Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rahmah dewi isuaeni

NIM : B1033191069

Prodi : Akuntansi PPAPK

Mata Kuliah : E-Auditing

Penerapan “e-Audit” dalamPemeriksaanKeuangan

Negara: TinjauanDualitasTeknologi*

LatarBelakang

PenggunaanTeknologiInformasidanKomuniksi(TIK)
untukmanajemeninformasipengelolaankeuangannegara di sisieksekutif-pemerintahan
(sebagaiauditee) maupun di sisiBadanPemeriksaKeuangan (BPK) sebagaiauditor,
untukmendapatkaninformasi (elektronik) sebagaibukti audit telahmemengaruhipara auditor
memilihteknikauditnya.BPK sebagai auditor negara yang berwenangmelaksanakanpemeriksaan
(audit) ataspengelolaankeuangannegaratelahmenerbitkanstandarauditnya,
StandarPemeriksaanKeuangan(SPKN).Standariniantara lain mengaturbahwa BPK
dapatmelaksanakanpengumpulanbukti audit denganteknikcontinous auditing yang oleh
BPKdiaplikasikandalamsistem-aplikasi “e-Audit”.

KajianPustaka

Hubunganantara SPKN denganStandarProfesionalAkuntanPublik(SPAP)


yaituStandarPemeriksaaniniharusdigunakanbersama-samadengan SPAP yang ditetapkanoleh
IAI. SPAPtersebutberlakuuntuk audit keuangandanperikatanatestasi yang
dilaksanakanolehakuntanpublik. StandarPemeriksaanmemberlakukanstandarpekerjaanlapangan,
standarpelaporandanPernyataanStandarAudit (PSA) yang terkaitdengan audit
keuangandanperikatanatestasidalam SPAP, kecualiditentukan lain. Penerapan SPAP
perlumemperhatikanstandarumumsertastandartambahanpadastandarpelaksanaandanstandarpelap
orandalamStandarPemeriksaanini.
Fiturutamakonfigurasie-audit iniadalahkeberadaanAgenKonsolidator (AK) di setiap e-auditee.
AK iniberupa background processes yang dikendalikantersentralisasioleh Master-
AgenKonsolidasi (MAK). AK berfungsiuntukmentransfer data terenkripsi (standar RSA).Data
yang ditransferinimerupakan data yang sudahdisepakatidalamsuatuMomerandum of
Understanding (MoU) antara BPK dengan e-
auditee.MoUinisecarateknisditindaklanjutidenganspesifikasidetil format data yang
ditransfermelaluimekanismeini.

Dualitas-teknologiterbentukdalampengembangandanimplementasi e-Audit sebagaipraktik-


sosial.Terungkapbagaimanaaktor (pimpinanBPK yang barusajaterpilih)
melakukanmemproduksitindakan :pimpinanmenjabarkanapa yang maudilakukan BPK dalam 5
tahunkedepan.Padasaat yang sama, aktorjugamenjadikaninisiatif-berbasis-
teknologitersebutsebagai medium-tindakan.Tindakanaktoritujugamempunyaitujuanyang
dikehendaki (intended-consequences),yaitu:

1. MengurangiKKN secarasistemik;

2. Mendukungoptimalisasipenerimaannegara;

3. Mendukungefisiensidanefektifitaspengeluarannegara.

Dalampandangandualitas-teknologi, aktorjugaharusmenerimarespondariproperti-institutional
organisasi (perubahansikap,normaprofesional yang dianut,
penyediaansumberdayadana).jugamemintaaktor yang memproduksigagasanbahwatindakannya
(mereka) untukmenjadikangagasansebagaipraktiksosial yang nyatadalamsuaturuang-
waktumempunyaikonsekuensiterhadapproperti-institutional
organisasidankemungkinanadanyaunintended-consequences.Sementaraitu, adanya unintended-
consequences daritindakanactor yang mengemukakanbahwaperan yang lebihbesarseharusnyaada
di auditor internal pemerintah.Adanya e-Audit inijustrumengecilkanperanan auditor internal
yang berada di sisiauditee.

Kesimpulan

Penelitianinimenyimpulkanbahwaimplementasi e-Audit oleh BPK


sebagaibagiandaristrategipelaksanaantugasauditnya, dalamperspektifdualitas-
teknologibahwaaktorrelatifberhasilmemproduksigagasam/tindakankedalamstruktur. Para
aktortersebut (dalamhalini: pimpinanBPK yang waktuitubaruterpilih)
segeramengimplementasikan ide (visi-misi) sebagaimanayang merekasampaikanpadasaat proses
pemilihan di parlemen. Artinya, aktormemproduksitindakan (e-audit sebagaibagiandarirenstra)
yang berusahamemengaruhistruktur(pendekatan audit yang selamainiberjalan).Dualitas-
teknologiterjadi, bahwaaturan-
aturandansumberdayadilibatkanuntukproduksidanreproduksitindakan social
sekaligusmerupakansaranareproduksisistem.

Saran

Perlunyaparapeneliti di bidang TIK-organisasi di Indonesia (publik/swasta)


mulaimempertimbangkanpenggunaanteorisosial (lihatmisalnyaberbagaiteori yang
mungkindigunakandalampeneltiian TI/SI di [26])
sebagaiupayauntukmemperkayaperbendaharaanpengetahuan di bidangTIK-organisasi di
Indonesia. Hal inipadagilirannyaakanmemberikanmanfaatpadaduahal:

1. Parapraktisidapatmenggunakanberbagaihasiltemuantersebutuntukmeningkatkankualitaspengemb
anganataupunimplementadi
TIK-organisasikarenamerekadidukungolehberbagaisituasi/kasusdariberbagaisudutpandang;
2. Para akademisi TIK-organisasidiharapkanmampumemberikansudutpandang yang
lebihluasdalambaik di lingkunganpengajaran, penelitianataupunpengabdianmasyarakat.

Anda mungkin juga menyukai