Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rahmad Ramadhan

Nim : 2019050039

Prodi : Kpi

Makul : Penulisan Artikel

Perjalanan di Kota Yogyakarta

Yogyakarta atau banyak orang sering menyebutnya dengan kata Jogja adalah
salah satu provinsi di Indonesia dan termasuk salah satu dari 7 Daerah Istimewa
selain Aceh, Berau, Bulongan, Kalimantan Barat, Kutai, dan Surakarta, yang
sampai sekarang hanya tersisa 2 kota saja yaitu Yogyakarta dan Aceh.

Dinamakan Daerah Istimewa karena bentuk pemerintahan yang berada di


daerah tersebut sedikit berbeda dengan yang ada di pusat.

Kita semua tau bahwa yogyakarta merupakan sebuah kota yang mana
didalamnya memiliki keindahan disetiap sudutnya,sehingga banyak orang yang
mengatakan “setiap sudut dikota jogja punya cerita”.pengalaman ini yang akan
saya ceritakan pada saat awal saya berada di kota istimewa ini.

Dari awal saya sampai disini saya sudah merasakan atmosfer yang berbeda
dikota ini. Langit merah jambu menyelimuti kota jogja di kalau sore pada saat itu
membuat diri menjadi lebih hangat. Bunyi alat musik gamelan dan angklung
mengiringi jalan malioboro menjadikan bukti budaya dikota ini sangatlah kuat.

Berjalan lagi ke alun-alun,disini saya melihat berbagai orang dari segala


daerah,orang jawa,sumatra,flores,papua,bahkan wisatawan asing berkumpul disini
dan menikmati suasana mesra dikala sore itu.Saya sangat menikmati dan tidak
habis melihat kekiri dan kekanan bagai tak ingin lepas dari setiap indahan yang ada
di kota ini.

Malam pun tiba,kini jogja memperlihatkan sisinya disaat matahari sudah


terbenam,lampu-lampu jalan turut mengiringi perjalanan menelusuri jogja, muka-
muka para pekerja yang lelah juga terlihat banyak di jalanan, tapi saya yakin, lelah
yang mereka dapat akan terbayar dengan keindahan kota jogja di kala malam.
Letih menyusuri jogja, perutpun mulai menunjukan kegelisahannya, memaksa saya
untuk berhenti dan duduk sejanak untuk mulai mencoba kuliner sederhana yang
ada di jogja,Angkringan. Mendengar kata ini,semua orang pasti tau bahwa ini
merupakan khas jogja. 

Saya Bersama teman saya berhenti sejenak di sebuah angkringan yang


terletak dekat dengan stasiun Tugu, disini kami dibuat kebingungan dengan
banyaknya jenis makanan yang ada,tak pikir panjang kamipun mencoba satu
persatu dari makanan disana. Kereta api pun lewat di samping jalan tempat kami
makan, bunyi sirine beserta rel kereta membuat suasana tentram sementara,semua
orang menikmati suara kereta tersebut, dan tak lupa sayapun mendokmentasikan
moment ini.

Hari sudah semakin malam,dan sayapun terpaksa balik ke penginapan,saya


tak sabar ingin tidur cepat dan menantikan bagaimana pagi hari di kota jogja.

Pagi di kota Yogyakarta sangat sejuk, rencana kami hari ini mau ke Candi
Prambanan, kami berangkat bertiga lho.Ya kami dapat teman ekspatriat, nama nya
Luis asal spanyol, kamar kami sebelahan, dia kesini juga sendiri, dengan bahasa
Inggris kami yang terbatas dan ala kadarnya kami bisa komunikasi dengannya, ya
walaupun sesekali saya buka translate Bahasa.

Luis adalah teman pertama asing kami, senang sekali bisa kenal dia.
Orangnya ramah dan baik, kami pun bareng ke candi Prambanan, dengan naik bus
parawisata kami meluncur, dengan hanya membayar 5.000/orang. Saya juga bayari
punya Luis, dia terkejut dan sangat senang sekali.Kami tiba di Candi Prambanan,
berkali-kali saya mengucap syukur bisa melihat kekayaan Indonesia di pulau Jawa,
Sangat indah.

Setelah puas berkeliling candi, kami pun memutuskan untuk mencari makan
di sekitaran candi. Kami menemukan warung yang menunya lumayan lengkap.
Kami memilih menu yang sama yaitu masakan gudeg. Enak sekali, dan Luis
nambah porsi lagi saking keenakannya.

Kami pun selesai makan, Luis pun mengutarakan keinginannya untuk


membayar semua yang kami makan. Ya sudah kami nurut aja, kapan lagi ditraktir
sama wisatawan asing.
Istirahat sebentar, kami pun bersiap-siap untuk kembali ke penginapan.
Sesampainya di penginapan, kami istirahat di kamarnya Luis karena kami sudah
check out dari pagi sebelum ke candi. Sedangkan Luis nginap dua malam karena
besoknya dia mau ke Candi Borubudur.

Sembari kami menunggu taksi online kami sempatkan bercerita tentang


daerah kami. Hingga waktu perpisahan pun tiba, Luis bilang sangat senang bisa
kenal kami, dan kami pun juga sebaliknya, kami saling follow sosmed agar selalu
bisa komunikasi.

Saya sudah memesan penginapan lewat aplikasi, satu malam lagi kami di
Yogyakarta, menikmati indahnya kota, keunikan dan budayanya. Jalan Malioboro
selalu jadi tempat favorit untuk para wisatawan, terbukti malam itu sangat ramai
sekali, Kami menyempatkan untuk membeli beberapa barang untuk oleh2 keluarga
dan teman. Hingga malam semakin larut kami pun kembali ke penginapan dan
istirahat.

Anda mungkin juga menyukai