Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dendi Setiawan

NIM : 043945389
UPBJJ : Jakarta

Diberikan data produksi hasil panen Jambu (kg): 100, 85, 80, 75, 70, 65, 60, 50, 45,
40, hitungah:

1. Deviasi Rata-rata
Deviasi rata-rata adalah rata-rata penyimpangan data dari rata-rata (mean) nya. Di
dalam menghitung deviasi rata-rata, kita harus mencari rata-rata harga mutlak dari
selisih antara tiap-tiap data dengan meannya. Penyimpangan data terhadap mean ada
yang positif dan ada yang negatif, maka yang di jumlahkan adalah harga mutlak
penyimpangan, bukan penyimpangan data dengan meannya. Hal yang di maksud harga
mutlak adalah nilai dengan tanpa memandang tanda positif atau negatif, semuanya
dianggap positif. Harga mutlak X biasa ditulis dengan |X|.

Dari data diatas termasuk deviasi rata-rata yang tidak di kelompokkan, data di atas
akan saya masukkan ke dalam tabel sebagai berikut :

X X- ̅X |X- ̅X| Maka:


100 100-67= 33 33
̅X = ƩX = 670 = 67
85 85-67 = 18 18
n 10
80 80-67 = 13 13
75 75-67 = 8 8
dx = Ʃ|X- | = 150 = 15
70 70-67 = 3 3
n 10
65 65-67 = -2 2
60 60-67 = -7 7
50 50-67 = -17 17
45 45-67 = -22 22
40 40-67 = -27 27
670 150

Jadi, deviasi rata-ratanya adalah 15

2. Range
Range adalah perbedaan antara data terbesar dengan data terkecil yang terdapat dalam
sekelompok data. Dari data di atas di peroleh :

100 85 80 75 70 65 60 50 45 40

Data terbesar Data terkecil

Maka, Range = 100-40 = 60


3. Deviasi Standar
Deviasi Standar adalah Nilai statistik yang digunakan untuk menentukan kedekatan
sampel statistik dengan rata-rata sebuah data. Semakin tinggi nilai standar deviasi
maka semakin lebar pula rentang variasi datanya. Untuk menghitung deviasi standar
menggunakan beberapa rumus yaitu deviasi standar untuk populasi, deviasi standar
untuk sampel besar (n>100) dan deviasi standar untuk sampel kecil (n<100).
Dari data diatas akan saya masukkan kedalam tabel, sebagai berikut :

X X- ̅X |X- ̅X|2
Maka :
100 100-67= 33 1089
85 85-67 = 18 324 = ƩX = 670 = 67
80 80-67 = 13 169 n 10
75 75-67 = 8 64
70 70-67 = 3 9
65 65-67 = -2 4 S = √ Ʃ(X- X
̅ )2
60 60-67 = -7 49 n-1
50 50-67 = -17 289
45 45-67 = -22 484 S = √ 3210 = 18,89
40 40-67 = -27 729 10-1
670 3210

Berdasarkan data di atas diketahui n=10, maka rumus yang di pakai adalah deviasi
standar untuk sampel kecil (n<100), dan hasilnya adalah 18,89

4. Koefisien Variasi
Koefisien variasi adalah presentasi deviasi standar terhadap rata ratanya. kegunaaan
koefisien variasi adalah untuk mengukur keseragaman data. Semakin kecil koefisien
variasi berarti data tersebut semakin seragam, sedangkan apa bila koefisien variasi
semakin besar, berarti data tersebut semakin tidak seragam (heterogen).
Dari data diatas untuk mencari besarnya koefisien variasi dapat dilakuka dengan
rumus, sebagai berikut :

V = S x 100%
X
= 18,89 x 100% = 28,19%
67
5. Koefisien Kecondongan dan Kesimpulan Tentang Kurva Distribusinya
Ukuran Kecondangan (skewness) adalah ukuran yang menunjukkan menceng
tidaknya suatu data. Untuk melihat kecondongan distribusi data di atas yaitu dengan
melihat nilai α3 (alpha tiga), yaitu rata-rata penyimpangan data-data mean di pangkat
tiga, dibagi dengan deviasi standar pangkat tiga.

X X- X
̅ |X- ̅X|2 |X- X
̅ |3
100 100-67= 33 1089 35.937
85 85-67 = 18 324 5832
80 80-67 = 13 169 2197
75 75-67 = 8 64 512
70 70-67 = 3 9 27
65 65-67 = -2 4 -8
60 60-67 = -7 49 -343
50 50-67 = -17 289 -4913
45 45-67 = -22 484 -10.648
40 40-67 = -27 729 -193683
670 3210 8910

Maka:

̅X = ƩX = 670 = 67
n 10

S = √ 3210 = 18,89
10-1

α3 = 1/3.8910 = 2970 = 0,440


(18,89)3 6740,5

Jadi, ukuran kecondongannya adalah 0,440. Maka dari data tersebut mempunyai
kecondongan yang bertanda positif berart kalau digambar distribusinya akan condong
ke kiri.

Demikian revisi jawaban yang dapat saya berikan, terima ksaih.

Sumber referensi :
ESPA 4123
https://www.rumusstatistik.com/2013/07/rentang-range.html

Anda mungkin juga menyukai