Anda di halaman 1dari 12

TES BUTA WARNA

Rusminah, SPd, Skep. Ns, MM


BUTA WARNA

• Buta warna adalah kekurangan penglihatan atas


warna. Mata tidak akan melihat warna seperti
biasanya jika ada masalah dengan pigmen pada
reseptor warna. Jika salah satu pigmen hilang, maka
mata akan memiliki masalah melihat warna
tertentu. Penderita buta warna bisa kesulitan
melihat warna merah, hijau, biru, atau campuran
warna-warna ini. Namun pada kondisi penderita
buta warna total, tidak ada warna yang dapat dilihat
sama sekali dan hal ini sangat jarang terjadi.
GEJALA BUTA WARNA

• Penderita buta warna mungkin hanya bisa melihat


beberapa gradasi warna, sementara sebagian
besar orang dapat melihat ratusan warna. Sebagai
contoh, ada penderita buta warna tidak dapat
membedakan antara warna merah dan hijau,
namun bisa melihat warna biru dan kuning
dengan mudah. Beberapa orang bahkan tidak
menyadari bahwa dirinya mengalami buta warna
hingga mereka menjalani tes penglihatan warna
Tipe-tipe Buta Warna

• Tipe buta warna yang paling umum adalah buta warna merah-hijau.
Pria memiliki kecenderungan mengalami buta warna tipe ini lebih
besar dibandingkan dengan wanita. Orang yang mengalami buta
warna tipe ini akan sulit membedakan gradasi warna merah, kuning,
hingga hijau. Dalam beberapa kasus, ada juga yang sulit membedakan
antara warna merah dengan warna hitam.
• Tipe buta warna yang paling jarang terjadi adalah buta warna biru-
kuning. Tipe buta warna ini berhubungan dengan kromosom jenis
kelamin. Pria dan wanita memiliki peluang yang sama mengalami tipe
buta warna ini. Orang yang mengalami tipe buta warna ini memiliki
kesulitan membedakan gradasi warna biru hingga hijau. Warna
kuning bisa kelihatan sebagai warna abu-abu atau ungu sedangkan
hijau kelihatan kebiru-biruan.
PENYEBAB BUTA WARNA

• Dalam banyak kasus, buta warna merupakan faktor


genetika dari orang tua, namun bisa saja terjadi akibat
efek samping dari sebuah pengobatan atau gangguan
kesehatan yang telah ada sebelumnya. Jika ada
reseptor penglihatan warna yang tidak berfungsi
secara normal, maka mata tidak bisa melihat
spektrum warna-warna sepenuhnya.
• Melihat warna melintasi spektrum cahaya diawali
dengan kemampuan mata untuk membedakan warna-
warna utama, seperti warna merah, biru, dan hijau
PENYEBAB
• Penyakit. Terdapat sejumlah penyakit yang bisa menyebabkan
buta warna, seperti penyakit Parkinson, penyakit Alzheimer,
glaukoma, neuritis optik, leukemia, diabetes, pecandu alkohol
kronis, macular degeneration, dan anemia sel sabit.
• Usia. Kemampuan seseorang untuk membedakan warna
perlahan-lahan akan berkurang seiring bertambahnya usia. Ini
adalah hal yang alami dalam proses penuaan dan tidak perlu
dicemaskan secara berlebihan.
• Faktor genetika. Kebanyakan penderita buta warna
mengalaminya sejak lahir dan merupakan faktor genetika yang
diturunkan oleh orang tua. Penderita buta warna akibat faktor
genetika jauh lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita.
PENYEBAB
• Bahan kimia. Seseorang bisa mengalami buta warna
jika terpapar bahan kimia beracun misalnya di
tempat kerja, seperti karbon disulfida dan pupuk.
• Efek samping pengobatan tertentu. Beberapa
pengobatan berpotensi menyebabkan buta warna,
seperti digoxin, pheytoin, chloroquine dan sildenafil
 yang juga dikenal sebagai Viagra. Jika gangguan
disebabkan oleh pengobatan, biasanya pandangan
akan kembali normal setelah berhenti mengonsumsi
obat.
DIAGNOSIS DAN PERAWATAN BUTA WARNA

Kebanyakan kasus buta warna diakibatkan oleh faktor


genetika, namun kemampuan untuk mencerna warna
bisa juga dipengaruhi oleh kondisi mata yang
mendasar. Ada beberapa tes yang dapat dilakukan
untuk mendiagnosis buta warna, di antaranya adalah:
• Tes Ishihara. Tes ini yang paling umum digunakan untuk
mendiagnosis buta warna dan hanya bisa mendiagnosis
kondisi buta warna merah/hijau. Untuk mendiagnosis
buta warna biru/kuning, dibutuhkan tes lain.
• Tes penyusunan. 
Tes ini dilakukan dengan cara menyusun objek warna
dalam susunan gradasi warna yang berbeda lalu pasien
akan diminta untuk menyusun benda sesuai dengan
gradasi warna yang dilihatnya.
• Banyak penderita buta warna belajar beradaptasi dan
menemukan cara untuk mengatasi masalah membedakan
warna. Sampai saat ini belum ada obat atau metode
untuk mengobati buta warna.
• Gejala buta warna dapat dikurangi dengan menggunakan
pengobatan alternatif atau perawatan kondisi yang
mendasar jika buta warna yang diderita diakibatkan oleh
pengobatan tertentu atau gangguan kesehatan yang telah
ada sebelumnya.
Pengalaman belajar seorang anak akan
terpengaruh, itu sebabnya sangat penting
untuk mengenali buta warna sejak awal. Anak-
anak yang mengalami buta warna akan
merasa kesulitan di sekolah jika gurunya tidak
tahu tentang masalah ini. Selain itu, kondisi ini
juga bisa memengaruhi pilihan pekerjaan yang
memerlukan pengenalan warna secara akurat,
seperti masinis, pemandu lalu-lintas udara,
pilot, dan ahli listrik.
SEKIAN DULU

Anda mungkin juga menyukai