Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dheviany Azzahra

Kelas : XII MM 1
10 CONTOH DRAMA KOLOSAL
1. Drama kolosal perjuangan rakyat Indonesia
Pementasan Drama Kolosal ini dibawakan oleh para pelajar  binaan dari KODIM 0620
Kabupaten Cirebon dalam menyambut Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-70 Republik
Indonesia  Tahun 2015. Pementasan drama kolosal ditampilkan sebelum
dilangsungkannya Upacara Penurunan Bendera Merah Putih di Lapangan Ranggajati
Sumber Kabupaten Cirebon. Drama Kolosal tersebut  mengusung tema “ Singa Jawa
Barat” yang diperankan oleh  Pelajar se-wilayah timur Kabupaten Cirebon. Pementasan
Drama kolosal ini bertujuan sebagai upaya pembinaan dan mengembangkan bakat seni
serta budaya para pelajar yang merupakan generasi penerus bangsa Indonesia dan yang 
utama adalah untuk melestarikan kesenian budaya bangsa.
2. Perjuangan 12 Pahlawan
Drama mengisahkan peristiwa gugurnya 12 pejuang saat pertempuran menghadang
pergerakan tentara sekutu di Kabupaten Bangka pada tahun 1946. Kisah gugurnya
sebanyak dua belas pejuang di kalangan masyarakat Bangka populer dengan sebutan
pahlawan dua belas. Nama pahlawan dua belas kini diabadikan menjadi nama sebuah
tugu perjuangan serta nama sebuah jembatan yang menghubungkan Kota Pangkalpinang
dengan Kabupaten Bangka.
3. Drama kolosal melawan penjajah
Sejumlah seniman memerankan perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah saat
pementasan drama kolosal dalam rangka peringatan HUT ke-71 TNI.
4. Drama Kolosal Hari ahlawan
Sekelompok seniman dan ribuan warga Surabaya tampil dalam drama kolosal , untuk
menyambut peringatan hari pahlawan 10 November, Rabu (09/11/2016) malam. Acara
ini memperlihatkan perjuangan arek-arek Surabaya yang dimotori Bung Tomo , saat
melawan pasukan Inggris yang dikenal sebagai pertempuran 10 November.
5. Drama kolosal The Merchant: Gaekju 2015.
Drama ini mengisahkan mengenai akhir 1800-an Joseon, seorang pria miskin bernama
Cheon Bong-sam jujur dan ahli berdagang. Para pedangang hidup di antara intrik
kerajaan Korea Selatan pada waktu dulu. Para pedagang merasa kalau mereka sedang
dijajah dan dan ditindas oleh birokrasi kerajaan.
6. Drama kolosal Bandung Lautan Api
Reka ulang sejarah Bandung Lautan Api ini unuk menggugah kembali masyarakat,
bahwa keberdekaan itu tidak didapatkan dan dipertahankan dengan mudah. Membuat
masyarakat merasakan situasi dan emosi dalam kejadian Bandung Lautan Api saat itu.
7. Drama kolosal Si Buta Dari Gua Hantu
Si Buta dari Gua Hantu mengisahkan tentang Barda Mandrawata (Hadi Leo) yang harus
kehilangan penglihatannya karena membalaskan dendamnya kepada pembunuh sang
ayah. Ia kemudian mengasingkan diri ke gua angker dan ditemani oleh monyet
kesayangannya, Kliwon. Meski berpenampilan sedikit menakutkan, namun Si Buta
memiliki hati yang mulia. Ia selalu menumpas kejahatan serta membantu orang-orang
yang lemah dan tertindas. 
8. Drama Kolosal Wirosableng
Wiro Sableng merupakan salah satu sinetron paling nge-hits para era 90-an. Pendekar kapak 212 ini
diperankan oleh Ken Ken. Diangkat dari novel karya Bastian Tito, Wiro Sableng mengisahkan tentang
Wira Saksana yang sejak bayi sudah 'lengket' dengan dunia persilatan Sinto Gendeng. Selain kapak,
Wiro juga punya rajah 212 di dadanya. Kesaktian diperoleh Wiro berkat petualangan silatnya selama
bertahun-tahun.
9. Drama Kolosal Misteri Gunung Berapi
Misteri Gunung Merapi berhasil tayang hingga lima tahun atau tiga musim lamanya di Indosiar.
Karakter Mak Lampir yang diperan Farida Pasha pun menjadi sangat ikonik hingga sekarang karena
suara tertawanya yang serak dan sedikit menakutkan. Ceritanya tentang Mak Lampir yang ingin
membalaskan dendamnya kepada keturunan Kyai Ageng Prayogo. Sinetron ini berhasil melahirkan
bintang-bintang baru seperti Rizal Djibran, Wulan Guritno dan Monica Oemardi.
10. Drama Kolosal Jaka Tingkir
Jaka Tingkir merupakan pendiri sekaligus raja pertama dari Kerajaaan Panjang. Ia memerintah sekitar
tahun 1549-1582 dengan nama Hadiwijaya. Sejak belia, Jaka atau Joko Tingkir sudah memiliki
kesaktian. Beranjak remaja, ia kerap bertapa yang membuatnya semakin sakti. Ia terkenal dapat
mengalahkan buaya dan membuat hewan reptil itu tunduk atas semua perintahnya.

10 CONTOH DRAMA MODERN


1. Bengkel Teater Rendra
Menyebut nama WS. Rendra, tentunya semua sudah tahu, bukan? Termasuk juga Bengkel Teater
Rendra, yang sempat dua kali "berdiri" yakni di Yogyakarta pada tahun 1961, dan Depok 1986.
Sebagai seorang tokoh teater dan sastra yang disegani serta dihormati di Indonesia, WS Rendra
menjadi barometer pertunjukan teater modern di Indonesia. Itulah kenapa semua pertunjukan
teater oleh grupnya juga ikut menjadi barometer pertunjukan teater modern.
2. Teater Populer
Satu lagi tokoh teater yang meletakkan pondasi teater modern di Indonesia adalah Teguh Karya.
Teguh Karya mendirikan grup Teater Populer dengan anggota antara lain Nano Riantiarno, Christine
Hakim, Slamet Rahardjo, El Malik, Hengki Sulaiman dan beberapa nama beken lainnya. Ketika Teguh
Karya meninggal dunia, anggota Teater Populer hijrah ke industri film, sedangkan Nano Riantiarno
mendirikan Teater Koma. Namun, beberapa waktu terakhir, sebagaimana wasiat Teguh Karya
sebelum meninggal, Slamet Rahardjo menghidupkan kembali grup teater legendaris Indonesia ini.
3. Teater Koma
Nama grup ini disebut-sebut sebagai grup teater paling produktif di Indonesia. Baik di atas panggung,
maupun di layar kaca, grup ini sama produktifnya. Grup yang didirikan oleh Nano Riantiarno ini
menjadi salah satu seniman teater, sutradara, aktor serta penulis naskah yang dihormati di
Indonesia. Teater Koma juga membawakan banyak naskah dari Nano Riantiarno. Istri Nano, Ratna
Riantiarno juga dikenal sebagai tokoh teater wanita yang dihormati di Indonesia.
4. Teater Kecil
Bicara tentang penulis naskah produktif asal Indonesia, maka nama Arifin C Noer mesti disebut. Ada
banyak naskah dramanya yang begitu fenomenal bahkan sulit untuk dipentaskan oleh grup teater
amatir. Arifin C Noer mendirikan grup teater bernama Teater Kecil dan kerap menggelar pementasan
yang mendapatkan penilaian positif dari para kritikus.
5. Teater Mandiri
Siapa yang tidak kenal dengan nama Putu Wijaya? Seniman asal Bali satu ini merupakan mantan
anggota Bengkel Teater Rendra yang kemudian mendirikan serta memimpin Teater Mandiri. Naskah-
naskah yang dikarang Putu Wijaya juga sedemikian kuat sehingga menjadikan pementasan Teater
Mandiri semakin banyak penontonnya serta dikagumi.

6. Bengkel Muda Surabaya


Grup teater ini muncul dengan paduan teater tradisional dengan teater modern. Paduan ludruk khas
Surabaya dengan teater epik Bertold Brecht menjadi kekuatan grup ini. Selain itu, grup ini juga
membawakan naskah-naskah karangan tokoh-tokohnya, seperti Akhudiat dan Basuki Rahmat.
7. Teater Keliling
Didirikan oleh Rudolf Puspa dan Derry Sirna di Jakarta, Teater Keliling menjelma menjadi grup teater
produktif yang bahkan pernah memecahkan rekor MURI untuk pementasan di puluhan kota di
Indonesia. Seperti namanya, teater ini memang kerap berkeliling ke seluruh Indonesia, bahkan ke
luar negeri.
8. Teater Bumi
Menyebut nama teater di Sumatera Barat, tentunya akan muncul nama Teater Bumi yang didirikan
oleh Wisran Hadi pada tahun 1978. Wisran Hadi adalah seorang tokoh teater yang dikagumi dan
dihormati asal Padang, Sumatera Barat. Teater Bumi menjadi grup teater asal Sumatera yang kerap
menampilkan pertunjukan yang monumental dan mendapat apresiasi dari penggemar teater se
Indonesia. Kebanyakan pementasan tersebut adalah naskah adalah karya Wisran Hadi.
9. Teater Payung Hitam
Grup teater ini didirikan dan dipimpin oleh Rahman Sabur, berkembang dengan baik di Kota
Bandung. Rahman Sabur juga dikenal sebagai sutradara serta penulis naskah yang handal. Beberapa
naskahnya tidak hanya dipentaskan oleh Teater Payung Hitam, tapi juga dipentaskan banyak grup
teater lainnya. Pertunjukan yang unik menjadikan teater Payung Hitam begitu dihormati tidak hanya
di Bandung, tapi juga di seluruh Indonesia.
10. Teater Dinasti
Kemunculan teater satu ini juga menjadikan seni pertunjukan di Indonesia semakin berwarna. Grup
ini hadir di Yogyakarta, didirikan serta dipimpin oleh Emha Ainun Nadjib yang dikenal dengan sapaan
Cak Nun.

Anda mungkin juga menyukai