Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN KETERANGAN

PERTANGGUNGJAWABAN (LKPJ)
AKHIR MASA JABATAN
KEPALA DESA PERIODE
TAHUN 2013-2019

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA


KECAMATAN KEMANGKON
DESA MUNTANG
2019
KATA SAMBUTAN

Bismillahirrohmannirrohim
Yth. Saudara Ketua BPD beserta Anggota BPD Desa Muntang
Yth. Saudara Ketua LKMD beserta Anggota LKMD Desa Muntang
Yth. Ketua RT/RW Desa Muntang
Yth. Ketua TP- PKK Desa Muntang
Yth. Pemuka Agama Desa Muntang
Yth. Tokoh Masyarakat Desa Muntang
Yth. Perwakilan Perempuan, Perwakilan Pemuda dan
Yth. Hadirin yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu pangkat dan
jabatannya.
Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.
Yang saya banggakan masyarakat Desa Muntang. Puji dan syukur kehadirat
Allah Subhanahu Wataala atas segala limpahan rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-
Nya, karena telah dapat menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
(LKPJ) Akhir Masa Jabatan Kepala Desa Tahun Anggaran 2014 sampai 2019 kepada
Masyarakat Desa Muntang. Semoga apa yang telah dapat kita perbuat Dari Tahun 2014
sampai Tahun 2019 dicatat oleh Allah SWT sebagai perbuatan ibadah berupa amalan
soleh, allahumma amin ya robbal Alamin.
Penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Akhir Masa
Jabatan Kepala Desa ini merupakan perwujudan dari amanat  Peraturan Pemerintah
Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa Pasal 15 ayat (2), bahwa  Kepala Desa
mempunyai kewajiban untuk memberikan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Desa  kepada Bupati , memberikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ)
Akhir Masa Jabatan Kepala Desa kepada BPD  serta menginformasikan Laporan Akhir
Masa Jabatan kepada masyarakat.
Terselenggarannya pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa,
terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan
dan peran serta masyarakat dalam pembangunan desa menjadi harapan kita semua,
harapan seluruh masyarakat. akan tetapi untuk menuju kearah itu semua, bukan
merupakan hal yang mudah seperti kita membalik tangan, namun diperlukan adanya
dukungan moril, materiil maupun finansial serta kebersamaan dari berbagai pihak
seluruh  lapisan masyarakat.
Pimpinan dan Anggota BPD serta Hadirin yang berbahagia,
Penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Akhir Masa Jabatan
Kepala Desa ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran kepada Badan
Permusyawaratan Desa atau BPD yang merupakan perwakilan dari Masyarakat Desa
tentang Pemerintahan, Pembangunan, Kemasyarakatan yang dilaksanakan oleh
Pemerintah

Desa Muntang selama kurun waktu Enam tahun, yaitu dari Tahun 2014 sampai dengan
Tahun 2019. Penting disadari bahwa hasil yang dicapai merupakan kerja keras semua
pihak, baik Pemerintahan Desa Muntang maupun seluruh komponen. pembangunan
yang ada di Desa Muntang, yang belum berhasil dilihat sebagai tantangan untuk diatasi
di masa yang akan datang.
Pimpinan dan Anggota BPD serta Hadirin yang berbahagia,
Dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa,
Pemerintah Desa Muntang mendapatkan tambahan penerimaan anggaran yang
bersumber dari APBN yang dikenal dengan Dana Desa (DD) yang digunakan untuk
membiayai Bidang Pembangunan dan Bidang Pemberdayaan Masyarakat. Besarnya
Dana Desa (DD) yang didapat Desa Muntang dari tahun 2015 sampai dengan 2019
adalah :
NO URAIAN TAHUN ANGGARAN
1 DD 2015 2016 2017 2018 2019
285.000.000 627.155.000 800.884.000 730.301.000 838.471.000

Semangat Otonomi Desa tercermin dengan upaya Pemerintahan Desa mengatur


dan mengurus rumah tangga Desa dengan asas musyawarah dan mufakat serta
mengedepankan partisipasi seluruh lapisan masyarakat dalam membangun Desa.
Pelaksanaan kegiatan Pemerintahan, Pembangunan, Pembinaan
Kemasyarakatan, Pemberdayaan Masyarakat dan Tak Terduga / Penanggulangan
Bencana di Desa Muntang dapat dikatakan meningkat walopun Pendapatan Asli Desa
(PAD) yang didapat masih mengandalkan pada satu sumber yaitu lelang tanah kas desa.
Pendapatan Asli Desa untuk Tahun 2014 s/d tahun 2019 sebagai berikut :
NO URAIAN TAHUN ANGGARAN
1 PAD 2014 2015 2016 2017 2018 2019
68.600.000 70.000.000 70.000.000 77.388.100 42.745.920 23.282.315

Melalui kesempatan ini, atas nama Pemerintah Desa Muntang, Saya


menghaturkan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Purbalingga yang
telah memberikan bantuan atau mengalokasikan kepada Desa Muntang berupa APBD
Kabupaten Purbalingga melalui ADD dari tahun 2014 sampai tahun 2019 sebagai
berikut :
NO URAIAN TAHUN ANGGARAN
1 ADD 2014 2015 2016 2017 2018 2019
122.887.000 314.448.000 357.539.000 358.716.000 346.947.000 362.032.500

Kepada masyarakat Desa Muntang yang telah berpartisipasi dalam pelaksanaan


kegiatan Pemerintahan, Pembangunan, Pembinaan Kemasyarakatan, Pemberdayaan
Masyarakat dan Tak Terduga / Penanggulangan Bencana di Desa Muntang baik
secara

moril dan matriil, saya ucapkan terima kasih yang setinggi tingginya semoga amalnya
diterima Allah SWT. Amin.
Sejalan dengan hal tersebut, pada kesempatan yang berbahagia ini, saya
menyampaikan hormat dan penghargaan yang setinggi-tingginya serta ucapan terima
kasih yang setulus-tulusnya kepada BPD Desa Muntang  yang merupakan mitra
Pemerintah Desa  sebagai representasi dari masyarakat, tokoh masyarakat Desa
Muntang yang secara
bersama-sama telah ikut serta dalam mewujudkan Desa Muntang  yang lebih baik dan
maju dalam segala bidang dan kegiatan.
Pimpinan dan Anggota BPD serta Hadirin yang berbahagia,
Mengakhiri sambutan ini, kami ucapkan terima kasih kepada Pimpinan dan
Anggota BPD Muntang yang telah bermusyawarah dan bekerja sama selama ini,
semoga apa yang telah kita buat bersama akan membawa Desa kita ke arah kemajuan
yang lebih baik di masa yang akan datang dan memberikan manfaat kepada seluruh
lapisan masyarakat Desa Muntang.
Wassalamualaikum Warohmatullahiwabarokatuh

Muntang, September 2019


Kepala Desa Muntang

PARYON
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT, atas Rahmat dan
Karunia-Nya, sehingga kami dapat menyusun Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban (LKPJ) Akhir Masa Jabatan Kepala Desa Muntang Periode 2013-
2019, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga.
Laporan ini kami susun dengan maksud sebagai Laporan Kepala Desa kepada
BPD dan Masyarakat di bidang Pelaksanaan kegiatan Pemerintahan, Pembangunan,
Pembinaan Kemasyarakatan, Pemberdayaan Masyarakat dan Tak Terduga /
Penanggulangan Bencana di Desa Muntang yang diselenggarakan mulai Januari 2014
Sampai dengan Agustus 2019. Disamping itu, Laporan ini diharapkan dapat berguna
dan bermanfaat bagi yang membutuhkan Informasi serta sebagai sarana evaluasi di
masa Jabatan Kepala Desa untuk Pelaksanaan Tugas Kepala Desa yang akan datang.
Kami sadari sepenuhnya, bahwa kami tidak mungkin mampu berbuat apa – apa
tanpa dukungan dan bantuan dari segenap komponen yang ada di desa Muntang,
begitupun Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Akhir Masa Jabatan
Kepala Desa Muntang ini juga tidak mungkin dapat berjalan dan terlaksana tanpa peran
serta dari semua pihak.
Oleh karena itu, ucapan terima kasih serta penghargaan yang setinggi –
tingginya kami haturkan kepada semua pihak, baik langsung maupun tidak langsung,
sehingga proses pembuatan dan Pelaksanaan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
(LKPJ) Akhir Masa Jabatan Kepala Desa Muntang, Kecamatan Kemangkon,
Kabupaten Purbalingga  ini dapat kami selesaikan Tepat pada Waktunya.
Akhirnya, Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa melimpahkan Petunjuk
dan Bimbingan-Nya kepada kita semua dalam mewujudkan Rencana, Harapan dan
Keinginan meraih kemajuan dan perkembangan yang lebih baik dihari – hari
selanjutnya. Amin ……

Muntang, September 2019


Kepala Desa Muntang

PARYONO
PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA
KECAMATAN KEMANGKON
DESA MUNTANG
Desa Muntang RT 05 RW 02 Kode Pos 53381

LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LKPJ)


AKHIR MASA JABATAN KEPALA DESA PERIODE TAHUN 2013 – 2019

BAB I
PENDAHULUAN

Seiring dengan pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Purbalingga melalui


Visi dan Misi Kota Perwiranya, Desa Muntang, Kecamatan Kemangkon berusaha
melaksanakan Pemerintahan Desa dengan semangat Otonomi Desa dengan berupaya
mengatur dan mengurus rumah tangga Desa atas dasar musyawarah dan mufakat serta
inisiatif dan prakarsa dari masyarakat dalam rangka mendukung pelaksanaan
pembangunan di Desa Muntang serta di Kabupaten Purbalingga.
Sejak dibentuknya Badan Perwakilan Desa ( BPD ) di Desa Muntang pada
Tahun 2001 yang kemudian diubah menjadi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) pada
tahun 2006 merupakan langkah awal dalam mewujudkan demokrasi dalam
pelaksanakan kegiatan Pemerintahan Desa di bidang Pemerintahan, Pembangunan dan
Kemasyarakatan, di mana BPD berfungsi sebagai lembaga yang berfungsi mengayomi
adat istiadat, membuat peraturan desa, menampung aspirasi masyarakat, serta
melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
Penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Akhir Masa
Jabatan Kepala Desa ini merupakan upaya kami dalam memberikan laporan
pelaksanaan kegiatan Pemerintah Desa kepada masyarakat melalui BPD, dan guna
memenuhi ketentuan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Akhir Masa Jabatan Kepala
Desa yang kami sampaikan ini merupakan laporan hasil kinerja Pemerintah Desa yang
terdiri dari Kepala Desa, Aparat Desa, Kepala Dusun selama Tahun 2014 -2019.
A.   DASAR HUKUM :
Adapun dasar hukum dari Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Akhir
Masa Jabatan Kepala Desa adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembangunan Daerah-Daerah
Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah.;
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 4437)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4844);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4588);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan
rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4664);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 Tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang RI Nomor 6 Tahun 2014 Tentang
Desa
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2006
tentang Pedoman Pembentukan dan Mekanisme Penyusunan Peraturan Desa;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2007
Perencanaan Pembangunan Desa;
10. Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 2 Tahun 2016 tentang Tata
Cara Pencalonan, Pemilihan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa
(Lembaran Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 2 tahun 2016);
11. Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 15 Tahun 2015 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa (Lembaran Daerah
Kabupaten Purbalingga Nomor 15 tahun 2015);
12. Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 16 Tahun 2015 tentang
Badan Permusyawaratan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Purbalingga
Nomor 16 TAhun 2015);
13. Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 22 Tahun 2007 tentang
Penyerahan Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Purbalingga kepada
Pemerintahan Desa);
14. Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Pembentukan dan Mekanisme Penyusunan Peraturan Desa (Lembaran daerah
Tahun 2008 Nomor 7);
15. Peraturan Bupati Purbalingga Nomor 49 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Purbalingga
Tahun 2014

B.   GAMBARAN UMUM DESA


a).  Letak
Secara geografis Desa Muntang terletak disebelah Barat Ibu Kota Kecamatan
dan disebelah Selatan Ibu Kota Kabupaten yang merupakan bagian integral
dari wilayah Kabupaten Purbalingga dengan jarak dari Ibu Kota Kecamatan ±
7 Km dan dari Ibu Kota Kabupaten ± 7 Km , sedangkan dari Ibu Kota Propinsi
sekitar 175 Km dengan batas-batas wilayahnya sebagai berikut :
Batas-batas Desa Muntang
 Sebelah Utara : Desa Gambarsari
 Sebelah Selatan : Desa Pegandekan dan Sungai Klawing
 Sebelah Timur : Desa Karangkemiri dan Sungai Klawing
 Sebelah Barat : Desa Karangtengah dan Desa Sumilir
b). Luas
Luas Wilayah Desa 158,059 Ha di Kecamatan Kemangkon. yang terdiri dari :
1.   Sawah                                : 98 Ha
2.   Tegalan dan Kebun          : 3 Ha
3.   Pemukiman Penduduk      :    50 Ha
4. Tanah Lainnya : 7.059 Ha.
c).  Wilayah
Terdiri dari 2 Dusun dan 13 RT dan 4 RW sebagai berikut :
No. Nama Dusun Jml RW Jml RT Nama RT
RT 01 s/d RT 03 RW 01
1 Dusun I 2 5
RT 04 s/d RT 05 RW 02
RT 06 s/d RT 09 RW 03
2 Dusun II 2 8
RT 10 s/d RT 13 RW 04
d)  Kondisi Sosial Budaya
1. Perkembangan Penduduk
➤ Tingkat Kelahiran dan Kematian Penduduk
NO URAIAN 2014 2015 2016 2017 2018 2019
1 KELAHIRA
23 32 31 30 23 22
N
2 KEMATIAN 12 11 18 14 11 8

➤ Perkembangan Jiwa Penduduk


NO URAIAN 2014 2015 2016 2017 2018 2019
1 LAKI-LAKI 908 921 932 936 951 971
2 PEREMPUA 896 902 910 905 929 941
N
JUMLAH 1.804 1.823 1.842 1.841 1.880 1.912

➤ Perkembangan Jumlah Kepala Keluarga (KK)


NO URAIAN 2014 2015 2016 2017 2018 2019
1 J U M LAH 567 574 576 581 588 594

➤ Klasifikasi penduduk Desa Muntang


1. Penduduk menurut golongan umur sampai Agustus tahun 2019 :

No Golongan Umur Laki-laki Perempuan Jumlah


1 0 - 4 th. 58 74 132
2 5.- 9 45 56 101
3 10-.14 65 68 133
4 15-19 62 71 133
5 20-24 102 96 198
6 25-29 100 102 202
7 30-34 68 62 130
8 35-49 69 87 156
9 40-44 67 61 128
10 45-49 63 77 140
11 50-54 72 55 127
12 55-59 52 67 119
13 60-64 44 47 91
14 65 ke atas 102 20 122
  Jumlah 971 941 1.912
2. Penduduk menurut mata pencaharian sampai Agustus tahun 2019
a. Petani : 400 orang
b. Buruh tani : 295 orang
c. Buruh : 580 orang
d. Home Industri : 12 orang
e. Perdagangan : 58 orang
f. Jasa : 11 orang
g. Tukang kayu/ batu : 37 orang
h. TNI, POLRI, PNS : 21 orang
i. Pensiunan PNS, TNI/ POLRI : 22 orang
j. Perantauan : 83 orang
k. Tidak Belum Bekerja : 393 orang
Jumlah 1.912 orang

3. Penduduk menurut tingkat Pendidikan sampai Agustus tahun 2019 :

a. Belum sekolah : 165 orang


b. Masih sekolah di SD/ MI : 190 orang
c. Tamat SD/MI : 653 orang
d. Tidak tamat SD/MI/ Tidak sekolah : 7 orang
e. Masih sekolah di SMP : 45 orang
f. Tamat SMP/ Sederajat : 438 orang
g. Masih sekolah di SLTA : 30 orang
h. Tamat SLTA : 254 orang
i. Masih sekolah di AK/PT : 35 orang
j. Tamat AK/PT : 95 orang
Jumlah 1.912 orang

4. Penduduk menurut tingkat Sosial Ekonomi sampai Agustus tahun


2019:
a. Keluarga prasejahtera : 210 orang
b. Keluarga prasejahtera I : 222 orang
c. Keluarga ekonomi sedang : 920 orang
d. Keluarga ekonomi mampu : 560 orang
Jumlah 1.912 orang.

5. Penduduk menurut Kewarganegaraan dan Agama sampai Agustus


tahun 2019 :
a. Warganegara Indonesia (WNI) : 1.912 orang
b. Warganegara Asing (WNA) :- orang
c. Penduduk beragama Islam : 1.784 orang
d. Penduduk beragama Kristen : 116 orang
e. Penduduk beragama Katolik : 12 orang

C. PEMERINTAHAN DESA MUNTANG


1. Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Pemerintah Desa Muntang
Umur Luas
No Nama Jabatan Pendidikan
(th) Bengkok
1. PARYONO 52 Kepala Desa SLTP 6 ha
2. SUSWANTO 49 Sekretaris Desa SLTA 2,9 ha
3. WARTOYO 52 Kadus I SLTA 1,43 ha
4. SULISTYO ADI 46 Kadus II SLTA 1,43 ha
5. RATI 46 Kasi Pemerintahan SLTA 1,07 ha
6. RR. HENDARTI 45 Kasi Pelayanan S1 1,07 ha
7 BASORI 50 Kaur Keuangan SLTA 1,07 ha
8. SUKIRNO 55 Kaur TU dan Umum SLTA 1,07 ha
9. Kasi Kesejahteraan 1,07 ha
10
Kaur Perencanaan 1,07 ha
.

2. Susunan Keanggotaan BPD Desa Muntang


Umur
No Nama Jabatan Pendidikan
(th)
1. SUGIATMO. S.Pd. MM 56 Ketua S2
2. SUGENG 48 Wakil Ketua SLTA
3. TRIYO 38 Anggota S1
4. SRI SULASIH 34 Anggota S1
5. SARIKHIN 43 Anggota SLTP

D. POTENSI DESA
1. Bidang Pendidikan :
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting di dalam pembentukan
kepribadian, perilaku, mental, dan akhlak manusia yang berilmu pengetahuan
serta ketrampilan sehingga memiliki kemampuan, kemandirian di dalam
mengembangkan kehidupan.

Lembaga pendidikan yang ada di Desa Muntang :


a. Jumlah PAUD = 1 Unit Daya tampung = 30 anak
b. Jumlah TK = 1 Unit Daya tampung = 30 anak
c. Jumlah SD = 2 Unit Daya tampung = 360 anak
d. Jumlah MI = 1 Unit Daya tampung = 180 anak
2. Bidang Agama
Agama menjadi kekuatan yang sangat penting dan strategis dalam upaya
pembangunan mental sepiritual menuju masyarakat sejahtera lahir batin serta
berakhlak mulia.
Hubungan dan kerja sama pemerintah Desa dengan Alim Ulama, Tokoh
Agama, maupun dengan organisasi keagamaan terjalin dengan baik.Kegiatan
Keagamaan seperti pengajian telah berjalan secara rutin di masjid dan
mushola, kelompok-kelompok yang tempatnya bergiliran maupun kegiatan di
hari-hari Agama.
Tempat ibadah yang ada di Desa Muntang :
a. Jumlah Mushola =8 Unit
b. Jumlah Masjid =3 Unit
c. Jumlah Gereja =1 Unit
Organisasi Keagamaan yang ada di Desa Muntang :
a. Nahdhatul Ulama ( NU )
b. Muhammadiyah

3. Bidang Kesehatan
Sebagai dukungan dan partisipasi masyarakat terhadap program BJPS dari
pemerinatah masyarakat sudah mengikuti program BJPS Mandiri Bagi yang
mampu dan BPJS non mandiri bagi masyarakat yang kurang mampu.
Sebagai pendukung untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat telah
dilaksanakan kegiatan rutin oleh :
SKD = 1 orang
Kader kesehatan = 22 orang
Posyandu Balita = 4 kelompok
Posyandu Lansia = 2 kelompok
Posbindu PTM = 2 kelompok
Kondisi derajat kesehatan Desa Muntang dari tahun 2014 s/d 2019 :
Jumlah angka kelahiran : L = 89 orang
P = 72 orang
Jumlah = 161 orang

Jumlah angka kematian : L = 32 orang


P = 42 orang
Jumlah = 74 orang
4. Bidang Sosial
Masyarakat Desa Muntang masih mantap menggunakan azas kekeluargaanya
maupun sosial kemasyarakatannya, rasa kebersamaan, kegotong royongan dan
kesetiakawannya tercermin dalam kegiatan sehari-hari.Melalui Program Dana
Desa (DD) telah diupayakan santunan bagi janda, duda dan orang - orang jompo
serta telah direalisasikan bantuan Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni
(RTLH) yang sumber dananya dari DD

5. Bidang Pemuda, Olah raga dan Kesenian


Untuk menyalurkan hobi dan bakat telah tersedia :
 Lapangan sepak bola 0,54 ha ( tanah Kas Desa)
Kegiatan olah raga yang menonjol : Sepak bola, dan bidang kesenian yang
hidup di masyarakat berupa kesenian tradisional dan kesenian lainya yang
bersifat temporer kami akui memang belum ditangani dengan baik oleh
Pemerintah Desa Muntang.

6. Bidang Keluarga
Upaya untuk menuju keluarga sejahtera bagian yang penting guna menyiapkan
sumber daya masyarakat dalam pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan.
Peranan TP PKK Desa sangat mendukung dengan 10 pokok programnya yang
telah dilaksanakan kegiatannya secara rutin dan berkesinambungan.
BAB II
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA

A. VISI DAN MISI


1. VISI PEMBANGUNAN DESA :
“DESA MUNTANG YANG MANDIRI MENUJU MASYARAKAT YANG
SEJAHTERA DAN BERAKHLAK MULIA”

2. MISI PEMBANGUNAN DESA :


a. Mewujudkan pemerintahan desa yang tertib dan berwibawa;
b. Mewujudkan sarana dan prasarana desa yang memadai;
c. Mewujudkan keamanan dan kesejahteraan warga desa.

B. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
1. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DESA
a. Pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat
 Pangan/pertanian;
 Sandang;
 Papan;
 Pendidikan;

 Kesehatan.
b. Pemberdayaan masyarakat
 Peningkatan SDM;
 Peningkatan kapasitas Pemerintahan Desa;
 Penguatan Lembaga Desa;
 Peningkatan partisipasi, peran serta masyarakat dalam setiap
kegiatan pembangunan Desa.

c. Peningkatan taraf hidup masyarakat dan kesejahteraan rakyat/ petani


/ RTM.

2. KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN


Secara Umum anggaran Desa Muntang diprioritaskan untuk mendukung
keberhasilan dalam pencapaian Visi dan Misi yang telah ditetapkan.
Anggaran Desa Muntang dipergunakan untuk mendukung kelancaran
pelaksanaan kegiatan dalam Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan,
Pembangunan, Pembinaan Kemasyarakatan, Pemberdayaan Masyarakat,
dan Tak Terduga / Penanggulangan Bencana.
Kebijakan umum anggaran Desa Muntang berpedoman pada prinsip-
prinsip penganggaran yaitu
a. Partisipasi Masyarakat
Yang mengandung makna bahwa pengambilan keputusan dalam
proses penyusunan dan penetapan anggaran sedapat mungkin
melibatkan partisipasi masyarakat sehingga masyarakat mengetahui
akan hak dan kewajibannya dalam pelaksanaan anggaran.

b. Transparansi Anggaran
Anggaran yang disusun harus dapat menyajikan informasi secara
terbuka dan mudah diakses oleh masyarakat meliputi tujuan,
sasaran, sumber pendanaan, jenis objek belanja, manfaat dan dampak
yang akan diperoleh dari suatu kegiatan yang dianggarkan.

c. Disiplin Anggaran, dalam hal ini


1. Pendapatan yang direncanakan merupakan perkiraan yang
terukur secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber
pendapatan;
2. Belanja yang dianggarkan merupakan batas tertinggipengeluaran.

d. Keadilan Anggaran;
Pungutan desa yang bersifat swadaya atau gotong-royong dibebankan
kepada masyarakat haruslah mempertimbangkan kemampuan
masyarakat untuk membayar ;

e. Efisiensi dan Efektifitas Anggaran


Dana yang tersedia harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk dapat
menghasilkan peningkatan pelayanan dan kesejahteraan bagi
masyarakat sehingga perencanaan anggaran harus diperhitungkan
secara cermat.

3. PENGELOLAAN PENDAPATAN DESA


Sumber pendapatan Desa Muntang meliputi Pendapatan Asli Desa
(PADes), bagian dana perimbangan ( Dana desa dan Alokasi Dana
Desa), Bantuan pemerintah dan pendapatan lain yang sah dan tidak
mengikat. Pengelolaan anggaran Pendapatan Desa Muntang diarahkan
pada upaya optimalisasi penerimaan desa dalam rangka mencukupi
pembiayaan dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan
pelayanan kemasyarakatan. Oleh karena itu dalam rangka mencukupi
pembiayaan desa strategi yang dilakukan,yaitu:
a. Tertib pelaksanaan administrasi keuangan desa;
b. Optimalisasi sumber-sumber pendapatan desa;

c. Optimalisasi pendapatan desa melalui pemanfaatan dan


pengembangan potensi desa.

Adapun potensi pendapatan yang dimiliki Desa Muntang dan masih


dapat dikembangkan meliputi:
a. Pengelolaan Usaha Desa (persewaan mesin jait dan alsintan);
b. Pengelolaan Tanah Kas desa;
c. Bagi Hasil Pajak dan Restribusi Daerah.

4. ARAH PENGELOLAAN BELANJA DESA


Diberikannya kewenangan yang luas kepada desa berupa otonomi desa,
hal ini merupakan peluang sekaligus tantangan bagi desa dalam
mengatur dan mengurus rumah tangga desa menurut prakarsa,
kreatifitas serta aspirasi masyarakat. Belanja desa didasarkan pada
prioritas program kegiatan yang telah direncanakan serta perlu adanya
pengawasan yang optimal. Pengalokasian belanja desa dan belanja
pembangunan dilaksanakan mendasar pada hasil Musyawarah Rencana
Pembangunan Desa (Musrenbangdes), sehingga hasilnya mencerminkan
aspirasi dan sesuai kebutuhan masyarakat.
BAB III

KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

A. PENGELOLAAN PENDAPATAN DESA

1. Target dan realisasi Pendapatan

Setiap tahun Pemerintah Desa Muntang selalu menargetkan Pendapatan


Desa akan tetapi realisasi pencapaiannya masih rendah khususnya
pendapatan desa yang berasal dari kontribusi dari Pendapatan Asli Desa,
selama ini Kontribusi terbesar untuk Pendapatan Desa masih
mengandalkan bantuan dari Bantuan Pemerintah. Hal ini menunjukan
bahwa ketergantungan APBDesa Desa Muntang masih kepada
Pemerintah. Berikut ini gambaran Target dan Realisasi Pendapatan Desa
Muntang periode 2014–2019 dapat dilihat pada table dibawah ini:

Target dan Realisasi Pendapatan Desa Tahun 2014-2019


Target Realisasi
No Uraian Tahun %
(Rp) (Rp)
1. Pendapatan Desa 2014 622.982.000,00 648.982.000,00 104,17
2015 1.084.928.000,00 1.115.205.500,00 102,8
2016 1.121.468.702,00 1.116.229.702,00 99,53
2017 1.284.332.000,00 1.291.720.100,00 100,58
2018 1.279.510.600,00 1.237.183.770,00 96,7
2019 1.352.899.348,00 850.343.946,00 62,85

Rincian Target dan Realisasi Pendapatan Desa Tahun 2014


Target Realisasi
No Uraian %
(Rp) (Rp)
1. Pendapatan Asli Desa
a.Bengkok Diuangkan 134.320.000,00 134.320.000,00 100,00
b.Hasil Sewa Tanah Kas 68.600.000,00 68.600.000,00 100,00
Desa
c.Hasil Gotong-Royong 1.500.000,00 1.500.000,00 100,00
d.Retribusi Pelayanan 3.160.000,00 3.160.000,00 100,00
Administrasi Desa
2. Bantuan Keuangan Kepada 40.000.000,00 40.000.000,00 100,00
Desa Dari Propinsi
3. RASKIN 46.800.000,00 46.800.000,00 100,00
4. PPILP 0,00 30.000.000,00
5. Sumbangan pihak ketiga 30.000.000,00 20.000.000,00 66,67
6. Alokasi Dana Desa 122.887.000,00 122.887.000,00 100,00
7. PNPM 117.740.000,00 117.740.000,00 100,00
8. PTAPD 49.200.000,00 49.200.000,00 100,00
9. PSPR GAKIN 8.775.000,00 8.775.000,00 100,00
JUMLAH 622.982.000,00 648.982.000,00 104,17
Rincian Target dan Realisasi Pendapatan Desa Tahun 2015

Target Realisasi
No Uraian %
(Rp) (Rp)
1. Pendapatan Asli Desa
a.Bengkok Diuangkan 145.520.000,00 145.520.000,00 100,00
b.Hasil Sewa Tanah Kas Desa 68.500.000,00 70.000.000,00 102,19
c.Hasil Gotong-Royong 1.500.000,00 11.064.500,00 737,63
d.Retribusi Pelayanan 3.160.000,00 4.828.000,00 152,78
Administrasi Desa
2. Bagian Hasil Pajak dan 17.545.000,00
Retribusi Daerah
3. Alokasi Dana Desa 314.448.000,00 314.448.000,00 100,00
4. Dana Desa 285.000.000,00 285.000.000,00 100,00
5. Bantuan PSKS 180.000.000,00 180.000.000,00 100,00
6. RASKIN 46.800.000,00 46.800.000,00 100,00
7. Bantuan Keuangan Kepada 40.000.000,00 40.000.000,00 100,00
Desa Dari Propinsi
JUMLAH 1.084.928.000,00 1.115.205.500,00 102,79

Rincian Target dan Realisasi Pendapatan Desa Tahun 2016

Target Realisasi
No Uraian %
(Rp) (Rp)
1. Pendapatan Asli Desa 70.000.000,00 67.260.000,00 96,09
2. Dana Desa APBN 627.155.000,00 627.155.000,00 100,00
Bagian hasil pajak daerah dan
3.
Retribusi 27.438.000,00 27.438.000,00 100,00
4. Alokasi Dana Desa 357.539.000,00 357.539.000,00 100,00
Bantuan Keuangan dari Provinsi
5.
5.000.000,00 5.000.000,00 100,00
6. Bantuan Pihak Ketiga 2.500.000,00 0,00 0,00
Lain-Lain Pendapatan yang
7. 31.837.702,00 31.837.702,00 100,00
sah
JUMLAH 1.121.469.702,00 1.116.229.702,00 104,17

Rincian Target dan Realisasi Pendapatan Desa Tahun 2017

Target Realisasi
No Uraian %
(Rp) (Rp)
1. Pendapatan Asli Desa 70.000.000,00 77.388.100,00 110,55
2. Dana Desa APBN 800.884.000,00 800.884.000,00 100,00
Bagian hasil pajak dan retribusi
3.
daerah 19.732.000,00 19.732.000,00 100,00
5. Alokasi Dana Desa 358.716.000,00 358.716.000,00 100,00
Bantuan Keuangan dari
6.
Provinsi 35.000.000,00 35.000.000,00 100,00

JUMLAH 1.284.332.000,00 1.291.720.100,00 100,58


Rincian Target dan Realisasi Pendapatan Desa Tahun 2018

Target Realisasi
No Uraian %
(Rp) (Rp)
1. Pendapatan Asli Desa 70.000.000,00 42.745.920,00 61,07
2. Dana Desa APBN 730.301.000,00 730.301.000,00 100,00
Bagian hasil pajak dan retribusi
3.
daerah 23.470.000,00 23.470.000,00 100,00
4. Alokasi Dana Desa 346.947.000,00 346.947.000,00 100,00
5. Bantuan Dari Provinsi 55.000.000,00 55.000.000,00 100,00
Bantuan Dari Kabupaten 50.000.000,00 34.927.250,00 69,85
6. Pendapatan Lain-lain 3.792.600,00 3.792.600,00 100,00
JUMLAH 1.279.510.600,00 1.237.183.770,00 96,69

Rincian Target dan Realisasi Pendapatan Desa Tahun 2019

Target Realisasi
No Uraian (Rp) %
(Rp)
1. Pendapatan Asli Desa 70.000.000,00 23.282.315,00 33,26
2. Dana Desa APBN 838.471.000,00 503.082.600,00 60,00
Bagian hasil pajak dan retribusi
3.
daerah 23.470.000,00 0,00
5. Alokasi Dana Desa 362.032.500,00 289.626.000,00 80,00
Bantuan Keuangan dari APBD
6.
Provinsi 55.000.000,00 30.000.000,00 54,55
7. Pendapatan Lain-lain
a.Penerimaan dari Hasil
Kerjasama Antar Desa 3.792.600,00 4.188.650,00 110,44
b.Bunga Bank 132.248,00 164.381,00 124,30
JUMLAH 1.352.898.348,00 850.343.946,00 62,85

2. Permasalahan dan penyelesaian


a. Permasalahan:
1) Pendapatan yang bersumber dari Pemerintah terlambat
2) Realisasi pada tahun 2019 belum genap satu tahun anggarn
dikarenakan laporan di susun tiga bulan sebelum masa jabatan
kepala desa habis yaitu pada bulan Agustus 2019

b. Penyelesaian:

1) Optimalisasi Pendapatan Asli Desa, mentertibkan Administrasi


Keuangan
2) Realisasi tetap dilanjutkan sampai akhir anggaran tahun 2019
B. PENGELOLAAN BELANJA DESA
1. Kebijakan Umum Keuangan Desa
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
dan Undang-undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, Peraturan Pemerintah
Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, disebutkan bahwa Desa menjadi
titik sentral otonomi Desa, Desa mempunyai kewenangan yang
didasarkan pada azas otonomi dalam wujud otonomi yang luas, nyata
dan bertanggung jawab, serta azas tugas pembantuan yang
merupakan penugasan dari pemerintah provinsi maupun pemerintah
Kabupaten, melaksanakan sebagian urusan pemerintahan ini berarti
Desa diberikan keleluasaan menjalankan pemerintahan dan
pembangunannya secara bertanggung jawab dengan melihat kondisi
dan potensi lokalnya. Sehubungan dengan hal di atas, penyusunan
Anggaran Pendapatan dan BelanjaDesa menjadi tahapan yang sangat
krusial dalam memulai roda pemerintahan dan pembangunan setiap
tahunnya dalam mewujudkan pelayanan dan kesejahteraan kepada
masyarakat dengan lebih baik melalui perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan, pengendalian dan evaluasi pembangunan. Pemerintah
Desa Muntang bersama unsur Badan Permusyawatan Desa (BPD)
telah menyusun dan menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Desa (APBDesa) Desa Muntang.

2. Target dan realisasi Belanja

Total anggaran Belanja Desa kurun waktu 2014 s/d Tahun 2019
sebesar Rp. 6.881.388.948,00 dengan Realisasi sebesar Rp.
5.796.579.745,00 untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :

Target dan Realisasi Belanja Desa Tahun 2014-2019


Target Realisasi
No Uraian Tahun %
(Rp) (Rp)
1. 2014 601.666.400,00 628.014.531,00 104,38
2015 1.084.928.000,00 1.108.235.267,00 102,15
2016 1.121.694.702,00 1.082.962.829,00 96,55
Belanja Desa 2017 1.317.598.873,00 1.275.003.898,00 96,77
2018 1.329.493.675,00 1.213.832.895,00 91,30
2019 1.462.232.298,00 488.530.325,00 33,41

JUMLAH 6.881.388.948,00 5.796.579.745,00 84,24


Rincian per bidang belanja dapat dilihat pada penjelasan berikut
Rincian Target dan Realisasi Belanja Tahun 2014
Target Realisasi
No Uraian %
(Rp) (Rp)
1. Belanja Langsung 323.866.400,00 350.864.531,00 108,34
2. Belanja tak langsung 277.800.000,00 277.150.000,00 99,77
JUMLAH 601.666.400,00 628.014.531,00 104,38

Rincian Target dan Realisasi Belanja Tahun 2015


Target Realisasi
No Uraian %
(Rp) (Rp)
Belanja Penyelenggaraan
1. Pemerintah Desa 367.232.800,00 373.857.467,00 101,80
Belanja Pelaksanaan
2. Pembangunan Desa 372.965.500,00 369.806.900,00 99,15
Belanja Pembinaan
3. Kemasyarakatan Desa 12.930.000,00 74.886.200,00 579,17
Belanja Pemberdayaan
4. Masyarakat Desa 251.800.000,00 276.263.100,00 109,72

5. Tak Terduga 13.421.600,00 13.421.600,00 100,00


JUMLAH 1.084.928.000,00 1.108.235.267,00 102,15

Rincian Target dan Realisasi Belanja Tahun 2016

Target Realisasi
No Uraian %
(Rp) (Rp)
Belanja Penyelenggaraan
1. 314.052.790,00 314.752.790,00 100,22
Pemerintah Desa
Belanja Pelaksanaan
2. 581.232.173,00 554.415.300,00 95,39
Pembangunan Desa
Belanja Pembinaan
3. Kemasyarakatan Desa 43.260.000,00 38.260.000,00 88,44
Belanja Pemberdayaan
4. Masyarakat Desa 123.133.700,00 117.543.700,00 95,46

5. Tak Terduga 59.791.039,00 57.991.039,00 96,99

JUMLAH 1.121.469.702,00 1.082.962.829,00 96,57

Rincian Target dan Realisasi Belanja Tahun 2017

Target Realisasi
No Uraian %
(Rp) (Rp)
Belanja Penyelenggaraan
1. 366.098.000,00 361.743.681,00 98,81
Pemerintah Desa
Belanja Pelaksanaan
2. 613.457.173,00 592.936.517,00 96,65
Pembangunan Desa
Belanja Pembinaan
3. 41.340.000,00 41.340.000,00 100,00
Kemasyarakatan Desa
Belanja Pemberdayaan
4. 295.733.700,00 278.983.700,00 94,34
Masyarakat Desa
5. Tak Terduga 970.000,00 0,00 0,00
JUMLAH 1.317.598.873,00 1.275.003.898,00 96,77

Rincian Target dan Realisasi Belanja Tahun 2018

Target Realisasi
No Uraian %
(Rp) (Rp)
1. Belanja Penyelenggaraan
Pemerintah Desa 389.529.075,00 368.371.045,00 94,57
Belanja Pelaksanaan
2. 602.610.900,00 579.300.900,00 96,13
Pembangunan Desa
Belanja Pembinaan
3. Kemasyarakatan Desa 36.931.000,00 18.711.000,00 50,66
Belanja Pemberdayaan
4. 297.672.700,00 247.449.950,00 83,13
Masyarakat Desa
5. Tak Terduga 2.750.000,00 0,00 0,00

JUMLAH 1.329.493.675,00 1.213.832.895,00 91,30

Rincian Target dan Realisasi Belanja Sampai dengan Bulan Agustus Tahun
2019

Target Realisasi
No Uraian %
(Rp) (Rp)
Belanja Penyelenggaraan
1. 443.421.298,00 269.902.555,00 60,87
Pemerintah Desa
Belanja Pelaksanaan
2. 664.559.700,00 147.610.270,00 22,21
Pembangunan Desa
Belanja Pembinaan Kemasyarakatan
3. Desa 45.280.000,00 6.840.000,00 15,11
Belanja Pemberdayaan
4. 269.971.300,00 64.177.500,00 23,77
Masyarakat Desa
Bidang Penanggulangan Bencana,
5. Darurat dan Mendesak Desa 3.000.000,00 0,00 0,00
JUMLAH 1.426.232.298,00 488.530.325,00 34,25

Realisasi Belanja belum maksimal mengingat laporan


pertanggungjawaban masa jabatan terhitun hanya sampai bulan
Agustus 2019

a. Pembiayaan
Pembiayaan desa adalah semua penerimaan yang perlu dibayar
kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik
pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun
anggaran berikutnya. Pembiayaan desa terdiridari penerimaan
pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan.

Pembiayaan 2014-2019
Penerimaan Pengeluaran
No Tahun (Rp) (Rp) %
2014 3.561.200,00 3.561.200,00 100
1
2015 20.867.469,00 20.867.469,00 100
2016 31.837.702,00 31.837.702,00 100
2017 33.266.873,00 33.266.873,00 100
2018 49.983.075,00 49.983.075,00 100
2019 73.333.950,00 66.111.200,00 90,15

3. Permasalahan dan penyelesaian


Masih ada Pelaksana Kegiatan yang belum bisa melaksanakan kegiatan
dengan optimal baik itu dari Perencanaan, Pelaksanaan dan Pelaporan.
Solusi yang dijalankan adalah dengan Pembinaan Perangkat Desa.

Realisasi Belanja belum maksimal mengingat laporan


pertanggungjawaban masa jabatan terhitun hanya sampai bulan
Agustus 2019, pemecahannya untuk realisasi tetap berjalan dengan
Pelaksana Jabatan Kepala Desa
BAB IV
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DESA

1.   URUSAN  PEMERINTAHAN YANG DISERAHKAN  KABUPATEN/KOTA


Mengacu pada  Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35, dari Tahun 2014
sampai Tahun 2019 pasal 8 huruf b  urusan pemerintah  yang diserahkan kabupaten
merupakan tugas desentralisai yang dilaksanakan pemerintah desa meliputi
berbagai bidang yang telah ditentukan dan diwujudkan dalam bentuk program dan
kegiatan desa yang disesuaikan dengan kondisi serta kemendesakan kebutuhan
masyarakat .

a. Bidang Pertanian  Ketahanan Pangan


Pertanian ketahanan pangan merupakan sektor unggulan bagi percepatan
pertumbuhan dan perkembangan perekonomian masyarakat Desa Muntang hal
ini didukung dengan wilayah pertanian berupa sawah, kebun dan .
Usaha-usaha yang dilakukan dalam rangka peningkatan produksi dan
produktipitas untuk mewujudkan ketahanan pangan yang  terkait dengan sistim
usaha tani antara lain :

1. Penyediaan air diwaktu musim kemarau untuk lahan pertanian.


2. Penyediaan sarana dan prasarana  hasil produksi  untuk nilai tambah bagi
peningkatan pendapatan petani dan terpenuhinya kebutuhan masyarakat.
3. Pemasyarakatan penggunaan alat mesin pertanian, dan penyediaan benih
unggul.
4. Melakukan pembinaan pada beberapa kelompok tani bekerjasama dengan
dinas pertanian PPL.
5. Pembinaan petani melalui GAPOKTAN.
6. Mengikutsertakan Perempuan melalui kegiatan Kelompok Tani Wanita

b. Bidang Pendidikan dan Kebudayaan


Pendidikan adalah merupakan hak setiap warga negara. kualitas sumber daya
manusia suatu daerah dapat ditentukan dengan parameter tingkat pendidikannya
dan merupakan salah satu indikator bagi keberhasilan pembangunan Oleh
karena itu pembangunan bidang pendidikan merupakan perioritas pembangunan
dalam rangka terwujudnya sumber daya manusia yang berkualitas sebagai insan
pembangunan pedesaan .sebagai wujud tanggung jawab pemerintah bersama
masyarakat telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan dan aksesibilitas
pendidikan dalam bentuk program dan kegiatan-kegiatan antara lain :
1. Turut serta mensukseskan program wajib belajar 9 tahun dan peningkatan
mutu pendidikan.
2. Mengupayakan pembentukan Perpustakaan Desa , kemudian
mengusahakannya sebagai pusat kegiatan belajar  masyarakat .

c. Bidang Kesehatan
Pelayanan kesehatan merupakan hak dasar bagi masyarakat, dan dalam
pelayanan kesehatan  serta peningkatan derajat kesehatan masyarakat
pemerintah pusat maupun pemerintah kabupaten untuk mewujudkan dilincurkan
program sehat dan cerdas dan lain lain.walaupun demikian gangguan kesehatan
masyarakat tidak dapat dihindari banyak penyakit yang menimpa masyarakat
antara lain penyakit cikungunya, demam berdarah, malaria, muntaber dll.yang
sangat perlu mendapat penanganan yang lebih serius dari pemerintah dan
pemerintah desa. Kegiatan kegiatan yang dilakukan antara lain :

1. Tersedianya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan seperti kelengkapan


pelayanan Poli Klinik Desa (PKD)  harus didukung dengan fasilitas yang
cukup dan dengan tenaga yang  cukup pula seperti tenaga bidan desa.
2. Peningkatan pelayanan masyarakat meliputi :
 Pelayanan kesehatan balita dan ibu hamil di masing masing posyandu;
 Pelayanan kesehatan lansia di posyandu lansia;
 Pelayanan kesehatan masyarakat miskin;
 Pemberian makanan pendamping bagi bayi kurang gizi;
 Pengelolaan POSBINDU PTM;
 Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara rutin;
 Pengadaan Jamban dan SPAL keluarga;
 Mengupayaka kartu KIS.
3. Mengupayakan dan memperjuangkan insentip kader kesehatan desa.

d. Bidang Sosial
Banyaknya warga masyarakat desa yang tergolong miskin , pengangguran, anak
terlantar, hal ini merupakan dampak dari krisis yang telah menimpa bangsa
Indonesia tahun 1998 yang  masih dirasakan sampai dengan saat ini. kita tidak
boleh tinggal diam, melainkan harus bekerja keras agar segera keluar dari
permasalahan tersebut. program dan kegiatan yang dilakukan adalah :
 Mengusulkan bantuan rumah sehat ke dinas terkait, serta dari program Dana
Desa dan Bankudes;

 Menyalurkan program beras miskin kepada rumah tangga sasaran penerima


manfaat;
 Memberikan santunan janda/duda miskin;
 Memberikan bantuan alat sekolah bagi anak yatim, yatim piatu yang tidak
mampu.

e. Bidang Pekerjaan Umum


Dalam penyelenggaraan dan pengelolaan pembangunan desa urusan pekerjaan
umum adalah satu  urusan yang sangat penting dan strategis dalam mendukung
dan menunjang peningkatan pendayagunaan dan pengelolaan potensi desa yang
dimiliki guna sepenuhnya meningkatan perekonomian dan kesejahteraan
masyarakat desa .
Dalam upaya meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana fasilitas  umum
tersebut pemerintah desa telah melaksanakan  program-program yang tertuang
dalam RPJMDes.

f. Bidang Perhubungan
Dalam bidang perhubungan kerap kali terjadi permasalahan-permasalahn dalam
urusan lalulintas, sosial kemasyarakatan dan lain-lain, sehingga bidang
perhubungan merupakan salah satu bidang yang sangat strategis dan prospektif
dalam urat nadi kehidupan ekonomi, sosial, budaya, politik dan pertahanan
keamanan, sehingga arahan pembangunan perlu dipokuskan pada terwujudnya
sistim transportasi yang maju dan mampu mewarnai dinamika gerak
pembangunan secara keseluruhan. Langkah-langkah strategis dilakuakn dan
yang direncanakan untuk terciptanya sistem transportasi yang tertib, teratur,
lancar, aman dan nyaman.

g. Bidang Lingkungan Hidup


Pelaksanaan urusan lingkungan hidup tidak terlepas dari suatu upaya untuk
pemulihan lingkungan dan pelestarian sumber daya alam. Pembangunan
lingkungan hidup juga dapat dijadikan sebagai fungsi kontrol pelaksanaan
pembangunan pada bidang lainnya agar terwujud pelaksanaan pembangunan
yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Lingkungan hidup juga
berperan dalam mengembangkan sumber daya alam dan juga dalam menata
desa agar tetap indah dan menarik, maka keseimbangan lingkungan hidup sudah
sepatutnya dipertahankan dan dilestarikan. Urusan lingkungan hidup difokuskan
pada pengawasan dan pengendalian perusakan lingkungan agar tetap lestari.

h. Bidang Politik Dalam Negeri dan Administrasi Publik


Dalam rangka ketertiban dan ketentraman masyarakat serta menumbuhkan
partisipasi masyarakat dalam menjaga ketertiban umum pemerintah desa telah
berupaya untuk mensosialisasikan peraturan-peraturan pemerintah pada
masyarakat desa pada umumnya untuk diikuti dan dilaksanakan dengan sebaik-
baiknya.

i. Bidang Otonomi Desa


Otonomi desa adalah hak, wewenang dan kewajiban desa untuk mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat . dalam hal
ini pemerintah desa telah mengadakan proses regulasi atau penyederhanaan
peraturan peraturan yang ada, melakukan penelitian dan pendataan potensi desa,
melakukan kerjasama antar desa , melakukan penetapan anggaran pendapatan
dan belanja desa

j. Bidang Tugas Pembantuan


Dijelaskan dalam Bab V

k. Bidang Pertanahan
Kegiatan dalam bidang pertanahan antara lain : Memberikan pelayanan pada
masyarakat yang melakukan transaksi jual beli, pembuatan surat keterangan
warisan , hibah  dan lain-lain.

1. Memberikan surat keterangan hak atas tanah


2. Memfasilitasi penerbitan akta tanah / setifikat tanah melalui program
Sertifikat masal dan PTSL.
3. Memfasilitasi penyelesaian sengketa tanah .

l. Bidang kependudukan dan catatan sipil


Kegiatan yang dilaksanakan dalam bidang kependudukan dan catatan sipil
antara lain :
1. Melakukan registrasi jumlah penduduk sesuai jenis kelamin dan mata
pencaharian dilaksanakan oleh kepala dusun dan sampai saat ini belum
selesai.
2. Melakukan registrasi jumlah penduduk  menurut hak pilih dalam  Pilgub,
Pileg, Pilpres dan Pilkades oleh PPS .
3. Menerbitkan surat pengantar kartu keluarga dan KTP
4. Melakukan pendataan dan pembinaan dalam kegiatan mutasi penduduk .
5. Membuat surat keterangan untuk penerbitan akte kelahiran dan kematian .

m.Bidang Kesatuan Bangsa, perlindungan masyarakat dan


pemerintahan umum.
Kondisi sosial masyarakat desa Muntang sampai tahun 2019 secara umum
masih relatif aman dan terkendali langkah - langkah yang dilakukan antara lain :

 Melakukan kegiatan sambang desa dan mengikuti kegiatan patroli aparat


keamanan ( polisi ) .
 Bersama Babinsa dan Babinkantibmas tetap memelihara dan menjaga
ketertiban dan keamanan desa.

n. Bidang perencanaan
Perencanaan pembangunan desa memiliki peran strategis dalam menentukan
arah dan kebijakan serta prioritas pembangunan desa. Perencanaan
pembangunan desa diarahkan pada terwujudnya perencanaan pembangunan
yang partisipatif, aspiratif  dan akuntabel. hal ini akan dapat terlaksana apabila
perencanaan pembangunan dilandasi prinsip-prinsip dan mekanisme
perencanaan pembangunan yang telah diatur dalam peraturan daerah maupun
peraturan desa. Penyusun perencanaan pembangunan desa baik rencana 
pembangunan jangka menengah maupun rencana pembangunan desa satu tahun
disusun dan direncanakan secara bersama sama  dengan melibatkan semua
tokoh masyarakat melalui musyawarah rencana pembangunan desa
( musrenbangdes) setiap tahun.

o. Bidang Penerangan , imformasi dan komunikasi


Menyampaikan atau mensosialisasikan peraturan perundang-undangan,
peraturan pemerintah , peraturan menteri , peraturan daerah dan kebijakan-
kebijakan pemerintah untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya serta
penegakan hukum . selain dari pada itu juga menyampaikan informasi jenis-
jenis pembangunan  yang masuk desa .

p. Bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak


Peran perempuan tidak dapat dipisahkan dalam kesuksesan pembangunan,
pemerintah desa menyadari hal tersebut dengan mengikut sertakan perempuan
dalam proses  pembangunan seperti pada pelaksanaan musrenbangdes ,
musrenbang kecamatan dan juga keikut sertaannya sebagai pelaku dalam
pembangunan desa  minimal 30 persen . Melakukan gerakan sayang ibu dan
balita , mensosialisasikan pentingnya kesehatan ibu dan balita sehingga mereka
akan tetap memelihara kesehatannya dan dapat mencegah kematian yang sering
menimpa ibu hamil dan bayinya.

q. Bidang Keluarga berencana dan keluarga sejahtera


Bekerjasama dengan puskesmas menyampaikan inpormasi pada masyarakat
tentang  standar keluarga sejahtera ,makanan sehat bagi balita ,imunisasi dan
gizi keluarga, mensosialisasikan  gerakan sayang ibu , mensosialisasikan
tindakan pencegahan kematian ibu hamil dan melahirkan serta kematian bayi

r. Bidang Pemuda dan olah raga


Pemuda dan olah raga satu kesatuan yang melekat dan tidak dapat dipisahkan
sebagai generasi penerus bangsa.pemuda merupakan harapan bangsa, segala
potensi dan kreatifitasnya perlu dipacu terus menerus agar terbina generasi yang
tangguh
dan mandiri serta siap berprestasi baik di tingkat daerah , nasional maupun
internasional. Dalam upaya memacu prestasi pemuda dan keolahragaan , maka
pemerintah desa telah melaksanakan program sebagai berikut:

 Peningkatan peran serta kepemudaan dengan pembentukan  karang taruna


serta organisasi kepemudan PIKRM kemudian mengusahakan
keterlibatannya dalam pembangunan desa.
 Pengadaan sarana dan prasarana olah raga .
 Pembinaan dan pemasyarakatan olah raga .
 Menyelenggarakan berbagai kegiatan pertandingan olah raga.

s. Bidang Pemberdayaan masyarakat desa

 Melakukan identifikasi sumber daya manusia


 Peningkatan peran serta masyarakat desa dalam pembangunan
 Penataan dan pemberdayaan organisasi masyarakat desa
t. Bidang statistik
Bidang statistik sangat penting dan berperan dalam memotret kegiatan kegiatan
pembangunan melalui kumpulan angka angka terhadap pembangunan
desa.secara umum urusan dan kegiatan statistik dilakukan  kerjasama dengan
badan pusat statistik kecamatan dan kabupaten Purbalingga. program yang
dilaksanakan antara lain sensus  pendataan penduduk, sensus pendataan
ekonomi dan lain-lain.

u. Bidang arsip dan perpustakaan


Dokumen-dokumen penting desa adalah aset yang perlu diamankan, dilestarikan
dan dipelihara secara utuh keberadaannya karena memuat sejarah
perkembangan desa.urusan kearsipan berperan penting dalam
mengadministrasikan perkembangan
desa setiap tahunnya.guna menunjang tata kearsipan tersebut program program
yang dilaksanakan pemerintah desa adalah: program pelayanan administrasi
perkantoran, program peningkatan sarana dan prasarana aparatur, peningkatan
kapasitas sumber daya aparatur , peningkatan pengembangan system pelaporan
keuangan desa, dan program penyelamatan dan pelestarian dokumen atau arsip
desa.
Sementara dibidang perpustakaan seiring dengan semakin berkembangnya ilmu
pengetahuan dan tehnologi dewasa ini keberadaan sarana perpustakaan amat
dibutuhkan, terlebih pula dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat
dalam budaya baca baik dikalangan pelajar maupun masyarakat umum. Sebagai
upaya mendukung urusan perpustakaan tersebut, program yang dilaksanakan
adalah pengembangan budaya baca.

v. Bidang inventaris dan aset desa


Inventaris dan aset desa adalah yang perlu diamankan, dilestarikan,
diadministrasikan dan dipelihara secara utuh keberadaannya karen Aset Desa
adalah barang milik Desa yang berasal dari kekayaan asli milik Desa, dibeli atau
diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) atau
perolehan Hak lainnya yang sah. Pengelolaan Aset Desa merupakan rangkaian
kegiatan mulai dari perencanaan, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan,
pengamanan, pemeliharaan, penghapusan, pemindahtanganan, penatausahaan,
pelaporan, penilaian, pembinaan, pengawasan dan pengendalian aset Desa,
berikut ini tabel pengelolaan inventaris dan aset Desa Muntang sampai dengan
2019 :
BAB  V
PENYELENGGARAAN  TUGAS PEMBANTUAN

A.   TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA


1.    Dasar Hukum
Pelaksanaan program Pemerintah baik Pusat maupun daerah senantiasa
dikoordinasikan dengan Pemerintah Desa. Karena salah satu fungsi
Pemerintah desa adalah pelayanan dan perlindungan masyarakat.
Dasar hukum tugas pembantuan ;
a. Undang- Undang Nomor 6 Tahn 2014 dan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang RI Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
b. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Derah
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara No. 4437), sebagaimana diubah dengan Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 2005 tentang penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi
Undang–Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4548);
c. Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
d. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4587);
e. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan
dan Pengawasan Penyelenggaraan dan Pemerintahan Daerah (Lembaran
negara republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran
negara Republik Indonesia Nomor 4593 );
f. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten
Purbalingga di Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 101,Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4751);
2.    Instansi Pemberi Tugas Pembantuan
Penyelenggaraan pemerintahan Desa tidak lepas dari Pembinaan dari Pihak
Kecamatan dan Pemerintah Kabupaten. Sesuai dengan kedudukanya
Pemerintah Desa merupakan pelaksana penyelenggaraan Pemerintahan. Dalam
pelaksanaan kegiatannya tugas-tugas pembantuan dilaksanakan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dilaksanakan sesuai kewenanganya,
karena desa sesuai peraturan yang ada merupakan bagian dari Pemerintah
Kabupaten yang melaksanakan penyelenggaraan tugas umum diantaranya
pelaksanaan pembangunan, pemberdayaan masyarakat, penyelenggaraan
ketentraman dan ketertiban umum, pemeliharaan prasarana dan fasilitas
pelayanan umum dan pelaksanaan tugas pembantuan yang diberikan oleh
instansi terkait

3. Pelaksanaan Kegiatan
Dengan memperhatikan dampak yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan
penyelenggaraan pemerintahan, apabila dampak yang ditimbulkan bersifat
lokal maka urusan pemerintahan tersebut menjadi kewenangan pemerintahan
daerah Kabupaten. Pelaksanaan kegiatan tersebut, di desa Muntang
berpedoman pada kebijakan Pemerintah Kabupaten. Karena pemerintahan
desa melaksanakan kegiatannya mengacu pada Peraturan perundangan
Kabupaten Purbalingga. Sedangkan dalam desa pelaksanaanya mengacu pada
Peraturan Desa. Dalam melaksanakan kegiatan Peraturan Desa kegiatanya
tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.

4.   Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan


Dalam melaksanakan suatu Peraturan, permasalahan pasti timbul karena dalam
pelaksanaannya terkadang ada sebagian masyarakat yang belum mengerti dan
memahami peraturan tersebut. Pelaksanaan Kegiatan desa saat ini masih
difokuskan ke Infrastruktur / sarana dan prasarana masyarakat karena kegiatan
ini merupakan Skala prioritas desa. Namun kegiatan sektor Pertanian, ekonomi
masyarakat dan Lingkungan penduduk, juga menjadi perhatian dan tetap
diupayakan dapat berjalan.
Dampak yang timbul dalam pelaksanaan Peraturan desa biasanya selama ini
tidak pernah menjadi suatu permasalah dalam Masyarakat. Dalam pelaksanaan
Program dan kegiatan desa, kontribusi masyarakat sangat dibutuhkan dalam
melaksanakan semua kegiatanya.
5.   Sumber dan Jumlah Anggaran yang digunakan
Dalam rangka pemerataan pembangunan desa menuju kemandirian desa serta
meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, perlu adanya partisipasi dari
seluruh warga masyarakat. Untuk mendukung pelaksanaan pembangunan desa
dan kegiatan lainya perlu didukung dengan dana yang diharapkan menjadi
penyangga utama pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat
desa. Sehingga dalam hasilnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Semua pelaksanaan kegiatan pemerintahan desa sumber pendanaanya ditopang
oleh Pemerintah Kabupaten serta sumber pendapatan desa lainya.
Pelaksanaan semua kegiatan pada dasarnya menggunakan data yang ada serta
pembagian tugas yang diberikan oleh  instansi yang berkepentingan. Dalam
kegiatannya pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh semua aparat desa sesuai
dengan tugas dan tanggung jawabnya, serta melibatkan semua lembaga-
lembaga difungsikan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut.

6. Sarana dan Prasarana


Pembangunan-pembangunan yang telah dilaksanakan ditahun yang lalu masih
banyak yang harus dilanjutkan di tahun berikutnya, hal ini banyaknya sarana
dan Prasarana yang belum mampu didanai dari DD, ADD maupun PAD Desa
dan juga dari sumber lain di tahun yang lalu, sehingga setiap tahun tetap
dilanjutkan agar dapat di selesaikan. Hal ini terjadi karena  Sumber dana yang
didapat desa untuk saat ini yang rutin hanyalah dana DD, ADD dan PAD
belum mampu di kelola secara Maksimal.
Pembangunan yang telah direncanakan dalam APBDes di tahun 2014 s/d 2019
semuanya telah dapat diselesaikan dengan target pencapaian kurang lebih
90%.

7. Permasalahan dan Penyelesaian


Pada pekerjaan Pembangunan yang direncanakan di desa terkadang dalam
pelaksanaanya kekurangan dan ketidakcocokan dengan keinginan Masyarakat,
sehingga mengalami permasalahan. Namun hal tersebut tidak berarti suatu
pekerjaan tersebut terkendala. Permasalahan yang timbul biasanya adalah pada
teknis pelaksanaannya. Dalam pelaksanaan semua anggaran yang telah
tertuang dalam APBDes sering kali mengalami hambatan. Banyak rencana
yang dilaksanakan masih mengalami kekurangan pembiayaan- pembiayaan.
Namun hal tersebut di selesaikan dengan baik walaupun dana yang
dipergunakan kurang. Maka untuk mengatasinya menggunakan langkah-
langkah pendekatan dengan berbagai pihak dalam masyarakat agar ditutupi
dengan Swadaya dan sharing dana dengan Masyarakat dan pihak Ketiga
ataupun dari PAD Desa di tahun berikutnya.

B.   TUGAS PEMBANTUAN YANG DIBERIKAN


Dalam kontek penyelenggaraan pemerintahan desa semua pekerjaan yang telah
tertuang dalam APBDesa maupun RPJMDes dalam pelaksanaanya banyak
membutuhkan bantuan informasi dari Instansi terkait. Karena dalam teknis
pelaksanaanya sering sekali informasi tersebut dibutuhkan karena menyangkut
bidang pelayanan pada masyarakat, bahkan juga dana dana yang diperlukan untuk
mendukung pelaksanaan Anggaran dan yang lainya.
1.  Dasar hukum kegiatan tersebut diantaranya ;
a)   Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2014 dan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang RI Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa      
b) Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Derah
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara No. 4437), sebagaimana diubah dengan Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 2005 tentang penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi
Undang – Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4548);
c) Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
d) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten
Purbalingga di Provinsi Kalimantan Barat (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 101,Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4751);
e) Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4587);
f) Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan
dan Pengawasan Penyelenggaraan dan Pemerintahan Daerah (Lembaran
negara republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran
negara Republik Indonesia Nomor 4593);
2. Urusan Pemerintahan yang ditugas pembantuankan
Pelaksanaan Anggaran desa menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan
belanja pada tahun yang bersangkutan, dalam perencanaan mengandung arti
bahwa anggaran desa menjadi pedoman bagi manajemen dalam merencanakan
kegiatan pada tahun yang bersangkutan.
Dalam pelaksanaanya pengawasan diartikan bahwa anggaran desa menjadi
pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintahan desa
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Fungsi alokasi mengandung arti bahwa anggaran desa harus diarahkan untuk
menciptakan lapangan kerja atau mengurangi pengangguran dan pemborosan
sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan.
Anggaran desa harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
Fungsi stabilisasi mengandung arti bahwa anggaran pemerintah desa menjadi
alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental
perekonomian desa.
Di Desa Muntang pelaksanaan semua perencanaan dilaksanakan oleh perangkat
dan Lembaga desa yang berkepentingan dalam pelaksanaan perencanaan
tersebut. Untuk mengantisipasi semua pelaksanaan perencanaan yang tidak
berhasil, maka pihak Pemerintah Desa mengadakan Koordinasi dengan Instansi
Pemerintah Daerah yang berkepentingan untuk mendukung kegiatan desa
tersebut.

3.  Sumber dan Jumlah Anggaran


Keuangan desa dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan,
efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan
memperhatikan asas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat. Serta
dilaksanakan dalam suatu sistem yang terintegrasi yang diwujudkan dalam
APBDes yang setiap tahun ditetapkan dengan peraturan desa. Kepala Desa
selaku kepala pemerintah di Desa Muntang adalah pemegang kekuasaan
pengelolaan keuangan desa dan mewakili pemerintah desa dalam kepemilikan
kekayaan desa.
Kewenangan kekuasaan pengelolaan keuangan desa adalah:
a.  Menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APBDes;
b.  Menetapkan kebijakan tentang pengelolaan barang desa;
c.  Menetapkan kuasa pengguna anggaran/barang milik desa;
d.  Menetapkan bendahara penerimaan dan/atau bendahara pengeluaran;
e.  Menetapkan petugas yang bertugas melakukan pemungutan penerimaan
desa;
f.  Menetapkan petugas yang bertugas melakukan pengelolaan barang milik
desa,
Serta Koordinator pengelolaan keuangan desa bertanggung jawab atas
pelaksanaan tugas kepada Kepala Desa.

BAB VI
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN LAINNYA

A.     KERJASAMA ANTAR DESA


Untuk kepentingan desa dapat mengadakan kerjasama antar desa sesuai dengan
kewenangan kepala desa atas persetujuan BPD .
Kerjasama yang dilakukan Dari Tahun 2007 sampai Tahun 2019 ini antara lain :
1. Bidang pemberberdayaan masyarakat desa  terbentuk BKAD
2. Bidang keamanan dan ketertiban masyarakat ( Forum Kepala Desa ).

B.  BATAS DESA


Menurut Permendagri no:27 tahun 2006 pasal 1 ayat 6 batas adalah pemisah antara
desa yang bersebelahan baik berupa batas alam maupun berupa batas buatan .batas
alam adalah unsur-unsur alami seperti gunung , pantai ,danau dan lain-lain yang
menjadi batas desa sedangkan batas buatan adalah unsur-unsur buatan manusia
seperti pilar batas,jalan, rel kereta api,saluran irigasi dan lain sebagainya.
Berdasarkan kondisi serta perkembangan penyelenggaraan pemerintahan Desa
Muntang, bahwa batas desa berupa batas alam yaitu Sungai Kelawing di sebelah
Selatan dan Timur, sedangkan batas-batas yang memang dibuat pemerintah desa
adalah berupa patok/tugu yang terletak di sebelah Utara dan Barat.

C. PENYELENGGARAAN KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM


Dalam rangka meningkatkan stabilitas ketentraman dan ketertiban masyarakat
telah diupayakan melalui upaya preventif dan represif, penegakan aturan .sebagai
upaya penciptaan kehidupan yang kondusif dilakukan melalui patroli sambang
desa, pemberdayaan sistem keamanan lingkungan dan penyuluhan serta himbauan
untuk selalu hidup dalam kerukunan beragama dan saling menghargai sesama
masyarakat dalam suasana yang berbeda tapi satu tujuan yaitu ketentraman dan
ketertiban dalam bermasyarakat .sebuah ilustrasi kegiatan yang dilakukan
pemerintah desa adalah terciptanya keseimbangan hubungan yang harmonis antara
Ulama dan Umaro dan telah dilakukan melalui berbagai kegiatan seperti sapari
jumat , sapari tarawih pada bulan ramadhan, dan lain-lain. Perlindungan
masyarakat dari gangguan keamanan.
BAB VII.
PENUTUP

Sejak dibentuknya BPD di Desa Muntang pada Tahun 2001, merupakan titik
awal dari pelaksanaan Otonomi Desa di Desa Muntang Kecamatan Kemangkon. Wujud
dari Otonomi Desa sebagaimana tercermin dari upaya Pemerintahan Desa yang terdiri
dari Kepala Desa dan Aparat Desa dengan BPD membuat Peraturan Desa tentang
Pungutan Desa dan Lelang dalam rangka membiayai kegiatan di bidang Pemerintahan,
Pembangunan dan Kemasyarakatan di Desa. Tindak lanjut kegiatan Desa dalam
mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri dituangkan dalam Peraturan Desa
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, di mana seluruh penerimaan dan
pengeluaran Desa direncanakan selama 1 ( satu ) tahun antara Pemerintah Desa dan
BPD setelah mendengar aspirasi masyarakat.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Akhir Masa Jabatan Kepala
Desa yang Kami sampaikan ini, merupakan tindak lanjut dari Otonomi Desa yakni
pelaksanaan Peraturan Desa yang telah ditetapkan bersama tersebut. Di samping itu
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Akhir Masa Jabatan Kepala Desa ini
merupakan upaya Kami dalam rangka keterbukaan Desa dalam pengelolaan keuangan
yang diperoleh dari masyarakat dan Pemerintah.
Keberhasilan dalam pelaksanaan Pembangunan di Desa bukan semata-mata
hasil kerja Kepala Desa beserta perangkatnya, namun merupakan keberhasilan semua
pihak yang ada di Desa, dan sebaliknya jika ditemui adanya kekurangan dalam
pelaksanaannya tentunya merupakan tanggung jawab Saya selaku Kepala Desa.
Untuk selanjutnya, saya mengajak semua pihak untuk dapat membangun Desa
Muntang menuju kearah yang lebih baik dalam rangka mendukung Visi dan Misi
Kabupaten Purbalingga Perwira.
Demikian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Akhir Masa
Jabatan Kepala Desa ini disampaikan sebagai bahan evaluasi dan perbaikan di masa
yang akan datang, atas perhatian dan kerjasama semua pihak diucapkan terima kasih.

Muntang, ...September 2019


Kepala Desa Muntang

PARYONO

Anda mungkin juga menyukai