Rabies berasal dari kata latin “rabere” yang berarti “gila”, di Indonesia dikenal
sebagai penyakit anjing gila. Penyakit anjing gila (rabies) adalah suatu penyakitmenular yang akut,
menyerang susunan syaraf pusat, disebabkan oleh virus rabies jenis Rhabdho virus yang dapat
menyerang semua hewan berdarah panas danmanusia.Rabies adalah suatu infeksi virus pada otak yang
menyebabkan iritasi dan peradangan otak dan medulla spinalis.Rabies atau dikenal juga dengan istilah
penyakit anjing gila adalah penyakit infeksi yang bersifat akut pada susunan saraf.
1. Virus rabies.
Icon Search
Rabies
dr. Widiastuti
image Rabies
Virus rabies menular melalui gigitan hewan dan menyerang otak serta sistem saraf.
Rabies atau penyakit anjing gila adalah infeksi virus yang ditularkan pada manusia dari air liur hewan
yang telah terinfeksi. Virus ini biasanya menyebar melalui gigitan atau cakaran hewan mamalia berdarah
panas seperti anjing, kelelawar atau rubah.Penderita rabies bisa sembuh apabila penyakit ini segera
ditangani. Namun umumnya, begitu seseorang mulai menunjukkan tanda dan gejala rabies, penanganan
sudah terlambat untuk dilakukan.Penyakit ini hampir selalu menyebabkan kematian bagi penderitanya.
Oleh karena itu, jika seseorang memiliki risiko tertular rabies, vaksinasi adalah langkah pencegahan yang
paling efektif.
Rabies
GejalaPada manusia: Demam, sakit kepala, perilaku agresif, mulut berbusaPada hewan: Perilaku
abnormal, agresif bahkan menggigiti tubuhnya sendiri hingga terluka, muntah-muntah
Metode diagnosisPemeriksaan sampel air liur, serum dan cairan tulang, spesimen biopsi kulit
PengobatanSegera ke dokter jika digigit oleh hewan yang diketahui mengidap rabies untuk mencegah
infeksi virus rabies
Kapan harus ke dokter?Segera ke dokter apabila Anda digigit binatang, terutama yang menunjukkan
perilaku seperti gejala rabies
Penyakit ini menyebabkan infeksi pada otak dan saraf (susunan saraf pusat) yang akut. Penderitanya
akan mengalami gejala seperti demam, berhalusinasi dan sakit kepala yang muncul 3-12 minggu setelah
digigit. Berikut ini adalah gejalanya.Gejala rabies pada manusiaGejala rabies biasanya muncul 3-12
minggu setelah tergigit hewan yang terinfeksi. Pada fase awal, gejalanya mirip flu, dan dapat
berlangsung selama beberapa hari. Gejala tersebut di antaranya adalah:
Sakit kepala
Halusinasi
Mulut berbusa
Kejang otot
Gejala rabies pada hewanDi Indonesia sendiri, penyebab rabies ternyata masih didominasi oleh
penularan dari anjing peliharaan dibanding anjing liar.Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala
dari hewan yang telah terinfeksi rabies dan mungkin saja ada di lingkungan sekitar, di antaranya adalah:
Terlihat lesu
Demam
Muntah-muntah
Lumpuh
PATOFISIOLOGIVirus rabies yang terdapat pada air liur hewan yang terinfeksi, menularkan kepadaVirus
rabies yang terdapat pada air liur hewan yang terinfeksi, menularkan kepadahewan lainnya atau
manusia melalui gigitan atau melalui jilatan pada kulit yang tidakhewan lainnya atau manusia melalui
gigitan atau melalui jilatan pada kulit yang tidakutuh . Virus akan masuk melalui saraf-saraf menuju
ke medulla spinalis dan otak,utuh . Virus akan masuk melalui saraf-saraf menuju ke medulla
spinalis dan otak,yang merupakan tempat mereka berkembangbiak dengan kecepatan 3mm /
jam.yang merupakan tempat mereka berkembangbiak dengan kecepatan 3mm / jam.Selanjutnya
virus akan berpindah lagi melalui saraf ke kelenjar liur dan masuk keSelanjutnya virus akan
berpindah lagi melalui saraf ke kelenjar liur dan masuk ke
2/9
dalam air liur. Pada 20% penderita, rabies dimulai dengan kelumpuhan pada tungkai bawah yang
menjalar ke seluruh tubuh. Tetapi penyakit ini biasanya dimulai dengan periode yang pendek dari
depresi mental, keresahan, tidak enak badan dan demam.Keresahan akan meningkat menjadi
kegembiraan yang tak terkendali dan penderitaakan mengeluarkan air liur.Kejang otot tenggorokan dan
pita suara bisa menyebabkanrasa sakit yang luar biasa. Kejang ini terjadi akibat adanya gangguan daerah
otak yangmengatur proses menelan dan pernafasan. Angin sepoi-sepoi dan mencoba untukminum
air bisa menyebabkan kekejangan ini. Oleh karena itu penderita rabies tidakdapat minum, gejala ini
disebut hidrofobia (takut air). Lama-kelamaan akan terjadikelumpuhan pada seluruh tubuh, termasuk
pada otot-otot pernafasan sehinggamenyebabkan depresi pernafasan yang dapat mengakibatkan
kematian
PEMERIKSAAN PENUNJANGa.Elektroensefalogram (EEG) : dipakai untuk membantu menetapkan jenis
danfokus dari kejang. b. Pemindaian CT: menggunakan kajian sinar X yang lebih sensitif dri biasanya
untuk mendeteksi perbedaan kerapatan jaringan.c. Magneti resonance imaging ( MRI ) : menghasilkan
bayangan dengan menggunakan lapanganmagnetik dan gelombang radio, berguna untuk
memperlihatkan daerah daerah otak yang itdak jelasterlihat bila menggunakanpemindaian CT scan.d.
Pemindaian positron emission tomography ( PET ) : untuk mengevaluasi kejangyang membandel
danmembantu menetapkan lokasi lesi, perubahan metabolikatau aliran darah dalam