perlengkapan negara tingkatan lebih atas kepada bawahannya guna melancarkan pekerjaan di dalam melaksanakan tugas pemerintahan ◼ UU No. 5 Tahun 1974 Pasal 1 huruf (f) “Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari pemerintah atau Kepala Wilayah atau Kepala Instansi Vertikal tingkat atasnya kepada pejabat-pejabatnya di daerah”. ◼ berdasarkan Pasal 1 huruf (f) UU No. 22 Tahun 1999 yang menentukan bahwa : “Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah dan atau perangkat pusat di daerah”. ◼ Pasal 1 ayat (8) UU No. 32 Tahun 2004 : “dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang pemerintahan oleh Pemrintah kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu”. CIRI-CIRI DEKONSENTRASI
◼ bentuk pemencaran adalah pelimpahan;
◼ pemencaran terjadi kepada pejabat sendiri (perorangan); ◼ yang dipencarkan (bukan urusan pemerintahan) tetapi wewenang untuk melaksanakan sesuatu; ◼ yang dilimpahkan tidak menjadi urusan rumah tangga sendiri. KEUNTUNGAN DEKONSENTRASI ◼ mengurangi keluhan-keluhan daerah ◼ membantu pemerintah dalam merumuskan perencanaan dan pelaksanaan melalui aliran informasi yang intensif yang disampaikan dari daerah ke pusat ◼ memungkinkan terjadinya kontak secara langsung antara Pemerintah dengan yang diperintah/rakyat HUBUNGAN DESENTRALISASI DAN DEKONSENTRASI
◼ pertama dekonsentrasi hakekatnya sama dengan
desentralisasi, hal ini disebabkan keduanya mengandung “pemencaran” ◼ Kedua dekonsentrasi hakekatnya merupakan subsistem desentralisasi, karena desentraslisasi bersifat kenegaraan, sehingga penyelenggaraan desentralisasi merupakan bagian dari organisasi negara dan menunjukan tatanan penyelenggaraan negara. Sedangkan dekonsentrasi bersifat kepegawaian (ambtelijke) ◼ Dekonsentrasi adalah unsur desentralisasi Dekonsentrasi tidak lain dari pada salah satu jenis desentralisasi, dekonsentrasi adalah pasti desentralisasi tetapi desentralisasi tidak selalu berarti dekonsentrasi DESENTRALISASI >< SENTRALISASI
◼ Sentralisasi = pemusatan, desentralisasi =
pemencaran ◼ Kelebihan sentralisasi : ✓ menjadi landasan kesatuan kebijaksanaan lembaga atau masyarakat; ✓ mencegah nafsu memisahkan diri dari negara dan dapat meningkatkan rasa persatuan; ◼ meningkatkan rasa persamaan dalam perundang- undangan, pemerintahan dan pengadilan sepanjang meliputi kepentingan serluruh wilayah dan bersifat serupa ◼ terdapat hasrat lebih mengutamakan umum dari pada kepentingan daerah, golongan atau perorangan ◼ Sentralisasi meletakan (dasar) kesatuan politik masyarakat (de politieke eenheid van de gemeenschap); ◼ memperkokoh perasaan persatuan (perasaan setia kawan) (versterking van het saamhorigheidsgevoel); ◼ Mendorong kesatuan dalam pelaksanaan hukum (de eenheid van rechtsbedeling); ◼ membawa kepada penggalangan kekuatan (bundeling van krachten); ASAS OTONOMI DAN TUGAS PEMBANTUAN
◼ Bentuk desentralisasi → otonomi dan tugas
pembantuan (medebewind) ◼ Secara etimologi otonomi berasal dari kata oto (auto = sendiri) dan nomoi (= nomoi = nomos = undang-undang/aturan) yang berarti mengatur sendiri, wilayah atau bagian negara atau kelompok yang memerintah sendiri ◼ Di dalam tata pemerintahan otonomi diartikan sebagai mengurus dan mengatur rumah tangga sendiri ◼ Otonomi juga diartikan sebagai sesuatu yang bermakna kebebasan atau kemandirian (Zelfstandigheid) tetapi bukan kemerdekaan (Onafhankelijkheid). ◼ KESIMPULAN : otonomi tidak lain adalah suatu kemandirian atau kebebasan daerah untuk mengatur sendiri (selfregeling) atau (zelfwetgeving) dan menyelenggarakan urusan serta kepentingannya berdasarkan inisiatif dan prakarsa serta aspirasi masyarakat daerah
HPU PPT 8 Peranan - Peradilan - Dalam - Proses - Penegakan - Hukum - Uu - No.51999 - Dalam - Perkara - Keberatan - Terhadap - Putusan - Kppu - Di - PN - Dan - Kasasi - Di - Ma