struktural industri di dalam negeri.
Barang Serupa atau Secara langsung tersaingi

BARANG SERUPA

KESAMAAN KARAKTERISTIK FISIK

Putusan Panel dalam Kasus Daging Domba (Lamb Meat) di USA


Industri Dalam Negeri produk daging domba berbeda dengan peternak yang
memelihara domba hidup

BARANG SECARA LANGSUNG TERSAINGI

KESAMAAN KEGUNAAN

Putusan Panel dalam Kasus Susu Segar (Raw Milk) di KOREA


Susu segar dipersamakan dengan susu bubuk karena terdapat kesamaan
dalam kegunaan akhir
Pengertian Industri Dalam Negeri

1. Produsen yang menghasilkan barang


tertentu yang serupa atau secara
langsung tersaingi dengan barang
INDUSTRI DALAM NEGERI impor yang diselidiki
Article 4.1 Safeguard Agreement
2. Dilakukan evaluasi terhadap seluruh
atau sebagian besar (major
proportion) dari industri dalam negeri
Beberapa Indikator Kerugian/ Ancaman Kerugian

1. Penjualan menurun
2. Laba menurun
3. Produksi menurun K
4. Pangsa pasar menurun A Harus dapat dibuktikan :
5. Produktifitas menurun U
6. Utilisasi kapasitas menurun S 1. Peningkatan impor sebagai
7. ROI terganggu Penyebab langsung kerugian
A
8. Harga cenderung menurun
9. Besaran margin dumping L
2. Faktor lain penyebab kerugian
10.Cash flow negatif I harus bisa dipisahkan dan
11.Pengurangan tenaga kerja T dibuktikan
12.Pertumbuhan perusahaan A
terganggu S
13.Investasi terganggu
14.Kemampuan meningkatkan
modal terganggu
Sanksi/ Tindakan Remedi Perdagangan

QUOTA I MPOR

SAFEGUARD BEA MASUK SAFEGUARD


PROSES PENYELIDIKAN SAFEGUARD
KEPPRES RI NO. 84 TAHUN 2002
Tentang
Pengamanan Industri Dalam Negeri dari Akibat Lonjakan Impor
Permohonan lengkap
Dengan dokumen pendukung

Penyelidikan ditolak, bukti


awal tidak mendukung adanya
30 hari Lonjakan impor dan kerugian
atau ancaman kerugian

Mulai penyelidikan mulai pembuktian kerugian


Adanya lonjakan impori

60 hari

60 hari Penghentian jika tidak ada


Putusan awal terjadi kerugian
Lonjakan impor/ kerugian

Putusan awal adanya lonjakan


Penyelidikan kerugian
impor (pengenaan bea
masuk safeguard sementara) dilanjutkan
PROSES PENYELIDIKAN SAFEGUARD
(Sambungan)

Kemungkinan menerims tawaran


penyesuaian harga dan
Penghentian penyelidikan
90 hari
90 hari
Penghentian tidak ada
Lonjakan impor

Putusan final terjadinya Dengar pengapat


Lonjakan impor

30 hari

Pengenaan tindakan safeguard Putusan final kerugian


berupa quota, bea masuk
safeguard atau kombinasi
keduanya Rugi

Pengembalian bea masuk


Tidak rugi
sementara yang telah dibayar

Penghentian penyelidikan
TERIMA KASIH
TRANSAKSI PERDAGANGAN JASA
INTERNASIONAL

Dr. SARLES GULTOM,SH.,MH


MODA PERDAGANGANJASAINTERNASIONAL

Trade in Services :

– CROSS BORDER : Jasa yang diberikan dari suatu wilayah


negara ke wilayah negara lainnya, misalnya jasa yang
mempergunakan media telekomunikasi;

– CONSUMPTION ABROAD : Jasa yang diberikan dalam


suatu wilayah negara kepada konsumen dari negara lain,
misalnya turisme;

– COMMERCIAL PRESENCE : Jasa yang diberikan melalui


kehadiran badan usaha suatu negara dalam wilayah
negara lain, misalnya pembukaan kantor cabang bank
asing;

– PRESENCE OF NATURAL PERSON : Jasa yang


diberikan oleh warga negara suatu negara wilayah negara
lain, misalnya jasa konsultan, pengacara dan akuntan.
GENERAL AGREEMENT ON TRADE IN SERVICES (GATS)

GATS meletakkan aturan-aturan dasar


bagi perdagangan internasional di bidang
jasa

menetapkan kewajiban yang berlaku bagi


seluruh “measures” yang mempengaruhi
perdagangan jasa internasional

komitmen berlaku untuk sektor jasa dan


sub sektor jasa yang terdaftar pada
Schedule of Commitment
KOMITMENLIBERALISASI PERDAGANGANJASAINTERNASIONAL GATS (1)

1. Negara anggota World TradeOrganization (WTO)


dilarang untuk membatasi jumlah penyedia jasa, dalam
bentuk kuota, monopoli, pemberian hak-hak eksklusif,
atau karena alasan kebutuhan ekonomi

⌦ mekanisme penyediaan jasa di lingkungan negara anggota


WorldTrade Organization (WTO) terjadi semata-mata karena
mekanisme pasar dan tidak diintervensi oleh peraturan-
peraturan yang dibuat oleh pemerintah negara setempat

⌦ Tidak dibenarkan pembatasan jumlah pekerja yang boleh


bekerja di suatu negara anggota.
KOMITMENLIBERALISASI PERDAGANGANJASAINTERNASIONAL GATS (2)

2. Tidak membatasi jumlah total pelayanan jasa dalam bentuk


kuota atau persyaratan kebutuhan ekonomi.

a dilarang dilakukan pembatasan terhadap jumlah dari jenis


pelayanan jasa yang akan disediakan oleh pemasok jasa
dari luar negeri

a semua negara anggota WorldTrade Organization (WTO) yang


memiliki potensi memasok jasa, diharapkan akan memiliki
kesempatan seluas-luasnya untuk dapat memasok semua
jenis jasa tersebut tanpa ada hambatan kuantitatif.
KOMITMENLIBERALISASI PERDAGANGANJASAINTERNASIONAL GATS (3)

3. Tidak membatasi nilai total transaksi jasa atau


kekayaan dalam bentuk kuota atau persyaratan
kebutuhan ekonomi

dilarang adalah menentukan batas maksimal


nilai pemasokan jasa yang berasal dari suatu
negara tertentu dalam suatu kurun waktu
tertentu
KOMITMENLIBERALISASI PERDAGANGANJASAINTERNASIONAL GATS (4)

4. Tidak membatasi jumlah personel yang


dipekerjakan oleh penyedia jasa atau yang
dipekerjakan di sektor jasa tertentu dalam bentuk
kuota atau persyaratan kebutuhan ekonomi

❖ Personel yang dipekerjakan oleh pemasok jasa


jumlahnya tidak boleh dibatasi oleh negara di
tempat pemasokan jasa dilakukan.
MARKET ACCESS

Dilarang mengeluarkan kebijakan yang memiliki


tujuan untuk:

1. Pembatasan jumlah pemasok jasa


(misalnya dalam bentuk kebijakan kuota,
monopoli, pemasok jasa ekslusuif, dll)

2. Pembatasan nilai nilai transaksi jasa atau


aset Hanya terikat pada
Market access commitment
3. Pembatasan jumlah jasa atau kuantitas out Yang telah diberikan
put Negara anggota

4. Pembatasan jumlah personil yang


dipekerjakan dalam sektor jasa tertentu atau
pembatasan jumlah pekerja yang
dipekerjakan oleh pemasok jasa yang secara
langsung berhubungan dengan
kegiatan penyediaan jasa secara khusus.
PRINSIP-PRINSIP P E R D A G A N G A N J A S A (1)

Most-favoured-nation treatment (non-


discrimination);
Protection through specific commitment
(termasuk market acces),
Transparansi;
Peningkatan partisipasi negara sedang
berkembang;
Integrasi ekonomi;
Liberalisasi bertahap ; dan
Keadaan darurat
PRINSIP-PRINSIP P E R D A G A N G A N J A S A (1)

➊ Most-favoured-nation (non-discrimination)

perlakuan yang sama harus diberikan terhadap


services supplier dari suatu negara dengan
negara lainnya.

Tidak ada perbedaan perlakuan services


supplier berdasarkan asal negara
PRINSIP-PRINSIP P E R D A G A N G A N J A S A (2)

➋ national treatment (non-discrimination)

perlakuan yang diberikan terhadap domestic


services supplier dengan foreign services supplier

dalam market acces pengertiannya adalah


perlakuan yang diberikan terhadap foreign services
supplier oleh suatu negara harus sesuai dengan
persyaratan dan pembatasan yang tercantum di
dalam Schedule of Commitments (SOC) negara itu
PRINSIP-PRINSIP P E R D A G A N G A N J A S A (3)
➌ Protecting Through Specific Commitments

proteksi yang dapat dilakukan dalam perdagangan jasa


adalah dalam bentuk SoC yang dibuat masing-masing
negara sesuai dengan keadaan negara tersebut

SoC dirundingkan dengan mitra dagang.

Positive list dipergunakan di dalam membuka


sektor/sub-sektor maupun transaksi kepada foreign
services supplier. Artinya hanya sektor/sub-
sektor/transaksi yang dibuat dalam SOC yang dapat
dimasuki oleh foreign services supplier sesuai dengan
persyaratan atau pembatasan yang ada
PRINSIP-PRINSIP P E R D A G A N G A N J A S A (4)
❹ Transparansi

semua anggota mempublikasikan semua peraturan


perundangan, pedoman pelaksanaan, serta semua
keputusan dan ketentuan yang berlaku secara umum
yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat maupun daerah
yang mempunyai dampak pada pelaksanaan GATS

memberitahukan Council for Trade in Services (salah satu


“badan” dalam WTO) atas setiap perubahan atau
dikeluarkannya peraturan perundangan yang baru yang
berdampak terhadap perdagangan jasa yang
dicantumkan dalam SOC.
PRINSIP-PRINSIP P E R D A G A N G A N J A S A (5)
O Peningkatan Partisipasi Negara Sedang Berkembang

dalam kondisi-kondisi tertentu WTO memberikan perlakuan khusus


kepada negara berkembang

kepada negara sedang berkembang juga diberi kemudahan dalam


rangka meningkatkan partisipasinya melalui perundingan SOC yang
menyangkut :
a) Peningkatan kapasitas jasa dalam negeri dan efisiensi serta
daya saing sektor jasa dalam negeri antara lain melalui akses
kepada
teknologi secara komersial;
b) Perbaikan akses terhadap jaringan distribusi dan informasi ; dan
c)Liberalisasi akses pasar untuk sektor-sektor dan cara pemasokan
yang menjadi kepentingan bagi ekspor negara berkembang (Pasal IV
(1) GATS)
PRINSIP-PRINSIP P E R D A G A N G A N J A S A (6)
➏ Integrasi Ekonomi

❖ GATS secara prinsip tidak melarang Negara anggota untuk bergabung dengan
organisasi kerjasama ekonomi regional
❖ Persyaratan yang ditentukan oleh Pasal V GATS tersebut adalah sebagai berikut :

✓ Harus meliputi banyak sektor;


✓ Penghapusan ketentuan diskriminatif yang ada dan/atau pelarangan tindakan baru yang diskriminatif;
✓ Tidak meningkatkan hambatan perdagangan jasa secara keseluruhan pada sektor atau subsektor
dibandingkan dengan tingkat hambatan yang ada sebelum diadakannya kerjasama;
✓ Pemasok jasa yang berbentuk badan hukum milik negara bukan anggota kerjasama yang berusaha di
banyak sektor harus diperlakukan sama dengan ketentuan kerjasama
✓ Apabila kerjasama regional tersebut dibentuk antara sesama negara berkembang, kepada mereka
harus diberikan fleksibilitas sesuai dengan tingkat pembangunannya.
✓ Apabila suatu negara memperoleh keuntungan dengan adanya kerjasama regional yang dibentuk,
anggota kerjasama tersebut tidak boleh meminta kompensasi dari anggota yang memperoleh
keuntungan itu.
PRINSIP-PRINSIP P E R D A G A N G A N J A S A (7)

0 Liberalisasi Bertahap

Untuk mencapai liberalisasi perdagangan jasa


total cara yang ditempuh adalah secara
bertahap, mengingat tidak samanya tingkat
pertumbuhan masing-masing anggota WTO.

mewajibkan semua anggota WTO untuk


melakukan putaran negosiasi secara
berkesinambungan.
PRINSIP-PRINSIP P E R D A G A N G A N J A S A (8)

❽Keadaan Darurat
▪ Dalam keadaan darurat dibenarkan untuk melakukan penyimpangan sementara dari
komitmen yang diberikan

▪ Penyimpangan tersebut dapat dilakukan dalam hal kesulitan negara pembayaran.


Dalam kondisi seperti ini anggota diperkenankan melakukan pembatasan-
pembatasan di dalam perdagangan jasa yang telah dicantumkan dalam SOC-nya.
Pembatasan tersebut harus dilakukan dengan syarat :
a. Tidak menimbulkan diskriminasi di antara sesama anggota ;
b. Konsisten dengan ketentuan International Monetary Fund (IMF);
c. Menghindarkan kerugian komersial, ekonomi dan keuangan anggota lainnya;
d. Tidak melebihi hal-hal yang perlu untuk mengatasi keadaan ;
e. Harus bersifat sementara dan dihapuskan secara bertahap.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai