Nim : 19020012
Kelas : FSA 19
Seluruh tempat kerja ; baik itu kantor, tambang atau pabrik ; tentu memiliki kebutuhan yang
tidak dapat mereka penuhi sendiri. Dari sebagian project kecil seperti perbaikan instalasi lampu,
pemasangan rambu-rambu, pemasangan properti sampai project besar seperti menambahkan set
boiler, pembangunan gedung baru, sampai menambahkan line produksi baru. Kebutuhan-
kebutuhan berikut yang membuat tempat kerja menyewa jasa/produk kontraktor.
Kontraktor yaitu perusahaan/orang yang diminta oleh pemilik bisnis untuk jasa/produk tertentu
yang diperlukan oleh pemilik bisnis. Dalam banyak kasus, pekerjaan yang dilakukan kontraktor
memiliki bahaya-bahaya keselamatan kerja baik untuk kontraktor itu sendiri maupun untuk
tempat kerjanya. Hal semacam ini karena sebab kontraktor belum tahu mengenai bahaya-bahaya
dan standard keselamatan yang berada di tempat kerja pemilik bisnis, beberapa kontraktor juga
bukan tenaga kerja terlatih/terdidik.
Untuk menghindari kecelakaan kerja yang diakibatkan oleh kontraktor, setiap pemilik bisnis
harus meningkatkan Sistem Manajemen Keselamatan Kerja Kontraktor (Contractor Safety
Management System) ditempat kerjanya. Prinsip dasar sistem keselamatan kerja kontraktorini
adalah persyaratan wajib untuk semua perusahaan yang ingin memperoleh sertifikasi OHSAS
18001 karena sistem ini sudah ditata pada klausul 4. 4. 6 Operational Control.
CSMS ini juga akan berbeda pada setiap jenis industri dan berbeda juga pada setiap tempat kerja.
Tetapi, jika kita generalisir, CSMS akan meliputi 3 bagian penting ini :
a. Pra Pekerjaan
Pra Pekerjaan yaitu langkah dimana rencana kerja di buat termasuk rencana berkaitan dengan
keselamatan pekerjaan nantinya ketika pekerjaan telah di mulai. Pada langkah Pra Pekerjaan ini
ada langkah –langkah yang perlu dilakukan, yaitu :
Safety Induction
Safety Induction adalah training singkat yang didapatkan oleh pemilik bisnis (owner) pada
kontraktor. Safety induction memuat beberapa dasar keselamatan kerja dalam pekerjaan
kontraktor nanti, Alat pelindung diri dan yang paling penting yaitu prosedur gawat darurat.
b. Saat Pekerjaan
Setiap pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor sebaiknya memenuhi segi keselamatan kerja
yang sudah disetujui sebelumnya pada langkah pra pekerjaan. Untuk menegaskan hal itu, banyak
hal yang bisa dilakukan yaitu :
c. Saat Pekerjaan
Setelah pekejaan selesai, ada beberapa langkah yang dilakukan oleh kontraktor :
Meminta tanda tangan pada pemberi kerja sebagai kesepakatan kalau kontraktor sudah bekerja
dengan aman
Menyerahkan berita acara proses pekerjaan
Mendiskusikan agenda kerja besok hari
Kontraktor memang dapat jadi permasalahan keselamatan kerja paling besar suatu perusahaan,
tetapi jika kita dapat membuat sebuah manajemen keselamatan kerja kontraktor yang kuat, pasti
permasalahan itu juga akan hilang bahkan otomatis kita dapat mempromosikan prinsip dasar
sistem keselamatan kerja kontraktor yang bukan adalah bagian internal perusahaan.