01)
Untuk para hadirin sekalian, assalamualaikum wr.wb.
Shalom om swastiastu namo budaya salam kebajikan.
Yth, kami ucapkan selamat datang kepada bapak Kejaksaan Tinggi Riau yang mewakili.
Selamat datang kami ucapkan kepada bapak Kapolda yang diwakili oleh bapak Kapolsek.
Selamat datang kami ucapkan kepada para OKP.
Selamat datang kami ucapkan kepada PNGO.
Selamat datang kami ucapkan kepada semua aktivis perempuan.
Selamat datang juga kami ucapkan kepada lembaga keumatan.
Selamat datang kami ucapkan kepada seluruh BEM Universitas Riau.
Selamat datang kami ucapkan juga kepada seluruh followers Lam Horas.
Dan selamat datang kami ucapkan kepada seluruh tamu undangan yang tidak dapat kami
sebutkan satu persatu.
Sebelum kita akan memasuki kata sambutan, izinkan saya untuk menjelaskan sedikit tentang
film “Invisible Hops”. Invisible Hops merupakan film bergenre dokumenter yang
menggambarkan betapa beratnya hidup di balik jeruji besi, terutama bagi mereka para
tahanan dan narapidana yang tengah hamil. Kenyataan bahwa sistem dalam lembaga
pemasyarakatan di Indonesia tidak membedakan kamar antara narapidana yang tidak hamil
dan yang tengah hamil, sehingga itu menjadi suatu masalah. Sehingga digambarkan juga
bagaimana anak-anak yang terlahir di penjara bersama dengan ibu mereka terpaksa hidup dan
menjadi korban terselubung di balik jeruji besi.
Oleh karena itu, Lam Horas Film sebuah komunitas film Invisible Hops yang berjudul
“Invisible Hops” dengan tujuan edukasi dan meningkatkan kepedulian sehingga menjadi
bahan diskusi serta menjadi bahan advokasi dan diharapkan kepada seluruh penonton dapat
membuat wacana baru yang dapat memberikan dan dapat berpihak kepada para wanita
terutama mereka bagi anak-anak yang terlahir dan menjadi korban terselubung dalam penjara
orang dewasa.
Film Invisible Hops sendiri yang akan kita tonton ini bukan sembarang film kaleng-kaleng.
Namun, film Invisible Hops sendiri telah rilis di bioskop pada tahun 2021 dan telah
memenangkan beberapa piala. Yang pertama itu piala citra pada festival film Indonesia tahun
2021 dengan kategori film dokumenter panjang terbaik, dan juga memenangkan piala maya
pada tahun 2022 untuk kategori film dokumenter panjang terbaik serta kategori penyutradara
film panjang karya perdana Lamtiar Simorangkir. Wow sebelumnya, marilah kita tepuk
tangan atas prestasi dari film ini.
Saat ini film dokumenter Invisible Hops sedang melakukan outrich dengan melakukan
pemutaran film serta diskusi di berbagai kota khususnya di Indonesia dan bekerja sama
dengan berbagai lembaga serta organisasi. Salah satunya di Pekanbaru, di mana acara ini
disupport oleh kedutaan besar Norwegia dan Korwil 13 Gerakan Mahasiswa Kristen
Indonesia.
Untuk mempersingkat waktu, mari kita dengarkan kata sambutan pertama. Yang pertama dari
kak Lamtiar Simorangkir selaku produser film Invisible Hops, kepadanya kami persilahkan.
Kita beri tepuk tangan...