Anda di halaman 1dari 1

Saya sangat setuju dan mendukung adanya program pemerintah terkait fortifikasi A pada

minyak goreng. Program ini digagas karena salah satu masalah kesehatan global, termasuk di
Indonesia adalah kekurangan vitamin A. Fortifikasi vitamin A dimaksudkan untuk mencegah
kebutaan, meningkatkan status vitamin A, baik masyarakat umum maupun golongan rentan.
Defisiensi vitamin A banyak terjadi pada balita dan anak usia sekolah, dan umumnya terjadi
pada kalangan masyakarat tidak mampu. Kelompok ini seingkali tidak dapat memenuhi
kebutuhan asupan gizi harian, padahal vitamin A termasuk salah satu mkronutrien yang
diperlukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak dari penyakit infeksi. Dengan adanya
program fortifikasi A pada minyak goreng ini terbukti efektivitas di berbagai negara dalam
mengatasi masalah kekuangan vitamin A (KVA).
Proses fortifikasi minyak goreng dilakukan dengan :
- Terdapat 4 jenis fortifikan yang digunakan : fortifikan vitamin A, fortikan MSM,
fortifikan A (terdiri atas 30 IU/g vitamin A dan 15 IU/g MSM, dan fortifikan B (15 IU/g
vitamin A dan 30 IU/g MSM)
- Fortifikan ditambahkan untuk mendapatkan target fortifikasi 45 IU/g vitamin A.
- Langkah – langkahnya sebagai berikut : Minyak nabati setelah dijernihkan ditambah
vitamin A dalam bentuk cairan dengan konsentrasi yang direncanakan dan diaduk agar
homogen. Untuk mencegah kerusakan vitamin A dan minyaknya sekaligus ditambahkan
antioksidan. Fortifikan ditambahkan sedikit demi sedikit ke dalam minyak dengan
disertai pengadukan. Pengadukan dilakukan dengan stirrer berkecepatan 180-200 rpm
dalam wadah tertutup yang terlindung dari cahaya. Waktu pengadukan campuran minyak
dan MSM adalah selama 45 menit. Campuran minyak dan vitamin A diaduk selama 90
menit ,sementara pengadukan campuran minyak dengan fortifikan A dan B dilakukan
selama 60 menit. Khusus dalam proses pencampuran fortifikaai vitamin A dilakukan pre-
mixing terlebih dahulu. Pre-mixing dilakukan dengan mencampur vitamin A dengan 50 g
minyak goreng curah di dalam gelas piala selama 15 menit dengan stirrer. Minyak yang
telah diberi fortifikan kemudian di uji homogenitasnya. Uji homogenitas dilakukan
dengan mengambil sampel minyak dari 4-5 titik pada tempat pencampuran minyak.

Sumber :
Koeswardhani, dkk. 2021. Pengantar Teknologi Pangan. Tangerang Selatan : Universitas
Terbuka.
Martianto, dkk. 2017. Retensi Fortifikan Vitamin A dan ƥ-karoten dalam Minyak Goreng
Sawit Selama Pemasakan. Bogor : Institut Pertanian Bogor.
https://www.pom.go.id/new/view/more/berita/9809/Sehatkan-Generasi-Muda-Indonesia-
melalui-----Fortifikasi-Minyak-Goreng---.html.

Anda mungkin juga menyukai