GANGGUAN TIC
Disusun untuk melaksanakan tugas Kepaniteraan Klinik Madya
Lab/SMF Ilmu Kesehatan Jiwa FK Universitas Jember - RSD dr.Soebandi Jember
Oleh:
Ayu Waica Pratiwi (102011101018)
Thoriqotil Haqqul Mauludiyah (102011101061)
Pembimbing:
dr. Justina Evy Tyaswati, Sp.KJ
dr. Alif Mardijana, Sp.KJ
BAB I
PENDAHULUAN
tik
merupakan
kelompok
gangguan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi
Tic adalah suatu gerakan motorik (yang lazimnya mencakup
suatu kelompok otot khas tertentu) yang tidak di bawah
pengendalian, berlangsung cepat, dan berulang-ulang, tidak
berirama, ataupun suatu hasil vocal yang timbul mendadak dan
tidak memiliki tujuan yang nyata. Tic terbagi menjadi tic motorik
dan tic vocal. Tic jenis motorik dan jenis vocal mungkin dapat
dibagi dalam golongan yang sederhana dan yang kompleks,
sekalipun penggarisan batasannya kurang jelas.
Tic seringkali terjadi sebagai fenomena tunggal namun tidak
jarang
disertai
variasi
gangguan
emosional
yang
luas,
yang
berbasis
penelitian
besar
2.3. Etiologi
Beberapa etiologi terjadinya tic disebabkan antara lain karena:
1. Ada pengalaman yang menakutkan dan menimbulkan panic, trauma mental
dan shock emosional, lalu berusaha meredusi dan menghilangkan
pengalaman yang pahit tersebut dengan melakukan Tic
2. Beberapa iritasi organis dan stimulus lingkungan tertentu dan terjadi
pengulangan tingkah laku tersebut maka timbul pola kebiasaan
3. Ada ide-ide tertentu yang menyebabkan orang mengadakan peniruan,
kemudian imitasi ini menjadi kuat dan mendominir satu kelompok dan
syaraf, ide itu jadi kebiasaan
4. Tic diyakini hasil dari disfungsi tripartit dalam sistem saraf pusat. Teknik
Imaging telah menjelaskan ganglia basal dan korteks frontal dalam
patogenesis sindrom Tourette's. Kedua sumber abnormalitas diperkirakan
tidak pantas menjadi peraturan neurotransmiter, terutama dopamin bukti
kuat menunjukkan kelebihan dopamin atau supersensitivity dari dopamin
postsynaptic reseptor adalah mekanisme yang mendasari pathophysiologic's
sindrom Tourette
5. Herediter/diwariskan(inherited)
a. Distoniatorsi
b. Neuroakantosis
c. Penyakit Huntington
d. Penyakit Wilson
6. Didapatkan/diperoleh (acquired)
a. Infeksi (misalnya choreasydenham, ensefalitis).
b. Obat-obatan, misalnya oleh: Stimulan, Levodopa, Antikonvulsan
c.
d.
e.
f.
berkali-kali
sehari,
hampir
setiap
hari
selama
Onset
adalah
sebelum
usia
18
tahun.
3. Sindroma Tourette
5
Onset
adalah
sebelum
usia
18
tahun.
penyampaian
syaraf
dalam
bahan
cukup
banyak
ditemukan,
dan
diantaranya
sindroma
Tourette
merupakan
penyakit
yang
Kebanyakan
kekurangan
anak
maupun
sindroma
otak
akibat
persalinan
tak
lancar,
ibu
yang
Gambar 4. Autisme
mata,
menggerakan
kepala
tanpa
sebab
atau
Orang
cenderung
mengira,
penderita
tic-tourette
sifatnya
yang
berulang-ulang
(biasanya)
studi
neurokimia
berimplikasi
tic
dan
OCD
meningkat
di
masa
dewasa.
caudate
berkorelasi
dengan
aktivitas
penurunan
10
2004).
Komponen-komponen
utama
dari
misalnya
otot,
pernapasan, imajinasi, dsb. setiap hari selama 1015 menit, dan dipraktekkan selama 1-2 menit
dapat dipertahankan
selama
11
rasa
malu,
serta
kesulitan-
serta
terkait
mengekspresikan
dengan
cara
hidup
perasaandan
cara
menyelesaikan masalah.
c. Hipnoterapi (Kohen & Botts, 1987)
Penderita sindrom Tourette
dilatihkan
bagaimana
Ketidakmampuan
dalam
mengendalikan
tubuh
dan
rasa
bersalah,
dan
depresi.
rasa
tidak
Sebagian
berdaya,
penderita
dengan
penyakit-penyakit
kronis.
Terapi
pada
keluarga
penderita.
Orang
tua
Terapi
keluarga
hendaknya
difokuskan
pada
peran
13
belajar
menerima
anggota
keluarga
dengan
menghadapi
lingkungannya
dengan
lebih
dsb.,
keparahan
yang
gejala.
disesuaikan
Sekolah
dengan
perlu
tingkat
diinformasikan
atau
mengalami
perlambatan
modifikasi
Tourette
khusus
pada
dalam
seringkali
lingkungan
kerja
tentang
kepedulian,
gangguan
serta
yang
produktifitas
diderita.
dalam
14
BAB III
KESIMPULAN
1. Tic merupakan bagian dari gangguan kecemasan, dimana adanya gerakan
motorik atau vokalisasi involunter, tiba-tiba, tidak berirama dan mengatakan
stereotipik.
2. Beberapa etiologi terjadinya tic disebabkan antara lain karena: Ada
pengalaman yang menakutkan dan menimbulkan panic, ada trauma mental
dan shock emosional, lalu berusaha meredusi dan menghilangkan pengalaman
yang pahit tersebut dengan melakukan Tic, Herediter/diwariskan (inherited),
Obat-obatan tertentu
15
3. Ciri khas terpenting yang membedakan tic dari gangguan motorik lainnya
ialah gerakan yang mendadak, cepat, sekejap dan terbatasnya gerakan, tanpa
bukti gangguan neurologis yang mendasari; sifatnya yang berulang-ulang
(biasanya) terhenti saat tidur; dan mudahnya gejala itu ditimbulkan kembali
atau ditekan dengan kemauan
4. Ganggguan TIK diklasifikasikan menjadi 4 macam yaitu Gangguan
Tourette,Gangguan TIK Vocal dan Motorik Kronis,Gangguan TIK Transien,
dan Gangguan TIK yang tidak ditentukan
5. Penatalaksanaan dari Gangguan TIK adalah salah satunya dengan cara
Psikoterapi.
DAFTAR PUSTAKA
16
L.
2004.
Tourettes
Maslim R. Diagnosis Gangguan Jiwa: Rujukan Ringkas dari PPDGJ III. Jakarta.
PT. Nuh Jaya.
Piacentini, J. 2004. Behavioral Therapy: Habit Reversal. 4th International
Scientific Symposium on Tourette Syndrome, Cleveland, Ohio, June 25-27,
2004
Saddock. Kaplan. Sinopsis Psikiatrik Jilid I Edisi Ke-VII. Jakarta. Bina Rupa
Aksara
Wilhelm, S., Deckersbach, T., Coffey, B. J., Bohne, A., Peterson, A. L., & Baer, L.
2003. Habit Reversal Versus Supportive Psychotherapy for Tourettes
Disorder: A Randomized Controlled Trial. American Journal of Psychiatry,
160, 6, 1175-1177
17