Dagna Puspabhita
Enrico Fernanda
Lucky Dwi H
Novia Karen
Syifa Zuraida
Yehezkiel L. Tobing
ANALISA ROA & ROE
ROA Salah satu rasio profitabilitas yang
dapat mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba
(Return On dari aktiva yang digunakan. ROA sering
digunakan untuk membandingkan
Assets)
performa bisnis Anda dibandingkan
competitor dan industri sejenis.
Equity)
Return On Assets
NPM
(Net Profit
ROA Margin)
(Return On Assets) TATO
(Total Asset Turn
Over)
Return On Assets
TATO
NPM ROA
(Profitability) X
(TOTAL ASSET TURN
OVER) = (RETURN ON ASSETS)
Return On Equity
ROA
ROE (Return On
Assets)
(Return On Leverage
Equity)
(Equity
Multiplier)
Return On Equity
Net Profit Margin dipengaruhi oleh efisiensi perputaran aset ( TATO). Semakin tinggi perputaran
aset perusahaan maka akan meningkatkan laba bersih perusahaan yang kemudian dapat
meningkatkan Return on Asset atau imbal hasil atas aset yang dimiliki perusahaan.
Hasil Analisa ROA
WIIM
Pada tabel WIIM ,terdapat penurunan efisiensi perputaran asset (TATO) pada
perusahaan sehingga menurunkan laba bersih perusahaan yang akhirnya
menurunkan Return on Asset perusahaan.
Perbandingan Analisa ROE GGRM dan WIIM
GGRM WIIM
Leverag Leverag
ROA ROE ROA ROE
e e
Penurunan nilai hutang sebagai leverage akan meningkatkan laba jika perusahaan mampu
menjaga efisensi perputaran aset tetapi jika perusahaan tidak mampu menjaga efisiensi
perputaran aset, penurunan hutang belum tentu akan berdampak baik bagi laba perusahaan.
Hasil Analisa ROE
Analisis
Risiko Analisis
Jangka Risiko
Pendek Jangka
Panjang
Current Ratio
Merchandise Invetory
Turn Over
Rasio
Likuiditas
Jangka
Long
Panjang
Debt to Term
Equity Debt to
Debt to Ratio Equity
Assets
Ratio
Times
Interes
t
Earne
d
ANALISA RISIKO
PT GUDANG GARAM TBK &
PT WISMILAK INTI MAKMUR TBK
Analisa Risiko Berdasarkan Faktor
Eksternal
Risiko eksternal dapat dibagi menjadi dua yaitu :
Kebijakan Bank Sentral Amerika The Fed Jika The Fed menaikkan suku bunga, biasanya Dollar
akan menguat terhadap rupiah dan ini menguntungkan
bagi perusahaan rokok karena pendapatan mereka dari
ekspor berbasis Dollar. Jika dollar melemah akan
berdampak sebaliknya
Perubahan Harga komoditas Perubahan harga minyak juga menjadi risiko bagi
perusahaan karena distribusi produk menggunakan
minyak. Jika harga minyak semakin tinggi biaya
operasional perusahaan busa membengkak.
Dengan
menggunakan data rasio GGRM tahun 2015 berikut ini,
1. Debt/Equity = 0.67
2. Quick ratio = 0.22
3. Asset turnover = 1.11
4. Gross profit margin = 22.01 %
5. Modal saham= (Jutaan Rp)
6. Laba ditahan = 36.899.588 (Jutaan Rp)
7. Inventory turnover = 5.0695
8. Receivable turnover = 44,87
maka susunan laporan keungan proforma untuk tahun 2016:
Laporan Keuangan Proforma GGRM
Laporan Keuangan Proforma GGRM
Laporan Keuangan Proforma GGRM
Laporan Keuangan Proforma WIIM
Dengan menggunakan data rasio WIIM tahun 2015 berikut ini, maka
susunan laporan keungan proforma untuk tahun 2016:
1. Debt/Equity = 0.42
2. Quick ratio = 2.84
3. Asset turnover = 1,37
4. Gross profit margin = 30,4%
5. Modal saham= 209.987
6. Laba ditahan = 423.744
7. Inventory turnover = 2,4131
8. Receivable turnover = 29,50
maka susunan laporan keungan proforma untuk tahun 2016:
Laporan Keuangan Proforma WIIM
Laporan Keuangan Proforma WIIM
Laporan Keuangan Proforma WIIM
Kesimpulan Laporan
Keuangan Proforma
Proyeksi keuangan sendiri merupakan suatu penyusunan
tindakan bagi perusahaan bagi perusahaan sebagai pedoman
pelaksanaan aktivitas di masa mendatang.
Proyeksi pro forma dapat dilakukan pada setiap tingkatan rincian
yang diinginkan. Laporan keuangan pro forma merupakan suatu
alat yang penting untuk manajer keuangan.
Proses penyusunannya dapat cukup sederhana, jika hanya untuk
satu periode perencanaan dan atas dasar satu kondisi tertntu.
Tetapi laporan keuangan juga dapat menjadi rumit, jika proyeksi
dilakukan untuk beberapa periode dan dengan dasar beberapa
asumsi.
ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN
Analisis terhadap peluang
kebangkrutan suatu
perusahaan dipandang
penting bagi suatu
perusahaan. Analisis ini
tidak hanya diperuntukkan
bagi perusahaan yang sehat
saja melainkan untuk
perusahaan-perusahaan
yang dianggap sehat.
Model
Prediksi
Model Kebangkr
Univariat utan
Model e
Multivaria
te
Model Univariate
Model univariat dalam prediksi kebangkrutan suatu perusahaan
digunakan untuk mengkaji hubungan antara rasio keuangan tertentu
dengan kebangkrutan suatu perusahaan. Atau dengan kata lain model
univariat mengkaji rasio keuangan secara parsial.
Menurut Hanafi (2004:655), analisis univariate dilakukan dengan melihat variabel keuangan yang diperkirakan
mempengaruhi atau berkaitan dengan kebangkrutan dengan menganalisis terpisah. Sedangkan menurut Bappepam
(2005), analisis rasio merupakan macam rasio keuangan seperti modal kerja, rasio-rasio profitabilitas, tingkat
husalah satu bentuk analisis univariate, cara ini yang pada umumnya digunakan investor untuk menghitung dan
menganalisis berbagai tang atau leverage, dan likuiditas untuk mendeteksi tanda-tanda kebangkrutan suatu
perusahaan, tetapi timbul suatu permasalahan yaitu masing-masing rasio mempunyai kegunaan dan memberikan
indikasi yang berbeda mengenai kesehatan keuangan perusahaan.
Model Multivariate
Model multivariat merupakan suatu model yang
mengkombinasikan beberapa rasio keuangan secara
bersama-sama (simultan) memprediksi kebangkrutan
suatu perusahaan. Model Z-Score merupakan salah satu
model multivariat telah dikembangkan olehEdward
Altman.
Dengan menggunakan rasio keuangan sebagai input, kemudian memilih
serangkaian rasio keuangan yang paling baik membedakan antara
perusahaan yang bangkrut dan tidak bangkrut.
Analisa Prediksi Kebangkrutan
Hasil ratio yang dipilih meliputi serangkaian koefisien yang kemudian dikalikan
dengan rasio keuangan sebagai variabel prediktor kemudian dijumlahkan dan
menghasilkan multivariate score (Z-Score). Ketentuan hasil temuan sebagai
berikut:
1. Skor di bawah cut off point menunjukkan peluang bangkrut besar
2. Skor di atas cut off point menunjukkan peluang bangkrut kecil
Dari hasil penelitian Altman menemukan lima rasio keuangan yang dianggap
paling baik membedakan perusahaan yang sehat dan bangkrut. Kelima rasio
keuangan tersebut adalah:
(Net Working Capital to Total
Assets=X1)
Rasio ini menunjukkan risiko likuiditas jangka pendek perusahaan,
dimana hasil pengukurannya menunjukkan struktur aktiva perusahaan.
Semakin besar rasio ini maka semakin kecil risiko bagi perusahaan.
Sebaliknya, semakin kecil rasio ini maka semakin besar risiko bagi
perusahaan.
Net working capital
Nama (Rp million)
Total asset Ratio
perusahaan (Rp million)
0.291681
GGRM 18,523,345 63,505,413
276,761 0.207637
WIIM 1,332,908
(Retained Earnings to Total
Assets=X2)
Rasio ini menunjukkan profitabilitas perusahaan, dimana hasil
pengukurannya menunjukkan tingkat penggunaan laba ditahan untuk
membiayai aktiva perusahaan.
Ukuran Keterangan
GGRM 1.2 0.291 0.3492 1.4 0.581 0.8134 3.3 0.243 0.8019
WIIM 1.2 0.207 0.2484 1.4 0.301 0.4214 3.3 0.133 0.4389
X4 X5 Z-score
Tabel diatas menunjukan bahwa GGRM dan WIIM memiliki nali Z-score diatas 3.00 yang berarti kedua perusahaan
memeiliki peluang yang kecil untuk bangkrut,tetpia GGRM memiliki Z score yang lebih besar dibanding WIIM
yang menunjukan bahwa peluang bangkrut GGRM lebih kecil dibanding WIIM
Info Pasar Dalam Analisis Keuangan
Rp = Return portofolio
w1, w2, .. wn = bobot untuk masing-masing investasi
R1, R2, .. RN = Return untuk tiap-tiap alternatif investasi
MODEL INDEKS TUNGGAL
Data Imbal hasil saham (R) didapat dari rata-rata return pada saat keadaan ekonomi resesi,normal
dan baik.
WIIM
E = (0,2)(-0,2)+(0,3)(0,1)+(0,5)(0,15) = 0,065 = 6,5 %
= 0,2(-0,2-0,065)2 + 0,3(0,1-0,065)2+ 0,5(0,3-0,065)2 = 0,0420251/2 = 20,5 %
Return dan Risiko Portofolio
Apabila i (return yang diharapkan dari suatu sekuritas) sebesar 5% dan Return pasar yang
diharapkan 15%. diambil dari risiko sistematis harga saham. Risiko pasar diprediksi sebesar
15% dan error 5%.
GGRM
E(Ri) = i+ i E(Rm)
E(Ri) = 5% + 0,649273 (15%) = 14,73%
i2= i2m2+ ei2 = (0,649273)2 (15%)2 + (5%)2 =0,01198499
i = 10,94%
WIIM
E(Ri) = 5% + 1,178518 (15%) = 22,67%
i2 = (1,178518)2 (15%)2 + (5%)2 =0,033750
i = 18,37%
Return GGRM dan WIIM dengan metode
CAPM
Rf diambil dari BI Rate sebagai investasi bebas risiko. Rm merupakan return pasar
yang diharapkan secara umum. diambil dari risiko sistematis harga saham.
GGRM
E(Ri)=Rf + i (E(Rm)-Rf )
E = 4,75% + 0,649273 ( 15%-4,75%) = 11,405%
WIIM
E = 4,75% + 1,178518 ( 15%-4,75%) = 16,82%
THA
NK
YOU