Anda di halaman 1dari 2

Apa itu tunagrahita?

Penderita tunagrahita awalnya dianggap sebagai orang yang memiliki kemampuan intelektual dan IQ
yang rendah. Selain itu, penderita retardasi mental juga mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan
sehari-harinya, seperti berinteraksi dengan orang lain dan mengatur diri sendiri.Kemampuan intelektual
dan IQ anak tunagrahita umumnya berkisar di bawah 70, yang mana rata-rata anak normal berada pada
kisaran 85 sampai 115. Gangguan tuna grahita jarang terdeteksi saat baru lahir.Bila retardasi mental
tergolong parah, maka gangguan tuna grahita bisa disadari setelah kelahiran. Namun, rata-rata kasus
tuna grahita baru dikenali saat penderitanya sudah mencapai usia 18 tahun.Memiliki kondisi tuna
grahita tidak berarti penderitanya tidak bisa mempelajari hal baru. Penderita retardasi mental tetap
dapat belajar hal baru, hanya saja mereka lebih lambat dalam menguasainya.

Apa saja ciri-ciri tunagrahita?


Kemunculan tanda-tanda anak mengalami tuna grahita seringnya muncul saat masih bayi dan tidak
disadari hingga Si Kecil mulai masuk sekolah. Munculnya gejala retardasi mental juga bergantung dari
tingkat keparahannya.Pada anak-anak yang menderita tunagrahita yang parah, ciri-ciri yang muncul
dapat disertai dengan gangguan kesehatan lainnya, berupa gangguan pendengaran atau penglihatan,
masalah pada kemampuan motorik, gangguan suasana hati, dan kejang.Gejala dari tuna grahita tidak
selalu diindikasikan dengan IQ di bawah rata-rata, ketidakmampuan dalam belajar, ataupun kesulitan
untuk melakukan hal-hal mendasar. Masih ada ciri-ciri tunagrahita lain yang perlu diperhatikan, seperti:

 Bisa merangkak, berjalan, atau duduk lebih lambat dari sebayanya


 Kurangnya rasa ingin tahu
 Tidak dapat berpikir secara logis
 Gangguan pada memori
 Kesulitan dalam berbicara
 Tidak memiliki perkembangan intelektual yang baik
 Tidak dapat memahami konsekuensi dari perilakunya
 Kesulitan mengatur diri sendiri, serta berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain
 Tidak berperilaku seperti teman sebayanya atau bertingkah laku tidak sesuai usianya

Apa penyebab tunagrahita?


Penyebab anak tunagrahita tidak selalu diketahui secara pasti. Namun, pelaku utama dari kondisi ini
biasanya adalah adanya gangguan pada perkembangan otak. Berikut adalah beberapa pemicu lain dari
keterbelakangan mental, yaitu:

 Keracunan merkuri atau timah


 Mengalami penyakit yang parah saat masih anak-anak, seperti meningitis dan batuk rejan
 Masalah genetik, seperti jumlah kromosom yang tidak normal
 Penyakit turunan, seperti penyakit Tay-Sachs
 Tidak mendapatkan oksigen yang cukup saat dilahirkan
 Lahir prematur
 Mengonsumsi alkohol secara berlebih ketika hamil
 Kecanduan obat-obatan terlarang
 Gangguan saat masa kehamilan, contoh preeklamsia
 Mengalami infeksi saat masih dalam kandungan
 Terpapar racun, alkohol, atau obat-obatan tertentu saat masih janin
 Mengalami cedera otak
 Menderita malnutrisi atau gangguan pola makan lainnya

Apakah gangguan tunagrahita bisa dicegah?


Meskipun tunagrahita memiliki kondisi yang tampaknya tidak dapat dicegah, tetapi sebenarnya
beberapa penyebab tunagrahita dapat diantisipasi agar tidak timbul.Misalnya, saat masa kehamilan,
bumil harus menghindari alkohol, menjalani vaksinasi untuk mencegah infeksi tertentu, mengonsumsi
vitamin untuk kehamilan, dan menjaga kesehatan janin.Calon ibu dapat menjalani USG dan pemeriksaan
janin lainnya untuk kondisi janin dan ada tidaknya masalah pada Si Kecil yang perlu segera diatasi.
Wanita yang sedang hamil perlu mengecek janin secara rutin dengan dokter kandungan.Sebelum
memiliki anak, tidak ada salahnya calon orang tua mengikuti tes genetik untuk mencari tahu
kemungkinan penyakit atau kondisi tertentu yang bisa diturunkan ke buah hati.

Apa yang dapat dilakukan untuk mendampingi anak


tunagrahita?
Orang tua bisa mempelajari lebih lanjut mengenai kondisi ini untuk bisa memahami apa yang dialami
oleh anak. Ada baiknya jika orang tua mendorong Si Kecil untuk bisa mandiri dengan menyemangatinya
mempelajari hal-hal baru.Anda juga dapat memasukkan anak ke dalam kelompok aktivitas tertentu,
seperti kelas mewarnai dan menggambar. Selain membantu mengasah kemampuan untuk melakukan
aktivitas tertentu, berada dalam kelompok dapat meningkatkan interaksi sosialnya.Namun, tidak hanya
anak saja yang perlu berada dalam suatu kelompok. Orang tua juga bisa mengikuti komunitas orang tua
dengan anak-anak yang menderita tuna grahita untuk saling memberi dukungan dan saran.Hal yang
paling utama untuk mengurus buah hati yang mengalami tuna grahita adalah tetap berada di sisi anak,
menyemangatinya, dan selalu memantau perkembangan Si Kecil.

Apakah tunagrahita sama dengan down syndrome?


Down syndrome adalah salah satu kondisi turunan tuna grahita. Menurut ahli, kondisi ini terjadi akibat
kelainan genetik. Penderita down syndrome umumnya memiliki ciri khas tersendiri pada wajah.Selain
mempunyai ciri khas pada wajah, penderita down syndrome juga kerap terlahir dengan beberapa
kondisi medis. Sejumlah kondisi medis yang sering dialami penderita down syndrome seperti kelainan
jantung, gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, dan berbagai macam masalah kesehatan
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai