Anda di halaman 1dari 4

a

Nama : OKI JULIADI


NIM : 044706672

JAWABAN :
1. Deviasi Rata-Rata adalah rata-rata penyimpangan data dari rata-rata (mean) nya.
Didalam menghitung deviasi rata-rata, mencari rata-rata harga mutlak dari selisih antara
tiap-tiap data dengan meannya. Penyimpangan data terhadap mean ada yang positif
dan ada yang negatif maka yang dijumlahkan adalah harga mutlak penyimpangan,
bukan penyimpangan data dengan meannya.

X X-x̄ [X- x̄]

100 100 - 67 = 33 33

85 85 - 67 = 18 18

80 80 - 67 = 13 13

75 75 - 67 = 8 8

70 70 - 67 = 3 3

65 65 - 67 = -2 2

60 60 - 67 = -7 7

50 50 - 67 = -17 17

45 45 - 67 = -22 22

40 40 - 67 = -27 27

670 0 150

= 670 / 10 = 67
= 150 / 10 = 15
a

Kesimpulannya :
Dari data produksi hasil panen jambu diatas kita peroleh produksi rata-rata dari 10 data panen
tersebut sebanyak 67 kg. Proses selanjutnya kita hitung penyimpangan data dari rata-rata nya.
Berhubung penyimpangan ini ada yang negatif dan positif maka kita cari harga mutlak
penyimpangan. Setelahnya baru kita hitung deviasi rata-rata, kita peroleh
deviasi rata-rata = 150 : 10 = 15.
2. Range adalah perbedaan antara data terbesar dengan data terkecil yang terdapat dalam
sekelompok data. Sesuai dengan pengertian range tersebut, maka range hanya dapat
dicari dalam sekelompok data yang belum dikelompokkan. Range adalah ukuran
penyimpangan yang mudah dipahami serta menghitungnya cepat dan mudah, sehingga
range ini sering digunakan apabila ukuran penyimpangan segera dibutuhkan, meskipun
range mempunyai kelemahan yaitu kurang teliti karena hanya dihitung dengan mencari
perbedaan antara data terbesar dan data terkecil saja, tidak memperhatikan data-data
lainnya yang terletak diantara kedua nilai ekstrim tersebut. Range hanya dapat dihitung
bagi data yang belum dikelompokkan.
- Data produksi hasil panen Jambu ( kg) 100, 85, 80, 75, 70, 65, 60, 50, 45, 40

Range = 100 - 40 = 60

3. Deviasi Standar adalah standar penyimpangan data dari rata-ratanya, perhitungan deviasi
standar dan deviasi rata-rata hampir sama. Perbedaannya terletak pada upaya menghindari
hasil perhitungan total penyimpangan sama dengan nol. Pada perhitungan deviasi standar,
penyimpangan itu dikuadratkan menjadi positif. Notasi yang digunakan untuk deviasi standar
ada dua macam yaitu a bagi deviasi standar populasi dan S bagi deviasi standar sampel.

X X-x̄ [X- x̄]

100 100 - 67 = 33 1.089

85 85 - 67 = 18 324

80 80 - 67 = 13 169

75 75 - 67 = 8 64

70 70 - 67 = 3 9

65 65 - 67 = -2 4

60 60 - 67 = -7 49
a

50 50 - 67 = -17 289

45 45 -67 = -22 484

40 40 - 67 = -27 729

670 0 3.210

= 670 / 10 = 67
- ² / n-1 3.210 / 10-1 = 18,89

4. Koefisien Variasi adalah presentasi deviasi standar terhadap rata-ratanya. Kegunaan


koefisien variasi adalah untuk mengukur keseragaman data. Semakin kecil koefisien variasi
brarti data tersebut semakin seragam, sedangkan apabila koefisien variasi semakin besar
brarti data tersebut semakin tidak seragam ( heterogen ).

X - - )² ( X - )t

100 100 - 67 = 33 1.089 35.937

85 85 - 67 = 18 324 5.832

80 80 - 67 = 13 169 2.197

75 75 - 67 = 8 64 512

70 70 - 67 = 3 9 27

65 65 - 67 = -2 4 8

60 60 - 67 = -7 49 343

50 50 - 67 = -17 289 4.913

45 45 - 67 = -22 484 10.648

40 40 - 67 = -27 729 19.683

670 0 3.210 80.100

= 670 / 10 = 67
- ² / n-1 3.210/10-1 = 18,89
Koefisien Variasi = S/X.100% = 18,89/670 x 100% = 2,82%
a

5. Ukuran Kecondongan adalah ukuran yang menunjukkan menceng tidaknya suatu


data. Dalam suatu distribusi biasanya kelas yang berada di tengah mempunyai
frekuensi yang paling besar dan kelas sebelum dan sesudahnya mempunyai
frekuensi yang lebih kecil.

Koefisien Kecondongan ɑ3 ɑ3 1/ -X)3 / (S)3 = ⅒ 80100/ (18,89)³ = 1,19

Kesimpulan :
Dari data perhitungan diatas bahwa data tersebut memiliki koefisien kecondongan bertanda
positif (skewness) dan apabila digambar maka diagram distribusinya akan condong ke kiri atau
ekornya di sebelah kanan.

SUMBER : BMP ESPA4123/MODUL 3

Anda mungkin juga menyukai