Anda di halaman 1dari 3

Dari Semarang

Terminal Terboyo Menyediakan Banyak Bis jurusan Semarang Purwokerto


melalui Wonosobo. Jaraknya sekitar 118 km dan waktu tempuh kira-kira 3.5 jam.
Jarak dari semarang sampai dieng sekitar 145 km dan jalurnya adalah :
Semarang-Ungaran-Bawen-Ambarawa Secang-Temanggung-Parakan -KertekWonosobo- Dieng

Saat tiba di Terminal wonosobo, anda tinggal memilih naik bus AC atau NonAC ke
Wonosobo tergantung tingkat kenyaman anda. Jika anda memilih bus NonAC,
tarif yang dikenakan hanya Rp.20,000. Perjalanan dari Purwokerto menuju
Wonosobo membutuhkan waktu perjalanan selama kurang lebih 3 jam.

Saat tiba di Wonosobo, anda mencari bus jurusan Dieng. Untuk tarif bus
NonAC adalah Rp.10,000. Dalam bus ini anda akan berdesak desak dengan
banyak orang, karena kendaraan ini tidak pernah sepi tiap harinya. Namun, anda
tidak perlu khawatir karena penderitaan anda tidak akan lama berlangsung.
Hanya 1,5 jam perjalanan, anda sudah bisa tiba di Dieng.

Saat berada di Dieng, anda akan disuguhkan dengan kemegahan Candi Arjuna
yang menjadi alasan kenapa Dieng disebut sebagai negeri Para Dewa.Mie Onglok
dan Kentang Goreng merupakan kuliner khas yang sering diburu wisatawan saat
berkunjung ke tempat

Setelah puas menikmati santapan kuliner khas tersebut, anda bisa mencari
penginapan di sekitar objek wisata ini. Sebagai referensi, anda bisa memilih
menginap di Penginapan Lesari dengan biaya per malamnya hanya Rp.50,000
per orang.

Wisata yang terbagi 2 wilayah yaitu, Dieng 1 (Bukit sikunir, Telaga Warna, Telaga
Pengilon, Dieng Theater, Kawah Sikidang, Candi Arjuna) dan Dieng 2 (Kawah
Sileri, Sumur jalatunda, Telaga merdada, Pemandian air panas)

Transportasi wisata di Dieng bisa dengan menyewa mobil atau yang paling
efektif menggunakan ojek, tarif ojek untuk satu kawasan wisata Rp 100.000 125.000, bisa ditawar tergantung negosiasi, masyarakat dieng sangat ramah
sehingga mudah bagi kita untuk bernegosiasi. Berkujung ke Dieng Jangan lupa
membeli oleh-oleh, yang menjadi khas adalah manisan buah Carica, kacang
dieng, kripik jamur, dan jamu purwoceng asli Dieng purba, oleh-oleh bisa dibeli
di dieng atau pusat oleh-oleh di kota Wonosobo. Satu lagi yang tidak boleh
terlewat apabila ke Wonosobo adalah, menikmati mie khas Wonosobo yaitu mie
ongklok yang salah satu kedainya terletak di Jl. Pasukan Ronggolawe dekat
dengan Hotel Kresna.

Beberapa Losmen dah homestay yang sangat terjangkau dan menjadi favorit di
kalangan backpacker :
Losmen Bu Jono (mas didik 085227389949) tarif disini mulai Rp 70.000 - Rp
170.000.

Agenda yang bisa anda lakukan keesokan harinya adalah hunting sunset di best
point yakni Bukit Sikunir. Tempatnya yang berada di ketinggian akan membuat
anda mendapatkan sunset yang sangat indah dengan semburat cahaya yang
dihiasi deretan pegunungan. Dari penginapan untuk menuju tempat ini, anda
bisa menggunakan ojek dengan tarif saat weekday Rp.50,000 per hari.
Sementara saat weekend, anda akan dikenai charge sebesar Rp.75,000
Rp.125,000. Dari tempat ini, anda bisa mengunjungi objek wisata selanjutnya
yakni Telaga Warna. Alasan kenapa telaga ini dinamai Telaga Warna karena
airnya memiliki warna hijau Toscha. Setelah puas berkeliling, anda bisa
menikmati lantunan lagu dari para seniman di sekitar objek wisata ini. Atraksi ini
pun sering menarik perhatian wisatawan asing. Layaknya seperti menyaksikan
pertunjukkan Broadway di Luar Negeri. Objek wisata terakhir yang bisa anda
kunjungi adalah Kawah Sikidang. Pemandangan yang anda akan dapatkan disini
adalah lahan tandus dengan kepulan asap yang menghiasiya. Hal ini karena
kawah ini merupakan kawah Vulkanik yang masih aktif, hampir mirip dengan
kawah Putih di Jawa Barat.

Naiklah kami ke bus yang jelek dan asytagaahhh harganya Rp 40.000 syob!!
Kayaknya sih itu masih harga lebaran sih. Karena kalau dari kenyamanan dan
kondisi dari bus ini harusnya Rp 20.000/25000 lah. Dan menurut peraturan batas
atas bus ekonomi ke wonosobo itu Cuma Rp 19.000 kalo ga salah liat. Eh btw
kita naik bus arah purwokerto, kan ngelewatin wonosobo tuh.

Pagi harinya, Jam 4 subuh, kami memulai perjalanan untuk melihat sunrise.
Awalnya jalan ke parkiran sih oke.. begitu mulai nanjak, alamaaakkk guee ga
bakat jadi anak gunuuung!! Bakatnya jadi anak mall wae lahh!!! Nanjaknya
buset dah. Dan ga sampe2. Sampai akhirnya aku menyerah. Jadi kita cewek2
memutuskan liat sunrise dari situ aja. Jadi ada tempat yang mungkin emang di
desain buat yang uda ga kuat nanjak keknya. Tetep bisa liat sunrise dan
keindahan dieng lainnya. Bisa liat kabut2 dan lain- lainnya. Tapi para pria tetep
melanjutkan ampe puncak. Mungki puncak yang aku menyerah itu 2/3 menuju
puncak yang sesungguhnya. Dan emang bagus banget. Tapi sayangnya saat itu
uda ga mood karna uda mual banget karna ga kuat nanjak ahahaa. Tapi teteplah
foto foto itu wajib. Yang jelas baguuusss paraaaahhh!!!

Sekitar jam 7 kita turun lagi, dan di bawah di tempat parker banyak tenda
tenda. Mayan banyak juga yang nginep di tenda. Dan ada telaga yang oke gitu.

Jam 10 setelah kami beres beres, kita lanjut perjalanan ke telaga warna. Uda
bingung banget harus naik apa. Karna mau jalan itu alamaaakkk jalanannya
nanjak dan jauh. Dan alhamdulilah rejeki anak solehah, ada mobil yang isinya
bapak ibu yang mau nebengin kita!! Yeaayyy!! Dan sampailah kami di Telaga
warna. Bayar tiketnya Rp 7.500. Cuma yang ga masuk akal dan licik banget
adalah harga tiket untuk orang asing. Ayo coba tebak berapa???? Rp 150.000
syoobb!!!! Gila ga tuh!! Ga abis piker lah ini aku. Dan di dalem isinya ya gitu sih..
oke laahh..

Dan lanjut perjalanan ke kawah sikidang. Dan alhamdulilah lagi ada ojek. Satu
orangnya Rp 10.000 dan hanya cewek2 yang mau naik ojek. Yaweslah kita
gonceng 3 langsung cuss ke kawah sikidang. Dan karna naik ojek dan ojeknya
uda kenal orang penjaga nya, jadi kita ga perlu bayar tiket. Tiketnya sih sehharga
Rp 10.000. Dan oke laahh untuk foto foto. Keren kawahnya

Perjalanan berlanjut ke candi. Dan kali ini jalan kaki meeeennnn!!! Gilaaa
hahahahaaa.. Dan candinya biasa aja ternyata.

Lagu Ke Sana milik Float masih terngiang. Dan ah, akhirnya saya menginjakkan
kaki di dataran tinggi kedua tertinggi di dunia: Dieng! Menumpang mikrobus
selama 45 menit, sepanjang perjalanan suguhan lanskap alam menarik akan
sangat menyegarkan mata. Mulai dari kebun berisi sayur mayur yang siap
panen, tebing-tebing yang menyembungikan Dieng, hingga citra gagah gunung
sindoro dan sumbing seolah mengucap selamat datang kawan baru, nikmati
sisa waktumu di sini, dan ngiiiikkk! rem bus terinjak keras di pertigaan Dieng.

Telaga warna itu sebenrnya punya 2 telaga nah warnanya beda beda karena yg
1 nya ada campuran belerangnya.. selain telaga warna ada objek lainnya dsini
namanya pemandian apa gitu katanya bisa buat awet muda dan sembuhin
penyakit.. ada legenda batu tulis juga yg konon katanya kalo ada anak yg belum
bisa baca terua ortu nya berdo'a di batu itu anaknya langsung bisa baca.
Katanyaa Indonesia punya cerita guyss
Setelah itu kita lanjut ke kawah sikidang, kita ke kawah sikidangnya naik ojek 5
ribu perorg tapi kita tartig alias lgsung tarik tiga naik motornya biar cepet aja..
hahaaa
Kawah ini yg jdi asal usul sejarah anak2 dieng yg bermbut gimbal.. stelah dari
kawah kita beli oleh2 dlu di kawah trus sempet nyobain gorengan tahu hangat
yang rasanya maknyus bgt.. kita beli manisan carica dan keripik carica khas
dieng.. kita balik ke pertigaan Dieng naik ojek 15 per org trus naik bus dieng ke
wonosobo.. kita gak sempet ke candi karena takut ketinggalan bus.. sempet foto
di welcome to dieng.. sampai diwonosobo kita turun di masjid jami' shalat ashar
sma gnti bju krna kita basah bgt kehujanan.. kita juga cobain mie ongklok khas
wonosobo wuenak bgt broo.. mie pke bumbu kcang trus ada satenya jga.. lalu
kita naik bus ke semarang biayany .35 per org

Anda mungkin juga menyukai