Penderita tunagrahita awalnya dianggap sebagai orang yang memiliki kemampuan intelektual dan IQ
yang rendah. Selain itu, penderita retardasi mental juga mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan
sehari-harinya, seperti berinteraksi dengan orang lain dan mengatur diri sendiri.Kemampuan intelektual
dan IQ anak tunagrahita umumnya berkisar di bawah 70, yang mana rata-rata anak normal berada pada
kisaran 85 sampai 115. Gangguan tuna grahita jarang terdeteksi saat baru lahir.Bila retardasi mental
tergolong parah, maka gangguan tuna grahita bisa disadari setelah kelahiran. Namun, rata-rata kasus
tuna grahita baru dikenali saat penderitanya sudah mencapai usia 18 tahun.Memiliki kondisi tuna
grahita tidak berarti penderitanya tidak bisa mempelajari hal baru. Penderita retardasi mental tetap
dapat belajar hal baru, hanya saja mereka lebih lambat dalam menguasainya.