Muhammad Alfaiz1
Pendidikan Jasmani, Universitas Garut
5. Ibu hamil atau janin terpapar racun, seperti timbal atau radiasi nuklir
Selain berbagai risiko di atas, ada beberapa penyakit pada anak yang dapat
meningkatkan risiko disabilitas intelektual, yaitu sindrom Down, epilepsi, atau
sindrom fragile X (HaloDokter 2019).
(hellosehat 2021) kondisi ini Kondisi ini diklaim memengaruhi satu persen
dari populasi. Apalagi, disabilitas intelektual atau tunagrahita dapat terjadi kapan
saja, bisa dimulai saat anak berada dalam kandungan atau sebelum mencapai usia
18 tahun, tidak hanya itu saja, kebanyakan anak laki-laki didiagnosis mengalami
tunagrahita dibandingkan dengan anak perempuan. Orangtua juga perlu
mengetahui bahwa anak yang mengalami tunagrahita juga memiliki kemungkinan
mengalami autisme. Akan tetapi, presentase autisme masih lebih tinggi
dibandingkan disabilitas intelektual.
Namun ada 2 cara bagi kita untuk mendiagnosis kondisi tunagrahita pada
anak. Biasanya Dokter nantinya akan mendiagnosis masalah disabilitas intelektual
pada anak ini dengan mengukur seberapa jauh kemampuan orang tersebut dalam
berpikir dan memecahkan masalah.
2. Tes adaptif
Setelah melakukan tes IQ, dokter dan evaluator juga akan melihat
bagaimana perkembangan serta apa saja yang sudah bisa dilakukan anak
sesuai dengan usianya.
Ada tiga bidang yang akan dinilai dalam fungsi adaptif anak, seperti:
Dikutip dari jurnal Healthy Childern, hingga kini belum ada obat yang bisa
menyembuhkan kondisi tunagrahita atau disabilitas intelektual pada anak. Namun,
kebanyakan anak dapat melewatinya dengan terus melatih diri juga belajar.
Tentunya, hal ini perlu dukungan dari orangtua agar ia bisa melakukan banyak
hal.
Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan orangtua untuk menangani anak
dengan tunagrahita:
1. IQ 55 – 77 (tingkat ringan)
2. IQ 40 – 55 (sedang)
3. IQ 25 – 40 (parah)
Ada beberapa cara khusus untuk menangani anak tunagrahita ini, namun
sayangnya, belum ada obat untuk menyembuhkan anak tunagrahita. Saat memiliki
anak dengan kebutuhan khusus ini, orangtua harus siap mental. Jika sang anak
termasuk dalam kategori parah, orang tua mesti merelakan bahwa harapan hidup
buah hati mungkin di bawah rata-rata. Penanganan anak tunagrahita dengan
kategori ringan atau sedang memerlukan dukungan penuh dari orangtua. Saat
dewasa nanti, anak mungkin bisa hidup mandiri, termasuk mencari nafkah.
Jangan ragu juga untuk berdiskusi dengan ahli medis atau dokter supaya
mereka dapat merekomendasikan terapi anak tunagrahita yang bisa dijalani si
kecil. Jika perlu, mintalah dukungan dari keluarga atau praktisi kesehatan. Dengan
ini, orangtua dapat memberikan tindakan yang tepat dan bermanfaat bagi buah
hati.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.alodokter.com/berbagai-kemungkinan-penyebab-anak-
tunagrahita-dan-ciri-cirinya
https://hellosehat.com/parenting/kesehatan-anak/gangguan-perkembangan/
anak-tunagrahita/
https://www.sehatq.com/artikel/memahami-anak-tunagrahita-agar-bisa-
dikenali-sejak-dini