Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KE-1 TUTORIAL ONLINE

Nama Mahasiswa : SEKAR AYUNING JAGAT

NIM : 045211609

Kode/Nama Mata Kuliah :MKDU4111/PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Nama UPBJJ : MALANG

Prodi : S-1 Manajemen

Semester :1

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
Soal 1

Lakukanlah analisis terkait pentingnya posisi grografis Indonesia baik di tingkat ASEAN
maupun dunia!

Jawab :

Unsur wadah merupakan ruang hidup bangsa yang saling berinteraksi dalam kerangka hidup
negara. Turunannya adalah unsur bentuk wujud, yakni geopolitik Indonesia mewujudkan diri
dalam bentuk wilayah Kepulauan Nusantara dengan letak geografis posisi silang antardua
benua dan Samudra.

Wilayah Kepulauan Nusantara merupakan kesatuan utuh wilayah dengan batas yang
ditentukan oleh lautan yang di dalamnya terdapat gugusan pulau-pulau.

Letak geografis posisi silang Nusantara menjadikannya perlintasan pengaruh ekonomi, sosial,
dan budaya dari berbagai penjuru dumia. Maka dari 1tu, Indonesia harus bersifat terbuka dan
mampu beradaptasi terhadap pengaruh luar serta harus punya dasar jati diri sebagai penyaring
sehingga tak mudah terseret arus pengaruh luar.

Selain itu, Indonesia turut memiliki kekayaan alam yang luar biasa besar, penduduk yang
banyak sebagai SDM dan tenaga kerja, pasar yang besar bagi produk industri modern yang
turut menjadi daya tarik bagi kepentingan luar neger. Maka dari itu, Indonesia harus bisa
memantapkan kekuatan fisik dan mentalnya dengan strategi politik luar negeri bebas aktif
dan dasar negara Pancasila.

Berdasarkan letaknya berada di antara benua asia dan australia, serta diantara samudra hindia
dan pasifik, adapun posisi Indonesia memiliki suatu peranan penting pada tingkat asean dan
pasifik,

Berikut penjelasannya: Karena letaknya yang strategis, kapal-kapal yang membawa barang
untuk diperdagangkan negara antar negara sebagian besar melalui Indonesia, Kapal-kapal
laut tersebut yang transit tidak dikenakan pajak sesuai perjanjian UNCLOS.

Kemudian daripada kapal-kapal tersebut melintasi laut luar indonesia, lebih baik bagi kapal-
kapal tersebut melalui jalur perairan Indonesia karena mereka akan mendapatkan jaminan
pelayanan dan pengamanan oleh Indonesia.
Serta jalurnya lebih cepat jika melalui perairan atau laut Indonesia, Lokasi strategis Indonesia
mempermudah perdagangan dari negara-negara di Benua Asia ke Australia, dan sebaliknya.

Karena posisinya strategis banyak perusahaan dan negara melakukan investasi ke Indonesia,
untuk mendapatkan hasil yang lebih menguntungkan bagi mereka.

Letak geografis adalah letak suatu wilayah dilihat dari kenyataannya di permukaan bumi.
Berdasarkan letak geografisnya, Indonesia terletak diantara dua benua yaitu Benua Asia dan
Benua Australia, serta di antara dua samudera yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.

Berdasarkan batas wilayah, posisi Indonesia berbatasan dengan berbagai negara, laut, dan
samudra. Antara lain sebagai berikut:

 Sebelah utara berbatasan dengan Malaysia, Singapura, Filipina, Selat Malaka, Selat
Singapura, Laut Cina Selatan, Laut Sulawesi, dan Samudra Pasifik di sebelah utara.
 Sebelah selatan berbatasan dengan negara Australia, Timor Leste, Samudra Hindia,
Laut Timor, dan Laut Arafuru.
 Sebelah barat berbatasan dengan Samudra Hindia.
 Sebelah timur berbatasan dengan Papua Nugini dan Samudra Pasifik.

Pentingnya posisi geografis bagi indonesia:


Terletak dijalur perdagangan internasional, ini menguntungkan karena dapat meningkatkan
kegiatan perekonomian di Indonesia, kemudian dalam proses ekspor impor barang-barang.

Karena posisinya berada garis khatulistiwa, Indonesia memiliki 2 musim yaitu kemarau dan
penghujan, ini sangat penting karena dapat mempengaruhi cuaca yang ada di Indonesia
tentunya berdampak pada kegiatan agraria di Indoneisa, mudah melakukan pengairan
tanahnya subur dan cocok digunakan di sektor pertanian.

Selain negara agraris, indonesia juga negara maritim karena berbentuk kepulauan dan
dikelilingi lautan, tentunya menguntungkan karena dapat meningkatkan Sumber Daya Alam
lautnya.
Terjadi pertukaran berbagai kebudayaan dan peradaban diseluruh dunia, ini juga bisa
menguntungkan karena Indonesia bisa juga mengakses atau mengetahui budaya-budaya
positif dari berbagai dunia.

Soal 2

Uraikan peran Anda sebagai mahasiswa agar dapat melindungi Negara Kesatuan Republik
Indonesia dari (ATHG) baik yang berasal dari dalam dan luar negeri serta berupa fisik dan
non fisik!
Jawab :
Sebagai negara besar archipelago state dengan berbagai ragam, suku, bangsa, budaya dan
bahasa, Indonesia tidak pernah terlepas dari berbagai ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan baik secara internal maupun eksternal, baik militer maupun non militer dengan
berbagai proxy war. Ini menjadi sesuatu yang harus kita cermati semua. Untuk menjadi
ATHG tersebut diperlukan sinergi dari seluruh elemen bangsa, salah satunya dengan peran
sentral dari perguruan tinggi, di mana mahasiswa berada di dalamnya yang memiliki peranan
penting dalam menangkal ATHG tersebut.

Perguruan tinggi dapat mengambil bagian dalam merumuskan kembali arah kebijakan
pertahanan nasional Indonesia, melalui kurikulum pendidikan bela negara dan wawasan
kebangsaan yang sejalan dengan kekinian. Disinilah pentingnya sekolah kebangsaan dan
peradaban seri ke -7.

Berdasarkan Pasal 27 Ayat 3 UUD NRI 1945, dapat disimpulkan bahwa usaha pembelaan
negara merupakan hak dan kewajiban setiap negara Indonesia. Hal ini berkonsekuensi bahwa
setiap warganegara berhak dan wajib untuk turut serta dalam menentukan kebijakan tentang
pembelaan negara melalui lembaga-lembaga perwakilan sesuai dengan UUD 1945 dan
perundang-undangan yang berlaku termasuk pula aktifitas bela negara. Selain itu, setiap
warga negara dapat turut serta dalam setiap usaha pembelaan negara sesuai dengan
kemampuan dan profesi masingmasing. Dalam Undang-Undang No. 3 Tahun 2002 tentang
Pertahanan Negara pasal 9 ayat 1 disebutkan bahwa “Setiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan
negara”.

Dalam bagian penjelasan Undang-undang No. 3 Tahun 2002 tersebut dinyatakan bahwa
upaya bela negara adalah sikap dan perilaku warga Negara yang dijiwai oleh kecintaannya
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Upaya bela
negara, selain sebagai kewajiban dasar manusia, juga merupakan kehormatan bagi setiap
warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela
berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa.

Bela negara dapat dibedakan secara fisik maupun nonfisik. Secara fisik yaitu dengan cara
"memanggul senjata" menghadapi serangan atau agresi musuh. Bela Negara secara fisik
dilakukan untuk menghadapi ancaman dari luar. Pengertian ini dapat disamakan dengan bela
negara dalam arti militer. Sedangkan bela negara secara nonfisik dapat didefinisikan sebagai
"segala upaya untuk mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia dengan cara
meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan kecintaan terhadap tanah air
serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara, termasuk penanggulangan
ancaman. Bela negara demikian dapat dipersamakan dengan bela negara secara nonmiliter.

Berdasar pada pengertian ketahanan nasional sebagai kondisi dinamik bangsa yang ulet dan
tangguh dalam menghadapi berbagai ancaman, ketahanan nasional tetap relevan sebagai
kekuatan penangkalan dalam suasana sekarang maupun nanti, sebab ancaman setelah
berakhirnya perang dingin lebih banyak bergeser kearah nonfisik, antara lain; budaya dan
kebangsaan (Sudradjat, 1996 : 1-2). Inti ketahanan Indonesia pada dasarnya berada pada
tataran “mentalitas” bangsa Indonesia sendiri dalam menghadapi dinamika masyarakat yang
menghendaki kompetisi di segala bidang. Hal ini tetap penting agar kita benar-benar
memiliki ketahanan yang benar-benar ulet dan tangguh. Ketahanan nasional dewasa ini
sangat dipengaruhi oleh kondisi ketidakadilan sebagai “musuh Bersama”. (Armawi,
2012:90). Konsep ketahanan juga tidak hanya ketahanan nasional tetapi sebagai konsepsi
yang berlapis, atau Ketahanan Berlapis yakni ketahanan individu, ketahanan keluarga,
ketahanan daerah, ketahanan regional dan ketahanan nasional (Basrie, 2002).

Hal ini disebabkan bentuk ancaman di era modern semakin luas dan kompleks. Bahkan
ancaman yang sifatnya nonfisik dan nonmiliter lebih banyak dan secara masif amat
mempengaruhi kondisi ketahanan nasional. Misalnya, ancaman datangnya kemarau yang
panjang di suatu daerah akan mempengaruhi kondisi ketahanan pangan di daerah yang
bersangkutan.
Berikut ini hal yang dapat dilakukan mahasiswa dalam melindungi Negara Kesatuan
Republik Indonesia dari (ATHG) baik yang berasal dari dalam dan luar negeri serta berupa
fisik dan non fisik:

1. ATHG dari dalam negeri :


a. Penguatan ideologi Pancasila dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari, diawali di lingkungan keluarga.
b. Memberikan ketauladanan sebagai pemuda-pemudi yang berpendidikan dengan
mengedepankan toleransi dan keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat.
c. Menunjukkan moralitas dan karakter yang kuat.
d. Mahasiswa harus mampu mengembangkan inovasi dan menghargai kearifan lokal
agar bangsa ini tidak ketergantungan terhadap nilai-nilai asing.
e. Melatih kepemimpinan karena dalam kepemimpinan, karakter menempati
prosentasi tertinggi yaitu 80% sementara ilmu 5%, pengetahuan umum 5% dan
pengambilan keputusan 10%.
f. Mempersiapkan diri menjadi manusia Indonesia seutuhnya serta peka dan cermat
terhadap hal-hal yang menyimpang dari jati diri dan nilai-nilai kebangsaan.
2. ATHG dari luar negeri :
a. Mahasiswa berperan sebagai the agent of change dengan cara mendorong
motivasi berprestasi, berpikir positif, kritis, kreatif, serta inovatif.
b. Mahasiswa berperan dalam control social (idealisme).
c. Selalu berusaha untuk meng-upgrade diri mengenai perubahan dari segi
geoekonomi dan geopolitik serta kemajuan teknologi dan informasi.

Soal 3
Lakukanlah analisis penyebab munculnya ATHG yang bisa memecah belah NKRI!

Jawab :

Dalam membangun integrasi nasional, bangsa Indonesia selalu dihadapkan pada


Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan (ATHG). Dikutip dari situs resmi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, yang dimaksud
dengan ATHG adalah :
 Ancaman adalah suatu hal atau usaha yang bersifat mengubah atau
merombak kebijaksanaan yang dilakukan secara konsepsional, kriminal serta
politik.
 Tantangan adalah suatu hal atau usaha bertujuan atau bersifat menggugah
kemampuan.
 Hambatan adalah suatu hal atau usaha berasal dari diri sendiri yang bertujuan
melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.
 Gangguan adalah usaha dari luar yang bertujuan melemahkan atau
menghalangi secara tidak konsepsional.

Indonesia tidak terbebas dari ancaman yang dapat memecah belah bangsa.
Ancaman bagi integrasi nasional tersebut datang dari luar maupun dari dalam negeri
Indonesia sendiri. Ancaman muncul dalam berbagai dimensi kehidupan berupa
ancaman militer dan nonmiliter. Ancaman di bidang ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya serta pertahanan dan keamanan.
1. Ancaman bidang ideologi
Ancaman di bidang ideologi adalah yang mengancam Pancasila seperti
komunisme dan liberalisme. Liberalisme merupakan akibat dari globalisasi.
Akibat negatif globalisasi seperti gaya hidup mewah, pergaulan bebas dan
lainnya. Hal-hal tersebut akan menjadi ancaman bagi kepribadian bangsa
Indonesia bila tidak diatasi.
2. Ancaman bidang politik
Ancaman di bidang politik memiliki tingkat risiko besar terhadap kedaulatan,
keutuhan dan keselamatan bangsa. Ancaman di bidang politik bersumber dari
dalam dan luar negeri. Ancaman politik dari luar negeri misalnya tekanan politik
terhadap Indonesia oleh negara lain. Ancaman nonmiliter berdimensi politik
antara lain intimidasi, provokasi atau blokade politik. Ancaman berdimensi
politik dari dalam negeri bisa berupa: Penggunaan kekuatan dalam bentuk
pengerahan massa untuk menumbangkan pemerintah yang berkuasa. Menggalang
kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah. Separatisme melalui
pola perjuangan politik tanpa senjata dan perjuangan bersenjata. Separatisme
tanpa senjata dengan cara menarik simpati masyarakat internasional sulit
dihadapi dengan kekuatan militer.
3. Ancaman bidang ekonomi
Ekonomi suatu negara tidak dapat berdiri sendiri. Ini adalah bukti nyata pengaruh
globalisasi. Saat ini tidak ada negara dengan kebijakan ekonomi yang tertutup
dari pengaruh negara lain. Globalisasi perekonomian di satu sisi membuka
peluang pasar produk dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif.
Sebaliknya, juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam
pasar domestik.
4. Ancaman bidang sosial budaya
Ancaman berdimensi sosial budaya bisa berasal dari dalam dan dari luar.
Ancaman dari dalam didorong oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan,
keterbelakangan dan ketidakadilan. Isu-isu tersebut menjadi titik pangkal
timbulnya permasalahan, seperti separatisme, terorisme, kekerasan dan bencana
akibat perbuatan manusia. Dampaknya akan mengancam persatuan dan kesatuan
bangsa, nasionalisme dan patriotisme. Sedangkan ancaman dari luar timbul
akibat pengaruh globalisasi.
5. Ancaman bidang pertahanan dan keamanan
Wujud ancaman di bidang pertahanan dan keamanan umumnya berupa ancaman
militer. Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan
bersenjata dan terorganisasi. Ancaman militer membahayakan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa. Berikut ini beberapa
ancaman militer :
o Agresi atau invasi. Skala agresi ada yang besar hingga terendah. Invasi ialah
bentuk agresi berskala paling besar dengan kekuatan militer bersenjata
untuk menyerang dan menduduki wilayah suatu negara. Bangsa Indonesia
pernah diinvasi dua kali oleh Belanda yang ingin kembali menjajah, yaitu
21 Juli 1947 dan 19 Desember 1948.
o Pelanggaran wilayah, ancaman militer yang peluangnya cukup tinggi adalah
tindakan pelanggaran wilayah (laut, udara dan daratan) oleh negara lain.
Konsekuensi Indonesia yang memiliki wilayah yang sangat luas dan
terbuka, berpotensi terjadinya pelanggaran wilayah.
o Pemberontakan bersenjata, ancaman militer berupa pemberontakan senjata
oleh pihak-pihak tertentu dari dalam negeri. Pemberontakan bersenjata bisa
jadi disokong kekuatan asing baik terbuka atau tertutup. Pemberontakan
bersenjata melawan pemerintah Indonesia yang sah adalah bentuk ancaman
militer yang dapat merongrong kewibawaan negara dan jalannya roda
pemerintahan. Indonesia pernah mengalami sejumlah aksi pemberontakan
bersenjata oleh gerakan radikal seperti DI/TII, PRRI, Permesta,
Pemberontakan PKI Madiun dan G-30-S/PKI. Sejumlah pemberontakan
tersebut mengancam pemerintahan yang sah, mengancam tegaknya NKRI
yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
o Sabotase, Indonesia punya sejumlah obyek vital nasional dan instalasi
strategis yang rawan terhadap aksi sabotase. Fungsi pertahanan negara
ditujuan memberikan perlindungan terhadap obyek-obyek vital nasional dan
instalasi strategis dari setiap kemungkinan aksi sabotase. Caranya dengan
mempertinggi kewaspadaan yang didukung oleh teknologi yang mampu
mendeteksi dan mencegah secara dini.
o Spionase, di abad modern, kegiatan spionase dilakukan oleh agen-agen
rahasia untuk mencari dan mendapatkan rahasia pertahanan negara lain.
Kegiatan spionase dilakukan secara tertutup menggunakan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi sehingga tidak mudah dideteksi. Spionase ialah
bentuk ancaman militer yang memerlukan penanganan secara khusus untuk
melindungi kepentingan pertahanan dari kebocoran yang akan dimanfaatkan
oleh pihak lawan.
o Aksi teror bersenjata, aksi teror bersenjata merupakan bentuk kegiatan
terorisme yang mengancam keselamatan bangsa dengan menebarkan rasa
ketakutan serta menimbulkan korban tanpa mengenal rasa perikemanusiaan.
Sasaran aksi teror bersenjata sulit diprediksi dan ditangani dengan cara-cara
biasa. Perkembangan aksi teror bersenjata yang dilakukan teroris pada
dekade terakhir meningkat pesat seiring perkembangan politik, lingkungan
strategis, ilmu pengetahuan dan teknologi.
o Ancaman keamanan laut dan udara, gangguan keamanan di laut dan udara
adalah bentuk ancaman militer yang mengganggu stabilitas keamanan
wilayah Indonesia. Potensi gangguan ancaman keamanan laut dan udara di
Indonesia tinggi. Penyebabnya, kondisi geografis Indonesia dengan wilayah
perairan dan udara yang terbentang pada pelintasan transportasi dunia yang
padat, baik transportasi maritim maupun dirgantara. Bentuk-bentuk
gangguan keamanan di laut dan udara yang mendapat prioritas perhatian
dalam penyelenggaraan pertahanan negara meliputi pembajakan atau
perompakan, penyelundupan senjata, amunisi dan bahan peledak atau bahan
lain. Bentuk gangguan keamanan laut berupa penangkapan ikan secara
ilegal, pencurian kekayaan laut, dan pencemaran lingkungan.

Dari uraian di atas, penyebab munculnya ATHG adalah karena :


 Rendahnya sikap saling bertoleransi dalam masyarakat.
 Masyarakat Indonesia yang bersifat heterogen (keberagaman suku bangsa,
budaya, agama dan ras) mudah terjadi konflik antar SARA.
 Lestarinya paham etnosentrisme atau menganggap suku atau budayanya lah
yang paling unggul dari suku atau budaya lain.
 Adanya sikap tidak puas dan perasaan tidak adil terhadap ketimpangan akan
pembangunan fasilitas publik yang terjadi dalam masyarakat.
 Rendahnya kesadaran diri dalam masyarakat untuk menjaga persatuan dan
kesatuan.
 Wilayah Indonesia yang sangat luas dengan ribuan pulau yang tersebar dari
Sabang sampai Merauke.
 Budaya asli mulai tergerus karena dipengaruhi budaya asing yang belum
tentu sesuai dengan kepribadian bangsa.

Soal 4

Lakukanlah telaah bagaimana cara memperkuat ideologi Pancasila sebagai usaha untuk
memperkuat wawasan ideologi Indonesia terkait dengan pembinaan ketahanan nasional!
Jawab :
Menurut KBBI, ideologi memiliki arti kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas
pendapat (kejadian) yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup; cara
berpikir seseorang atau suatu golongan ; paham, teori, dan tujuan yang merupakan satu
program sosial politik. Sehingga ideologi Pancasila adalah paham yang menggunakan
Pancasila sebagai landasan utamanya.

Fungsi dari ideologi Pancasila yakni : mempersatukan bangsa, memelihara dan


mengukuhkan persatuan dan kesatuan itu. Fungsi ini sangatlah penting bagi bangsa
Indonesia karena sebagai masyarakat majemuk sering kali terancam perpecahan.
Selain itu, Pancasila membimbing dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya.
Pancasila memberi gambaran cita-cita bangsa Indonesia sekaligus menjadi sumber
motivasi dan tekad perjuangan mencapai cita-cita, menggerakkan bangsa melaksanakan
pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila.

Pancasila juga memberikan tekad untuk memelihara dan mengembangkan identitas


bangsa. Pancasila memberi gambaran identitas bangsa Indonesia, sekaligus memberi
dorongan bagi nation and character building berdasarkan Pancasila. Ketahanan Nasional
(Tannas) adalah kondisi dinamis bangsa Indonesia, yang berisi keuletan dan ketangguhan,
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi
segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan baik dari dalam maupun dari luar,
untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta untuk
mencapai perjuangan nasionalnya (Suradinata, 2005: 47, atau lihat soemarsono dkk, 2001:
106).

Dalam pengertian tersebut, ketahanan nasional adalah kondisi kehidupan nasional


yang harus diwujudkan. Kondisi tersebut harus terus diusahakan sejak dini, dibina dan
dapat dimulai dari pribadi, keluarga, lingkungan, daerah, dan nasional. Proses
berkelanjutan untuk mewujudkan kondisi tersebut dilakukan berdasar pemikiran
geostrategi berupa konsepsi yang dirancang dan dirumuskan dengan memperhatikan
kondisi bangsa dan konstelasi geografi Indonesia. Konsep inilah yang disebut ketahanan
nasional (Soemarsono dkk, 2001: 106).

Jadi dapat disimpulkan bahwa ketahanan nasional adalah konsep geostrategi


Indonesia. Sejak bangsa Indoensia memproklamirkan kemerdekaannya 17 Agustus 1945,
Bangsa Indonesia tidak luput dari berbagai gejolak dan gangguan baik dari dalam maupun
luar yang nyaris mengoyak persatuan dan integritas nasional sebagai sebuah bangsa yang
bersatu. Misalnya di era-era awal kemerdekaan, bangsa Indonesia harus berjuang sekuat
tenaga untuk mempertahankan kemerdekaan dari agresi militer I dan II Belanda yang tidak
rela melepaskan negara Indonesia menjadi sebuah negara merdeka setelah periode
berabad-abad penjajahannya di seluruh Wilayah Nusantara. Dalam konteks gangguan yang
mucul dari dalam negeri sendiri, kita juga bias menyaksikan pergolakan-pergolakan di
dalam negeri (daerah) selama masa awal kemerdekaan seperti gerakan APRA di bandung,
Andi Aziz di Makasar, pemberomntakan RMS, pemberontakan PRRI di daerah sumatera,
dan permesta di daerah sulawesi, serta gerakan DI/TII di bawah pimpinan Kartosuwiryo
(1947-1962), serta pemberontakan PKI tahun 1965 (Karsono, 1999: 96).

Menyoroti kenyataan yang ada dan mengkritisi upaya perwujudan cita-cita yang
terkandung dalam Pancasila, kita tentu harus menerima dan melaksanakan Pancasila secara
konsekuen. Pancasila menjadi ukuran untuk melakukan kritik mengenai keadaan Bangsa
dan Negara.

Dengan fungsi-fungsi tersebut, jika Indonesia tidak memiliki ideologi yang


mempersatukan seperti ideologi Pancasila, maka Indonesia akan mengalami perpecahan di
seluruh Indonesia, pertempuran akan muncul dari Sabang sampai Merauke, masyarakat
Indonesia akan semakin intoleran terhadap suku, agama, ras dan adat lain.

Cara yang paling efektif untuk memperkuat ideologi Pancasila menurut saya adalah
memulai dari diri sendiri terlebih dahulu. Seperti meningkatkan toleransi terhadap suku,
agama, ras dan adat lain yang ada di Indonesia. Dengan begitu, kita bisa memberikan
contoh yang baik untuk orang lain agar mereka dapat mengikuti contoh kita. Karena jika
kita tidak memberikan contoh yang baik, maka tidak akan ada orang yang ingin
mendengarkan ucapan kita mengenai pelestarian ideologi Pancasila. Oleh karena itu salah
satu cara melestarikan ideologi Pancasila adalah dengan hidup bertoleransi antar penganut
agama berbeda dan mencintai sesama manusia tanpa melihat suku, agama, warna kulit,
etnis, ras dan golongannya.
Selain itu, beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperkuat ideologi Pancasila
sebagai usaha untuk memperkuat wawasan ideologi Indonesia terkait dengan pembinaan
ketahanan nasional adalah sebagai berikut :
1. Menerapkan nilai nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, bebangsa dan
bernegara.
2. Menolak masuknya ideologi lain yang bertentangan dan tidak sesuai dengan
ideologi bangsa kita.
3. Mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
4. Pemerintah dan masyarakat harus mendorong tumbuhnya pusat pendidikan dan
pembudayaan Pancasila secara kreatif dan dinamis agar kesadaran ber-Pancasila
terjaga dari generasi ke generasi.
5. Aktualisasi Pancasila dalam kehidupan keseharian, Pancasila harus betul-betul di
manifestasikan jangan sebatas cerita-cerita tekstual semata.
6. Dalam hal legislasi peraturan perundangan, baik pemerintah maupun DPR, sejak
tahap persiapan hingga ke pembahasan dan persetujuan akhir harus memiliki
pemahaman yang sama tentang Pancasila.
7. Dalam hal produk hukum, panut menilai perlu mendorong paradigma hukum yang
progresif. Dengan begitu, nilai-nilai Pancasila dapat terimplementasikan dengan
baik.

Referensi:

Diakses pada 28 Oktober 2022.

Buku Materi Pokok (BMP) MKDU4111 Pendidikan Kewarganegaraan.

DMC.2015. “MahasiswaBeperandalamMemperkokohKetahananNasional”

https://www.kemhan.go.id/2015/06/15/mahasiswa-berperan-dalam-memperkokoh-ketahanan-
nasional.html,

Rufaidah, A. 2019. “PeranMahasiswaHadapiAncamanNasionaldiIndustriGlobal”

https://kemahasiswaan.itb.ac.id/welcome/tampil_berita/734/peran-mahasiswa-hadapi-
ancaman-nasional-di-industri-global.

Anda mungkin juga menyukai