Anda di halaman 1dari 6

Ketahui 4 Penyebab ADHD Pada Anak

DokterSehat.Com Anda mungkin pernah melihat anak-anak yang tidak mampu


memperhatikan, tidak bisa berkonsentrasi, atau tidak mampu mengikuti instruksi bahkan setelah
diberi penjelasan.
Anak-anak tersebut kemungkinan besar mengalami apa yang disebut Attention Deficit
Hyperactivity Disorder (ADHD).
ADHD adalah gangguan neurologis yang biasanya menyerang anak-anak dan dapat bertahan
terus hingga anak menjadi dewasa.
Anak-anak dengan ADHD mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi, hiperaktif, dan pelupa.
Anak-anak tersebut memiliki masalah prestasi di sekolah, kesulitan bergaul, dan rendah diri.
Penyebab ADHD
Terdapat beberapa penyebab Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) pada anak-anak,
yang sebagian besar berasal dari aspek biologis.
Meskipun dalam beberapa kasus orang tua turut berperan, namun diyakini bahwa perubahan
struktur otak menjadi salah satu alasan yang dominan.
Berikut adalah beberapa penyebab ADHD :
1. Kelainan anatomi otak
Anak-anak yang didiagnosis ADHD memiliki perbedaan dalam fungsi otak dibandingkan
dengan rekan-rekan mereka. Otak memiliki bahan kimia yang disebut neurotransmiter
yang berperan dalam proses interaksi sel-sel yang ada di otak. Pada ADHD,
neurotransmiter yang disebut dopamin cenderung tidak berfungsi sehingga
mengakibatkan konsekuensi yang tidak diinginkan seperti impulsif, kurang konsentrasi,
dan hiperaktif. Seorang anak dengan ADHD juga cenderung memiliki volume otak lebih
kecil dibanding anak usia sebaya.
2. Genetik
ADHD diyakini akan diwariskan dari orang tua yang mengalami kelainan serupa. Satu
dari empat anak yang didiagnosis ADHD memiliki kerabat dengan gangguan serupa.
ADHD juga lebih sering ditemukan pada anak kembar identik.
3. Faktor Ibu
Ibu hamil yang memiliki kebiasaan merokok mempertinggi resiko memiliki anak dengan

ADHD. Demikian juga, mengkonsumsi alkohol atau obat lain selama periode kehamilan
dapat menghambat aktivitas neuron yang memproduksi dopamin. Wanita hamil yang
terpapar racun kimia seperti polychlorinated biphenyls juga berpotensi memiliki anak
ADHD. Bahan kimia ini banyak digunakan dalam industri pestisida. Konsumsi obatobatan terlarang seperti kokain terbukti pula menghambat pertumbuhan normal reseptor
otak. Orang tua yang selalu mengkritik anak dan sering menghukum untuk kesalahankesalahan kecil juga bisa memicu munculnya perilaku ADHD.
4. Faktor Lingkungan
Paparan racun pada anak dari lingkungan seperti timbal dan polychlorinated biphenyls
dikhawatirkan akan memicu ADHD. Faktor lingkungan lain yang mungkin berkontribusi
diantaranya adalah polusi, bahan makanan yang memiliki warna buatan, dan paparan
sinar neon.

Ketahui 4 Penyebab ADHD Pada Anak


DokterSehat.Com Anda mungkin pernah melihat anak-anak yang tidak mampu
memperhatikan, tidak bisa berkonsentrasi, atau tidak mampu mengikuti instruksi bahkan setelah
diberi penjelasan.
Anak-anak tersebut kemungkinan besar mengalami apa yang disebut Attention Deficit
Hyperactivity Disorder (ADHD).
ADHD adalah gangguan neurologis yang biasanya menyerang anak-anak dan dapat bertahan
terus hingga anak menjadi dewasa.
Anak-anak dengan ADHD mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi, hiperaktif, dan pelupa.
Anak-anak tersebut memiliki masalah prestasi di sekolah, kesulitan bergaul, dan rendah diri.
Penyebab ADHD
Terdapat beberapa penyebab Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) pada anak-anak,
yang sebagian besar berasal dari aspek biologis.
Meskipun dalam beberapa kasus orang tua turut berperan, namun diyakini bahwa perubahan
struktur otak menjadi salah satu alasan yang dominan.
Berikut adalah beberapa penyebab ADHD :

1. Kelainan anatomi otak


Anak-anak yang didiagnosis ADHD memiliki perbedaan dalam fungsi otak dibandingkan
dengan rekan-rekan mereka. Otak memiliki bahan kimia yang disebut neurotransmiter
yang berperan dalam proses interaksi sel-sel yang ada di otak. Pada ADHD,
neurotransmiter yang disebut dopamin cenderung tidak berfungsi sehingga
mengakibatkan konsekuensi yang tidak diinginkan seperti impulsif, kurang konsentrasi,
dan hiperaktif. Seorang anak dengan ADHD juga cenderung memiliki volume otak lebih
kecil dibanding anak usia sebaya.
2. Genetik
ADHD diyakini akan diwariskan dari orang tua yang mengalami kelainan serupa. Satu
dari empat anak yang didiagnosis ADHD memiliki kerabat dengan gangguan serupa.
ADHD juga lebih sering ditemukan pada anak kembar identik.
3. Faktor Ibu
Ibu hamil yang memiliki kebiasaan merokok mempertinggi resiko memiliki anak dengan
ADHD. Demikian juga, mengkonsumsi alkohol atau obat lain selama periode kehamilan
dapat menghambat aktivitas neuron yang memproduksi dopamin. Wanita hamil yang
terpapar racun kimia seperti polychlorinated biphenyls juga berpotensi memiliki anak
ADHD. Bahan kimia ini banyak digunakan dalam industri pestisida. Konsumsi obatobatan terlarang seperti kokain terbukti pula menghambat pertumbuhan normal reseptor
otak. Orang tua yang selalu mengkritik anak dan sering menghukum untuk kesalahankesalahan kecil juga bisa memicu munculnya perilaku ADHD.
4. Faktor Lingkungan
Paparan racun pada anak dari lingkungan seperti timbal dan polychlorinated biphenyls
dikhawatirkan akan memicu ADHD. Faktor lingkungan lain yang mungkin berkontribusi
diantaranya adalah polusi, bahan makanan yang memiliki warna buatan, dan paparan
sinar neon.
Awas Kebiasaan Membentak Anak Dapat Memusnahkan Sel Otak

DokterSehat.Com Orang tua biasanya jengkel dan marah saat anak-anaknya sulit untuk
dikendalikan. Banyak orang tua dengan temperamen yang lebih terkontrol dan bisa
menyelesaikan perselisihan dengan anak tanpa harus menaikkan suaranya. Namun, banyak pula
orang tua lainnya justru merasa hal tersebut mustahil, sehingga membentak anak.
Berdasarkan penelitian bahwa pada setiap kepala seorang anak, maka akan terdapat lebih dari 10
trilyun sel otak yang sudah siap tumbuh (banyak sekali). Akan tetapi satu bentakan, perkataan
kasar, makian atau yang semacamnya kepada anak yang masih dalam masa pertumbuhan akan
berakibat sangat fatal, dan hal ini merupakan bukan sebuah perkara yang kecil atau enteng.
Karena bentakan atau perkataan yang kasar dapat membunuh lebih dari 1 milyar sel otak saat itu
juga. Dan bahkan sebuah pukulan atau cubitan yang disertai dengan bentakan maka akan

membunuh lebih dari bermilyar-milyar sel otak saat itu juga. Akan tetapi sebaliknya, dengan 1
pujian, pelukan dan kasih sayang maka akan membangun dengan sangat baik kecerdasan seorang
anak, dengan perkembangan otak anak yang sangat cepat.
Hasil penelitian dari seorang yang bernama Lise Gliot, dia berkesimpulan bahwa pada anak yang
masih dalam pertumbuhan, terutama pada masa golden age yaitu pada umur 2-3 tahun. Dia
menjelaskan bahwa suara yang keras dan bentakan yang keluar dari orang tua dapat merusak
atau menggugurkan sel otak yang sedang tumbuh.
Sedangkan ketika sang ibu sedang memberikan belaian lembut sambil menyusui anaknya, maka
rangkaian otak terbentuk indah. Penelitian Lise Gliot melakukan penelitian dengan objeknya
yaitu anaknya sendiri. Dia memasang kabel perekam otak yang dihubungkan dengan sebuah
monitor komputer, dengan begitu akan terlihat setiap perubahan yang terjadi dalam
perkembangan otak anaknya.
Dan dia menyatakan bahwa hasilnya sangat luar biasa, saat sang anak menyusui sang anak maka
akan terbentuk rangkaian indah pada sel otak anak, namun ketika dia terkejut ketika ada suara
yang sedikit keras, maka rangkaian indah sel otak yang menggelembung seperti balon tersebut
pecah berantakan, dan kemudian juga terjadi perubahan warna.
Dari penelitian yang dilakukan Lise Gilot ini maka pengaruh marah dan bentakan pada anak
akan sangat mempengaruhi perkembangan sel otak anak. Bahaya, apabila hal tersebut dilakukan
secara sering bahkan tidak terkendali, maka dapat berpotensi besar untuk mengganggu struktur
otak anak itu sendiri.
Untuk itu sang peneliti Lise Gilot memberikan nasihat bahwa kita harus berhati-hati dalam
memarahi sang anak. Dan tidak hanya itu saja, hal itu juga akan mengganggu fungsi organ-organ
penting di dalam tubuh seperti hati, jantung dan yang lainnya.
Adapun efek dari kerusakan pada sel-sel otak karena bentakan akan lebih besar pengaruhnya
pada anak-anak, pada remaja dan orang dewasa juga berpotensi mengalami kerusakan, tetapi
tidak sebesar dengan yang disertai oleh anak-anak.
Bentakan kepada sang anak akan mengakibatkan hal yang fatal, efek jangka panjangnya dapat
dilihat pada orang-orang yang sering mengalami bentakan di masa lalunya (kecilnya). Orangorang tersebut akan lebih banyak melamun, dan juga lambat dalam memahami sesuatu.
Kemudian juga biasanya akan mudah untuk meluapkan rasa marah, panik dan sedih. Mereka
biasanya akan seringkali mengalami stress hingga depresi dalam hidup, hal ini karena kesulitan
dalam memahami pola-pola masalah yang mereka hadapi. Dan itu semua adalah akibat dari
sedikitnya sel-sel otak yang aktif dari yang seharusnya.
Untuk itu handaknya Orang tua perlu menyadari bahwa dunia anak jauh berbedanya dengan
orang dewasa. Jadi, yang perlu diperhatikan adalah ketika menetapkan perilaku anak salah atau

bernama, maka jangan menggunakan tolok ukur orang dewasa. Sehingga janganlah sikap orang
tua terhadap anak seperti polisi yang sedang menghadapi penjahat.
Dari hal diatas, ada sebuah contoh nyata, diceritakan bahwa di daerah Banjarmasin terdapat
siswa perempuan yang sangat Dingin, pada dirinya tidak ada senyum sama sekali walau diajak
bercanda dan tertawa, ternyata setelah diselidiki dengan bertanya-tanya ke pihak keluarga-nya,
ternyata wanita ini sejak kecil memang selalu mendapat hadiah berupa bentakan, kemarahan,
dicubit, dipukul dan kekerasan yang lainnya dari orang tuanya.
Sehingga kemampuan Otak-nya dan juga perilakunya sudah tidak normal seperti kebanyakan
orang. Demikian saja tulisan tentang bahaya memarahi dan membentak anak, terutama dalam
masa pertumbuhan, semoga bermanfaat.

Dasar Penanganan Tehadap Anak ADHD Yang Mudah Diterapkan

DokterSehat.Com ADHD merupakan singkatan dari Attention Deficit Hyperactivity Disorder,


yaitu sebuah gangguan pada perkembangan otak yang menyebabkan penderitanya menjadi
hiperaktif, impulsif, serta susah memusatkan perhatian.
Penanganan Tehadap Anak ADHD sangat menarik untuk anda ketahui, bahkan jika ini tidak ada
hubungannya dengan anak anda sendiri. Memahami anak-anak yang mungkin anda temui di
lingkungan anda ini akan sangat membantu menciptakan lingkungan yang jauh lebih kondusif
dan nyaman bagi mereka. Sebelumnya, anda perlu meluruskan dulu pemahaman yang beredar
bahwa anak ADHD adalah hasil dari pola asuh yang salah dan terlalu banyaknya mengkonsumsi
gula. Padahal, penyebab sebenarnya adalah gangguan genetic pada DNA, yang membuat otak
anak mengalami perkembangan yang berbeda dari anak lain seusianya. Hal ini yang membuat
anda menemui seorang anak hiperaktif cenderung melakukan suatu hal tanpa berpikir dahulu,
gelisah berlebihan, lebih sulit dalam belajar dan mudah merasa terganggu. Anda bisa
mengkategorikan anak-anak hiperaktif ini kedalam tiga golongan utama; yaitu tipe tidak bisa
memusatkan perhatian, tipe hiperaktif impulsive, dan tipe gabungan keduanya.
Penanganan terhadap anak ADHD dengan penuh rasa cinta
Mengapa anda diajak untuk mengenal Penanganan Tehadap Anak ADHD lebih jauh, karena
sampai saat ini belum ditemukan obat yang ampuh untuk menyembuhkannya, tetapi dengan
mengungkap penyebabnya, diharapkan akan ada obat efektif yang tercipta nantinya, Untuk saat
ini, anda yang memiliki anak ADHD bisa membantunya dengan terapi yang disertai obat-obatan
untuk menekan tindakan hiperaktifnya. Pendampingan yang sesuai dari orangtua, dokter, guru,
sampai teman bermainnya juga bisa sangat menolong dalam menciptakan suasana yang pas

untuk perkembangannya. Kenyataannya, anak-anak ini memang membutuhkan ruang gerak yang
lebih luas, seperti juga kecerdasan mereka yang sebenarnya diatas rata-rata. Karena itulah,
pendamping harus cerdas mengenali kesukaan atau hoby nya supaya dapat dijadikan penyaluran
dan pengarahan positif untuk kecerdasan dan keaktifan anak tersebut.
Temukan cara paling tepat dalam penanganan terhadap anak ADHD
Untuk mendidiknya, anda boleh disiplin tetapi jangan pernah menghukum berlebihan jika dia
membuat kesalahan. Anda bisa membuat perjanjian atau kesepakatan tentang apa yang benar,
baik, dan apa yang tidak bersamanya. Perhatikan betul cara anda berkomunikasi dengannya,
jangan sampai anak tersinggung. Jadi sebagai orangtua, anda memang harus ekstra sabar, terus
memberi kasih sayang tanpa batas, serta perhatian yang besar dalam mengontrol tingkah
lakunya. Percayalah, masih ada masa depan cerah baginya. Lihat saja Albert Einstein, John F
Kennedy, Thomas Edison, Michael Jordan, sampai Bill Gates. Jangan pernah menganggap
ADHD sebagai penyakit. Anak anda juga tidak nakal, dia hanya membutuhkan Penanganan
Tehadap Anak ADHD yang tepat dan bersahabat.

Anda mungkin juga menyukai