8. Apa yang dimaksud dengan Tuna Laras serta sebutkan 4 faktor penyebab Tuna
Laras ?
10. Mengapa Assesment Sangat Penting dalam menentukan diagnosa pada anak
Jawab:
2. a. Tunagrahita Ringan
Tunagrahita ringan disebut juga maron atau debil. Kelompok ini memiliki IQ antara
68-52 menurut Binet. Sedangkan menurut Skala Weschler (WISC) Anak tunagrahita
ringan merupakan salah satu klasifikasi anak tunagrahita yang memiliki kecerdasan
intelektual/ IQ 69-55. Mereka masih dapat belajar membaca, menulis, dan berhitung
sederhana sampai tingkat tertentu. Biasanya hanya sampai pada kelas IV sekolah
dasar (SD).
Melalui bimbingan dan pendidikan yang baik, anak terbelakang mental ringan pada
saatnya dapat memperoleh penghasilan untuk dirinya sendiri. Anak terbelakang
mental ringan dapat dilatih menjadi tenaga kerja semi-skilled seperti pekerjaan
laundry, pertanian, peternakan, pekerjaan rumah tangga, bahkan jika dilatih dan
bimbingan dengan baik anak tunagrahita ringan dapat bekerja di pabrik-pabrik dengan
sedikit pengawasan.
b. Tunagrahita Sedang
Anak tunagrahita sedang disebut juga imbesil. Kelompok ini memiliki IQ 51-36
menurut Skala Binet dan 54-40 menurut Skala Weschler (WISC). Anak terbelakang
mental sedang bisa mencapai perkembangan MA sampai kurang lebih 7 tahun.
Mereka dapat didik mengurus diri sendiri, melindungi diri sendiri dari bahaya seperti
menghindari kebakaran, berjalan dijalan raya, berlindung dari hujan, dan sebagainya.
Anak tunagrahita sedang sangat sulit bahkan tidak dapat belajar secara akademik
seperti menulis, membaca, dan berhitung walaupun mereka masih dapat menulis
secara sosial, misalnya menulis namanya sendiri, alamat rumahnya, dan lain-lain.
Masih dapat dididik mengurus diri, seperti mandi, berpakaian, makan, minum,
mengerjakan pekerjaan rumah tangga, dan sebagainya. Dalam kehidupan sehari-hari,
anak tunagrahita sedang membutuhkan pengawasan yang terus-menerus. Mereka juga
masih dapat bekerja ditempat kerja terlindung (sheltered workshop).
c. Tunagrahita Berat
Kelompok anak tunagrahita berat sering disebut idiot. Kelompok ini dapat dibedakan
lagi antara anak tunagrahita berat dan sangat berat. Tunagrahita berat (severe)
memiliki IQ antara 32-20 menurut Skala Binet dan antara 39-25 menurut Skala
Weschler (WISC). Tunagrahita sangat berat (profound) memiliki IQ dibawah 19
menurut Skala Binet dan IQ dibawah 24 menurut Skala Weschler (WISC).
Kemampuan mental atau MA maksimal yang dapat dicapai kurang dari tiga tahun
atau empat tahun.
Anak tunagrahita berat memerlukan bantuan perawatan secara total dalam berpakaian,
mandi, makan, dan lain-lain. Bahkan mereka memerlukan perlindungan dari bahaya
sepanjang hidupnya. Perawatan khusus dan keikhlasan dari keluarga sangat
dibutuhkan oleh mereka. Biasanya keadaan idiot ini diikuti dengan berbagai kelainan
dan kelemahan dalam fungsi tubuh lainnya. Mereka perlu perawatan khusus dan
dibantu dalam setiap aktivitasnya. Untuk bertahan hidup saja rasanya membutuhkan
banyak bantuan.
3. Penyebab utama dari kondisi tunagrahita masih belum diketahui secara pasti. Namun,
beberapa kondisi di bawah ini diduga mampu meningkatkan risiko terjadinya
disabilitas intelektual:
Selain berbagai risiko di atas, ada beberapa penyakit pada anak yang dapat
meningkatkan risiko disabilitas intelektual, yaitu sindrom Down, epilepsi,
atau sindrom fragile X
4. Tuna daksa merupakan individu yang memiliki gangguan gerak yang disebabkan oleh
kelainan neuro-muskular dan struktur tulang yang bersifat bawaan, sakit atau
kehilangan organ tubuh akibat kecelakaan, polio dan lumpuh.
5. a. Poliomyelitis
b. Muscle Dystrophy
c. Spina Bifida
8. Tunalaras merupakan gangguan atau kelainan tingkah laku seorang anak, karena
kurang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat
dan Masyarakat lebih mengenal anak ini dengan sebutan anak nakal.
a. Faktor Keturunan
b. Faktor Kerusakan Fisik
c. Faktor Lingkungan
d. Faktor lain
Faktor lain yang tidak kalah pentingnya adalah pengaruh alkohol dan penyalahgunaan
obat-obatan.