Anda di halaman 1dari 7

HUBUNGAN SOSIOLOGI EKONOMI DENGAN PASAR TENAGA KERJA

Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan
infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan
imbalan uang. Transaksi ini terjadi atas dasar kesepakatan atas dua belah pihak, yaitu penjual dan
pembeli. Di setiap wilayah, khususnya di Indonesia, kita dapat menjumpai pasar dengan mudah.
Karena pasar merupakan sumber kehidupan bagi warga masyarakat maka pasar banyak dijumpai
di setiap wilayah di Indonesia.

Di dalam pasar terdapat barang dan jasa. Dalam konsep ekonomi pasar memungkinkan seseorang
untuk menukar barang dan jasa dengan barang yang mempunyai nilai serupa. Pasar tidak akan
terbentuk dari dua orang, paling tidak ada tiga orang, agar di dalam pasar itu terjadi persaingan.
Persaingan ini nantinya akan memperkuat peranan pasar dalam masyarakat.

Tidak dapat dipungkiri bahwasanya di dalam pasar terdapat unsure-unsur pembentuk yang tidak
dapat dipisahkan. Ada dua unsure poko pembentuk pasar, yaitu kelompok yang menyediakan dan
kelompok yang menyediakan. Kelompok yang membutuhkan adalah kelompok konsumsi, yaitu
orang-orang yang mengkonsumsi barang dan jasa dalam pasar. Sedangkan kelompok penyedia
adalah kelompok yang menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan kelompok konsumsi.

Dalam pasar juga terdapat jaringan sosial. Karena dalam pasar terdapat proses distribusi,
produksi, dan konsumsi yang semuanya merupakan jaringan sosial. Antara satu dan lainnya
saling berkaitan membentuk jaringan, dan saling bergantung. Misalnya dalam pendistribusian
barang, harus ada orang yang memproduksi, dan orang yang memproduksi bergantung ada
pemakai (konsumen) atau tidak.

A.PASAR
Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan
infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan
imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat pembayaran yang sah seperti
uang. Kegiatan ini merupakan bagian dari perekonomian. Ini adalah pengaturan yang
memungkinkan pembeli dan penjual untuk item pertukaran. Persaingan sangat penting dalam
pasar, dan memisahkan pasar dari perdagangan. Dua orang mungkin melakukan perdagangan,
tetapi dibutuhkan setidaknya tiga orang untuk memiliki pasar, sehingga ada persaingan pada
setidaknya satu dari dua belah pihak. Pasar bervariasi dalam ukuran, jangkauan, skala
geografis, lokasi jenis dan berbagai komunitas manusia, serta jenis barang dan jasa yang
diperdagangkan. Beberapa contoh termasuk pasar petani lokal yang diadakan di alun-alun kota
atau tempat parkir, pusat perbelanjaan dan pusat perbelanjaan, mata uang internasional dan
pasar komoditas, hukum menciptakan pasar seperti untuk izin polusi, dan pasar ilegal seperti
pasar untuk obat-obatan terlarang.

Dalam ilmu ekonomi, konsep pasar adalah setiap struktur yang memungkinkan pembeli dan
penjual untuk menukar jenis barang, jasa dan informasi. Pertukaran barang atau jasa untuk uang
adalah transaksi. Pasar peserta terdiri dari semua pembeli dan penjual yang baik yang
memengaruhi harga nya. Pengaruh ini merupakan studi utama ekonomi dan telah melahirkan
beberapa teori dan model tentang kekuatan pasar dasar penawaran dan permintaan. Ada dua
peran di pasar, pembeli dan penjual. Pasar memfasilitasi perdagangan dan memungkinkan
distribusi dan alokasi sumber daya dalam masyarakat. Pasar mengizinkan semua item yang
diperdagangkan untuk dievaluasi dan harga. Sebuah pasar muncul lebih atau kurang spontan
atau sengaja dibangun oleh interaksi manusia untuk memungkinkan pertukaran hak
(kepemilikan) jasa dan barang.

B.UNSUR-UNSUR PASAR

pranata pasar adalah pranata yang meliputi kelompok yang menyediakan dan kelompok yang
membutuhkan atau kedua-duanya. Ada dua unsur pasar yang patut dianggap khusus : kelompok
yang menyediakan dan kelompok yang membutuhkan. Kalau salah satu kelompok ini tidak ada,
kita dapat berbicara tentang pranata pasar (kalau kedua-duanya ada, ini kita sebut pasar, kalau
hanya salah satu yang ada, kita sebut pranata jenis pasar). Unsur berikutnya yang penting adalah
unsur nilai setara, yaitu nilai tukar. Menurut sifat kesetaraan itu pasar merupakan pasar harga
tetap atau pasar pencipta harga.

Persaingan adalah ciri lain dari beberapa pranata pasar, seperti pasar pencipta harga dan lelang,
tetapi berbeda dengan nilai setara, persaingan ekonomis terbatas pada pasar. Akhirnya, ada
unsur-unsur yang dapat ditunjuk sebagai fungsional. Biasanya unsur-unsur fungsional muncul
terlepas dari pranata pasar, tetapi jika unsur-unsur ini muncul disamping kelompok yang
menyediakan atau kelompok yang membutuhkan, unsur-unsur ini akan membentuk pranata-
pranata tersebut sesuai dengan relevansi praktis.

Mengenai unsur pasar yang biasanya disebut harga, disini unsur ini termasuk dalam kategori
ekuivalensi. Harga mengandalkan adanya fluktuasi sedangkan ekuivalensi tidak. Harga adalah
bentuk ekuivalensi yang khas dijumpai pada ekonomi yang terintegrasi melalui perilaku tukar-
menukar.

Menurut William J. Stanton (1993:92) pasar dapat didefinisikan sebagai berikut :

“ Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja dan
kemauan untuk membelanjakannya”.

Dari definisi diatas terdapat 3 unsur penting didalam pasar yaitu :

1.Orang dengan segala keinginannya

2.Daya beli mereka

3.Kemauan untuk membelanjakannya

Selain itu, unsur-unsur pasar antara lain :

·Penjual : orang yang menjual (barang dagangan yang berkali-kali dijual )


·Pembeli : memperoleh sesuatu dengan menukarnya dengan uang (membayar)

·Barang dan jasa yang diperjualbelikan : barang yang diperdagangkan, untuk kemudian
ditukar dengan uang

·Alat pembayaran : alat yang digunakan oleh penjual maupun pembeli dalam pasar yang
telah disepakati oleh keduanya, biasanya berupa uang, obligasi, saham, cek, dll.

·Tempat : ruang (bidang, rumah, dsa) yang dipakai untuk melakukan sesuatu

·Sistem :Sistem adalah sekolompok item atau bagian-bagia yang saling berhubungan dan saling
berkaitan secara tetap dalam membentuk satu kesatuan terpadu. Jadi dapat diartikan sistem
pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran barang, jasa,
ide, orang, dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh dan membentuk
serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya..

·Perantara (agen) : Agen adalah pedagang yang membeli atau


mendapatkan barang dagangannya dari distributor atau agen tunggal yang
biasanya akan diberi daerah kekuasaan penjualan / perdagangan tertentu
yang lebih kecil dari daerah kekuasaan distributor. Contoh seperti
pedagang grosir beras di pasar induk kramat jati.

·Distributor : Distributor adalah pedagang yang membeli atau mendapatkan


produk barang dagangan dari tangan pertama atau produsen secara langsung.
Pedagang besar biasanya diberikan hak wewenang wilayah / daerah tertentu
dari produsen. Contoh dari agen tunggal adalah seperti ATPM atau singkatan
dari agen tunggal pemegang merek untuk produk mobil.

C.JARINGAN SOSIAL

Jaringan sosial adalah suatu rangkaian hubungan yang teratur atau hubungan sosial yang sama
antara individu-individu atau kelompok-kelompok (Granovetter dan Swedberg, 1992:9). Apa
yang terjadi dalam produksi, distribusi, dan konsumsi sangat banyak dipengaruhi oleh
keterlekatan orang dalam hubungan sosial.

Menurut Mitchell J.Clyde (1969) ada dua konsep yang harus dipahami dalam jaringan sosial
antara lain :

1)jaringan sosial sebagai suatu konsep metaporik : Jaringan sosial hanya dilihat sebagai suatu
sistem sosial.

2)Jaringan sosial sebagai suatu konsep analitis : jaringan sosial tidak hanya dilihat sebagai
jaringan yang khusus saja, tetapi juga bagaimana karakteristik dari hubungan-hubungan yang ada
sehingga kemudian dapat dipergunakan untuk menginterpretasikan tingkah laku sosial dari
orang-orang terlibat didalamnya.
Pemikiran-pemikiran yang diberikan oleh ahli-ahli lain tentang konsep jaringan sosial antara
lain :

a)Barnes, jaringan sosial sebagai suatu rangkaian hubungan yang dibuat oleh seorang individu di
sekitar dan berpusat pada dirinya berdasarkan pribadinya.

b)Philip Mayer (1961, 1962, 1964), jaringan sosial itu dapat dipergunakan untuk menjelaskan
mengapa sejumlah pendatang ke kota tetap berorientasi ke desa, sedangkan pada yang lain
berorientasi ke kota.

c)Epstein (1960), dengan jaringan sosial dapat diperoleh data bagaimana sebenarnya norma dan
nilai itu tersebar dalam masyarakat dan bagaimana proses perubahannya yang berasal dari
persebaran norma dan nilai yang ada.

d)Wheeldon (1964), jaringan sosial digunakan untuk melihat bagaiman pembentukan


kepemimpinan yang terjadi di dalam masyarakat kulit berwarna.

e)Kepferer (1964), jaringan sosial bersifat egosentris.

f)Boswell (1965), memperlihatkan bagaimana orang-orang di Lusaka dengan latar belakang yang
berbeda ketika menghadapi krisis yang terjadi pada mereka.

g)Harries-Jones (1964), memperlihatkan bagaimana hubungan yang disasarkan pada kesamaan-


kesamaan tertentu misalnya asal desa, kekerabatan dan kedekatan seseorang akan membentuk
suatu organisasi.

Dari pernyataan para ahli itu akhirnya dapat memperlihatkan bahwa jaringan sosial itu dapat
digunakan untuk menginterpretasikan tingkah laku individu dalam berbagai keadaan sosial.
Mitchell J Clyde (1969) mengungkapkan ada dua karakterisktik penting dari jaringan sosial :

1.Karakteristik Morphologi

Karakteristik ini dilihat dari aspek struktural tingkah laku sosial individu yang ada dalam
jaringan, antara lain :

ØAchorage, totalitas hubungan yang terbentuk dalam suatu jaringan. Biasanya


diletakan pada individu tertentu yang tingkah lakunya diamati dan diharapkan dpat
diinterpretasikan

ØReachability, derajat dimana tingkah laku individu dipengaruhi oleh hubungannya


dengan individu lain.

ØDensitas, derajat dimana terdapat keterhubungan antara individu yang satu dengan
yang lain.
ØRange, menunjuk pada jumlah individu yang melakukan kontak secara langsung
dengan individu yang berada dalam jaringan.

Karakteristik morphologi dapat dikatakan sebagai tempat yang berujud dan


merupakan tempat yang digunakan dalam penjualan. Misalnya perbedaan dapat kita
lihat pada pasar modern dengan pasar tradisional. Atau pada pasar tradisional dengan
supermarket. Kedua hal itu saling berlainan. Pasar tradisonal tempatnya tidak
sebagus seperti pasar modern. Pasar modern lebih bersih, sedangkan pada pasar
tradisional harganya dapat ditawar. Tidak seperti pada pasar modern, yang tidak ada
tawar menawarnya.

Peminat dari pasar tradisonal dengan pasar modern pun beragam, kebanyakn di
pedesaan lebih banyak peminat pasar tradisional. Karena jarak yang dekat dan harga
yang terjangkau, sehingga membuat orang dipedesaan yang kebanyaakan ekonomi
menengah kebawah memilih alternatif pasar tradisional. Sedangkan di wilayah
perkotaan memilih pasar modern, hal ini karena pasar modern lebih bersih dan tidak
ribet, karena mereka tidak perlu menawar.

2.Karakteristik interaksional

Dilihat dari tingkah laku individu, dari proses interaksi yang terjadi antara satu individu
dengan individu lain. Karakteristik jenis ini antara lain :

ØContent, hubungan yang ada antara individu dengan individu lain berdasarkan
tujuan tertentu. Content dari hubungan ini dapat dipahami karena berdasarkan norma,
kepercayaan dan nilai yang telah disepakati bersama.

ØDirectedness, dalam suatu jaringan dapat terlihat apakah suatu hubungan antara
individu satu dengan yang lain hanya berupa hubungan yang berorientasi dari satu
individu ke individu lain atau sebaliknya (resiprok).

ØDurability, jaringan sosial itu ada jika individu menyadari hak dan kewajiban untuk
mengidentifikasi orang lain. Kesadaran akan hubungan ini dapat digunakan untuk
suatu tujuan tertentu, untuk mencapai objek tertentu, untuk memperoleh beberapa
informasi.

ØIntensitas, hubungan dalam suatu jaringan social dapat dilihat dari derajat dimana
individu, dipersiapkan untuk memiliki tanggung jawab atau memiliki kebebasan
untuk mengekspresikan haknya dalam hubungannya dengan orang lain.

ØFrekuensi, karakteristik nyata dari interaksi dalam suatu jaringan yang dapat dilihat
secara simple dalam kuantitasnya yaitu kontak antar individu dalam jaringan.

Karakteristik interaksional lebih dilihat dari interaksi antara penjual dan pembelinya. Jaman sekarang
ada banyak interaksi yang berlangsung, ada yang secara langsung dan tidak langsung. Pada contoh
kasus morphologi diatas yaitu pasar tradisional dan pasar modern merupakan pasar yang bertatap
muka langsung antara penjual dan pembelinya.

Sedangkan pasar yang tidak langsung ada pada pasar bursa saham atau online shop yang sekarang
marak di indonesia. Mereka melihat barang yang ditwarkan lewat internet. Kemudian bagi yang
berminat bisa menghubungi pada nomor yang tertera di gambar itu. Setelah mentransfer uangnya
maka penjual akan mengirim paketan barang kepada pembeli.

Penjualan ini lebih memiliki resiko dibandingkan dengan yang bertemu secara langsung. Bisa jadi
pembelian semacam itu merupakan penipuan, atau mungkin barang yang dipesan tidak sesuai dengan
yang diharapkah. Berbeda dengan pasar yang bertemu langsung, pembeli bisa memilih barang yang
terbaik untuk dipilih. Agar tidak mengecewakan.

A. KESIMPULAN

Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur
dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Barang
dan jasa yang dijual menggunakan alat pembayaran yang sah seperti uang.

Dua orang mungkin melakukan perdagangan, tetapi dibutuhkan setidaknya tiga orang untuk memiliki
pasar, sehingga ada persaingan pada setidaknya satu dari dua belah pihak.

Ada dua unsur pasar yang patut dianggap khusus : kelompok yang menyediakan dan kelompok yang
membutuhkan. Unsur berikutnya yang penting adalah unsur nilai setara, yaitu nilai tukar. Menurut
William J. Stanton (1993:92) pasar dapat didefinisikan sebagai berikut :

2. Orang dengan segala keinginannya


3. Daya beli mereka
4. Kemauan untuk membelanjakannya
Jaringan sosial adalah suatu rangkaian hubungan yang teratur atau hubungan sosial yang sama antara
individu-individu atau kelompok-kelompok (Granovetter dan Swedberg, 1992:9). Menurut Mitchell
J.Clyde (1969) ada dua konsep yang harus dipahami dalam jaringan sosial antara lain : jaringan sosial
sebagai suatu konsep metaporik dan Jaringan sosial sebagai suatu konsep analitis.

Dari pernyataan para ahli itu akhirnya dapat memperlihatkan bahwa jaringan sosial itu dapat
digunakan untuk menginterpretasikan tingkah laku individu dalam berbagai keadaan sosial. Mitchell J
Clyde (1969) mengungkapkan ada dua karakterisktik penting dari jaringan sosial :

1.Karakteristik Morphologi

Karakteristik ini dilihat dari aspek struktural tingkah laku sosial individu yang ada dalam
jaringan, antara lain : Achorage, Reachability, Densitas, Range

2.Karakteristik interaksional
Dilihat dari tingkah laku individu, dari proses interaksi yang terjadi antara satu individu
dengan individu lain. Karakteristik jenis ini antara lain : Content, Directedness,Durability,
Intensitas, Frekuensi

DAFTAR PUSTAKA

·Wijaya, mahendra.2007. Perspektif Sosiologi Ekonomi dari Masyarakat Prakapitalis Hingga


Kapitalisme Neo-liberal. Surakarta: Lindu Pustaka

Anda mungkin juga menyukai