Anda di halaman 1dari 2

Nama :

ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS


Ruang lingkup anak berkebutuhan khusus setiap orangtua menghendaki kehadiran
seorang anak. Anak yang diharapkan oleh orangtua adalah anak yang sempurna tanpa
memiliki kekurangan. Pada kenyataannya, tidak ada satupun manusia yang tidak memiliki
kekurangan. Manusia tidak ada yang sama satu dengan lainnya. Seperti apapun keadaannya,
manusia diciptakan unik oleh Sang Maha Pencipta. Setiap orang tidak ingin dilahirkan di
dunia ini dengan menyandang kelainan maupun memiliki kecacatan. Orang tua juga tidak ada
yang menghendaki kelahiran anaknya menyandang kecacatan. Kelahiran seorang anak
berkebutuhan khusus tidak mengenal berasal dari keluarga kaya, keluarga berpendidikan,
keluarga miskin, keluarga yang taat beragama atau tidak. Orangtua tidak mampu menolak
kehadiran anak berkebutuhan khusus.
Pengertian anak berkebutuhan khusus Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang
memerlukan penanganan khusus karena adanya gangguan perkembangan dan kelainan yang
dialami anak. Berkaitan dengan istilah disability, maka anak berkebutuhan khusus adalah
anak yang memiliki keterbatasan di salah satu atau beberapa kemampuan baik itu bersifat
fisik seperti tunanetra dan tunarungu, maupun bersifat psikologis seperti autism dan ADHD.
berkebutuhan khususbersifat abnormal, yaitu terdapat penundaan tumbuh kembang yang
biasanya tampak di usia balita seperti baru bisa berjalan di usia 3 tahun. Hal lain yang
menjadi dasar anak tergolong berkebutuhan khusus yaitu ciri-ciri tumbuh-kembang anak
yang tidak muncul (absent) sesuai usia perkembangannya seperti belum mampu
mengucapkan satu katapun di usia 3 tahun, atau terdapat penyimpangan tumbuh-kembang
seperti perilaku echolalia atau membeo pada anak autis.
Penyebab anak berkebutuhan khusus
Faktor-faktor penyebab anak menjadi berkebutuhan khusus, dilihat dari waktu kejadiannya
dapat dibedakan menjadi tiga klasifikasi, yaitu kejadian sebelum kelahiran, saat kelahiran dan
penyebab yang terjadi setelah lahir.
 Pre-Natal Terjadinya kelainan anak semasa dalam kandungan atau sebelum proses
kelahiran. Kejadian tersebut disebabkan oleh faktor internal yaitu faktor genetik dan
keturunan, atau faktor eksternal yaitu berupa Ibu yang mengalami pendarahan bisa
karena terbentur kandungannya atau jatuh sewaktu hamil, atau memakan makanan
atau obat yang menciderai janin dan akibta janin yang kekurangan gizi.
 Peri-Natal Sering juga disebut natal, waktu terjadinya kelainan pada saat proses
kelahiran dan menjelang serta sesaat setelah proses kelahiran. Misalnya kelahiran
yang sulit, pertolongan yang salah, persalinan yang tidak spontan, lahir prematur,
berat badan lahir rendah, infeksi karena ibu mengidap Sipilis.
 Pasca-natal Terjadinya kelainan setelah anak dilahirkan sampai dengan sebelum usia
perkembangan selesai (kurang lebih usia 18 tahun). Ini dapat terjadi karena
kecelakaan, keracunan, tumor otak, kejang, diare semasa bayi.
Deteksi dini anak berkebutuhan khusus Tugas Perkembangan Usia Anak Orangtua
seringkali terlambat mengetahui bahwa anaknya berkebutuhan khusus. Orangtua baru
memeriksakan dan menerapkan terapi pada anaknya ketika anak sudah berusia di atas 5 tahun
sehingga kebiasaan yang sudah terbentuk pada anak sukar untuk diubah dan potensi-potensi
anak menjadi tidak muncul. Untuk mencegah keterlambatan tersebut, maka sebaiknya
orangtua mengetahui terlebih dahulu tugas perkembangan anak.
KLASIFIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Menurut IDEA atau Individuals with
Disabilities Education Act Amandements yang dibuat pada tahun 1997 dan ditinjau kembali
pada tahun 2004: secara umum, klasifikasi dari anak berkebutuhan khusus adalah:
a. Anak dengan Gangguan Fisik:
1. Tunanetra 2. Tunarungu. 3. Tunadaksa,
b. Anak dengan Gangguan Emosi dan Perilaku:
Tunagrahita, Anak Lamban belajar (slow learner), Anak berbakat, Autisme, indigo

Anda mungkin juga menyukai