Anda di halaman 1dari 1

Nama:Setya Maharani

NIM:11220850000034
Tempat:Djakarta Theater XXI
Tanggal Berangkat:Kamis 12 Oktober 2022
Bersama:Naswa fitra Ramadhena dan Aulia Zahra

Dunia maupun Indonesia memiliki budaya yang beragam salah satunya dalam bidang seni yakni
perfilman,tentu saja sudah banyak sekali perubahan dalam budaya satu ini baik dari segi film yang disuguhkan
hingga bangunan bangunannya yang tak lagi sama,kami selaku generasi milenial yang tentunya sangat
menyukai menonton film,terutama film- film di bioskop kami pun ingin mengetahui bagaimana suasana dan
cerita yang ada di salah satu bioskop tertua di Jakarta yakni Djakarta Theater XXI,maka kami memutuskan
untuk pergi mengunjungi tempat tersebut.

Sehabis adzan ashar berkumandang setya,naswa dan Aulia sepakat bertemu di tempat yang sudah
disepakati yakni Kampus 3 UIN fakultas ekonomi dan bisnis untuk berangkat Bersama menuju Djakarta Theater
yang berada di jalan protokol Jakarta, yaitu di jalan M.H. Thamrin, karena dari kampus 3 UIN Fakultas ekonomi
dan bisnis menuju Djakarta theatre menempuh jarak yang cukup jauh jadi kami memesan go car dan saat itu
hujan turun amat deras disertai suara petir yang saling bersautan.

Setelah satu jam menunggu akhirnya go car pesanan kami datang,jam menunjukkan pukul empat sore
saat kita berangkat menaiki go car,nyatanya perjalanan tidak secepat yang kami bayangkan saat itu jalanan
sangat padat, mobil yang kami naiki bergerak sangat lambat karena kepadatan yang luar biasa,saking padatnya
jalanan saat itu,sang pengemudi ingin menurunkan kami di tengah jalan karena tampaknya ia tak sabar
menghadapi kemacetan yang tak berujung ,tapi karena tingginya jiwa negosiasi kami akhirnya kami berhasil
meyakinkan sang pengemudi untuk mengantar kami sampai kedepan Djakarta theatre XXI,setelah menempuh
dua jam perjalan akhirnya kami tiba di depan Gedung Djakarta Theater XXI.

Jam menunjukkan pukul enam sore saat kami tiba di Djakarta Theater XXI,tak lama dari itu adzan
maghrib pun berkumandang kami segera mencari musollah untuk melaksanakan sholat maghrib,setelah sholat
kami langsung masuk ke dalam Gedung Djakarta theater,suasana yang sunyi dan terkesan antik menyambut
kedatangan kami bertiga,kami langsung membeli tiket,sambil menunggu pemutaran film kami berkeliling
melihat keadaan Gedung tersebut,banyak perbedaan yang kami temukan saat mengunjungi biskop Djakarta
theater dengan bioskop lainnya,dari Gedung bioskop yang hanya memiliki dua studio hingga kamar mandi
yang masih menggunakan pintu kayu memberikan kesan tua dari Gedung tersebut.

Film yang kami tonton selesai pada pukul Sembilan malam,sebelum kami pulang kami sempat
mengobrol dengan salah satu penjaga bioskop Djakarta theatre,penjaga itu bilang bahwa Gedung Djakarta
Theater merupakan salah satu Gedung bioskop tertua yang ada di Jakarta dan pada 22 mei 2019 terjadi aksi
massa disekitaran bawaslu sehingga mengharuskan bioskop untuk tutup sementara,disamping itu juga Gedung
Djakarta theater ini banyak digunakan dalam acara-acara penting salah satunya adalah orasi agus harimurti
yudhyono dari partai demokrat.

Tanpa terasa malam sudah semakin larut kamipun menyudahi percakapan kami dengan penjaga
bioskop tersebut,suasana bioskop saat itu sudah sangat sepi tanpa belama lama kami turun menyusuri tangga
dan keluar dari Gedung tersebut,suasana hiruk piruk kota Jakarta di malam hari menemani perjalanan pulang
kami dengan menaiki go car dan pulang kerumah masing masing dengan selamat.

Anda mungkin juga menyukai