Anda di halaman 1dari 5

1.

Klasifikasi Masalah
1) Gen
= Materi genetik yang tersusun atas DNA yang berada pada kromosom/Segmen dari
sebuah DNA.
2) Produksi
= Proses mengeluarkan hasil atau bisa disebut penghasilan.
3) Fotopigmen
= Molekul yang berfungsi untuk mendeteksi warna dalam sel yang berbentuk
kerucut pada bagian retina mata.
4) Buta Warna
= Kondisi di mana kualitas penglihatan terhadap warna berkurang.
5) Diskusi
= Diskusi adalah interaksi antara dua orang atau lebih / kelompok.
= Perundingan atau pertukaran pemikiran untuk memperoleh pemahaman mengenai
penyebab suatu masalah dan solusi penyelesaiannya.
6) Wawancara
= Kegiatan tanya jawab antara dua pihak yaitu pewawancara dan narasumber untuk
memperoleh pendapat, keterangan, dan data.

2. Mengidentifikasi Masalah
1) Apa yang membuat seorang anak tersebut mengalami kesulitan membedakan
warna?
2) Bagaimana karakteristik penyakit atau kelainan tersebut?
3) Apakah buta warna ini disebabkan karena kelainan gen yang diturunkan saja?
4) Apakah ini termasuk mendelian character? Jika iya bagaimana diagram
pernikahannya?
5) Mengapa faktor keturunan genetik menjadi salah satu persoalan dalam skenario
tersebut?
6) Termasuk tipe buta warna apa yang membuat warna biru terlihat kehijauan serta
sulit membedakan merah muda dengan kuning dan merah?

3. Menganalisis Masalah
1) Dalam skenario diatas seorang anak lelaki tersebut dapat di diagnosa penyakit buta
warna. Penderita penyakit ini akan sulit membedakan warna tertentu (buta warna
sebagian) atau bahkan seluruh warna (buta warna total), sehingga kondisi ini
membuat kualitas penglihatan terhadap warna berkurang. Pada dasarnya mata
memiliki sel-sel saraf khusus mengandung pigmen yang bereaksi terhadap warna
dan cahaya. Sel ini memiliki tiga pigmen yang berfungsi mendeteksi warna merah,
hijau, dan biru. Pada seseorang yang menderita buta warna, sel pigmen tersebut
mengalami kerusakan atau tidak berfungsi, sehingga mata tidak dapat mendeteksi
warna-warna tertentu atau bahkan seluruh warna.

2) Pentingnya bagi orang tua untuk mengenali karakter gejala dan tanda-tanda buta
warna pada anak sedari dini. Hal itu bertujuan agar orang tua dapat membantu anak
beradaptasi dengan kondisinya, sehingga aktivitas sekolah ataupun kesehariannya
dapat tetap berjalan.
Tanda-tanda seseorang menderita buta warna dapat beragam, namun mudah
dikenali. Beberapa di antaranya adalah:
- Sulit mengikuti pelajaran di sekolah yang berhubungan dengan warna
- Sulit membedakan warna daging mentah dan yang telah dimasak matang
- Sulit membedakan warna lampu lalu lintas

3) - Penyakit. Terdapat sejumlah penyakit yang bisa menyebabkan buta warna,


seperti penyakit Parkinson (penyakit saraf yang memburuk secara bertahap dan
memengaruhi bagian otak yang berfungsi mengoordinasikan gerakan tubuh.),
penyakit Alzheimer (penyakit otak yang mengakibatkan penurunan daya ingat,
kemampuan berpikir dan bicara, serta perubahan perilaku secara bertahap. Kondisi
ini banyak ditemukan pada orang-orang di atas 65 tahun.), glaucoma (sekelompok
cacat mata yang menyebabkan kerusakan pada saraf optik), neuritis optik,
leukemia, diabetes, pecandu alkohol kronis, macular degeneration, dan anemia
sel sabit.

- Usia. Kemampuan seseorang untuk membedakan warna perlahan-lahan akan


berkurang seiring bertambahnya usia. Ini adalah hal yang alami dalam proses
penuaan dan tidak perlu dicemaskan secara berlebihan.
- Terpapar Bahan Kimia. Seseorang bisa mengalami buta warna jika terpapar
bahan kimia beracun misalnya di tempat kerja, seperti karbon disulfida dan
pupuk.
- Efek Samping Obat-Obatan. Beberapa obat-obatan berpotensi menyebabkan
buta warna. Jika gangguan disebabkan oleh pengobatan, biasanya pandangan
akan kembali normal setelah berhenti mengonsumsi obat.
- Cedera mata.

4) IYA, karena Buta warna merupakan sifat resesif terkait seks. Buta warna terjadi
ketika mata gagal membedakan antara warna merah dan hijau. Penglihatan normal
dibawa oleh gen dominan. Kromosom X membawa gen normal dan alel resesifnya.
Buta warna selalu menunjukkan pewarisan yang berselang-seling.

5) Karena kebanyakan kasus buta warna yang ditemukan adalah kondisi genetik. Itu
artinya, penderita buta warna mendapatkan kondisi tersebut melalui keturunan
keluarga. Sehingga penyebab buta warna parsial adalah faktor genetika yang
biasanya diturunkan dari orangtua lewat kromosom X. Faktor yang satu ini akan
menyebabkan seseorang mengalami ketidakmampuan dalam melihat warna merah,
hijau, dan biru. Karena gennya sendiri adalah kromosom X, maka penyakit yang
satu ini lebih banyak ditemukan pada pria dibanding dengan wanita.
Hal tersebut menyebabkan penyakit ini umumnya diturunkan dari ibu ke anak laki-
lakinya. Dikarenakan perempuan biasanya menjadi pembawa kelainan genetik
tersebut. Perempuan yang membawa kelainan genetik belum tentu akan mengidap
penyakit buta warna. Namun, ada kemungkinan ia akan melahirkan bayi dengan
kondisi tersebut.

6) Buta warna biru-kuning: Tipe ini juga termasuk buta warna parsial dan memiliki
karakter berupa:

- Biru terlihat kehijauan, serta sulit membedakan merah muda dengan kuning dan
merah.
- Biru terlihat seperti hijau, dan kuning terlihat seperti abu-abu atau ungu
terang.
4. Menyimpulkan hasil Analisa pada Langkah ke-3 secara sistematik

Ciri

Pemer Buta
Jenis
iksaan Warna

Etiolog
i

5. Menetapkan Tujuan Pembelajaran


1) Ciri-ciri Pembelahan Mitosis
2) Definisi Mitosis
3) Tahapan Mitosis
4) Definisi dan Skema Crossing Over
5) Definisi Buta Warna
6) Penyebab Buta Warna (Beserta Skema dan Diagram Pernikahan)
7) Ciri-ciri Buta Warna
8) Jenis Buta Warna
9) Pemeriksaan Buta Warna
Mitosis

CIRI-CIRI
TAHAPAN MITOSIS

DEFINISI
CROSSING
OVER
BUTA
PENYEBAB
WARNA

skema CIRI-CIRI

UPAYA

Anda mungkin juga menyukai