Anda di halaman 1dari 6

Ciri-Ciri Autisme pada Anak

Autisme atau autism spectrum disorder (ASD) merupakan gangguan perkembangan saraf yang
terjadi pada anak sehingga memengaruhi kemampuan komunikasi dan sosialisai anak. Lalu, apa
saja ciri-ciri autisme pada anak? Mari, kita kenali satu per satu melalui ulasan berikut.

Deteksi dan terapi sejak dini dapat dilakukan untuk memaksimalkan kualitas hidup anak.
Baca Juga: Tes Psikologi Anak Penting Dilakukan

Apa itu Autisme?

Sebelum membahas ciri-ciri autisme pada anak, kita akan mempelajari penjelasan autisme secara
umum. Autisme adalah gangguan fungsi otak dan saraf serius yang memengaruhi perilaku dan
proses berpikir seseorang. Gangguan autisme juga dikenal dengan istilah lain, yakni Gangguan
Spektrum Autisme (GSA). Istilah tersebut menggambarkan sekelompok gangguan
perkembangan saraf.

Istilah luas yang digunakan ini menggambarkan sekelompok gangguan perkembangan saraf.
Gangguan tersebut ditandai dengan masalah interaksi sosial dan komunikasi. Biasanya orang
yang memiliki gangguan autisme sering menunjukkan minat atau pola perilaku sosial yang
terbatas, berulang, dan stereotip.

Gangguan autisme dapat ditemukan pada siapapun, tanpa memandang ras, budaya atau latar
belakang ekonomi. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), autisme lebih
sering terjadi pada anak laki-laki dibandingkan perempuan dengan rasio 4 banding 1 pada pria
dan wanita.

Baca Juga: Ciri-Ciri Anak ADHD

Ciri-Ciri Autisme pada Anak

Sebenarnya gejala autisme pada anak cukup beragam.Tanda dari setiap anak tidak bisa
disamaratakan. Bahkan terkadang tidak ada tanda-tanda dari luar yang membedakan antara orang
normal dengan penderita GSA. Namun, beberapa anak ada yang menunjukkan gejala sejak bayi
seperti, kurangnya kontak mata, tidak adanya respon terhadap nama mereka atau sikap acuh tak
acuh terhdap pengasuh.

Anak-anak lain mungkin dapat berkembang secara normal pada beberapa tahun pertama
kehidupan. Kemudian, tiba-tiba mereka menarik diri atau menjadi agresif, serta kehilangan
keterampilan bahasa yang telah mereka peroleh. Hal ini biasanya terlihat sekitar usia 2 tahun.
Setiap anak dengan Gangguan Spektrum Autisme (GSA) cenderung memiliki pola perilaku dan
tingkat keparahan yang unik. Tingkatan keparahannya pun berbeda-beda dari rendah hingga
tinggi.

Beberapa anak dengan GSA dapat mengalami kesulitan belajar dan memiliki tanda-tanda
kecerdasan yang lebih rendah dari normal. Tetapi ada juga kasus sebaliknya, di mana anak-anak
lain dengan GSA justru memiliki kecerdasan normal bahkan lebih tinggi. Mereka bisa belajar
dengan cepat, tapi mengalami kesulitan berkomunikasi dan menerapkan apa yang mereka
ketahui dalam kehidupan sehari-hari sehingga lebih bisa menyesuaikan diri dengan situasi sosial.

Mengingat gejala yang dimiliki setiap anak unik, terkadang tingkat keparahan sulit ditentukan.
Namun, secara umum ciri-ciri autisme pada anak dapat diketahui melalui tiga karakterisitk
berikut meliputi:
1. Ketrampilan Komunikasi dan Interaksi Sosial
Biasanya keterampilan komunikasi dan interaksi sosial dapat menjadi tantangan bagi orang-
orang dengan GSA. Beberapa kondisi berikut mencakup keterampilan komunikasi sosial
dan interaksi sosial.

 Anak menghindari atau tidak suka menjaga kontak mata.


 Anak tidak menanggapi saat dipanggil namanya pada usia 9 bulan.
 Anak tidak menunjukkan ekspresi wajah, seperti senang, sedih, marah, dan terkejut pada
usia 9 bulan.
 Anak tidak bermain permainan sederhana pada usia 12 bulan.
 Anak minim berinteraksi sosial atau menggunakan sedikit sekali ekspresi pada usia 12
bulan (misalnya tidak melambaikan tangan).
 Anak sulit berbagi minat dengan orang lain (misalnya, menunjukkan objek yang dia sukai
pada usia 15 bulan).
 Anak tidak menunjuk atau melihat apa yang seseorang tunjuk pada usia 18 bulan.
 Anak jarang memperhatikan saat orang lain terluka atau sedih pada usia 24 bulan.
 Anak tidak berpura-pura dalam permainan (misalnya, tidak berpura-pura “memberi makan”
pada usia 30 bulan).
 Anak menunjukkan sedikit minat pada teman sebaya.
 Anak memiliki kesulitan memahami perasaan orang lain atau berbicara tentang perasaan
sendiri pada usia 36 bulan atau lebih.
 Anak tidak bermain bergantian dengan teman-temannya pada usia 60 bulan.

2. Perilaku yang Berulang


Penderita Gangguan Spektrum Autisme (GSA) memiliki perilaku atau minat yang mungkin
tampak tidak biasa. Perilaku ini membedakan gangguan autisme pada kondisi yang
ditentukan dari komunikasi dan interaksi sosial. Adapun contoh minat dan perilaku yang
tipikal atau berulang sebagai berikut.

 Mainan atau benda diatur berjejer, tetapi ketika ada yang mengubah sedikit saja anak
langsung marah.
 Mengulangi kata atu frase yang sama berulang-ulang
 Bermain dengan cara yang sama setiap saat
 Fokus pada satu objek, misalnya roda
 Mudah marah jika ada perubahan kecil pada rutinitas sehari-hari
 Memiliki suatu minat obsesif
 Adanya rutinitas tertentu yang harus dilakukan
 Gerakan khusus, seperti mengepalkan tangan, mengayunkan tubuh atau berputar sendiri
yang diulang terus menerus
 Memiliki reaksi yang tidak biasa terhadap suara, bau, rasa, atau tampilan

Baca Juga: Membantu Mengembangkan Minat Bakat Anak

3. Karakteristik Lain
Ada beberapa karakteristik lain yang membuat penderita GSA berbeda, di antaranya sebagai
berikut.

 Keterampilan bahasa yang tertunda


 Keterampilan gerakan tertunda
 Keterampilan kognitif atau pembelajaran yang tertunda
 Perilaku hiperaktif, implusif dan lalai
 Gangguan epilepsi atau kejang
 Kebiasaan makan dan tidur yang tidak biasa
 Masalah pencernaan yang terus berulang; misalnya konstipasi
 Suasana hati atau reaksi emosional yang tidak biasa
 Kecemasan, stres atau kekhawatiran berlebihan
 Kurangnya rasa takut ataupun rasa takut yang berlebihan dibanding anak-anak seusianya

Perlu diingat bahwa dari semua karakteristik di atas, anak-anak dengan Gangguan Spektrum
Autisme (GSA) mungkin tidak menunjukkan semua atau hanya salah satu kriteria seperti yang
disebutkan.
Anak dengan GSA mengalami kesulitan belajar dan memiliki tanda-tanda kecerdasan yang lebih
rendah dari normal.

Penyebab Autisme

Gangguan Spektrum Autisme tidak memiliki penyebab tunggal yang diketahui. Mengingat
kompleksitas gangguan dan fakta bahwa gejala dan tingkat keparahannya bervariasi. Mungkin
ada banyak penyebab baik genetik dan lingkungan memainkan peran. Lebih jelas berikut
ulasannya.

1. Faktor Genetika
Beberapa gen yang berbeda tampaknya terlibat dalam gangguan spektrum autisme. Pada
beberapa anak, gangguan spektrum autisme dapat dikaitkan dengan kelainan genetik,
seperti sindrom X rapuh. Pada anak-anak lain perubahan genetik (mutasi) dapat
meningkatkan risiko gangguan spektrum autisme. Gen lain masih dapat memengaruhi
perkembangan otak atau cara sel-sel otak berkomunikasi atau mereka dapat menentukan
tingkat keparahan gejala. Beberapa mutasi genetik tampaknya diwarskan sementara yang
lain terjadi secara spontan.
2. Faktor Lingkungan
Para ilmuan saat ini sedang mengeksplorasi apakah faktor-faktor seperti infeksi virus, obat-
obatan atau komplikasi selama kehamilan atau polusi udara berperan dalam memicu
gangguan spektrum autisme. Beberapa faktor tertentu seperti makanan, paparan kimia,
ataupun usia kehamilan sudah banyak sekali diteliti, namun hingga saat ini menunjukkan
bahwa faktor-faktor tersebut tidak memiliki peranan yang signifikan terhadapa autisme.

Cara Mencegah Autisme

Sebenarnya sampai hari ini belum ada cara untuk mencegah gangguan spektrum autisme.
Namun, deteksi dan terapi sejak dini dapat dilakukan, dengan tujuan memaksimalkan kualitas
hidup anak dan keluarga yang merawatnya. Semakin awal diagnosis dan intervensi dini
dilakukan perbaikan perilaku, keterampilan, dan perkembangan bahasa akan semakin efektif.
Intervensi sangat membantu penderita, terlepas pada usia berapa pun GSA terdiagnosa.
Meskipun biasanya terapi tidak akan menghilangkan gangguan spektrum autisme,tetapi penderita
dan keluarga yang merawat akan memiliki kualitas hidup yang jauh lebih baik, dan seringkali
penderita akan dapat bekerja dan berfungsi dalam kehidupan bermasyarakat dengan baik.

Itulah ciri-ciri autisme pada anak yang dapat kita amati. Pengawasan atau pemantauan
perkembangan anak memegang peranan penting bagi orang tua. Jika anak memiliki gejala atau
perubahan perilaku yang mencurigakan, tidak usah ragu untuk segera mengkonsultasikan ke
dokter untuk memastikan diagnose dan penganan sedini mungkin.

Telah direview oleh dr. Edwin Halim

Source:

 Apa Gejala Autisme?


 Semua yang Perlu Anda Ketahui Tentang Autisme
 Tanda dan Gejala Gangguan Spektrum Autisme

Artikel Terkait

Anda mungkin juga menyukai