Anda di halaman 1dari 8

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PU T U S A N
No. 09 P/HUM/2002.-

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
MAHKAMAH AGUNG
memeriksa dan mengadili perkara permohonan Hak Uji Materiil terhadap
Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 2001 tanggal 17 Oktober 2001 Tentang

do
gu Kepelabuhan pada tingkat pertama dan terakhir telah mengambil putusan
sebagai berikut dalam perkara :

In
A
BUPATI GRESIK, berkedudukan di Jalan Dr. Wahidin
ah

lik
Sudirohusodo No. 245 Gresik, yang dalam hal ini diwakili oleh
kuasanya :
1. Arsadi, SH.Msi, beralamat di Jalan Dr. Wahidin
am

ub
Sudirohusodo No.245 Gresik, Kepala Bagian Hukum Setda
Gresik ;
ep
2. Haji Hariyadi, SH., beralamat di Jalan KH. Wahid Hasyim
k

Utara No.01 Gresik, Ketua Komisi A DPRD Kabupaten


ah

Gresik ;
R

si
3. Zulfan Hasyim, SH., beralamat di Jalan KH. Wahid Hasyim
Utara No.01 Gresik, Sekretaris Komisi DPRD Kabupaten

ne
ng

Gresik ;
4. Haji Koesmulyanto, SH., beralamat di Jalan KH. Wakhid

do
gu

Hasyim No.01 Gresik, Anggota Komisi A DPRD Kabupaten


Gresik ;
5. Hajjah Damaris Hutabarat, SH. beralamat di Jalan KH.
In
A

Wakhid Hasyim Utara No.01 Gresik, Komisi C DPRD


Kabupaten Gresik ;
ah

lik

Berdasarkan surat kuasa khusus No.180/01/403.14/2002


tanggal 11 April 2002 ;
m

ub

Selanjutnya disebut sebagai Pemohon ;


ka

Mahkamah Agung tersebut ;


ep

Membaca surat-surat yang bersangkutan ;


ah

TENTANG DUDUK PERKARA :


es

Menimbang, bahwa Pemohon didalam surat permohonannya tertanggal


M

ng

15 April 2001 yang diterima di Kepaniteraan Mahkamah Agung R.I. pada


on
gu

Hal. 1 dari 8 hal. Put. No. 09 P/HUM/2002.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tanggal 23 April 2005 dan didaftar dibawah register No. 09 P/HUM/2002 telah

si
mengajukan Permohonan Hak Uji Materiil dengan alasan-alasan pada pokoknya
atas dalil-dalil sebagai berikut :

ne
ng
1. Bahwa dengan berakhirnya masa pemerintahan orde baru menuju transisi
perubahan dalam era reformasi telah banyak membawa dampak yang
sangat besar terhadap struktur Tata Pemerintahan yang menyangkut

do
gu wewenang Hak dan Kewajiban Pemerintah baik di Pemerintah Propinsi
maupun di Pemerintah Kabupaten ;

In
A
2. Bahwa dengan adanya bentuk perubahan sebagaimana tersebut diatas
telah dikeluarkan Undang-Undang Nomor : 22 Tahun 1999 tentang
ah

lik
Pemerintahan Daerah dimana Pemerintah Kabupaten diberi wenang
mengatur dan menyelenggarakan pemerintahan di daerah sesuai dengan
kemampuan dan geografis daerah setempat kecuali wewenang yang diatur
am

ub
dalam Pasal 7 dari Undang-Undang Nomor : 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah yaitu Bidang Politik Luar Negeri, Pertahanan
ep
Keamanan, Peradilan, Moneter dan Fiskal, Agama serta kewenangan
k

bidang lain yang meliputi Perencanaan Nasional dan Pengendalian


ah

Pembangunan Nasional secara makro, Dana Perimbangan Keuangan,


R

si
Sistem Administrasi Negara dan Lembaga Perekonomian Negara,
Pembinaan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia, Pendayagunaan

ne
ng

Sumber Daya Alam serta Teknologi Tinggi yang setrategis, Konservasi


dan Standarsisasi Nasional ;

do
gu

3. Bahwa berdasar Pasal 10 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang


Pemerintahan Daerah dijelaskan bahwa :
1. Daerah berwenang mengelola sumber daya nasional yang tersedia di
In
A

wilayahnya dan bertanggungjawab memelihara kelestarian lingkungan


sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan ;
ah

lik

2. Kewenangan daerah di wilayah laut, sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 3 meliputi :
m

ub

a. Eksplorasi, Eksploitasi, Konservasi dan Pengelolaan Kekayaan Laut


sebatas wilayah laut tersebut ;
ka

b. Pengaturan Kepentingan Administratif ;


ep

c. Pengaturan Tata Ruang ;


ah

d. Penegakkan Hukum terhadap Peraturan yang dikeluarkan oleh


R

Daerah atau yang dilimpahkan kewenangannya oleh Pemerintah ;


es

dan
M

ng

e. Bantuan Penagakan Keamanan dan Kedaulatan Negara.


on
gu

Hal. 2 dari 8 hal. Put. No. 09 P/HUM/2002.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Kewenangan Daerah Kabupaten dan Daerah Kota di wilayah laut,

si
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah sejauh sepertiga dari
batas laut daerah propinsi ;

ne
ng
4. Pengaturan lebih lanjut mengenai ketentuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
4. Bahwa dari uraian pada point 3 ayat (4) tersebut diatas telah dijabarkan

do
gu didalam Peraturan Pemerintah Nomor : 25 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah

In
A
Otonom pada Pasal 2 Ayat (3) Angka 17 dan Pasal 3 Ayat (5) Angka 15
(sebagaimana ketentuan terlampir), akan tetapi bahkan sebaliknya
ah

lik
Pemerintah/Presiden telah menetapkan hal yang sama dengan ketentuan-
ketentuan tersebut diutus yang muatan ketentuan-ketentuan didalamnya
syarat dengan penyimpangan dan bertolak belakang, yaitu ketentuan
am

ub
Peraturan Pemerintah Nomor : 69 Tahun 2001 tentang Kepelabuhanan yang
ditetapkan puda tanggal 17 Oktober 2001 dan diundungkun di Jakarta pada
ep
tanggal 17 Oktoher 2001 tertanda Sekretaris Negara RI Lembaran Negara RI
k

Tahun 2001 Nomor : 127;


ah

5. Bahwa telah terbukti dan meyakinkan dari apa yang telah diuraikan pada
R

si
point 4 di atas Peraturan Pemerintah Nomor : 69 Tahun 2001 tentang
Kepelabuhanan banyak mengatur kembali hal-hal yang sudah diatur

ne
ng

didalam Peraturan Pemerintah Nomor : 25 Tahun 2000, bahkan


keberadaan dari pada Peraturan Pemerintah yang dimohonkan keberatan

do
gu

Hak Uji Materiil kepada Mahkamah Agung RI (PP. Nomor 69 Tahun 2001)
bertentangan dengan Undang-Undang Nomor : 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah, walaupun keberadaannya didasarkan atas landasan
In
A

hukum yang sama ;


6. Bahwa pada beberapa ketentuan dalam Pasal-Pasal Peraturan Pemerintah
ah

lik

Nomor : 69 Tahun 2001 tentang Kepelabuhanan yang secara jelas


bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 adalah Pasal
m

ub

21 Ayat (1) yang dalam diktumnya berbunyi " Kegiatan membuat bangunan
fasilitas disisi air didaerah lingkungan kerja dan daerah lingkungan
ka

kepentingan Pelabuhan hanya dilakukan setelah mendapat ijin Menteri


ep

(Menteri Perhubungan) " padahal didalam Undang-Undang Nomor : 22


ah

Tahun 1999 dan Peraturan Pemerintah Nomor : 25 Tahun 2000


R

kewenangan tersebut sepenuhnya berada pada Pemerintah Kabupaten ;


es

7. Bahwa berdasarkan Pasal 133 Undang-Undang Nomor : 22 Tahun 1999


M

ng

dengan tegas menyatakan " Ketentuan Peraturan Perundang Undangan


on
gu

Hal. 3 dari 8 hal. Put. No. 09 P/HUM/2002.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang bertentangan atau tidak sesuai dengan Undang-Undang ini, diadakan

si
penyesuaian " oleh karenanya termasuk didalamnya ketentuan dalam
Undang-Undang Nomor : 21 Tahun 1992 tentang Pelayaran yang dijadikan

ne
ng
dasar ditetapkannya Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 2001 tentang
Kepelabuhanan keberadaannya harus menyesuaikan dengan Undang-
Undang Nomor : 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah ;

do
gu 8. Bahwa permohonan keberatan Hak Uji Meteriil yang kami ajukan adalah
Peraturan Perundang-Undangan yang tidak saling berkaitan secara

In
A
langsung dan masih dalam tenggang waktu yang telah ditentukan oleh
Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 Tahun 1999 tentang Hak Uji
ah

lik
Materiil ;
Berdasarkan alasan - alasan yang telah kami uraikan tersebut diatas
cukup beralasan untuk mengajukan permohonan keberatan Hak Uji Materiil
am

ub
terhadap PP No. 69 Tahun 2001 tentang Kepelabuhanan kepada Mahkamah
Agung RI oleh karenanya mohon kepada Bapak Ketua Mahkamah Agung RI
ep
untuk memeriksa dan memutuskan permohonan keberatan Hak Uji Materiil
k

dengan memberikan amar putusan sebagai berikut :


ah

1. Menyatakan menerima dan mengabulkan permohonan keberatan Hak Uji


R

si
Materiil ;
2. Menyatakan Peraturan Pemerintah Nomor : 69 Tahun 2001 tentang

ne
ng

Kepelabuhanan adalah bertentangan dengan Peraturan Perundang–


Undangan yang lebih tinggi ;

do
gu

3. Menyatakan bahwa Peraturan Pemerintah Nomor : 69 Tahun 2001 tentang


Kepelabuhanan vang dimohonkan keberatan tersebut sebagai tidak sah
dan tidak berlaku untuk umum ;
In
A

4. Memerintahkan kepada Pemerintah/Presiden RI segera mencabut


Peraturan Pemerintah Nomor : 69 Tahun 2001 tentang Kepelabuhanan ;
ah

lik

5. Membebankan segala biaya yang timbul dalam permohonan keberatan


Hak Uji Materiil terhadap Peraturan Pemerintah Nomor : 69 Tahun 2001
m

ub

Tentang Kepelabuhanan kepada Pemerintah/Presiden ;


Menimbang, bahwa untuk menguatkan alasan-alasan permohonan yang
ka

diajukan ini, Pemohon mengajukan bukti-bukti sebagai berikut :


ep

1. Bukti P.1 : Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 69 Tahun 2001


ah

Tentang Kepelabuhan ;
R

2. Bukti P.2 : Undang-Undang Republik Indonesia No. 22 Tahun 1999


es

Tentang Pemerintah Daerah ;


M

ng

on
gu

Hal. 4 dari 8 hal. Put. No. 09 P/HUM/2002.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Bukti P.3 : Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 25 Tahun 2000

si
Tentang Kewenangan Pemerintah Dan Kewenangan Propinsi
Sebagai Daerah Otonom ;

ne
ng
Menimbang, bahwa atas Permohonan Hak Uji Materiil a quo pihak
Termohon tidak mengajukan jawaban sampai batas waktu untuk menjawab
telah lewat ;

do
gu TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM :
Menimbang, bahwa isi dan maksud Permohonan Hak Uji Materiil yang

In
A
diajukan oleh Pemohon adalah sebagaimana yang diuraikan diatas ;
Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan tentang substansi
ah

lik
permohonan keberatan yang diajukan, maka terlebih dahulu perlu
dipertimbangkan apakah permohonan keberatan yang diajukan memenuhi
persyaratan formal, yaitu apakah untuk mengajukan permohonan Hak Uji
am

ub
Materiil masih dalam tenggang waktu sebagaimana yang ditentukan dalam
Peraturan Mahkamah Agung No.1 Tahun 1999 yaitu 180 (seratus delapan
ep
puluh) hari sejak terbitnya Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 2001 ;
k

Menimbang jika memperhatikan permohonan keberatan Hak Uji Materiil


ah

diajukan tanggal 15 April 2001 sedangkan Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun


R

si
2001 berlaku sejak tanggal 17 Oktober 2001, yang berarti pengajuan keberatan
Hak Uji Materiil belum melewati batas waktu sebagaimana ketentuan PERMA

ne
ng

No. 1 Tahun 1999, maka secara formal permohonan keberatan Hak Uji Materiil
dapat diterima ;

do
gu

Menimbang, bahwa tentang permasalahan kwalitas atau legal standing


dari Pemohon Keberatan Hak Uji Materiil adalah berkenaan erat dengan
pertanyaan apakah Pemohon mempunyai kepentingan langsung atau tidak
In
A

langsung dengan objek permohonan Hak Uji Materiil yang diajukan dalam
perkara ini yaitu Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 2001 tentang
ah

lik

Kepelabuhanan, Majelis Hakim Agung pada Mahkamah Agung R.I. berpendapat


sebagai berikut :
m

ub

Menimbang, bahwa berdasarkan Undang-Undang No. 22 Tahun 1999


Tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintah Daerah mempunyai kewenangan
ka

atas wilayah Darat, Laut dan Udara diwilayah hukumnya ;


ep

Menimbang, bahwa karena Kepala Pemerintahan Daerah Tingkat II


ah

adalah Bupati maka secara yuridis formal Pemohon keberatan mempunyai


R

kwalitas atau legal standing untuk mengajukan permohonan keberatan Hak Uji
es

Materiil tersebut ;
M

ng

on
gu

Hal. 5 dari 8 hal. Put. No. 09 P/HUM/2002.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa yang menjadi objek permohonan Hak Uji Materiil

si
dalam perkara ini adalah Peraturan Pemerintah R.I. No. 69 Tahun 2001 tentang
Kepelabuhanan yang menyebutkan permohonan keberatan adalah yang berisi

ne
ng
keberatan terhadap berlakunya suatu peraturan perundang-undangan yang
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi yaitu
Undang-Undang No.22 Tahun 1999 ;

do
gu Menimbang, bahwa atas permohonan Hak Uji Materiil tersebut,
Mahkamah Agung memberikan pertimbangan sebagai berikut :

In
A
Menimbang, bahwa Kewenangan Daerah diwilayah laut sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 dan Pasal 10 ayat (2) dan (3) Undang-Undang No. 22
ah

lik
Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah, harus dikaitkan dengan Pasal 10
ayat (4) Undang-Undang yang sama yang berbunyi “Pengaturan lebih lanjut
mengenai ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan
am

ub
Peraturan Pemerintah”. Berdasarkan ketentuan Pasal 10 ayat (4) Undang-
Undang No.22 Tahun 1999 tersebut, Pemerintah dalam hal ini Presiden
ep
berwenang mengatur kepelabuhanan yang terkait erat dengan wilayah laut ;
k

Menimbang, bahwa Pelabuhan memiliki peranan yang sangat penting


ah

dan strategis, sehingga harus dikuasai oleh Negara dan pengelolaannya


R

si
dilakukan melalui peraturan oleh Pemerintah dalam rangka Kesatuan Negara
R.I. Ketahanan Nasional, dan pencapaian tujuan nasional, akan tetapi

ne
ng

Pemerintah Daerah perlu diberi kewenangan dan peran yang lebih luas, nyata
dan bertanggung jawab kepada daerah secara proporsional (vide Undang-

do
gu

Undang No. 22 Tahun 1999, menimbang huruf c) ;


Menimbang, bahwa ketidaksamaan, perbedaan dan pertentangan pasal-
pasal Peraturan Pemerintah No. 69 tahun 2001 dengan Undang-Undang No. 22
In
A

Tahun 1999 dan pertentangan pasal demi pasal adalah bersifat interprotable,
tetapi dalam butir-butir yang diutarakan terkandung bahan-bahan untuk
ah

lik

peninjauankembali ketentuan yang dirumuskan dalam Peraturan Pemerintah


No. 69 Tahun 2001, sejauh yang terhadapnya diajukan keberatan ;
m

ub

Menimbang, bahwa dalam putusan Mahkamah Agung R.I. No.12


P/HUM/2003 tertanggal 28 Mei 2004, beberapa pasal Peraturan Pemerintah
ka

No.69 Tahun 2001 telah dinyatakan bertentangan dengan Undang-Undang


ep

No.22 Tahun 1999 ;


ah

Menimbang, bahwa pasal-pasal dari Peraturan Pemerintah No.69 Tahun


R

2001 yang bertentangan dengan Undang-Undang No.22 Tahun 1999 adalah


es

Pasal 5 Peraturan Pemerintah No.69 Tahun 2001 bertentangan dengan Pasal


M

ng

11 Undang-Undang No.22 Tahun 1999, Pasal 12 Peraturan Pemerintah No.69


on
gu

Hal. 6 dari 8 hal. Put. No. 09 P/HUM/2002.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tahun 2001 bertentangan dengan Pasal 7 dan Pasal 9 Undang-Undang No.22

si
tahun 1999, Pasal 16 s/d Pasal 22 Peraturan Pemerintah No.69 Tahun 2001
bertentangan dengan Pasal 3 dan Pasal 7 Undang-Undang No.22 Tahun 1999,

ne
ng
Pasal 25 s/d Pasal 36, Pasal 54 s/d Pasal 59, Pasal 62 s/d Pasal 66 Peraturan
Pemerintah No.69 tahun 2001 bertentangan dengan Pasal 7 Undang-Undang
No.22 Tahun 1999 ;

do
gu Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas,
maka menurut pendapat Mahkamah Agung terdapat cukup alasan untuk

In
A
mengabulkan permohonan Hak Uji Materiil dari Pemohon tersebut ;
Menimbang, bahwa dikarenakan hanya terhadap pasal-pasal tertentu
ah

lik
dari PP No. 69 Tahun 2001 yang bertentangan dengan Undang-Undang No. 22
Tahun 1999, maka pasal-pasal dari Peraturan Pemerintah No.69 Tahun 2001
tersebut perlu direvisi ;
am

ub
Menimbang, bahwa oleh karena permohonan Pemohon dapat
dikabulkan, maka biaya perkara/permohonan ini dibebankan kepada pihak
ep
Pemerintah R.I. ;
k

Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang No. 14 Tahun 1970


ah

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 4 Tahun 2004 dan


R

si
Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang No 5 Tahun 2004, Peraturan Mahkamah Agung No.1 Tahun

ne
ng

1999 serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan ;


MENGADILI :

do
gu

1. Mengabulkan Permohonan Hak Uji Materiil dari Pemohon untuk sebagian ;


2. Menyatakan Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 2001 harus direvisi dengan
memperhatikan pemberian kewenangan yang lebih luas, nyata dan
In
A

bertanggung jawab kepada daerah secara proporsional ;


3. Menyatakan bahwa :
ah

lik

- Pasal 5 Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 2001 bertentangan dengan


Pasal 11 Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 ;
m

ub

- Pasal 12 Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 2001 bertentangan dengan


Pasal 7 dan Pasal 9 Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 ;
ka

- Pasal 16 sampai dengan Pasal 22 Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun


ep

2001 bertentangan dengan Pasal 3 dan Pasal 7 Undang-Undang No. 22


ah

Tahun 1999 ;
R

- Pasal 25 sampai dengan Pasal 36, Pasal 54 sampai dengan Pasal 59,
es

Pasal 62 sampai dengan Pasal 66 Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun


M

ng

2001 bertentangan dengan Pasal 7 Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 ;


on
gu

Hal. 7 dari 8 hal. Put. No. 09 P/HUM/2002.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Menolak permohonan selebihnya ;

si
Menghukum pihak Pemerintah untuk membayar biaya yang timbul dalam
perkara permohonan keberatan ini sebesar Rp. 250.000,- (Dua ratus lima puluh

ne
ng
ribu rupiah) ;
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah
Agung pada hari : Selasa, tanggal 10 April 2007 oleh Prof.Dr. Paulus E.

do
gu Lotulung, SH. Ketua Muda Urusan Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara
yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Prof.Dr.

In
A
H. Ahmad Sukardja, SH. dan Prof.Dr. Muchsan, SH. Hakim-Hakim Agung
sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari
ah

lik
itu juga oleh Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota tersebut dan dibantu
oleh Samir Erdy, SH.MH. Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh para
pihak ;
am

ub
Hakim-Hakim Anggota : Ketua:
ttd./ ttd./
ep
k

Prof.Dr. H. Ahmad Sukardja, SH. Prof.Dr. Paulus E. Lotulung, SH.


ttd./
ah

Prof.Dr. Muchsan, SH.


R

si
Biaya – biaya : Panitera-Pengganti :

ne
ng

1. M e t e r a i……………..Rp. 6.000,- ttd./


2. R e d a k s i…………….Rp. 1.000,- Samir Erdy, SH.MH.
3. Administrasi Kasasi…...Rp.193.000,-
Jumlah ………Rp. 200.000,-

do
gu

Untuk Salinan
In
A

MAHKAMAH AGUNG R.I.


a.n. Panitera
Panitera Muda Tata Usaha Negara
ah

lik

(ASHADI, SH..)
m

Nip. 220000754.
ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Hal. 8 dari 8 hal. Put. No. 09 P/HUM/2002.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8

Anda mungkin juga menyukai