Anda di halaman 1dari 43

Laporan Pendataan Jalur Gunung Arjuno - Welirang

BAB III

PENGUMPULAN DATA
III.1 Kronologis Perjalanan

Hari/ Waktu Deskripsi Kegiatan


Tanggal (WIB)
Sabtu 12.30 – Tim mencari kamera untuk dokumentasi kegiatan,maka
18 18.00 setelah berusaha tim mendapatkan kamera itu dari pinjaman
salah satu teman Andini Maheswari, yaitu Siti Riandika
Desember
berupa kamera digital dengan resolusi 11 Mega Pixel, dan
2010 kamera Handphone Fajar sebagai back up selama kegiatan
berlangsung, .
18.00 – Tim berkumpul di sekretariat MAHATALA untuk packing
19.10 kembali dan membuat list data logistik yang dibawa untuk
dilampirkan di sekretariat MAHATALA sebagai antisipasi
bahaya di alam bebas, seperti tersesat di hutan sehingga dapat
mempermudah proses pencarian oleh tim SAR .
19.10 – Tim bersiap - siap untuk pemberangkatan, karena jadwal
20.00 dalam kereta menunjukan waktu pemberangkatan sekitar jam
21.00 WIB.

20.00 – Upacara pelepasan yang di pimpin oleh Kepala Suku Mahatala


20.15 ( Yudi Darwin Permadi ) dan didampingi oleh beberapa orang
anggota yaitu Andini Maheswari, Iman Nuryaman, Reddy
David R, Dede Ardiansyah, Andri Septian Permadi, dan Irvan
Kusdinar. Kemudian dilanjutkan dengan doa bersama untuk
keselamatan selama perjalanan dan push up di depan papan
panjat Kampus Unjani Bandung. Setelah itu kami pun
berangkat menuju stasiun kiara condong.

(Gambar 1. Foto pelepasan tim perjalanan di depan) dinding panjat mahatala

Semut Kecil di tengah belantara 1


Laporan Pendataan Jalur Gunung Arjuno - Welirang

Tim berangkat dari kampus menuju stasiun Kiaracondong


diantar oleh beberapa anggota Dewan Pengurus sampai ke
20.15 –
depan gerbang Kampus. Kami kemudian berjalan kaki menuju
20.45
perempatan Binong untuk naik angkot jurusan cicadas – cibiru
dengan tarif Rp 1.000/orang. Sesampainya di bawah fly over
kami pun turun, lalu melanjutkan perjalanan menuju stasiun
Kiaracondong, sekitar 5 menit kami tiba di sana dan langsung
mencari kereta api Kahuripan.

20.45 – Tiba di stasiun Kiaracondong, kami menunggu keberangkatan


23.00 Kereta Api Kahuripan yang akan ditumpangi menuju stasiun
kertosono. Tim pun sibuk mencari kursi duduk di kereta api
yang tertera di tiket yaitu,no 9a, 9b, 9c, 10a dan 10b gerbong
5. Namun dikarenakan di dalam kereta api penuh dengan
penumpang maka kami pun kesulitan untuk mencari nomor
kursi tersebut. Dan setelah kurang lebih 30 menit kami
mencari, akhirnya kami menemukan nomor kursi tersebut.
Namun tempat itu telah ditempati dengan penumpang dari
stasiun sebelumnya, setelah dikonfirmasi ternyata salah
seorang dari mereka tidak memiliki tiket dan mempersilahkan
kami untuk duduk. Selama perjalanan di kereta api kami
bercanda dan menikmati perjalanan di malam hari, tak terasa
satu per satu dari kami pun terlelap tidur.

Minggu 06.00 – Kami pun terbangun dan terdengar dari gerbong 4 penjual kopi
19 asongan lalu kami pun membelinya. Terlihat di balik jendela
10.50
Desember kokohnya gunung merapi yang di selimuti oleh kabut dan
2010
awan, mulai lah canda dan tawa kembali kami hadirkan dalam
suasana kereta yang mulai memanas. Terlihat sepanjang
perjalanan hamparan sawah terbentang luas nan hijau setelah
itu disusul dengan deretan pohon - pohon cemara nan hijau
ditengah teriknya sinar mentari yang mulai menghangatkan
dunia. Tak terasa panas mulai menembus kulit kami, perlahan
satu persatu dari kami membuka jaket dan tak lupa di saat
penjual nasi kucing lewat segera di sambut dengan tatapan
lapar dikarenakan kami belum sarapan pagi. Dan kami sarapan
dengan nasi kucing seharga Rp 3.000/bungkus, setelah
melahap makanan kami melihat situasi yang mulai lenggang,
mungkin di stasiun sebelumnya para pengguna jasa KA telah
sampai di tujuan mereka. Suasana semakin gerah karena hari
mulai siang. Setelah melewati beberapa stasiun tibalah kita di
Stasiun Kertosono, angin berhembus dan suara friksi rel
dengan roda kereta pun mulai terdengar. Kami pun bergegas
untuk turun dari kereta api.

Semut Kecil di tengah belantara 2


Laporan Pendataan Jalur Gunung Arjuno - Welirang

10.50 –
11.30

Gambar 2 pemandangan jogjakarta dari dalam kereta

Stasiun Kertosono Kediri begitulah nama tempatnya, stasiun


yang lumayan sepi di hari minggu. Kami mulai mencari
tempat dan lokasi untuk berfoto sejenak sebagai bahan
dokumentasi perjalanan. Setelah itu para penarik Bentor (
Becak Motor ) menghampiri kami dengan bahasa daerah
mereka, setelah kami berbicara bahasa Indonesia mereka pun
mengerti bahwa kami berasal dari luar daerah. Kami pun
menanyakan arah menuju terminal Bungur Asih, dan mereka
memberitahukan kepada kami bahwa kami harus naik bentor
terlebih dahulu untuk menuju pemberhentian bis dengan arah
menuju Jombang lalu ganti bis menuju terminal Bungur Asih.
Dari Bungur Asih kami harus menaiki angkutan bis Malang
dan berhenti di Pandaan, dari sana kami menaiki angkutan
umum ( berupa mobil L 300). Maka mereka pun pasang tarif
untuk bentor Rp. 20.000/bentor. Setelah 10 menit
tawar menawar harga pun disepakati dengan tarif Rp.
15.000/bentor. Setelah sekitar 20 menit sampailah kita di
pemberhentian bis menuju ke terminal Bungur Asih.

Gambar 3. Tim pengembaran tiba di stasiun kertasono

11.30 – Hari menjelang siang, panas terik matahari nyaris luntur


diserap oleh dinginnya bis AC. Di tengah perjalanan

Semut Kecil di tengah belantara 3


Laporan Pendataan Jalur Gunung Arjuno - Welirang

13.00 kondektur pun menagih jasa angkutan dengan tarif Rp.


15.000/orang. Di perjalanan terdapat hiburan yang disuguhkan
oleh pengamen jalanan dengan melantunkan lagu-lagu yang
asing namun terdengar syahdu di telinga kami, setelah dua kali
berganti disusul dengan pedagang asongan yang menawarkan
barang yang beragam, mulai dari makanan khas, penak -
pernik, dan kaligrafi menjadi modal mereka untuk mencari
nafkah. Jemu dengan kondisi yang ada perlahan dari jauh
terlihat tegak kokoh menjulang Gunung Arjuno yang
diselimuti kabut tebal. Sebuah pemandangan yang membuat
kami cukup menarik nafas panjang, itulah yang membuat kami
datang jauh-jauh dari Bandung. Tak terasa sekitar 90 menit
kami menghabiskan waktu dalam Bis, sampailah kami di
terminal Bungur Asih lalu kami pun bersiap untuk turun dari
Bis.
13.00 – Setibanya di terminal, kami langsung mencari bis menuju
14.00 Malang. Dan setelah mendapatkan bis tersebut kami pun
bergegas melanjutkan perjalanan. Diperjalanan kami melihat
cuaca mendung di sertai gerimis membasahi bumi,
disepanjang perjalanan kami melihat keindahan tata letak kota
yang terlewat, apalagi ketika melihat Kabupaten Jombang,
pemandangan sejuk nan bersih menjadi brand image
Kabupaten ini. Lalu kami melewati Kabupaten Mojokerto dan
Kabupaten Sidoarjo, di sini kami melihat sebuah benteng dan
papan pengumuman dilarang merokok. Ternyata ini adalah
bencana alam lumpur lapindo yang dua tahun ini telah
melanda tiga kecamatan di Kabupaten Sidoarjo. Namun
ironisnya lokasi tersebut telah menjadi objek wisata bagi orang
yang berkunjung di sini, terlihat deretan kendaraan di sekitar
lokasi dengan biaya parkir yang telah ditentukan. Setelah 60
menit perjalanan akhirnya kami pun tiba di Pandaan.
Sesampainya di daerah Pandaan turunlah hujan yang lumayan
deras, dari sana kami melanjutkan perjalanan menuju Tretes
14.00 – dengan menaiki angkutan L300 dengan harga Rp. 4000/orang.
Di perjalanan dingin mulai menembus kulit kami dan GPS
14.30
(Global Position System) dinyalakan, rupanya sudah lowbat
namun menunjukan ketinggian 660 Mdpl, dengan koordinat
070 38’ 14’’ LS - 112 0 35’ 99 BT ‘’ sepanjang jalan kami
melihat kompleks bangunan candi Jawi dan beberapa
kompleks pendidikan jenjang dasar menengah umum, Kebun
binatang dan Petunjuk arah menuju Air terjun Kakek Bodo
juga Penangkaran Rusa setelah jalan menanjak dan berkelok-
kelok ,terlihat lah Hotel Soerjo, hotel megah untuk kawasan
Tretes, di situ terlihat ramai disertai dengan pasar dan berbagai
Pondok untuk menginap, tempat yang cukup dingin dan asri
namun ramai dikunjungi orang dilihat dari lalu lalang

Semut Kecil di tengah belantara 4


Laporan Pendataan Jalur Gunung Arjuno - Welirang

kendaraan yang ada,setelah 29 menit mobil angkutan berbelok


ke kanan , Nampak jelas POS perijinan untuk masuk, Pak
supir pun tersenyum dan berkata sudah sampai, hujan tak
kunjung reda maka kami pun segera turun dengan tidak lupa
mengucap terima kasih dengan membayar angkutan Rp.
3.500/orang.
14.00 – Tim tiba di Pos Penjagaan Tretes. Sesampainya di Pos
perijinan kami segera disambut oleh orang yg berada di dalam
14.29
pos tersebut sambil mempersilahkan untuk masuk, maka kami
pun berkenalan dengan penjaga setempat. Mas Irfan, itulah
nama sosok lelaki tegap berambut pendek lurus dan ramah,
lalu kami duduk dan menurunkan carrier. Beliau menyarankan
agar Pendakian di mulai besok pagi dikarenakan cuaca sedang
tidak bersahabat, di sertai dengan kabar dua hari yang lalu di
kawasan pegunungan sering terjadi badai,setelah itu kami pun
mendaftar untuk untuk mendaki Kawasan TAHURA RADEN
SOERJO dengan tarif Rp 5.700/orang mencakup biaya
asuransi premi,karcis pengunjung masuk Taman wisata alam,
dan Taman Hutan Raya. Selain itu kami melampirkan daftar
logistic yang di bawa, serta meminta bukti laporan perjalanan
yang ditanda tangani oleh Mas Irfan.

14.29 – Tim meminta perizinan dan melakukan sosped dengan Penjaga


16.30 Pos ( Mas Irfan ). Kami berbincang bincang seputar tentang
pendakian jalur Gunung Arjuno, data yang kami dapat di
antaranya adalah mengenai seputar Taman Hutan Raya R.
Soerjo diambil nama R. soerjo karena dia adalah seorang
Bupati Malang pertama , luasnya sekitar 25.000 Ha,
mencakup lima kompleks pegunungan yaitu Gn Arjuno
,Sawahan Bakal, Kembar I, Kembar II dan Gn Welirang, di
kawasan Hutan lindungan Lalidjiwo,terdapat mitos bahwa
apabila menaiki gunung tersebut tidak boleh bersiul dan bicara
sembarangan, terutama jika nanti mendaki arjuno terlebih
dahulu kita akan melewati daerah yang dinamakan Lembah
Kidang (lembah Kijang) yang merupakan tempat sacral dan
banyak orang tersesat karena banyak persimpangan jalan
dinamakan lembah kidang karena dahulunya menjadi tempat
perlintasan kijang di lokasi itu terdapat juga sisa sisa
peninggalan bangunan Belanda,pesan beliau adalah jangan
sampai kita melamun atau hilang konsentrasi selama berjalan
melewati lokasi tersebut.
Di lokasi itu terdapat tiga pos/ shelter di pos I ( Pos Pos Pet
Bocor) yang dapat dijumpai mata air dari pegunungan, Pos II
(Pos Kokopan) yang dahulunya merupakan tempat para
penambang belerang namun sudah tidak digunakan lagi oleh
mereka terdapat pula mata air yang terus mengalir, dan Pos III
( Pos Pondok Welirang) yang dijadikan untuk tempat tinggal
para penambang belerang, beliau berpesan pula agar berhati

Semut Kecil di tengah belantara 5


Laporan Pendataan Jalur Gunung Arjuno - Welirang

hati bila menyimpan barang-barang karena di pos ini para


penambang belerang (segelintir orang) suka mencuri barang
barang yang di bawa pendaki, disini terdapat pula mata air
yang mengalir menuju sungai,
adapun jalan yang akan dilalui bernama Warung
jagil,serangkul, macan mati , watu pecah, dan Pal 1, namun
Mas irfan kurang begitu mengetahui tentang asal mula nya
dinamakan jalan tersebut.

Gambar 4. Satwa Dilindungi di wilayah konservasi Pasuruan


Ga

Pembicaraan tak berhenti disini, beliau memaparkan flora dan


fauna yang terdapat si kawasan kompleks pegunungan ini,
hutan ini didominasi oleh Cemoro angin ( cemara hutan), dan
dikawasan Puncak di dominasi oleh Bunga manis Redjo dan
edelweise, di Tahura (taman hutan raya) ini sering dijumpai
berbagai satwa liar diantaranya : monyet, babi hutan, kijang,
kucing hutan, dan Macan. Kami pun bertanya mengenai
sesepuh atau Kepala Dusun setempat namun beliau menjawa
bahwa Kadus ( kepala dusun) setempat bukan orang Tretes
asli, namun dipilih oleh Pemerintah setempat sehingga tidak
bisa dijumpai sore hari karena rumahnya bukan di sekitar
Tretes, setelah informasi dan waktu dirasa cukup maka kami
pun dipersilahkan untuk istirahat di Pos pendakian, dengan
ketinggian 710 Mdpl .
1
Lihat Bab II hal 22

Semut Kecil di tengah belantara 6


Laporan Pendataan Jalur Gunung Arjuno - Welirang

(Gambar 5. Rute Pendakian Arjuno-Welirang)

16.30 – Kamipun mulai memasak untuk makan sore dengan menu


18.15 makanan nasi, sarden, telur dan mie instan. Setelah masakan
matang kamipun segera makan.
18.15 – Kami melakukan briefing selama 60 menit untuk
merencanankan kegiatan esok hari diantaranya, orientasi jalur ,
19.15
dan pembagian tugas pada saat melakukan perjalanan.

19.15 – Tim pun mulai memasak untuk makan malam, menu makanan
20.15 kali ini yaitu nasi dua misting, ommelete, sarden disertai
dengan saus kecap dan Nutrijel sebagai makanan penutup.
20.15 – Selanjutnya kami pun beristirahat agar kondisi tubuh kami
05.00 prima pada saat melakukan perjalanan.

Senin 05.40 – Kamipun terbangun dan langsung bersiap-siap memasak untuk


20 07.50 sarapan pagi. Menu makanan kali ini nasi, mie instan, telur,
biskuit selei olai, susu dancow, dan kopi itam. Setelah
Desember
masakan matang kamipun langsung makan.
2010 07.50 – Setelah sarapan kami pun bergegas packing, setelah itu tidak
08.00 lupa kami berfoto di depan Pos pendakian, diselingi dengan
berdoa dan berteriak MAHATALA. Kami berfoto di depan
pos penjagaan tretes.

Semut Kecil di tengah belantara 7


Laporan Pendataan Jalur Gunung Arjuno - Welirang

08.00 – Perjalanan dimulai, kita berada di daerah Perhutani


09.37 yang dikelilingi oleh pepohonan cemara yang berjajar
disamping jalan , Dari Pos pendaftaran kami berjalan
mengikuti jalan aspal sekitar 200 meter kita akan sampai di
pintu masuk Taman Wisata Air Terjun Kaket Bodo yang
berada di belakang hotel Surya. Dari pintu masuk ini jalanan
sudah di semen hingga Pos Pet Bocor atau Air Terjun.setelah
berjalan sekitar 200 meter kami akan bertemu dengan
percabangan. arah kekanan menuju Bumi Perkemahan dan Air
Terjun Kakek Bodo. Sedangkan ke kiri menuju Pos Pos Pet
Bocor arah menuju puncak Gunung Welirang. Hingga Pos Pos
Pet Bocor jalur masih rapi disemen dengan kemiringan yang
sangat tajam,

Gambar 6. Tim berjalan menuju P os Pos Pos Pet Bocor

sehingga bisa dijadikan pemanasan pendakian yang


cukup menguras nafas dan tenaga karena jalur dengan
pendakian yang curam juga jalanya berkelok kelok . Dengan
suasana lingkungan yang bersih dan sejuk karena masih
terlindungi oleh pohon-pohon cemara.Tiba di Pos Pet Bocor
977 Mdpl,tim berfoto.

Semut Kecil di tengah belantara 8


Laporan Pendataan Jalur Gunung Arjuno - Welirang

Gambar 7 Papan area camping groung Dipublikasikan oleh Hendra Susila

Sampainya di Pos Pos Pet Bocor kami melakukan bertemu


dengan Mas Irfan. Terdapat pula sumber air yang berasal dari
pipa-pipa saluran air yang bocor. Pada hari-hari libur terdapat
warung makanan. Setelah 13 menit berlalu, kami berfoto
bersama mas Irfan di depan Pos Pet Bocor dan melanjutkan
perjalanan menuju Pos II Pos Kokopan

09.30 – Dari Pos Pos Pet Bocor perjalanan dilanjutkan dengan


11.30 menyusuri jalanan berbatu yang sudah rusak disertai dengan
kabut tebal menutupi pandangankami, Jalur sangat lebar
sehingga bisa dilewati kendaraan Jip, Dengan kondisi alam
yang terbuka,namun mulai menanjak tanpa ada jalan turun,
jarang terdapat pohon, dan disamping jalan hanya ditumbuhi
alang-alang dan ditanami pisang. Sesekali kami terhenti
sejenak untuk mengatur nafas kami. Disepanjang jalan angin
terasa, berhembus kencang, langit pun tampak mendung
pertanda hujan kan dating, maka kami pun membuka carrier
dan mulai memakai raincoat. Gerimis pun datang kami
berjalan diiringi ucapan selamat datang oleh tetesan air hujan,
rasa dingin terasa di saat kaki mulai terhenti sejenak. Di kiri
dan kanan jalan terlihat tumbuhan perdu mendominasi, di batu
batu jalan terlihat vandalism para pendaki merusak kawasan
Hutan.

Gambar 8 vandalisme di sekitar jalur pendakian

Tiba di pos Pos Kokopan 1657 Mdpl. Setibanya di shelter


II ( Pos Kokopan) kami melihat ada tenda pramuka di pasang
di tengah Pos, Terlihat di Gubuk beberapa orang kawan
pendaki, dan kamipun menghampiri mereka dan beristirahat.
cuaca berkabut tak memungkinkan kami untuk resection, maka
kami menggunakan GPS untuk menentukan koordinat dengan
Jarak mendatar 4 Km dari Pos I ( Pos Pos Pet Bocor) dan

Semut Kecil di tengah belantara 9


Laporan Pendataan Jalur Gunung Arjuno - Welirang

kecepatan jalan 10 km/jam, di ketinggian 1657 Mdpl,

Gambar 9 Mata air di Shelter Pos Kokopan

sumber air berupa air pancuran ( air yang memancar


dengan menggunakan pohon bambu sebagai pengalirnya)
memiliki koordinat 070 43’ 349’’ LS- 1120 36’ 981’’ BT
dengan ketinggian 1663 Mdpl .

Gambar 10 Shelter Pos Kokopan by Hendra Susila

40 menit masakan pun matang, dengan menu Nasi,


Karedok ( gado-gado sunda) dan Sarden , kami pun
membentangkan trashbag untuk di jadikan alas makanan kami.
Dan tidak lupa kami bersyukur atas nikmat yang Tuhan
berikan kepada hamba hambanya di tengah lelah dan letih.

15.35– Tiba di pos Pos Pondok Welirang 2501 Mdpl,tim istirahat


21.37 dan mendirikan camp. Perjalanan dianjutkan dengan
menyusuri jalan kerikil melingkar ke kanan kabut perlahan
sirna terlihat pemandangan gunung ringgit dan persimpangan
jalan di sini kita melakukan resection, didapat posisi koordinat
458007730 pada Peta AMS daerah Purwosari ( sheet 5519-IV)
setelah posisi dipeta di dapat maka kami pun melanjutkan

Semut Kecil di tengah belantara 10


Laporan Pendataan Jalur Gunung Arjuno - Welirang

perjalanan, 60 menit berlalu melewati Cemoro dempet,

Gambar 10. Kawasan Cemoro Dempet

tempat ini di namakan cemoro dempet karena disekitar jalan


tersebut terdapat banyak pohon cemara hutan yang posisinya
saling berhimpitan , sementara jalan yang kami lalui semakin
curam. Lalu kami melewati Warung jagil ( nama jalan) yang
ditandai dengan adanya batu cemara di sebelah kiri jalan,
enam puluh menit kemudian jalan semakin menanjak dengan
kemiringan 60 0 kami melalui Serangkul di pertengahan jalan.
kami melihat sepasang monyet hitam bergelantung di atas
pohon, diiringi dengan kabut yang mulai turul sehingga kami
mengeluarkan head lamp untuk melanjutkan perjalanan,
setelah 60 menit kaipun berjalan. Kamipun tiba di macan mati
yang ditandai dengan adanya gubuk tak berpenghuni. kami
pun istirahat sejenak untuk minum. Dingin mulai terasa
menusuk tulang, di senja hari yang mulai gelap kami kembali
melangkah menyusuri jalan.

Gambar 11 Kawasan menuju Pos Pos Pondok Welirang

Setelah enam puluh menit berjalan di sisi kanan kiri


jalan terlihat pohon cemara yang bersusun agak renggang
diselingi dengan banyak bebatuan, mungkin itu lah mengapa
tempat itu dinamakan watu pecah, jalan yang tidak terlalu

Semut Kecil di tengah belantara 11


Laporan Pendataan Jalur Gunung Arjuno - Welirang

menanjak kemiringan 390 namun terlihat panjang dan tak


berujung, Sementara desiran angin mulai menghembus
dedaunan pohon cemara, jalan sesekali nampak terhenti. Tiba
di tempat yang landai kami melihat pelang pengumuman
bukan jalur pendakian di paku di atas pohon, pertigaan jalan
tersebut mengarah lurus ke atas dengan berbelok ke kanan
menyusuri lembahan.
Sesaat kami istirahat untuk mengambil foto di lokasi tersebut,
setelah selesai kami belok ke kanan menyusuri lembahan, Di
sisi kanan jalan terlihat, hamparan padang rumput terbenang
luas diiringi oleh sinar rembulan menyinari kami saat
melangkah tapi dengan sigap kabut pun turun, menutupi
pandangan padang rumput di lembahan. angin dingin meniup
kea rah wajah kami, tertegun sesaat ketika cahaya rembulan
tertutup oleh awan hitam pekat, 49 menit pun berlalu kaki
kami sudah mati rasa karena hawa dingin yang amat sangat,
lalu kami beristirahat untuk minum seteguk air sambil
menyalakan lilin, waktu menunjukan pukul 20:26 WIB kami
pun meluruskan kaki sambil terduduk menghadap ke arah
utara, angin mulai semakin meniup mencekam, sekitar 20
menit kami beristirahat maka kaki pun mulai dilangkahkan,
berjalan menanjak kembali diterangi oleh rembulan yang
sinarnya kembali tersingkap, kabut pun kembali menyelimuti
keindahan Hutan cemara ini. Pal sebutan untuk tempat ini 30
menit sudah kami melangkah terlihat setitik cahaya harapa
mulai menaiki tampak beberapa buah gubuk gubuk kecil yang
beratap ilalang kering dan berdinding batu disertai dengan
kepulan asap api unggun di dalamnya,

Gambar 12. Pos Pos Pondok Welirang

Akhirnya kita telah sampai di Pos III ( Pos Pondok Welirang)


semua bersorak penuh rasa syukur, setelah meminta izin
kepada salah seorang penambang yang ada di gubuk. kami di
persilahkan untuk membuat camp di sebelah atas kompleks
gubuk tersebut. sampailah kami di dataran yang agak landai, di
antara pepohonan yang rimbun di sisi kanan terdengar
gemericik air sungai dan suara gemuruh angin dari sisi kiri
dan kanan lokasi tersebut kami mulai melihat GPS mencari
signal satelit dan mencari titik koordinat 07 0 44’ 639’’LS-112 0

Semut Kecil di tengah belantara 12


Laporan Pendataan Jalur Gunung Arjuno - Welirang

35’ 669’’BT pada ketinggian 2501Mdpl, disini kami


beristirahat dengan seteguk air yang hangat disertai sedikit
cemilan, sayup dari kegelapan terdengar suara kucing namun
tidak terlihat .

21.37– Kami bersiap-siap memasak untuk makan malam dan Menu


22.37 makanan hari ini adalah nasi, dan sayur sop, dan nutrijel
sebagai makanan penutup, seusai itu kami mengadakan
evaluasi untuk membahas kegiatan yang telah di lakuan serta
setiap kendala-kendala yang terjadi di lapangan, hasil evaluasi
untuk kegiatan besok hari adalah Sosped dan dokumentasi,
22.37 – Seusai evaluasi Tim beristirahat ( tidur ) ,bersiap untuk
07.30 beristirahat menyambut pagi yang cerah

Selasa/21 07.30– Kami bangun dan langsung menyiapkan sarapan pagi. Nampak
Desember seekor kucing muncul dengan malu-malu.
10.00
2010 Kami mengabaikan kucing itu, memilih menyiapkan semua
yang harus dilakukan hari ini sesuai apa yang dibicarakan saat
malam. Tiba-tiba sekelompok orang melewat di pinggir camp
kami. Orang-orang itu adalah penambang belerang,yang
berbicara dengan bahasa jawa yang tidak kami mengerti, dan
tim pun mencari penambang yang bisa berbahasa indonesia,
maka bertemulah tim dengan Pak Somali.
10.00 – Tim melakukan sosiologi pedesaan pada penambang
belerang,mengenai cuaca yang tidak mendukung tim dalam
15.10
melakukan pendakian, atas informasi yang di dapat dari Pak
Somali maka tim pun briefing untuk membuat keputusan.

Gambar 13. Tim Sosped di area Pos Pondok Welirang

15.10 – Tim briefing untuk membuat rencana pendakian dan di


17.40 sepakati untuk melakukan summit attack ( serangan fajar )
menuju puncak arjuno.
17.40 – Tim masak dengan menu makanan nasi, telur ayam, mie rebus.

Semut Kecil di tengah belantara 13


Laporan Pendataan Jalur Gunung Arjuno - Welirang

18.48
18. 48 – makan malam dan persiapan memasak air untuk summit attack
19.30 (serangan fajar).

19.30 – Tim istirahat( tidur ).


03.00
Rabu/22 03.00 – Kami bangun dan memasak air untuk menghangatkan tubuh
Desember kita yang kedinginan setelah itu kamipun packing peralatan
04.00
2010 dan kamipun bersiap menuju Puncak Arjuno.
04.00 – Setelah semua siap kami pun mulai berdoa untuk keselamatan
08.16 perjalanan, di pimpin oleh Ketua perjalanan kami mulai
melangkah menuju ke arah bawah dan melewati musholla lalu
mengitari jalan setapak di bukit pegunungan, nafas kami
terengah di tengah Hutan yang di penuhi oleh pohon pinus
yang menjulan tinggi. Setelah berjalan melewati jalan setapak
kami pun sampai ke lokasi lembah kijang,

Gambar 14. Papan Penunjuk Area Lembah Kijang di poto oleh Hendra Susila
Pasar
Dieng
( Jalur
Evakuasi) Disana terdapat bekas gedung Belanda dan mata air terakhir
S 070 sebelum puncak gunung arjuno.
45’.919’’
– E 1120
35’397’’
(point 5)

Semut Kecil di tengah belantara 14


Laporan Pendataan Jalur Gunung Arjuno - Welirang

Gambar 15. Kolam Mata Air Bekas Belanda di Lembah Kijang

Di lembah kijang suasananya seperti padang savana dan di


penuhi tumbuhan alang-alang. Menurut informasi di sana
terdapat hewan kijang yang masih hidup berkeliaran. Namun
kami tidak menemukan. Setelah mengambil dokumentasi dan
data-data di daerah lembah kijang langsung bergegas menuju
puncak arjuno.

Gambar 16. Padang Savana di Lembah Kijang

kamipun berjalan melalui jalan setapak. Setelah lama berjalan


kami pun sampai di sawahan bakal dan daerah tersebut
dipenuhi oleh bebatuan yang amat cemara dan banyak
pula,mitosnya masyarakat sekitar di sawahan bakkal banyak
para pendaki tersesat di karenakan banyaknya jalan-jalan
menuju puncak Arjuno yang dibuat jejak-jejak hewan seperti
kijang, babi hutan, dan harimau

Gambar 17. Papan Penunjuk Arah di poto oleh Hendra Susila

20 menit kemudian sampai lah kami di persimpangan ( kearah


kanan ke Gunung Bakkal, Gunung kembar, Gunung Welirang,

Semut Kecil di tengah belantara 15


Laporan Pendataan Jalur Gunung Arjuno - Welirang

Air panas cangar) dan ke kiri kearah Gunung Arjuno. Di


persimpangan ini team istirahat sejanak untuk narik nafas dan
membasahi tenggorokan yang sudah kering, kami langsung
mengambil dokumentasi dan data-data sekitar persimpangan,
Kondisi jalan di persimpangan adalah jalan setapak dan
tanah.ditumbuhi pula oleh tanaman pinus yang kecil dan
pohon cemara, setalah 20 menit berlalu kami langsung
melanjutkan perjalanan ke puncak arjuno melalui jalan
setapak(tanah)

Jalur pun semakin menanjak dengan sudut kemiringan sekitar


60 dan diatas ketinggian 3352 mdpl, Di atas ketinggian ini
kami merasakan udara yang sangat segar dan sejuk.

tiba di pasar dieng terdapat in memorian dan terdapat pula


tanaman bunga manis rejo dan edelweise. Kurang lebih 100
meter lagi puncak Gunung Arjuno pun sampai, kami pun
bergegasmenuju puncak.

Gambar 18. Pasar dieng, sebelum puncak Arjuno

dikarenakan cuacanya sedang baik, Ali langsung membuat


menu makan pagi sedangkan krisna dan faisal mendata
keadaan yang ada di puncak.20 menit kemudian makanan pun
telah siap saji dengan menu mie rebus rasa soto dengan dua
misting nasi, minumanya susu+kopi hitam . Team sampai di
puncak Gn. Arjuno jam 08:30 WIB dengan star dari Pos
Pondok Welirang jam 04:00 WIB ,selama 1 jam team
beristirahat di puncak sambil menyantab menu makan dari
puncak arjuno kita bisa melihat pemandangan yang sangat luas
termasuk kawasa Gn. Bromo, Gn. Semeru, Gn. Putri tidur, Gn.
Welirang, Gn. Kembar, Gn. Penanggungan, Gn. Ringgit dan
Perkebunan tea Wonosari di wilayah Malang.

Kami sampai di puncak Ogal – Agil ( Arjuno ) dengan

Semut Kecil di tengah belantara 16


Laporan Pendataan Jalur Gunung Arjuno - Welirang

ketinggian di GPS 3352 Mdpl. (Gambar 40 tim pengembara


tiba di puncak gunung arjuno.

Gambar 19. Foto Tim Pengembaraan di Puncak Gunung Arjuno

08.16 – kami memasak dengan menu makanan mie instan dan berpoto
09.30 di puncak Gunung Arjuno, setelah beberapa gambar di
dokumentasikan tim kembali ke pasar dieng untuk
Puncak
melanjutkan perjalanan menuju pinggiran Gn. Sawahan Bakal
Arjuno
S 070 untuk mencapai lembah kembar.
45’.755’’
– E 1120
35’491’’
(point 6)

Gambar 20. Pasar Dieng Dilihat Dari Puncak Arjuno

09.30– kami tiba di lembah kembar, dimana terdapat pot hole di


11.50 lembahan tersebut. kami beristirahat sambil membuat
perapian, lembah yang indah dikelilingi oleh pohon pinus yang
Lembah
telah mati karena terbakar oleh kebakaran satu tahun yang lalu,
Kembar
S 070 terlihat pula tanaman perdu dan ilalang yang menjulang tinggi,
43’.507’’ kondisi cuaca mendung disertai angin kencang membuat tim
– E 1120 memutuskan untuk bersiap dan mematikan perapian lalu
2’623’’ berangkat menuju gunung Kembar I
(Point 7 )

Semut Kecil di tengah belantara 17


Laporan Pendataan Jalur Gunung Arjuno - Welirang

Gambar 21. Lembah kembar

11.50 –
Perjalanan dilanjutkan, namun untuk kenyamanan pendakian
12.59
kami menggunakan raincoat agar baju tidak basah saat hujan,
Puncak pendakian sampai di jalan setapak dikelilingi pohon perdu dan
Kembar I mendung, dengan tanjakan yang memerlukan teknik
S 070 scrambling namun tidak membuat tim berputus asa, sampai
44’.608’’ sekitar 40 menit kami sampai di puncak Gunung Kembar 1
– E 1120 3062 Mdpl. dan berpoto di sana, Cuaca mendung disertai suara
34’723’’ halilintar dan angin kencang, maka tim memutuskan untuk
(Point 8 ) tidak berlama lama di puncak dan berjalan menuruni puncak
menuju Gunung Welirang. (Gambar 42 tim pengembara di
puncak gunung kembar 1)

Gambar 22. Tim Sampai di Puncak Gunung Kembar 1

12.59 – Setelah 1 jam berjalan melewati jalur yang di buat oleh


penambang, maka kami mulai mencium aroma belerang dan
14.03
terlihat pohon cantigi berderet di sisi jalan yang memutar. Dan
kami sampai atas kawah jero Gunung Welirang dengan
ketinggian 3090 Mdpl, maka dilihat dari faktor cuaca yang
Kawah
mendung dan gerimis, disertai gemuruh angin dan guntur,serta
Jero arah asap belerang yang menuju puncak, juga dari waktu yang
telah senja, maka diputuskan untuk tidak melanjutkan menuju

Semut Kecil di tengah belantara 18


Laporan Pendataan Jalur Gunung Arjuno - Welirang

Welirang puncak Welirang, tapi kembali turun ke Camp III Pos Pondok
0 Welirang (Point 4), dengan iringan doa, serta langkah pasti tim
S 07
turun mengikuti jalur penambang menuju Pos Pondok
44’.075’’
Welirang.
– E 1120
34’374’’
(Point 9)

Gambar 23. Tim Sampai dan Berfoto di Kawah Jero Welirang

14.03 – Sepanjang berjalan menuruni jalan ini, kami melihat jalan


16.30 bekas roda dua yang digunakan untuk mengangkut belerang
dari atas, di samping kiri kanan terdapat pohon cantigi dan
Pos
tanaman perdu, juga tanaman merambat yang menaungi jalur
Pondok
Welirang pendakian, kondisi jalur umunya melingkar seperti jalan ular,
S 070 dan jalan setapak ini menjadi agak licin karena terbentuk dari
44’.632’’ tanah merah yang apabila terkena air akan menjadi licin, Di
– E 1120 samping itu tim juga menemukan jalan alternatif yang cukup
335’669’’ curam,
(point 4)

Gambar 24. Jalur turun menuju Pos Pos Pondok Welirang

namun melihat situasi lebih baik kami menyusuri jalan setapak


yang telah jelas terbentuk dari jejak – jejak para penambang,
sementara bau belerang masih tercium kental sepanjang jalang,
Setelah 60 menit berlalu, kami menemukan jalan menurun
yang terbuat dari bebatuan yang masih tersusun rapi namun

Semut Kecil di tengah belantara 19


Laporan Pendataan Jalur Gunung Arjuno - Welirang

terjal, beban berat pada carrier tidak menjadi hambatan, hanya


saja rasa lapar yang mulai menyerang membuat kami
terganggu, diiringi gerimis hujan tim mulai menuruni jalan
berbatu ini, di kiri kanan tampak pohon cemara tersebar rapi di
selingi dengan tanaman rumput perdu yang menghijau, seperti
hamparan bukit yang luas, kami menuruni dengan penuh rasa
takjub yang amat sangat dengan pemandangan yang di sajikan
oleh alam. Namun perjalanan harus tetap di lanjutkan,
mengingat hujan semakin deras , menandakan kami harus
cepat menuju Pos Pondok Welirang, Hampir di jalan ini kami
tidak menemukan jalan yang mendatar, terlintas di pikiran
kami betapa hebatnya para penambang belerang ini membawa
beban yang lumayan berat menuju ke Pos Pondok Welirang,

Gambar 25. Jalur Menuju Pos Pos Pondok Welirang

tentu harus diiringi dengan kesabaran yang tulus serta


semangat pantang menyerah untuk mencapai tujuan, baru bisa
untuk mengengkut semua beban yang terikul di gerobak
mereka, Di bawah kami kembali menemukan jalan setapak
dan bekas roda dua, selang beberapa menit tampak lah
beberapa gubuk terbuat dari kayu dan susunan batu beratap
ilalang , akhirnya kami sampai di Pos Pondok Welirang 2051
Mdpl.
16.30 –
17.00

Semut Kecil di tengah belantara 20


Laporan Pendataan Jalur Gunung Arjuno - Welirang

Gambar 26. Tim Sampai di Pos Pos Pondok Welirang

Sesampainya di podok Welirang kami beristirahat sejenak


sambil membuka beberapa biskuit dan meminum air sebagai
pelepas dahaga, hujan pun reda, terlihat dari jauh beberapa
orang mendirikan tenda di pinggir dekat sungai yang curam,
lalu setelah itu kamipun membuat agar –agar,setelah itu kami
mendirikan tenda dan memasak, setelah tenda didirikan satu
persatu dari kami pun mulai memasuki tenda, karena hujan
mulai membasahi hutan ini, di antara punggungan gunung
yang dipenuhi tanaman perdu, dan tebalnya kabut yang selalu
menyelimuti Gunung ini,
17.00 – Setelah beberapa saat menunggu hari mulai senja diiringi
19.12 angin yang berhembus membuat suasana semakin dingin,
kamipun sibuk membuat perapian, dan menyiapkan makanan
untuk di santap di malam ini,Nasi ,telur, sarden dan bumbu
pecel menjadi hidanganya, tidak lupa sebelum makan kami
berdoa dan bersyukur masih di beri kesempatan untuk
menikmati malam ini.
19.12 – kami melakukan evaluasi kegiatan,mulai dari serangan fajar
21.15 yang dilakukan tadi menuju puncak gunung arjuno, sekaligus
briefing untuk menentukan kegiatan esok hari,setelah evaluasi
dan briefing maka di putuskan kami akan turun menuju pos
Tretes di esok hari, Setelah evaluasi dan briefing selesai,orang-
orang yang mendirikan tenda di dekat sungai itu mendekati
tim dan mengajak berbincang bincang ternyata mereka dari
Prapala Stikosa AWS (Akademi Wartawan Nasional) yang
mendampingi anggota mudanya untuk melakukan
pengembaraan. Salah seorang diantara mereka adalah Ketua
Umumnya ( mas bro kami menyebutnya ) berambut gimbal
dan berbicara kental bahasa jawa, mereka mulai mendaki dari
pos Purwosari dan mendirikan camp di puncak bayangan (
pasar dieng ), kami berbincang banyak mulai dari pengalaman
mendaki gunung sampai kegiatan yang dilakukan oleh masing
masing oraganisasi kami, tak terasa malam semakin larut,
kami pun terus hanyut dalam pembicaraan tentang kepecinta
alaman.
21.15 – sebagian dari kamipun mulai terlelap memasuki alam mimpi.
06.00 Tim beristirahat untuk tidur, sementara teman-teman Prapala
mulai berpamitan untuk beristirahat juga, angin dingin bertiup
kencang di sambut dengan hujan yang deras di malam hari,
kami pun segera menutup tenda dan membereskan peralatan
masak dan peralatan lainya sebelum tidur.

Semut Kecil di tengah belantara 21


Laporan Pendataan Jalur Gunung Arjuno - Welirang

Kamis/23 06.00 – Mentari cerah di pagi hari, kabut tetap menyelimuti dinginnya
Desember hari di sertai dengan tetesan embun dan hembusan angin,kami
08.12
2010 terbangun dan mulai adaptasi pagi dengan memasak air untuk
membuat segelas kopi dan coklat panas, disusul dengan
memasak untuk sarapan pagi, nikmatnya hari ini, badan terasa
pegal dan kaku, tim pun satu persatu mulai ke mck terdekat
untuk mencuci muka, dari jauh tampak teman-teman Prapala
sudah terbangun dan duduk santai di depan tenda dome nya,
hari ini adalah hari terakhir tim duduk dan memasak karena
akan berkemas menuju ke Pos penjagaan Tretes.
08.12 – kami sarapan pagi dengan Nasi , telur dan indomie sebelum
09.30 makan tim mencoba untuk mengajak teman Prapala untuk
sarapan bersama , tapi mereka menolak dengan halus, akhirnya
kami sarapan dengan penuh rasa syukur.
09.30 – Setelah sarapan pagi kami segera packing dan mulai turun
10.00 menuju pos Pos Kokopan 1657 Mdpl.jalan berkelok berbatu
tersusun menjadi pemandangan yang lazim di jalur ini, pohon
Pos
pohon cemara dan tanaman perdu juga menjadi salah satu ciri
Kokopan
S 07 0 khas dari pegunungan Arjuno, Sepanjang jalan kami bercanda
43.348’’ – ria, terlihat dari arah bawah para pendaki yang mulai
E 1120 berdatangan sekitar dua puluh orang sedang beristirahat di
36’998’’ tengah jalur, ternyata mereka adalah sispala dari daerah Tretes
yang memang merencanakan untuk berlibur dengan mendaki
(point 3) Gunung Arjuno, Menyusuri jalan melingkar dan menurun
membuat kami cukup merasa bosan, untung saja cuaca agak
cerah hari ini, dan kabut tidak terlalu tebal, 30 menit berlalu
tim pun tiba di pos Pos Kokopan ( Point 3) terlihat langit
mendung pertanda akan hujan, tim pun segera untuk
beristirahat di jongko yang berada di pos ini.

12.00 – Karena cuaca yang mendung maka kami putuskan untuk


13.20 beristirahat , memasak untuk makan siang, di pos ini terlihat
jelas sekali kabut yang turun dan naik menyelimuti
pegunungan. Sampai pertengahan hari pun terasa seperti pagi
hari karena kabut dan udara yang menyelimuti menyusahkan
matahari untuk menembus tempat ini, Sebagai pengusir dingin
kami mencoba membuat beberapa gelas kopi panas dan
menghirup tembakau sambil menunggu masakan matang,
nasi,mie dan telur goreng pun menjadi menu masakan kali
ini.setelah sekitar satu jam masakan pun matang, ditemani
kabut tebal Arjuno kami pun menyantap makanan yang telah
di masak sebagai tanda syukur kepada Tuhan atas karunianya
hari ini.
13.20 – 90 menit berlalu, setelah hujan di rasa telah beerkurang maka
14.00 kami pun berkemas dan berangkat menuju Pos Pet Bocor 977

Semut Kecil di tengah belantara 22


Laporan Pendataan Jalur Gunung Arjuno - Welirang

’ Mdpl, untuk mengantisipasi adanya hujan susulan maka kami


menggunakan raincoat sebelum pemberangkatan, setelah
berkemas kami pun berjalan perlahan, suara gemuruh angin
seperti mengucapkan selamat jalan kepada kami arjuno,
beberapa Hutan kami lewati menyusuri jalan berbatu yang
cukup luas dan menurun tanpa henti, Namun dengan
kesabaran dan ketabahan kami tetap berjalan, mensiasatinya
dengan melihat kiri dan kanan, tampak jelas banyak sekali
tulisan/coretan yang mengatas namakan pecinta alam di sini,
setidaknya itu menggangu ke alamian dari tempat ini.

Gambar 27. Vandalisme di Jalur Yang Kami Turuni

menurut penambang belerang ( pak Somali) di sebelah kanan


Pos Pos Kokopan sekitar 20 meter ada makam petilasan Syekh
Maulana malik Ibrahim, namun kami tidak melihat ada bentuk
makam atau apapun, Umumnya kondisi jalur tidak dapat
terlihat karena kabut nya cukup tebal, kehati hatian merupakan
hal yang harus di utamakan mengingat banyak sekali jalur-
jalur perlintasan yang berada di bawah, jadi apabila kami
terpisah dengan kondisi seperti ini besar kemungkinan untuk
tersesat, Kondisi di jalur ini cukup bervariatif, ada jalan
berbatu ada juga jalan setapak, melewati pohon cemara dan
kadang hanya ilalang-ilalang yang tinggi,

Semut Kecil di tengah belantara 23


Laporan Pendataan Jalur Gunung Arjuno - Welirang

Gambar 28. Jalur Turun ke Pos Pet Bocor yang lumayan curam

terlihat dari jauh deretan rumah dan jalan raya seperti ular
naga yang panjang, lalu kami menemukan jalan yang agak
landai, di sana terlihat banyak pohon pohon tanaman seperti
pohon pisang, talas, dan banyak lagi, mirip dengan perkebunan

Gambar 29. Pemandangan sebelum sampai di Pos Pet Bocor

Jalan ini lumayan panjang dan berliku, di sini kami bertemu


kembali dengan pendaki lain sekitar tiga orang, dua orang tim
berkenalan dia berasal dari aceh sedang yang satunya beraal
dari surabaya, lalu kami bersalaman untuk pamit, Sekitar
beberapa menit kami berjalan , terlihatlah pos jaga yang
kosong , dan ada tag yang tulisanya “ anda memasuki kawasan
TAHURA R.SOERJO” jalan setapak berbatu kini berganti
dengan jalan berpaving block tersusun menderet , namun

Semut Kecil di tengah belantara 24


Laporan Pendataan Jalur Gunung Arjuno - Welirang

hujan kembali deras membasahi bumi, kami pun mencoba


untuk berlari karena Pos Pet Bocor sudah terlihat di kejauhan.
14.00 – kami tiba di Pos Pet Bocor
15.00 977 Mdpl dan beristirahat di warung, terlihat teman Prapala
telah bercengkrama di sini, sembari menurunkan carrier dan
Pos Pos
membuka raincoat yang basah kuyup kami memesan beberapa
Pet Bocor
S 070 gelas kopi hangat dan ketela rebus sebagai pengganjal perut
42.169’’ – yang lapar, sambil bercengkrama kami pun berbincang-
E 1120 bincang mengenai pengalaman kami menuruni Pos ke Pos,
37’169’’ karena tim tidak berbarengan dengan teman Prapala, maka
(point 2) cerita nya pun berbeda, kami tertawa bersama dalam aksen (
logat –red) yang berbeda, walau dalam satu bahasa namun
tetap saja perbedaan itu terlihat. disaat kami asyik berbincang
bincang, salah satu teman Prapala mohon pamit untuk segera
turun ke Pos Pendakian Tretes, dan mereka pun pergi setelah
berkemas dan menggunakan raincoat, ada juga yang menebas
daun pisang dan menyimpanya di atas kepala mereka, Setelah
stamina kembali fit, dan rasa dingin telah mulai terasa
kembali, maka kami memutuskan untuk berkemas dan segera
meneruskan perjalanan menuju Pos penjagaan Tretes.
15.00 – Berjalan mengitari perkebunan warga dan perhutani melewati
15.30 jalan setapak dan beberapa pondasi bangunan pada turunan
yang cukup panjang, akhirnya kami tiba di pos penjagaan
Pos
tretes, di sambut dengan senyuman hangat Mas Irfan dan
Tretes kec
Prigen rekanya yang lain, kami pun duduk bersama setelah mengganti
Kab baju yang basah.
Pasuruan
S 070
42.010’’ –
E 1120
38’157’’
(titik
point 1)

Gambar 30. Tim Sampai di Pos Penjagaan Tretes

15.30 – kami membersihkan diri, dan berbincang bincang dengan Mas


18.00 Irfan ( penjaga pos ), ada perbedaan sebelum dan sesudah tim
mendaki , Mas Irfan tampak lebih ramah di banding dengan
sebelum tim melakukan pendakian,sambil di temani beberapa
gelas susu dan kopi, kami berbicara tentang pengalaman kami

Semut Kecil di tengah belantara 25


Laporan Pendataan Jalur Gunung Arjuno - Welirang

ketika di lembah kembar, di mana terdapat seperti sumur


namun besar sekali namun dipenuhi dengan rumput dan pohon
lainya. tak terasa hari telah mulai senja, namun hujan tak
kunjung reda, setelah puas berbincang bincang, tim pun
berpamitan untuk melihat keindahan sore di sekitar tretes.
18.00 – kami kembali menuju pos dan memasak untuk makan malam
19.00 dengan menu dua misting nasi panas, telur, sarden dan bumbu
pecel cukup membuat kami kenyang, setelah beberapa saat tim
pun kembali membereskan peralatan makan, setelah itu duduk
membuat segelas kopi panas dan tembakau ,
19.00 – kami mulai briefing dan evaluasi kegiatan dari mulai
20.00 pemberangkatan sampai di saat sekarang tim duduk di Pos,
Saran dan masukan pun di himpun dan di catat untuk di
jadikan acuan dalam pembuatan laporan perjalanan, setelah
satu jam kemudian tim memutuskan besok untuk, berkunjung
ke salah satu mapala (WANALA) yang berada di UNAIR (
Universitas Airlangga ) Surabaya jawa Timur,karena
MAHATALA telah menjalin hubungan yang cukup erat
dengan WANALA,maka tidak lazim apabila mereka telah
mengetahui tujuan kami , namun tidak bersilaturahmi ke
sekretariat mereka, setelah mengkontak Mas Yasak kami pun
sepakat besok akan di jemput di Terminal Bungur Asih,
setelah itu kami mempersiapkan peralatan untuk tidur dan
membereskan peralatan yang kami gunakan untuk masak dan
briefing.
20.00 - Agar aktifitas esok hari dapat di jalankan dengan stamina yang
07.00 prima, maka Tim tidur untuk mengistirahatkan badan yang
akan di persiapkan untuk kegiatan esok hari.

Jumat /24 07.00 – kami bangun dan mulai memasak air serta makanan, kami
Desember dengan menu makanan nasi,ikan asin,sambel,lalapan,telur,mie
08.29
2010 goreng dan kopi setelah masak kami pun sarapan pagi . dan di
lanjut mandi dan ada pula yang mencuci alat masak yang tadi
telah di pakai masak.
08.29 – kami berkemas dan mulai berkemas, di sambut dengan raut
ceria Mas Irfan yang turut serta memanggil angkutan dengan
09.29
bahasa daerahnya untuk mengantar kami ke terminal Pandaan
sebelum pulang tim mengabadikan moment ini dengan
berfoto bersama Mas Irfan, setelah saling bertukar nomor
handphone tim berpamitan kepada semua yang ada di Pos
penjagaan Tretes dan menaiki mobil angkutan menuju
terminal Pandaan

Semut Kecil di tengah belantara 26


Laporan Pendataan Jalur Gunung Arjuno - Welirang

Gambar 31. Suasana di Terminal Pandaan

09.29 – Sampai di Pandaan Tim kemudian menaiki bis jurusan ke


Terminal Bungur Asih surabaya
10.30

Gambar 32. Tim pulang dengan naik Bis tujuan ke Surabaya

10.30 – Tiba di terminal kami kemudian dijemput teman teman dari


12.30 Wanala Universitas Airlangga untuk beristirahat di sana, ada
motor menyambut tim yang terduduk di terminal Bungur Asih,
mereka ramah bersalaman dan menyapa,
12.30 – kami tiba di sekretariat Wanala UNAIR, di sambut dengan
13.35 ramai nya anggota Wanala yang lain, kebetulan saat itu
merupakan jadwal Bina Jasmani untuk perekrutan Anggota
baru Wanala, mereka adalah siswa/i yang telah lulus dalam tes
fisik dan kesehatan di Wanala, sekitar 104 siswa yang di
nyatakan lulus dari 120 pendaftar.

Semut Kecil di tengah belantara 27


Laporan Pendataan Jalur Gunung Arjuno - Welirang

Gambar 33. Suasana di Kampus UNAIR tempat istirahat kami sebelum ke Bandung

13.35 – kami berbincang – bincang dengan teman-teman Wanala


18.30 seputar organisasi, selama 33 tahun eksis berdiri, Wanala
berbeda dengan yang lain, tidak ada syal yang menandakan
identitas komunitas, namun mereka menggunakan jaket
perhimpunan yang diberikan kepada anggota baru, begitu juga
dengan keanggotaan, di Wanala tidak ada pengembaraan untuk
pengambilan nomor untuk menjadi anggota penuh, setelah
mengikuti pendidikan dasar Wanala mereka mendapatkan No
Registrasi Anggota , kesimpulan yang tim ambil adalah bahwa
setiap Organisasi memiliki aturan rumah tangga yang berbeda
dan aturan tersebut mencirikan kepribadian sebuah organisasi ,
terutama di kepecinta alaman, satu hal yang positif yang kami
dapat adalah teman-teman Wanala memiliki program kerja
jangka panjang sampai 2020 dan membagi program tersebut
dalam program jangka menengah dan jangka pendek, terlihat
juga minat mahasiswa UNAIR untuk menjadi anggota Wanala
cukup bagus, karena mungkin anggota Wanala sendiri
mengorganisir setiap program kerja nya dengan baik dan
benar. Di samping sarana dan prasarana yang lengkap, mereka
sekarang telah mempersiapkan untuk program kerja seven
summit expedition ke Gunung Elbrust di Rusia. Namun
mereka tetap ramah dan bersahaja dalam menjamu dan
menerima kami sebagai kunjungan persahabatan.
18.30 – kami makan sore bersama teman-teman Wanala, dalam
19.39 suasana kebersamaan tim mendapatkan jamuan nasi pecel
ayam yang di bungkus oleh kertas nasi dan di makan berjejer,
kami pun makan dengan lahap,

Semut Kecil di tengah belantara 28


Laporan Pendataan Jalur Gunung Arjuno - Welirang

19.39 – Setelah makan tim ditinggalkan oleh teman-teman Wanala


19.20 untuk serah terima jabatan Ketua DP Wanala yang baru, maka
tim pun briefing untuk menentukan akses menuju pulang.

19.20 – Setelah diputuskan maka sebagian keluar untuk membeli tiket


20.59 kereta api pasundan. Sedangkan anggota tim yang lain sibuk
melihat lihat buku setelah mendapatkan izin dari Mas Asyeb,
perpustakaan Wanala cukup komplit dan tertata rapi,
sekretariat yang nyaman, di sertai dengan fasilitas komputer,
perpustakaan berpisah dengan ruangan logistik. Salah satu
buku yang tim baca adalah buku tentang memperingati
berdirinya komunitas pecinta alam Young Pioneer Malang,
dimulai dari sejarah dan kronologis, juga dalam setiap
kegiatanya ternyata mereka menggunakan Gunung Arjuno
sebagai wahana jalur Pendidikan Dasar untuk perekrutan
anggota baru, Di dalam buku itu tertulis bahwa untuk
membuat mereka percaya diri dan mengikis cerita mistis
tentang gunung Arjuno, mereka membuat suatu survey yang
berkaitan dengan mistis atau logis nya fenomena yang terjadi
di sana1.
Dari isi
buku ini kami catat dan dijadikan salah satu referensi dalam
penulisan laporan perjalanan tim.

1
Lihat Bab II.4 Tentang Histori Pendakian Hal

21.11 – Tim kemudian beristirahat dan tidur untuk menjaga stamina


05.00 agar kembali fit dan dapat beraktifitas di esok hari.
Sabtu/25 05.00 – kami terbangun dan berkemas untuk menuju ke Stasiun
Desember 07.30 Gubeng,namun kami kesulitan untuk berpamitan kepada tuan
rumah dikarenakan mereka masih terlelap terbuai mimpi,
2010
Akhirnya Mas Asyeb pun terbangun,kami pun berpamitan,
namun Mas Asyeb ingin sekali mengantar kami menuju ke
stasiun gubeng, mas Asyeb mulai mengontak teman-teman
Wanala yang lain, setelah sekian lama akhirnya tim berangkat
dengan diantar teman-teman Wanala berlima, tidak lupa kami
ucapkan terima kasih kepada mereka yang berada di
sekretariat Wanala.
07.30 – Waktu terasa sangat cepat, namun kami berjalan lambat
07.33 menggunakan motor, maklum karena situasi yang macet,
Akhirnya kami tiba di stasiun gubeng penjaga loket berkata
agar segera cepat-cepat menaiki gerbong karena sudah mau
berangkat, dengan terburu-buru kami bersalaman dengan

Semut Kecil di tengah belantara 29


Laporan Pendataan Jalur Gunung Arjuno - Welirang

penuh rasa terima kasih dan berlarian mencari Kereta Api


Pasundan .
07.33 – Perjalanan yang panjang dan melelahkan untung saja gelak
22.10 canda dan ceria selalu menjadi bumbu bagi tim selama
melakukan pengembaraan, Di perjalanan kami bertemu dan
berbincang dengan beberapa orang, di antaranya adalah Pak
Budi, beliau menceritakan pengalamanya semasa muda, mulai
dari bali, aceh sampai pulau seram yang dia ceritakan,satu hal
yang menarik dari beliau adalah fasih dalam berbahasa daerah,
dan memiliki kemampuan untuk beradaptasi yang cepat,
sehingga orang lain tidak akan menyangka apabila dia adalah
orang jawa asli ( sunda ). Stasiun balapan naiklah seorang
pemuda membawa carrier, setelah kami berbincang ternyata
dia adalah anggota muda Wanadri angkatan Tapak Rawa, dia
juga memberi sedikit penganan untuk menghangatkan suasana.

Gambar 34. Suasana Stasiun kiara Condong ketika kami sampai di Bandung

22.10 – Kami sampai di stasiun Kiara Condong dan kami


22.40 menggunakan jasa angkutan umum cicaheum cibiru untuk
sampai ke perempatan binong. Tidak lupa tim mengucapkan
selamat jalan kepada Pak Budi dan salah satu anggota
Wanadri.
22.40 – Kami berjalan menuju Kampus Unjani Bandung
22.52 (sekretariat MAHATALA).

22.52 – Sampai di gerbang UNJANI kami segera berbelok ke


23.03 kanan menyusuri pinggiran lapang dan menuju ke arah kanan,
terlihat sebuah ruangan bercat orange dengan tulisan ‘semut
kecil di tengah belantara’ ya, akhirnya tim sampai di
Sekretariat MAHATALA, disambut oleh Kepala Suku , dan
anggota yang telah menunggu kedatangan tim.

Semut Kecil di tengah belantara 30


Laporan Pendataan Jalur Gunung Arjuno - Welirang

III.2 Data Lapangan

Dari data Primer atau data yang kami dapat di lapangan, dengan
menggunakan alat navigasi berupa GPS dan di transformasikan ke dalam peta
topografi (AMS) daerah Purwosari sheet 5519 IV terdapat perbedaan berupa jarak
mendatar sehingga untuk penyajianya tim membuat data dalam dua versi, yaitu
kondisi jalur berdasarkan jarak mendatar pencitraan GPS garmin s 60 dengan
kondisi jalur berdasarkan jarak mendatar peta topografi (AMS) daerah Purwosari
Sheet 5519 IV. Adapun koordinat yang tim dapat berdasar dari Gps1 dan data
korrdinat di insert ke peta topografi tersebut, sehingga di dapat jalur track yang
tim lalui dari Gps ke peta.

III.2.1 Kondisi Jalur

III.2.1.1 Kondisi jalur berdasar Jarak mendatar pencitraan Gps Garmin 60

Koordinat Jarak
Waktu
Dmd ( Degree meter desimal) Elevation mendatar
Arah Pos Tempuh
UTM (Mdpl) udara,GPS
(Jam,menit)
(Km)
S 070 42’.010 .E 1120 38’.157
Pos Tretes
9148503.680343
841 0 0
Pos Pos Pet S 070 42’.169 .E 1120 37’.169
Bocor 9148215.679443
977 1 1
S 070 43’.348 .E 1120 36’.998
Pos Kokopan
91436376.67845
1657 1,37’ 2,1
Pos Pondok S 070 44’.632 .E 1120 35.669
Welirang 9143688.675841
2501 6 3,8
Lembah S 070 44’.589 . E 1120 44’.799
Kidang 9123041.675980
2515 30’ 0,666
S 070 45’.919 .E 1120 35’.397
Pasar Dieng
9141367.675245
3352 3.15’ 1,9
Puncak Ogal- S 070 45’.755 .E 1120 35’.491
agil 9141378.675636
3353 20’ 0,311
Lembah S 070 43’.507 .E 1120 44’.623
Kembar 9143486.674157
2929 2.20’ 2,2
Puncak S 070 44’.608 .E 1120 34’.723
Kembar I- 9143738.674101
3062 1.9’ 0,715
S 070 44’.075 .E 1120 34’.374
Kawah Jero-
9144723.673463
3090 1.59’ 2,6
Pos Pondok S 070 44’.632 .E 1120 35’.669
Welirang 9143688.675841
2051 2.27' 3,8
S 070 43’.348 .E 1120 36’.998
Pos Kokopan
91436376.67845
1657 2.30’ 2,1
Pos Pos Pet S 070 42’.169 .E 1120 37’.169
Bocor 9148215.679443
977 1 1
S 070 42’.010 .E 1120 38’.157
Pos Tretes
9148503.680343
841 30 1
ESTIMASI TOTAL 25,16’ 23,192
2
Tabel data pendakian

1 Untuk penggunaan GPS Garmin 60 dapat dilihat di BAB II hal 16-17


2 Untuk penggunaan GPS Garmin 60 dapat dilihat di BAB II hal 14-20

Semut Kecil di tengah belantara 31


Laporan Pendataan Jalur Gunung Arjuno - Welirang

Berdasarkan data dalam tabel estimasi pendakian di atas maka dapat dihitung
sudut tanjakan dengan cara3 :

 Pos Tretes – Pos Pet Bcor


Jarak mendatar : 1000 m

Selisih Ketinggian : 977 – 841 = 136 Mdpl

Sudut tanjakan : 136Mdpl / 1000 m x 57,30 = 7,790

 Pos Pet Bocor – Pos Kokopan


Jarak mendatar : 2100 m

Selisih Ketinggian : 1657 – 977= 680 Mdpl

Sudut tanjakan : 680 Mdpl / 2100 m x 57,30 = 18,50

 Pos Kokopan – Pos Pondok Welirang


Jarak mendatar : 3800 m

Selisih Ketinggian : 2501– 1657= 844 Mdpl

Sudut tanjakan : 844 Mdpl / 3800 m x 57,30 = 12,720

 Pos Pondok Welirang – Lembah Kidang


Jarak mendatar : 666 m

Selisih Ketinggian : 2515 – 2501 = 14 Mdpl

Sudut tanjakan : 14 Mdpl / 666 m x 57,30 = 1,204 0

 Lembah Kidang– Pasar Dieng


Jarak mendatar : 1900 m

Selisih Ketinggian : 3352 – 2515= 837 Mdpl

Sudut tanjakan : 837 Mdpl / 1900 m x 57,30 = 25,2420

 Pasar Dieng – Puncak ogal agil


Jarak mendatar : 311 m

Selisih Ketinggian : 3352– 3353= 1Mdpl

Sudut tanjakan : 1 Mdpl / 311 m x 57,30 = 0,1840


3 Untuk perhitungan sudut tanjakan dapat dilihat di BAB II hal 13

Semut Kecil di tengah belantara 32


Laporan Pendataan Jalur Gunung Arjuno - Welirang

 Puncak ogal agil– lembah kembar


Jarak mendatar : 2200 m

Selisih Ketinggian : 3353 – 2929 = 424 Mdpl

Sudut tanjakan : 424 Mdpl / 2200 m x 57,30 = 11,040

 Lembah kembar - Puncak Kembar I


Jarak mendatar : 715 m

Selisih Ketinggian : 3062– 2929 = 133 Mdpl

Sudut tanjakan : 133 Mdpl / 715 m x 57,30 = 10,650

 Puncak Kembar I – Kawah Jero


Jarak mendatar : 2600 m

Selisih Ketinggian : 3090 - 3062= 28 Mdpl

Sudut tanjakan : 28 Mdpl / 2600 m x 57,30 = 0,6170

 Kawah Jero – Pos Pondok Welirang


Jarak mendatar : 3800 m

Selisih Ketinggian : 3090 – 2051 = 1039 Mdpl

Sudut tanjakan : 1039 Mdpl / 3800 m x 57,30 = 15,6670

(Sumber :BAB II , II.4.1 mengenai mencari besar sudut tanjakan )

Klasifikasi Tingkat kesulitan Pendakian

Klasifikasi
kesulitan Klasifikasi
pendakian kesulitan Jarak
Sudut Waktu
Arah berdasarka berdasarkan mendata Kondisi Kondisi
tanjakan tempuh
Pendakian n tingkat faktor yang r jalur Cuaca
(derajat) (Jam)
kesulitan mempengaruhi (Km)
medan

Paving
Pos Tretes 0 0 berkabut
blok ,

Pos Pos Pet Kabut


Class 1 7,790 Grade I 1 1 Berbatu,
Bocor tipis
Berbatu,
Pos Pos 0 jalan Kabut
Class 2 18,5 Grade II 1,37’ 2,1
Kokopan setapak, tebal
rimbun

Semut Kecil di tengah belantara 33


Laporan Pendataan Jalur Gunung Arjuno - Welirang

Kabut
Pos Pos
0 Berbatu, tipis,
Pondok Class 1 12,72 Grade II 6 3,8
rimbun angin
Welirang
kencang
Jalan
Lembah
Class 1 1,204 0 Grade I 30’ 0,666 setapak, berkabut
Kidang
tanah,
Setapak,
25,2420 angin
Pasar Dieng Class 2 Grade I 3.15’ 1,9 Berbatu,
kencang
curam,
Setapak
Puncak angin
Class 1 0,1840 Grade I 20’ 0,311 Berbatu,
Ogal-agil kencang
curam,
Lembah Setapak,
Class 1 11,040 Grade I 2.20’ 2,2
Kembar berbatu
Tanah,
Angin
Puncak 0 jalan
Class 1 10,65 Grade II 1.9’ 0,715 kencang,
Kembar I- berbatu,
petir
setapak,
Jalan
Bau
berbatu,
0 belerang,
Kawah Jero- Class 1 0,617 Grade I 1.59’ 2,6 jalur
asap
penamba
kawah
ng,
Angin
Pos Pondok 0 kencang,
Class 2 15,667 Grade II 2.27' 3,8 licin
Welirang kabut
tipis
Berbatu,
Pos 0 jalan Kabut
Class 1 12,72 Grade II 2.30’ 2,1
Kokopan setapak, tebal
rimbun
Pos Pos Pet Kabut
Class 2 18,50 Grade II 1 1 Berbatu,
Bocor tipis
Paving Kabut
Pos Tretes Class 1 7,790 Grade I 30 1
blok, tipis
(Sumber teori :BAB II , II.4. mengenai klasifikasi pendakian )

Grafik penampang lintasan pendakian Gunung Arjuno Welirang jalur Tretes

Pada perbandingan antara Pos yang ditempuh dalam waktu pendakian rata-rata 5
Km/Jam dengan garis ketinggian ( kontur ) di pos yang telah di tandai di GPS, maka
dapat dibuat suatu penampang lintasan untuk menggambarkan tentang kondisi jalur
pendakian, yang selengkapnya dapat dilihat pada grafik di bawah ini :

Semut Kecil di tengah belantara 34


Laporan Pendataan Jalur Gunung Arjuno - Welirang

Penampang Lintasan
Ketinggian ( Mdpl )

PT PB KK PW Lki PD PA Lke PK 1 KJ PW KK PB PT
4.000
3352 3353
3.500
3062
3090
3.000
2515 2929 2501
2.500
2501
2.000
1657 1657
1.500
977 841
1.000 977
500 841

Ket : Jarak per point yang ditempuh dengan kecepatan pendakian rata rata 5 Km/ Jam

PT : Pos penjagaan Tretes LKe : Lembah Kembar

PB :Pos Pos Pet Bocor PK 1 : Puncak Kembar I

KK :Pos Kokopan Kj : kawah Jero

PW :PondokWelirang PW :Pos Pondok Welirang

LK i:Lembah Kidang KK :Pos Kokopan

PD : Pasar Dieng PB :Pos Pos Pet Bocor

PA : Puncak Arjuno PT : Pos penjagaan Tretes

Semut Kecil di tengah belantara 35


Laporan Pendataan Jalur Gunung Arjuno - Welirang

III.2.1.2 Kondisi jalur berdasarkan Jarak mendatar pada peta Topografi


AMS daerah Purwosari ( sheet 5519-IV)

Koordinat Jalan
Waktu
Arah Dmd ( Degree meter desimal) Elevation Mendatar
Tempuh
tempat UTM (Mdpl) pada peta
(Jam,menit)
( Cm)
S 070 42’.010 .E 1120 38’.157
Pos Tretes
9148503.680343
747 0 0
Pos Pos Pet S 070 42’.169 .E 1120 37’.169
Bocor 9148215.679443
975 1 2,6
S 070 43’.348 .E 1120 36’.998
Pos Kokopan
91436376.67845
1559 1,37’ 4,4
Pos Pondok S 070 44’.632 .E 1120 35.669
Welirang 9143688.675841
2524 6 8,3
Lembah S 070 44’.589 . E 1120 44’.799
Kidang 9123041.675980
2549 30’ 1,4
S 070 45’.919 .E 1120 35’.397
Pasar Dieng
9141367.675245
3314 3.15’ 5,3
Puncak Ogal- S 070 45’.755 .E 1120 35’.491
agil 9141378.675636
3339 20’ 1,1
Lembah S 070 43’.507 .E 1120 44’.623
Kembar 9143486.674157
2700 2.20’ 4,6
Puncak S 070 44’.608 .E 1120 34’.723
Kembar I- 9143738.674101
3025 1.9’ 2,7
S 070 44’.075 .E 1120 34’.374
Kawah Jero-
9144723.673463
3100 1.59’ 1,4
Pos Pondok S 070 44’.632 .E 1120 35’.669
Welirang 9143688.675841
2524 2.27' 2,3
S 070 43’.348 .E 1120 36’.998
Pos Kokopan
91436376.67845
1559 2.30’ 4,4
Pos Pos Pet S 070 42’.169 .E 1120 37’.169
Bocor 9148215.679443
975 1 3,6
S 070 42’.010 .E 1120 38’.157
Pos Tretes
9148503.680343
747 30 2
ESTIMASI TOTAL 25,16’ 49,3
1
Tabel pendakian

Berdasarkan data dalam tabel estimasi pendakian di atas maka dapat dihitung
sudut tanjakan dengan cara2 :

Skala Peta 1 : 50.000

 Jarak mendatar dari Pos Tretes – Pos Pet Bcor = 3,8 cm x 50.000 = 1.800 m
Jarak mendatar : 1800 m

Selisih Ketinggian : 975 – 747 = 228 Mdpl

Sudut tanjakan : 228Mdpl / 1800 m x 57,30 = 7,2580

1 untuk penggunaan Gps lihat BAB II Hal 13-30


2 Untuk perhitungan sudut tanjakan dapat dilihat di BAB II hal 13

Semut Kecil di tengah belantara 36


Laporan Pendataan Jalur Gunung Arjuno - Welirang

 Jarak mendatar dari Pos Pet Bcor ke Pos Pos Kokopan = 4,4 cm x 50.000 =
2.200 m
Jarak mendatar : 2200 m

Selisih Ketinggian : 1559 – 975= 584 Mdpl

Sudut tanjakan : 584 Mdpl / 2200 m x 57,30 = 6,430

 Jarak mendatar dari Pos Pos Kokopan ke Pos Pos Pondok Welirang
= 8,3cm x 50.000 = 4150m
Jarak mendatar : 4150 m

Selisih Ketinggian : 2524– 1559= 965 Mdpl

Sudut tanjakan : 965 Mdpl / 4150 m x 57,30 = 13,320

 Jarak mendatar dari Pos Pos Pondok Welirang ke Lembah Kidang


= 1,4cm x 50.000 = 700 m
Jarak mendatar : 700m

Selisih Ketinggian : 2549 – 2524 = 25 Mdpl

Sudut tanjakan : 25 Mdpl / 700 m x 57,30 = 2,04 0

 Jarak mendatar dari Lembah Kidang ke Pasar Dieng


= 5,3 cm x 50.000 = 2650 m
Jarak mendatar : 2650m

Selisih Ketinggian : 3314 – 2549= 765 Mdpl

Sudut tanjakan : 765 Mdpl /2650m x 57,30 = 16,540

 Jarak mendatar dari Pasar Dieng ke Puncak ogal agil


= 1,1cm x 50.000 = 550 m
Jarak mendatar : 550 m

Selisih Ketinggian : 3339– 3314= 25Mdpl

Sudut tanjakan : 25Mdpl /550 m x 57,30 = 2,600

 Jarak mendatar dari Puncak ogal agil ke lembah kembar

Semut Kecil di tengah belantara 37


Laporan Pendataan Jalur Gunung Arjuno - Welirang

= 4,6cm x 50.000 = 2300 m


Jarak mendatar : 2300 m

Selisih Ketinggian : 3339 –2700 = 639 Mdpl

Sudut tanjakan : 639 Mdpl / 2300 m x 57,30 = 12,910

 Jarak mendatar dari lembah kembar ke Puncak Kembar I


= 2,3cm x 50.000 = 1350 m
Jarak mendatar : 1350 m

Selisih Ketinggian : 3025– 2700 = 325 Mdpl

Sudut tanjakan : 325 Mdpl / 1350 m x 57,30 = 13,790

 Jarak mendatar dari Puncak Kembar I ke Kawah jero welirang


=1,4 cm x 50.000 = 1200 m
Jarak mendatar : 1200 m

Selisih Ketinggian : 3100 - 3025= 75Mdpl

Sudut tanjakan : 75 Mdpl / 1200 m x 57,30 = 3,580

 Jarak mendatar dari Kawah jero welirang ke Pos Pos Pondok Welirang
= 5,5 x 50.000 = 2750 m
Jarak mendatar : 2750 m

Selisih Ketinggian : 3100 – 2524 = 576 Mdpl

Sudut tanjakan : 576Mdpl / 3100 m x 57,30 = 10,640

(Sumber teori :BAB II , II.4.1 mengenai mencari besar sudut tanjakan )

Semut Kecil di tengah belantara 38


Laporan Pendataan Jalur Gunung Arjuno - Welirang

Klasifikasi Tingkat kesulitan Pendakian

Klasifikasi Kondisi Kondisi


kesulitan Klasifikasi jalur Cuaca
pendakian kesulitan
Sudut Waktu Jarak
Arah berdasarkan berdasarkan
tanjakan tempuh mendatar
Pos tingkat faktor yang
(derajat) (Jam) (Km)
kesulitan mempengaruhi
medan

Pos Paving blok berkabut


0 0
Tretes ,
Pos Pos Berbatu, Kabut
Class 1 7,2580 Grade I 1 1,8
Pet Bocor tipis
Berbatu, Kabut
Pos 0 jalan tebal
Class 1 6,43 Grade II 1,37’ 2,2
Kokopan setapak,
rimbun
Berbatu, Kabut
Pos
rimbun tipis,
Pondok Class 1 13,320 Grade II 6 4,15
Welirang angin
kencang
Jalan berkabut
Lembah
Kidang
Class 1 2,04 0 Grade I 30’ 0,7 setapak,
tanah,
Setapak, angin
Pasar
Dieng
Class 2 16,540 Grade I 3.15’ 2,65 Berbatu, kencang
curam,
Setapak angin
Puncak
Ogal-agil
Class 1 2,600 Grade I 20’ 0,55 Berbatu, kencang
curam,
Lembah Setapak, Angin
Class 1 12,910 Grade I 2.20’ 2,3
Kembar berbatu kencang
Tanah, Angin
Puncak
jalan kencang,
Kembar Class 1 13,790 Grade II 1.9’ 1,35
I- berbatu, petir
setapak,
Jalan Bau
Kawah 0 berbatu, belerang,
Class 1 3,58 Grade I 1.59’ 1,2
Jero- jalur asap
penambang, kawah
licin Angin
Pos
kencang,
Pondok Class 1 10,640 Grade I 2.27' 2,75
Welirang kabut
tipis
Berbatu, Kabut
Pos 0 jalan tebal
Class 1 13,32 Grade II 2.30’ 2,2
Kokopan setapak,
rimbun
Pos Pos Berbatu, Kabut
Class 1 6,430 Grade II 1 1,8
Pet Bocor tipis
Pos Paving Kabut
Class 1 7,2580 Grade I 30’ 1
Tretes blok, tipis
(Sumber teori :BAB II , II.4. mengenai klasifikasi pendakian )

Semut Kecil di tengah belantara 39


Laporan Pendataan Jalur Gunung Arjuno - Welirang

Grafik penampang lintasan pendakian Gunung Arjuno Welirang jalur Tretes

Pada perbandingan antara Pos yang ditempuh dalam waktu pendakian rata-rata 5
Km/Jam dengan garis ketinggian ( kontur ) di pos yang telah di tandai di GPS, maka
dapat dibuat suatu penampang lintasan untuk menggambarkan tentang kondisi jalur
pendakian, yang selengkapnya dapat dilihat pada grafik di bawah ini :

Penampang Lintasan
Ketinggian ( Mdpl )

PT PB KK PW Lki PD PA Lke PK 1 KJ PW KK PB PT
4.000
3314 3339
3.500
3025 3100
3.000
2549 2524
2.500 2700
2524
2.000

1.500 1559 1559


975
1.000 975 747
500 747

Ket : Jarak per point yang ditempuh dengan kecepatan pendakian rata rata 5 Km/ Jam

PT : Pos penjagaan Tretes LKe : Lembah Kembar

PB :Pos Pos Pet Bocor PK 1 : Puncak Kembar I

KK :Pos Kokopan Kj : kawah Jero

PW :PondokWelirang PW :Pos Pondok Welirang

LK i:Lembah Kidang KK :Pos Kokopan

PD : Pasar Dieng PB :Pos Pos Pet Bocor

PA : Puncak Arjuno PT : Pos penjagaan Tretes

Semut Kecil di tengah belantara 40


Laporan Pendataan Jalur Gunung Arjuno - Welirang

 Sumber Mata Air di Jalur Pendakian


Pos Tretes
Untuk sumber mata air di Pos ini berlokasi di belakang Pos pendaftaran,
berupa MCK yang bersumber dari kaki Gunung Arjuno dengan korrdinat S 070
42’.010 .E 1120 38’.157 atau 9148503.680343 49.M
.Pos Pet Bocor
Untuk sumber mata air di Pos ini terdapat dari pipa saluran air yang bocor,
sehingga dinamakan Pet Bocor. S 070 42’.169 .E 1120 37’.169 atau
9148215.679443 49.M
Pos Kokopan
Sumber mata air di Pos Kokopan ini tidak terlalu jauh dari lokasi Pos
Kokopan, dengan koordinat 9146044.678262 49.M terletak di pinggir jalur
pendakian, yang sumber mata airnya menggunakan bambu sebagai tempat
mengalirkan air.

Pos Pondok Welirang

Sumber mata air Pondok welirang ini terletak di antara lembahan Pondok
welirang , merupakan sungai musim yang artinya bila di musim kemarau,
kemungkinan sumber mata air ini kering,untuk penampungan airnya berbentuk
kolam kecil, berada di koordinat 9142471.674996 49.M

Lembah Kidang

Sumber mata air di sini berupa aliran sungai yang memanjang sepanjang
jalur pendakian di lembah ini, di sini juga terdapat kolam bekas bangunan
Belanda dengan koordinat 9142471.674996 49.M

 Jalur Evakuasi

Untuk jalur Evakuasi di ketinggian di bawah 2700 Mdpl tim menggunakan


jalur Tretes dapat di tempuh sekitar 8 jam menuju desa Tretes, setelah itu korban
langsung di evakuasi menuju Rumah Sakit Prigen dengan jarak 1,5 km yang dapat
di tempuh sekitar 60 menit menggunakan mobil, untuk ketinggian di atas 2700
Mdpl mendekati Puncak Arjuno ( Puncak ogal agil) tim menggunakan jalur
lawang (timur) dengan koordinat 9141845.675856 49.M Sedangkan estimasi
waktu jalur tersebut dari titik ketinggian di atas 2.700 mdpl dapat di tempuh
sekitar 4 jam menuju desa wonosari, setelah itu korban langsung di evakuasi
menuju Puskesmas dengan jarak tempuh sekitar 3 km dari desa Wonosari,
sedangkan Rumah Sakit Lawang dengan jarak 6 Km yang dapat di tempuh

Semut Kecil di tengah belantara 41


Laporan Pendataan Jalur Gunung Arjuno - Welirang

sekitar 6 jam menggunakan mobil untuk jalur evakuasi .sedangkan ketinggian di


atas 2700 mendekati Puncak kembar I dan Welirang, tim menggunakan jalur Batu
( selatan ) dengan koordinat 9142816.674890 49.M.

( Sumber : Irfan penjaga Pos Tretes, Rudi penjaga Pos Lawang )

III.2 Data Flora dan Fauna

III.2.1 Data Flora

Dari hasil pendataan Flora yang kami dapatkan di jalur tretes Gunung
Arjuno-Welirang, kami menemukan berbagai macam flora. Diantaranya adalah:

Elevation Tumbuhan yang dijumpai


Arah Pos Jenis Hutan
(Mdpl)
Pos Tretes
9148503.680343
747 Dikterokarp bukit Bambu Buluh, rumput
Pinus, Nangka, Bambu buluh,
Pos Pos Pet Bocor Dikterokarp atas,
9148215.679443
975
Montane Putri Malu, Pisang,Talas
.
Pos Kokopan Ilalang, Pohon damar, cemara,
1559 Hutan Montane
91436376.67845 pakis, rumput gajah
Pos Pondok
Pakis, cemara gunung, rumput,
Welirang 2524 Hutan Montane
9143688.675841 pinus, ilalang, mempening
Lembah Kidang
Dikterokarp atas, Rumput, ilalang, pohon damar
9143486.674157 2549
Montane minyak, cemara gunung
Pasar Dieng Manis redjo, eddelweis, ilalang,
3314 Hutan ericaceous
9141367.675245 cemara gunung
Puncak Ogal-agil
9141378.675636
3339 Hutan ericaceous Manis redjo
Dikterokarp bukit
Lembah Kembar
9143095.675205
2700 Dikterokarp atas, Rumput, ilalang, cemara
Montane
Puncak Kembar
9143738.674101I-
3025 Hutan ericaceous Ilalang, edelweiss, manis redjo
Kawah Jero-
9144723.673463
3100 Hutan ericaceous Cantigi, ilalang, rumput

Semut Kecil di tengah belantara 42


Laporan Pendataan Jalur Gunung Arjuno - Welirang

III.2.2 Data Fauna

Dari hasil pendataan Fauna yang kami dapatkan di jalur tretes Gunung
Arjuno-Welirang, kami menemukan berbagai macam fauna. Diantaranya adalah:

Elevation Hewan yang dijumpai


Nama Tempat Jenis Hutan
(Mdpl)
Pos Tretes
9148503.680343
747 Dikterokarp bukit
Pos Pos Pet Bocor Dikterokarp atas,
975 serangga
9148215.679443 Montane
Pos Kokopan
91436376.67845
1559 Hutan Montane Serangga,kaki seribu
Pos Pondok
Welirang 2524 Hutan Montane Monyet, kucing dan burung
9143688.675841
Lembah Kidang
Dikterokarp atas, Tidak ditemukan, namun banyak
9143486.674157 2549
Montane jejak binatang
Pasar Dieng
9141367.675245
3314 Hutan ericaceous burung
Puncak Ogal-agil
9141378.675636
3339 Hutan ericaceous
Dikterokarp bukit
Lembah Kembar
9143095.675205
2700 Dikterokarp atas,
Montane
Puncak Kembar
9143738.674101I-
3025 Hutan ericaceous
Kawah Jero-
9144723.673463
3100 Hutan ericaceous

Semut Kecil di tengah belantara 43

Anda mungkin juga menyukai