Anda di halaman 1dari 8

Gangguan Tumbuh Kembang

Gangguan pertumbuhan adalah suatu kondisi perkembangan anak dari segi tinggi badan, berat badan,
kematangan organ seksual, serta sisi lainnya yang tidak seusai dengan anak seusianya. Pertumbuhan
yang terlalu lambat atau justru terlalu cepat umumnya menandakan adanya gangguan kelenjar atau
penyakit tertentu.

Kelenjar pituitari memiliki tugas memproduksi hormon yang akan memicu pertumbuhan tulang dan
jaringan lainnya. Jika produksi hormon ini kurang dari yang seharusnya, akan membuat anak menjadi
pendek.

Sedangkan bila produksi hormon pertumbuhan terlalu banyak, anak dapat mengalami gigantisme
(kondisi di mana terjadi pertumbuhan tulang dan jaringan berlebih). Pada orang dewasa, produksi
hormon pertumbuhan berlebih bisa menyebabkan akromegali, yang membuat tangan, kaki, dan wajah
tumbuh lebih besar dari yang seharusnya.

Tanda dan gejala gangguan pertumbuhan

Pada beberapa kasus, gangguan pertumbuhan dapat langsung terlihat segera setelah anak lahir. Hal ini
dikarenakan anak mungkin memiliki tubuh yang jauh lebih kecil dari anak seusianya.

Meski begitu, tidak sedikit gangguan pertumbuhan yang baru terlihat saat anak sudah memasuki usia
sekolah dan membuatnya tampak lebih kecil dari teman sebayanya. Gangguan ini juga bisa terlihat
apabila anak tidak mengalami pertumbuhan yang berarti selama satu tahun terakhir.

Salah satu gejala utama dari kondisi ini adalah pertumbuhan tinggi badan anak yang tidak mencapai 5cm
pada tahun pertama setelah ia memasuki usia tiga tahun. Gejala lain yang muncul dapat menyerupai
gejala penyakit lain, sehingga Anda perlu mengonsultasikannya lebih jauh dengan dokter untuk
mengetahuinya secara pasti.

Penyebab gangguan pertumbuhan


Penyebab gangguan pertumbuhan yang terjadi akan bergantung dari jenisnya. Beberapa gangguan ini
merupakan kondisi genetik, sementara lainnya bisa muncul akibat kelainan hormon serta buruknya
penyerapan nutrisi oleh tubuh. Secara umum, penyebab gangguan pertumbuhan dibagi menjadi:

1. Faktor keturunan

Jika satu keluarga memiliki tinggi badan yang cenderung pendek, anak selanjutnya juga berkemungkinan
memiliki kondisi yang serupa.

2. Pertumbuhan yang lambat

Pada kondisi ini, anak dapat terlihat lebih pendek dari teman sebayanya. Selain itu, ia juga mungkin
mengalami keterlambatan mencapai masa pubertas. Namun pada kondisi ini, tingkat pertumbuhan anak
masih berada dalam batas normal.

3. Faktor penyakit

Kondisi malanutrisi, gangguan pencernaan, serta penyakit ginjal dapat menyebabkan terjadinya
gangguan pertumbuhan. Selain itu, penyakit lain (seperti diabetes), penyakit jantung, gangguan paru-
paru, dan bahkan stres juga dapat memicu terjadinya kondisi ini.

4. Faktor hormon

Produksi hormon pertumbuhan yang memadai penting untuk mendukung perkembangan tulang tulang
yang sehat. Jika terjadi gangguan pada produksinya, baik terlalu banyak maupun terlalu sedikit,
gangguan pertumbuhan pun dapat terjadi.

5. Kelainan saat lahir


Gangguan pertumbuhan juga bisa terjadi sejak bayi lahir akibat kelainan pada jaringan yang berfungsi
untuk mendukung pertumbuhan. Kondisi ini biasa disebut sebagai Intrauterine Growth Restriction
(IUGR).

IUGR dapat disebabkan oleh berbagai macam hal, salah satunya adalah kebiasaan merokok pada ibu
hamil. Bayi yang mengalami kondisi ini umumnya akan lahir dengan berat badan serta panjang yang
lebih rendah dari yang seharusnya, meski susunan tubuhnya tetap terlihat proporsional.

Macam macam gangguan tumbuh kembang

Gangguan spektrum autisme

Gangguan spektrum autisme (GSA) adalah kelainan otak yang berdampak pada kemampuan komunikasi
dan interaksi sosial anak.

Gejala gangguan spektrum autisme biasanya muncul di awal masa tumbuh kembang kanak-kanak. Anak-
anak penderita GSA terlihat seperti hidup di dalam dunianya sendiri. Mereka tidak mampu
mengembangkan hubungan emosional dengan orang lain di sekitar mereka.

Komunikasi dan bahasa. Anak penderita autisme memiliki kemampuan yang lemah untuk
mengekspresikan diri sendiri dalam percakapan. Bicara mereka bisa jadi berulang atau memiliki
kemampuan komunikasi verbal yang lemah. Mereka tidak mampu mengatur frasa dan kalimat atau
pengucapan mereka mungkin tidak lazim. Dan mereka bisa terus berbicara dan menolak untuk
mendengarkan saat bercakap-cakap dengan orang lain.

Interaksi sosial. Anak penderita gangguan spektrum autisme memiliki kemampuan komunikasi
nonverbal yang lemah Komunikasi nonverbal termasuk gestur, bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan
kontak mata. Karenanya, mereka kesulitan untuk menyampaikan pikiran dan perasaan mereka dengan
orang lain. Mereka juga akan mengalami kesulitan dalam menjalin pertemanan, biasanya karena mereka
tidak mampu memahami perasaan dan kebutuhan orang lain.

Perilaku. Anak penderita autisme cenderung melakukan gerakan berulang seperti berputar-putar,
mengayunkan tubuh, atau membenturkan kepala. Mereka terus bergerak seperti tidak bisa diam.
Kelainan perilaku lainnya meliputi tidak bisa menghadapi perubahan dan hanya mau makan jenis
makanan tertentu. Pengidap autisme juga
Panca indra. Kelima indra pengidap autisme biasanya sensitif. Mereka mungkin tidak kuat melihat
cahaya silau, suara yang terlalu bising, sentuhan yang kasar, bau yang menyengat, atau rasa makanan
yang terlalu tajam.

Keturunan autisme dalam keluarga, masalah otak, jenis kelamin anak, atau usia orangtua ketika anak
lahir dapat memicu munculnya autisme. Sayangnya, autisme merupakan kelainan seumur hidup.
Namun, jika dideteksi secepat mungkin Anda bisa membantu anak menyesuaikan diri supaya bisa hidup
lebih mandiri dan berkualitas.

Attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD)

Attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD) adalah salah satu gangguan tumbuh kembang anak yang
sifatnya kronis dan paling sering terjadi.

Memiliki ADHD berarti otak tidak bekerja sebagaimana mestinya. Gangguan ini biasanya muncul selama
masa kanak-kanak dan bertahan hingga masa dewasa.

Gejala ADHD pada anak biasanya mulai timbul sebelum usia 12 tahun. Pada beberapa anak, gejala bisa
tampak di usia tiga tahun. Gejala gangguan pada anak ini bisa berkisar dari ringan hingga berat dan bisa
berbeda antara laki-laki dan perempuan.

Anak-anak penderita ADHD mungkin menunjukkan tanda-tanda berikut ini.

Terlalu banyak bicara.

Sulit untuk mengatur aktivitas.

Sulit untuk tetap fokus

Lupa untuk melakukan hal-hal tertentu.

Tidak sabar menunggu gilirannya.

Sering melamun.
Sering kehilangan barang.

Berlarian di saat yang tidak tepat.

Lebih suka menyendiri.

Sulit diberi tahu atau mengikuti arahan dari orang lain.

Sulit untuk bermain dengan tenang.

Cedera otak, keturunan, berat lahir yang ringan, penggunaan alkohol dan kebiasaan merokok selama
kehamilan, kelahiran prematur, dan paparan terhadap polusi atau zat-zat berbahaya saat hamil dapat
memicu ADHD pada anak. Meskipun tidak dapat menyembuhkan ADHD, pengobatan bisa meringankan
gejalanya.

Gangguan kecemasan

Gangguan kecemasan menyebabkan anak memiliki rasa takut yang yang berlebihan pada hal-hal yang
tidak lazim. Anak juga mungkin selalu merasa cemas dan tertekan pada situasi normal.

Anak-anak penderita gangguan kecemasan bisa mengalami ketakutan yang begitu dahsyat, yang tiba-
tiba muncul tanpa peringatan. Contoh gangguan pada anak adalah gangguan obsesif-kompulsif di mana
orang terus mengalami pemikiran dan perilaku yang seolah terobsesi dan mereka tidak dapat berhenti.

Gangguan bipolar

Gangguan bipolar, atau penyakit mania-depresi, adalah kelainan otak yang menyebabkan perubahan
mood dan pergeseran yang tidak lazim pada tingkat energi dan aktivitas. Ada empat jenis gangguan
bipolar, termasuk gangguan bipolar I, gangguan bipolar II, gangguan sikloptik (siklotimia), dan gangguan
bipolar lainnya yang terkait baik secara spesifik maupun tidak.

Penderita gangguan bipolar mengalami episode mood: perubahan pada tingkat aktivitas, energi, dan
pola tidur serta perilaku yang tidak lazim. Anak-anak yang mengalami episode mania bisa merasa sangat
“melayang,” memiliki banyak energi, dan mereka bisa menjadi lebih aktif daripada biasanya.
Anak-anak yang mengalami episode depresi bisa merasa sangat “terpuruk,” tidak atau hanya memiliki
sedikit energi, dan mereka bisa menjadi tidak aktif. Anak-anak yang memiliki kombinasi dari kedua sifat
ini mengalami kedua gejala, baik episode mania dan episode depresi.

Struktur otak, kelainan genetik, dan riwayat kesehatan keluarga dapat meningkatkan resiko gangguan
pada anak yang satu ini. Gangguan bipolar tidak dapat disembuhkan. Namun, pengobatan tertentu bisa
membantu meringakan gejala dan membantu anak mengendalikan perubahaan mood-nya dengan lebih
baik.

Central auditory processing disorder (CAPD)

Central auditory processing disorder (CAPD) disebut juga gangguan proses auditori (CAPD) adalah
masalah pendengaran yang timbul saat otak tidak berfungsi sebagaimana mestinya. CAPD dapat
mengenai orang di segala usia, tetapi biasanya dimulai pada masa kanak-kanak.

Anak-anak penderita CAPD menunjukkan masalah jelas sejak usia dini. Mereka bisa mengalami kesulitan
merespon terhadap suara, menikmati musik, memahami percakapan, mengingat petunjuk yang
diberikan, berkonsentrasi, dan membaca serta mengeja.

CAPD bisa terjadi setelah masalah pendengaran yang berkepanjangan, atau kerusakan pada otak seperti
cedera kepala, tumor otak, atau stroke. CAPD juga bisa diturunkan dalam keluarga.

Meskipun tidak ada obat penyembuh untuk CAPD, anak-anak bisa merasa lebih baik seiring waktu
sebagaimana mereka belajar untuk mengatasi kondisinya.

Cerebral palsy

Cerebral palsy adalah kondisi dimana anak-anak memiliki kesulitan untuk bergerak dan
mempertahankan keseimbangan dan postur.
Gejala cerebral palsy biasanya muncul selama masa taman kanak-kanak atau balita. Anak-anak bisa
mengalami kekurangan koordinasi otot, kekakuan otot, gerakan yang lambat, sulit berjalan,
keterlambatan perkembangan kemampuan berbicara dan sulit bicara, kejang, dan sulit makan.

Mereka juga bisa mengalami sulit menelan dan menggenggam benda-benda seperti sendok atau krayon.
Dalam beberapa kasus mereka bisa memiliki penyakit mulut, kondisi kesehatan mental, dan sulit
mendengar atau melihat.

Gangguan tumbuh kembang anak yang sifatnya serius ini bisa disebabkan oleh perkembangan otak yang
tidak normal atau kerusakan pada otak saat masih dalam masa perkembangan.

Anak-anak penderita cerebral palsy membutuhan perawatan jangka panjang. Obat-obatan dan terapi
digunakan untuk membantu meningkatkan kemampuan fungsional mereka, meredakan nyeri, dan
mencegah komplikasi.

Conduct disorder

Conduct disorder adalah gangguan perilaku dan emosi yang terjadi pada anak-anak dan remaja. Adalah
hal normal bagi anak-anak atau remaja untuk memiliki perilaku abnormal. Namun, gangguan pada anak
ini bisa dianggap sebagai conduct disorder jika berlangsung dalam waktu lama dan mengganggu
kehidupan sehari-hari anak dan keluarganya.

Gejala conduct disorder bisa bervariasi, termasuk:

perilaku agresif terhadap hewan atau orang lain seperti berkelahi, bullying, menggunakan senjata, atau
memaksa orang lain untuk melakukan aktivitas seksual

menggunakan alkohol atau narkoba

mencuri

memiliki rasa percaya diri yang rendah


mudah marah

melanggar peraturan

Menurut para ahli, gangguan perilaku dan emosi ini ada hubungannya status sosial ekonomi yang
rendah, kehidupan keluarga kurang harmonis, kekerasan pada masa kanak-kanak, cacat bawaan,
gangguan kecemasan, dan gangguan mood dari anggota keluarga yang dekat.

Pengobatan untuk jenis gangguan tumbuh kembang anak ini bisa berhasil jika dimulai sejak dini. Baik
anak-anak dan keluarganya harus terlibat. Pengobatan ini biasanya terdiri dari obat-obatan dan terapi
psikologi.

Obat-obatan bertujuan untuk mengobati beberapa gejala, serta penyakit mental lainnya seperti ADHD.
Terapi atau konseling psikologi ditujuan untuk membantu anak mengekspresikan dan mengendalikan
gejolak emosi seperti amarah. Orangtua juga bisa belajar cara membantu anak mengatasi masalah
perilakunya.

Anda mungkin juga menyukai