NIM : 043051613
Diberikan data produksi hasil panen Jambu (kg): 100, 85, 80, 75, 70, 65, 60, 50, 45, 40, hitungah:
1. deviasi standar
2. range nya
3. deviasi standar
4. koefisien variasi
jelaskan pengertiannya
berikan kesimpulan hasilnya
5. koefisien kecondongan dan kesimpulan tentang kurva distribusinya
jawaban
untuk penghitungan deviasai rata rata yang tidak dikelompokkan dapat menggunakan rumus sbb:
∑│X– X │
dx =
𝑛
Untuk perhitungan deviasai rata rata yang dikelompokkan dapat menggunakan rumus sbb
∑𝑓│X– X │
dx =
𝑛
X X–X │X – X │
100 100 – 67 = 33 33
85 85 – 67 = 18 18
80 80 – 67 = 13 13
75 75 – 67 = 8 8
70 70 – 67 = 3 3
65 65 – 67 = –2 2
60 60 – 67 = –7 7
50 50 – 67 = –17 17
45 45 – 67 = –22 22
40 40 – 67 = –27 27
670 0 150
670
X= 10
= 67
150
.dx = 5
= 15
Jadi deviasi rara rata data tersebut adalah = 15
2. range
range adalah perbedaan antara data terbesar dengan data terkecil yang terdapat dalam sekelompok data.
Sesuai dengan pengertian tersebut range hanya dicari dalam sekelompok data yang belum
dikelompokkan. Range cara penghitungannya cepat dan mudah namun dibalik penghitungan yang
mudah range mempunyai kelemahan. Kelemahan tersebut adalah kurang teliti karena dihitung dengan
mencari perbedaan antara data terbesar dan data terkecil saja, tidak memperhatikan data data lainnya
yang terletak kedua nilai ekstrim tersebut.
Dari soal diatas diketahui data produksi hasil panen Jambu (kg): 100, 85, 80, 75, 70, 65, 60, 50, 45, 40
Untuk mencari range data tersebut kita hayna mencari selisih data terbesar dan terkecil sehingga
perhitungannya sbb
Range = 100 – 40 = 60
Jadi range data tersebut adalah 60
3. deviasi standart
deviasi standart adalah standart penyimpangan data dari rata ratanya. Perhitungan deviasi standart dan
deviasi rata rata hampir sama perbedaannya terletak pada upaya menghindari hasil perhitungan total
penyimpangan sama dengan nol.
dari soal diatas diketahui data produksi hasil panen Jambu (kg): 100, 85, 80, 75, 70, 65, 60, 50, 45, 40
jadi untuk mengerjakan soal tersebut kita menggunakan rumus deviasi standart untuk sampel kecil (n
<100) dalam data diatas diketahui banyak sampel data adalah 10 sehingga kita msukkan rumus deviasi
standart sampel kecil (n <100) dengan rumus sbb
∑(X – X ) 2
S =√
𝑛
S = deviasi standart
n. = adalah banyaknya sampel
X = adalah nilai data
X = rata rata hitung
Maka selanjutnya data diatas dimasukkan dalam tebel agar mempermudah penghingannya dan setelah
itu masukkan dalam rumus
X X–X (𝑋 – X ) 2
100 100 – 67 = 33 1089
85 85 – 67 = 18 324
80 80 – 67 = 13 169
75 75 – 67 = 8 64
70 70 – 67 = 3 9
65 65 – 67 = –2 4
60 60 – 67 = –7 49
50 50 – 67 = –17 289
45 45 – 67 = –22 484
40 40 – 67 = –27 729
670 0 3210
670
X= 10
= 67
3210
S =√ = 18,88
10– 1
Jadi data produksi panen jambu tersebut memiliki deviasi standart 18,88
4. koefisien variasi
koefisien vaariasi adalah persentasi deviasi standart terhadap rata ratanya. Kegunaan koefisien variasi
adalah untuk mrngukur keseragaman data. Semakin kecil koefiseien variasi berarti data tersebut
semakin seragam sedang apabila variasi koefisien semakin besar, berarti data tersebut semakin tidak
seragam ( heterogen)
untuk mencari besarnya koefisien variasi dari soal diatas dapat menggunakan rumus sbb
𝑆
V = x 100 %
𝑋
Dari soal diatas sudah dihitung rata rata hitung dan deviasi standart dengan perhitungan sbb
670
X= 10
= 67
3210
S =√ = 18,88
10– 1
Maka rata rata hitung dan deviasi standart di masukkan dalam rumus
18,88
V= 67
x 100% = 28.17%
5. Koefisien kecondongan adalah ukuran yang menunjukkan menceng tidaknya suatu data. Pada suatu
distribusi biasanya kelas yang berada di tengah mempunyai frekuensi yang paling besar dan kelas
sebelumnya dan sesudahnya mempunyai frekuensi yang lebih kecil.
Untuk mengerjakan soal diatas kita menggunakan a dengan melihat nilai α3 (alpha tiga), yaitu rata-rata
penyimpangan data-data dari mean dipangkat tiga, dibagi dengan deviasi standar pangkat tiga dengan
metode Data yang tidak dikelompokkan dengan rumus sbb
Untuk mempermudah penghitungan data masukkan ke dalam tabel dan kemudian hasilnya masukkan
ke dalam rumus
X X–X (𝑋 – X ) 2 (𝑋 – X ) 3
100 100 – 67 = 33 1089 35.937
85 85 – 67 = 18 324 5.832
80 80 – 67 = 13 169 2.197
75 75 – 67 = 8 64 512
70 70 – 67 = 3 9 27
65 65 – 67 = –2 4 –8
60 60 – 67 = –7 49 –343
50 50 – 67 = –17 289 –4.913
45 45 – 67 = –22 484 –10.648
40 40 – 67 = –27 729 –19.683
670 0 3210 8.926
670
X= 10
= 67
3210
S =√10– 1 = 18,88
1
8.926 892,6
.α 3=
10
= = 0,132
(18,88)3 6.729,85
Jadi data tersebut mempunyai koefisien kecondongan yang bertanda positif kalau digambar fistribusi
tersebut condong ke kiri