MODUL 1
HAKIKAT PENDIDIKAN KHUSUS
Kegiatan belajar 1
Definisi dan jenis kebutuhan khusus
Untuk memantapkan wawasan kita terhadap pendidikan khusus, ada baiknya kita kaji dulu
makna yang sering digunakan. Di Indonesia istilah yang sering digunakan misalnya
pendidikan luar biasa, anak luar biasa, keluarbiasaan, pendidikan khusus, kebutuhan khusus,
dan anak berkebutuhan khusus. Dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah impairment,
exceptional children, disability, dan disorder. Dalam PP No. 17/2010 tentang Pengelolaan
dan Penyelenggaraan pendidikan , anak luar biasa disebut sebagai peserta didik berkelainan.
Berikut adalah contoh kelainan dibawah normal :
1. Tunanetra : gangguan pada penglihatan
2. Tunarungu : gangguan pada pendengaran
3. Gangguan komunikasi : gangguan yang terjadi secara signifikan dalam hal
berinteraksi dengan orang lain.
4. Tunagrahita : gangguan pada mental
5. Tunadaksa : gangguan pada fisik
6. Tunalaras : gangguan pada emosi
7. Anak kesulitan belajar : gangguan pada proses belajar
8. Tunaganda : gangguan yang dialami lebih dari satu jenis kelainan.
KB 2
PENYEBAB DAN DAMPAK MUNCULNYA KEBUTUHAN KHUSUS
Berdasarkan waktu terjadinya, penyebab kelainan dapat dibagi menjadi tiga kategori
seperti berikut :
1. Penyebab Prenatal, yaitu penyebab yang beraksi sebelum kelahiran. Artinya, pada waktu
janin masih berada dalam kandungan, mungkin sang ibu terserang virus, misalnya virus
rubella, mengalami trauma atau salah minum obat, yang semuanya ini berakibat bagi
munculnya kelainan pada bayi.
2. Penyebab Perinatal, yaitu penyebab yang muncul pada saat atau waktu proses kelahiran,
seperti terjadinya benturan atau infeksi ketika melahirkan, proses kelahiran dengan
penyedotan (di-vacum), pemberian oksigen terlampau lama bagi anak premature.
3. Penyebab Postnatal, yaitu penyebab yang muncul setelah kelahiran, misalnya
kecelakaan, jatuh, atau kena penyakit tertentu. Penyebab ini dapat dihindari dengan cara
berhati-hati, selalu menjaga kesehatan, serta menyiapkan lingkungan yang kondusif bagi
keluarga.
Selain itu, penyebab kelainan dapat dikelompokan berdasarkan agen pembawa kelahiran.
Misalnya tunagrahita, dapat terjadi karena inveksi virus dan keracunan, trauma, gangguan
metabolism atau kekurangan gizi, serangan/gegar otak, kelainan kromosom, dan pengaruh
lingkungan atau karena bawaan (keturunan). Tunarungu dapat disebabkan oleh keturunan,
meningitis, influenza yang berkepanjangan, penyakit gondok, campapk, serta pengaruh
lingkungan seperti perubhaan tekanan udara yang ekstrim, ada benda asing yang masuk ke
dalam telinga, dan bunyi yang sangat keras. Tunanetra diesebabkan oleh keturunan, salah
obat atau berlebihan mengkonsumsi obat saat hamil, pemberian oksigen yang berlebihan pada
bayi premature, kecelakaan, tumor, dan penyakit yang berhubungan dengan pembuluh darah.