Turunan Fungsi Aljabar
Turunan Fungsi Aljabar
Pertemuan ke – 1
A. RINGKASAN MATERI
1. Definisi Turunan Fungsi
Turunan pertama dari suatu fungsi 𝑦 = 𝑓(𝑥) terhadap 𝑥 ditulis 𝑓′(𝑥) didefinisikan :
𝑓(𝑥 + ℎ) − 𝑓(𝑥)
𝑓′(𝑥) = lim
ℎ→0 ℎ
Jika 𝑥 diganti dengan 𝑐 maka turunan pertama dari fungsi 𝑓 di titik 𝑥 = 𝑐 ditulis
𝑓′(𝑐) , didefinisikan dengan :
𝑓(𝑐 + ℎ) − 𝑓(𝑐)
𝑓′(𝑐) = lim
ℎ→0 ℎ
jika nilai limit ini ada.
Catatan :
• 𝑓 ′ (𝑥) dibaca “ 𝑓 aksen 𝑥 “ disebut fungsi turunan atau fungsi derivatif dari
fungsi 𝑓(𝑥) terhadap 𝑥. Nilai 𝑓 ′ (𝑐) dapat ditentukan dengan cara
mensubstitusi 𝑥 = 𝑐 ke 𝑓 ′ (𝑥)
• Menentukan 𝑓 ′ (𝑥) dari fungsi 𝑓(𝑥) dinamakan operasi penurunan atau
pendiferensialan fungsi 𝑓(𝑥).
B. CONTOH-CONTOH SOAL
2. Tentukan turunan pertama dari fungsi berikut dengan menggunakan rumus turunan:
a. 𝑓(𝑥) = 10
b. 𝑓(𝑥) = 5𝑥
c. 𝑓(𝑥) = 8𝑥 3
d. 𝑓(𝑥) = 6𝑥 4 + 7𝑥 2 − 9𝑥 − 13
4
e. 𝑓(𝑥) = 4√𝑥 3
12
f. 𝑓(𝑥) =
𝑥3
Jawab :
a. 𝑓(𝑥) = 10
𝑓′(𝑥) = 0
b. 𝑓(𝑥) = 5𝑥
𝑓′(𝑥) = 5
c. 𝑓(𝑥) = 8𝑥 3
𝑓 ′ (𝑥) = 8.3. 𝑥 3−1
𝑓 ′ (𝑥) = 24𝑥 2
d. 𝑓(𝑥) = 6𝑥 4 + 7𝑥 2 − 9𝑥 − 13
𝑓 ′ (𝑥) = 6.4𝑥 4−1 + 7.2𝑥 2−1 − 9 − 0
𝑓 ′ (𝑥) = 24𝑥 3 + 14𝑥 − 9
12
e. 𝑓(𝑥) =
𝑥3
𝑓(𝑥) = 12𝑥 −3
𝑓 ′ (𝑥) = (12)(−3)𝑥 −3−1
−36
𝑓 ′ (𝑥) = −36𝑥 −4 = 𝑥 4
4
f. 𝑓(𝑥) = 4√𝑥 3
3
𝑓(𝑥) = 4𝑥 4
3
3 −1
𝑓 ′ (𝑥) = 4. 𝑥 4
4
1
− 3
𝑓 ′ (𝑥) = 3𝑥 4 = 1
𝑥4
3
𝑓 ′ (𝑥) = 4
√𝑥
3. Diketahui 𝑓(𝑥) = 2𝑥 3 − 4𝑥 2 + 8𝑥 + 10 . Hitung nilai 𝑓 ′ (2) !
Jawaban :
𝑓(𝑥) = 2𝑥 3 − 4𝑥 2 + 8𝑥 + 10
𝑓′(𝑥) = 6𝑥 2 − 8𝑥 + 8
𝑓′(2) = 6(2)2 − 8(2) + 8
𝑓′(2) = 24 − 16 + 8
𝑓′(2) = 16
4. Tentukan turunan pertama dari fungsi :
a. 𝑓(𝑥) = (3𝑥 2 + 4)(2𝑥 − 5)
6𝑥+2 3
b. 𝑓(𝑥) = 4𝑥−3 , 𝑥 ≠ 4
c. 𝑓(𝑥) = (7𝑥 2 + 4)5
d. 𝑓(𝑥) = (5𝑥 2 + 2)2 (6𝑥 − 3)
Jawaban :
a. 𝑓(𝑥) = (3𝑥 2 + 4)(2𝑥 − 5)
𝑢(𝑥) = (3𝑥 2 + 4) dan 𝑣(𝑥) = (2𝑥 − 5)
𝑢′(𝑥) = 6𝑥 𝑣′(𝑥) = 2
𝑓 ′ (𝑥) = 𝑢′(𝑥) × 𝑣(𝑥) + 𝑢(𝑥) × 𝑣′(𝑥)
𝑓 ′ (𝑥) = (6𝑥)(2𝑥 − 5) +(3𝑥 2 + 4)(2)
𝑓 ′ (𝑥) = (12𝑥 2 − 30𝑥) + (6𝑥 2 + 8)
𝑓 ′ (𝑥) = 18𝑥 2 − 30𝑥 + 8)
6𝑥+2 3
b. 𝑓(𝑥) = 4𝑥−3 , 𝑥 ≠ 4
𝑢(𝑥) = 6𝑥 + 2 dan 𝑣(𝑥) = 4𝑥 − 3
𝑢′ (𝑥) = 6 𝑣 ′ (𝑥) = 4
𝑢′(𝑥)×𝑣(𝑥)−𝑢(𝑥)×𝑣′(𝑥)
𝑓 ′ (𝑥) =
𝑣 2 (𝑥)
(6)(4𝑥−3)−(6𝑥+2)(4)
𝑓 ′ (𝑥) =
(4𝑥−3)2
24𝑥−18−(24𝑥+8)
𝑓 ′ (𝑥) =
(4𝑥−3)2
−26
𝑓 ′ (𝑥) = 2
(4𝑥−3)
c. 𝑓(𝑥) = (7𝑥 2 + 4)5
𝑢(𝑥) = 7𝑥 2 + 4
𝑢′ (𝑥) = 14𝑥
𝑓 ′ (𝑥) = 𝑛𝑢𝑛−1 (𝑥) × 𝑢′ (𝑥)
𝑓 ′ (𝑥) = 5(7𝑥 2 + 4)5−1 . 14𝑥
𝑓 ′ (𝑥) = 70𝑥 (7𝑥 2 + 4)4
d. 𝑓(𝑥) = (5𝑥 2 + 2)2 (6𝑥 − 3)
𝑢(𝑥) = (5𝑥 2 + 2)2 dan 𝑣(𝑥) = (6𝑥 − 3)
′ (𝑥) 2
𝑢 = 2(5𝑥 + 2).10𝑥 𝑣 ′ (𝑥) = 6
′ (𝑥) 2
𝑢 = 20𝑥(5𝑥 + 2)
′
𝑓 (𝑥) = 𝑢′(𝑥) × 𝑣(𝑥) + 𝑢(𝑥) × 𝑣′(𝑥)
𝑓 ′ (𝑥) = 20𝑥(5𝑥 2 + 2)(6𝑥 − 3) + (5𝑥 2 + 2)2 (6)
𝑓 ′ (𝑥) = (5𝑥 2 + 2)[20𝑥(6𝑥 − 3) + (5𝑥 2 + 2)(6)]
𝑓 ′ (𝑥) = (5𝑥 2 + 2)[120𝑥 2 − 60𝑥 + 30𝑥 2 + 12]
𝑓 ′ (𝑥) = (5𝑥 2 + 2)(150𝑥 2 − 60𝑥 + 12)
y= 𝑓(𝑥)
0 𝑐 x
Persamaan garis singgung pada fungsi 𝑓 di 𝑐 didefinisikan sebagai garis yang melalui
titik (𝑐, 𝑓(𝑐)) dengan gradien 𝑚 = 𝑓 ′ (𝑐) yang dirumuskan :
𝒚 − 𝒇(𝒄) = 𝒎(𝒙 − 𝒄)
Untuk menentukan persamaan garis singgung kurva 𝑓(𝑥) di titik (𝑎, 𝑏) dapat
menggunakan rumus :
𝒚 − 𝒃 = 𝒎(𝒙 − 𝒂) dengan 𝒎 = 𝒇′ (𝒂)
B. CONTOH-CONTOH SOAL
Pertemuan ke-3
A. RINGKASAN MATERI
Fungsi Naik dan Fungsi Turun
Definisi :
Jika fungsi 𝑓 didefinisikan pada interval tertentu ( I ) maka :
1. Fungsi 𝑓 dikatakan naik pada I jika dan hanya jika untuk setiap dua titik
sembarang 𝑥1 , 𝑥2 ∈ 𝐼 dengan 𝑥1 < 𝑥2 mengakibatkan 𝑓(𝑥1 ) < 𝑓(𝑥2 )
2. Fungsi 𝑓 dikatakan turun pada I jika dan hanya jika untuk setiap dua titik
sembarang 𝑥1 , 𝑥2 ∈ 𝐼 dengan 𝑥1 < 𝑥2 mengakibatkan 𝑓(𝑥1 ) > 𝑓(𝑥2 )
••+ −•
𝑦 = 𝑓(𝑥)
•+ −•
Turunan pertama
0
fungsi 𝑦 = 𝑓(𝑥) adalah 𝑓′(𝑥) yangx
menunjukkan kemiringan
( gradien, koefisien
1 arah, atau tanjakan ) dari garis singgung pada grafik fungsi 𝑓 di
titik 𝑥. Jika 𝑓′(𝑥) > 0 maka garis singgung naik ke kanan ( gradien garis singgung
positif ), sedangkan jika 𝑓′(𝑥) < 0 maka garis singgung turun ke kanan ( gradien
garis singgung negatif ). Sehingga untuk menentukan interval-interval dimana fungsi
𝑓 naik atau fungsi 𝑓 turun dapat menggunakan cara :
1. Fungsi 𝑓(𝑥) merupakan fungsi naik jika 𝑓′(𝑥) > 0
2. Fungsi 𝑓(𝑥) merupakan fungsi turun jika 𝑓 ′ (𝑥) < 0
3. Fungsi 𝑓(𝑥) tidak naik dan tidak turun jika 𝑓 ′ (𝑥) = 0
B. CONTOH-CONTOH SOAL
Pertemuan ke-4
A. RINGKASAN MATERI
Nilai Stasioner dan Jenis-Jenis Ekstrim
Jika fungsi 𝑦 = 𝑓(𝑥) diferensiabel ( dapat dideferensialkan ) di 𝑥 = 𝑐 , dengan
𝑓 ′ (𝑐) = 0 , maka titik (𝑐, 𝑓(𝑐)) dinamakan titik stasioner dari fungsi 𝑓, sedangkan
𝑓(𝑐) dinamakan nilai stasioner dari fungsi 𝑓 di 𝑥 = 𝑐. Titik stasioner termasuk
dalam kelompok titik kritis, yaitu titik dimana nilai ekstrim akan tercapai.
Perhatikan kurva di bawah ini :
B
𝑦 = 𝑓(𝑥)
D
𝑓 ′ (𝑥) < 0 𝑓 ′ (𝑥) > 0 𝑓 ′ (𝑥) > 0 𝑓 ′ (𝑥) < 0 𝑓 ′ (𝑥) < 0
𝑥=𝑎 𝑥=𝑏 𝑥=𝑐 𝑥=𝑑 X
Jenis-jenis ekstrim :
1. Titik A(𝑎, 𝑓(𝑎)) adalah titik balik minimum dan 𝑓(𝑎) merupakan nilai
minimum dari 𝑓.
2. Titik B(𝑏, 𝑓(𝑏)) adalah titik belok .
3. Titik C(𝑐, 𝑓(𝑐)) adalah titik balik maksimum dan 𝑓(𝑐) merupakan nilai
maksimum dari 𝑓.
4. Titik D(𝑑, 𝑓(𝑑)) adalah titik belok.
Dengan melihat gambar di atas, maka untuk menentukan jenis titik stasioner dapat
menggunakan cara :
(i) (ii)
x <𝑎 𝑎 >𝑎 x <𝑐 𝑐 >𝑐
𝑓′(𝑥) − 0 + 𝑓′(𝑥) + 0 −
(𝑎, 𝑓(𝑎)) titik balik minimum (𝑐, 𝑓(𝑐)) titik balik maksimum
(iii) (iv)
x <𝑏 𝑏 >𝑏 x <𝑑 𝑑 >𝑑
𝑓′(𝑥) + 0 + 𝑓′(𝑥) − 0 −
Nilai Maksimum dan Nilai Minimum suatu Fungsi dalam Interval Tertutup
Perhatikan gambar kurva berikut :
X • f(g)
• f(c)
• f(b) y=f(x)
• f(e)
• f(d)
• f(a)
a b c d e g X
B. CONTOH-CONTOH SOAL
1. Tentukan nilai stasioner dan koordinat titik stasioner dari fungsi berikut ini :
a. 𝑓(𝑥) = 2𝑥 2 − 8𝑥 + 6
1
b. 𝑓(𝑥) = 3 𝑥 3 + 𝑥 2 − 3𝑥 + 1
Jawab :
a. 𝑓(𝑥) = 2𝑥 2 − 8𝑥 + 6
𝑓 ′ (𝑥) = 4𝑥 − 8
Titik stasioner fungsi 𝑓 dicapai pada 𝑓 ′ (𝑥) = 0 , sehingga :
4𝑥 − 8 = 0
4𝑥 = 8
𝑥=2
Untuk 𝑥 = 2 maka diperoleh nilai stasioner
𝑓 (2) = 2(2)2 − 8(2) + 6
𝑓(2) = 8 − 16 + 6
𝑓(2) = −2
Jadi fungsi 𝑓(𝑥) = 2𝑥 2 − 8𝑥 + 6 mempunuai nilai stasioenr 𝑓(2) = −2
dan koordinat titik stasioner (2, −2)
1
b. 𝑓(𝑥) = 3 𝑥 3 + 𝑥 2 − 3𝑥 + 1
𝑓 ′ (𝑥) = 𝑥 2 + 2𝑥 − 3
Titik stasioner fungsi 𝑓 dicapai pada 𝑓 ′ (𝑥) = 0 , sehingga :
𝑥 2 + 2𝑥 − 3 = 0
(𝑥 + 3)(𝑥 − 1) = 0
𝑥+3=0 atau 𝑥−1=0
𝑥 = −3 𝑥=1
1
Untuk 𝑥 = −3 maka 𝑓(−3) = 3 (−3)3 + (−3)2 − 3(−3) + 1
1
= 3 (−27) + 9 + 9 + 1
= −9 + 9 + 9 + 1
= 10
1
Untuk 𝑥 = 1 maka 𝑓(1) = 3 (1)3 + (1)2 − 3(1) + 1
1
=3+1−3+1
2
= −3
1
Jadi fungsi 𝑓(𝑥) = 3 𝑥 3 + 𝑥 2 − 3𝑥 + 1 mempunuai nilai stasioenr
2
𝑓(−3) = 10 dan 𝑓(1) = − 3 ; koordinat titik stasioner (−3,10) dan
2
(1, − 3 ).
2. Tentukan jenis dan nilai ekstrim dari fungsi 𝑓(𝑥) = 6 + 4𝑥 − 2𝑥 2
Jawab :
𝑓(𝑥) = 6 + 4𝑥 − 2𝑥 2
𝑓 ′ (𝑥) = 4 − 4𝑥
Titik stasioner fungsi 𝑓 dicapai pada 𝑓 ′ (𝑥) = 0 , sehingga :
4 − 4𝑥 = 0
−4𝑥 = −4
𝑥=1
Untuk 𝑥 = 1 maka diperoleh nilai stasioner
𝑓(1) = 6 + 4(1) − 2(1)2
𝑓(1) = 6 + 4 − 2
𝑓(1) = 8
Menentukan jenis titik ekstrim dengan diagaram
<1 1 >1
sketsa
Pertemuan ke-5
Penggunaan turunan fungsi aljabar dalam permasalahan sehari-hari
Penerapan turunan fungsi pada masalah ekstrim banyak ragamnya, misal dalam bidang
matematika, sain, ekonomi, dan sebagainya.
Langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah ekstrim (maksimum atau minimum) :
1. Mengubah soal cerita/masalah menjadi model matematika berbentuk persamaan
dengan cara :
- Menetapkan besaran yang ada dalam masalah sebagai variabel ( peubah ) untuk
mendapatkan persamaan matematikanya.
- Menetapkan rumus fungsi satu variabel yang merupakan model matematika dari
masalah itu.
2. Menentukan penyelesaian maksimum atau minimum dari model matematika itu.
Contoh :
Suatu benda bergerak menempuh jarak s meter dalam waktu t detik dengan
persamaan 𝑠 (𝑡) = 2𝑡 3 − 3𝑡 2 − 12𝑡 + 2 . Tentukan :
a. Kecepatan benda setelah 3 detik
b. Percepatan benda setelah 2 detik
c. Waktu ( t ) yang diperlukan supaya kecepatannya nol
Jawab :
𝑠 = 2𝑡 3 − 3𝑡 2 − 12𝑡 + 2
𝒅𝒔
Kecepatan ( v ) = 𝒅𝒕 = 𝑠 ′ (𝑡)
= 6𝑡 2 − 6𝑡 − 12
𝒅𝒗
Percepatan ( a ) = = 𝑣 ′ (𝑡)
𝒅𝒕
= 12𝑡 − 6
a. Pada t = 3 𝑣 = 6(3)2 − 6(3) − 12
= 24 m/detik
b. Pada t = 2 𝑎 = 12(2) − 6
= 18 m/detik2
c. 𝑣 = 0 6𝑡 2 − 6𝑡 − 12 = 0
𝑡2 − 𝑡 − 2 = 0
(𝑡 − 2)(𝑡 + 1) = 0
𝑡 = 2 atau 𝑡 = −1 (t.m)
Jadi pada saat 𝑡 = 2 detik kecepatan benda itu sama dengan nol.
2. Maksimum dan minimum
Untuk menentukan nilai maksimum / minimum suatu fungsi ( luas, volume dan
lain-lain ) menggunakan nilai stasioner ( L’(x) = 0, V’(x) = 0, dll )
Contoh :
1. Tentukan ukuran persegi panjang yang mempunyai luas maksimum jika
diketahui keliling persegi panjang tersebut 40 cm !
Jawab :
Misal ukuran persegi panjang :
Panjang = 𝑥 dan lebar = y
Keliling = 40 cm
2(𝑥 + 𝑦) = 40
𝑥 + 𝑦 = 20
𝑥 = 20 − 𝑦
Luas persegi panjang = 𝐿(𝑦) = 𝑥. 𝑦
= (20 − 𝑦).y
= 20𝑦 − 𝑦 2
𝐿′ (𝑦) = 20 − 2𝑦
Nilai stasioner dicapai saat 𝐿′ (𝑦) = 0
20 − 2𝑦 = 0
−2𝑦 = −20
𝑦 = 10
Nilai 𝑦 = 10 disubstitusikan ke 𝑥 = 20 − 𝑦
𝑥 = 20 − 10
𝑥 = 10
Jadi ukuran persegi panjang itu adalah : panjang = 10 cm dan lebar 10 cm
2. Tinggi ℎ meter suatu roket setelah 𝑡 detik adalah ℎ(𝑡) = 900𝑡 − 5𝑡 2 . Tentukan
tinggi maksimum roket tersebut !
Jawaban :
ℎ(𝑡) = 900𝑡 − 5𝑡 2
ℎ′ (𝑡) = 900 − 10𝑡
Tinggi maksimum dicapai saat ℎ′ (𝑡) = 0
900 − 10𝑡 = 0
900 = 10𝑡
𝑡 = 90
Nilai 𝑡 = 90 disubstitusi ke ℎ(𝑡) = 900𝑡 − 5𝑡 2
ℎ(90) = 900(90) − 5(90)2
= 81.000 − 5(8100)
= 81.000 − 40.500
= 40.500
Jadi tinggi maksimum roket = 40.500 meter.
1. Suatu persegi panjang mempunyai keliling 100 cm. Tentukan ukuran persegi
panjang supaya luas maksimum!
2. Suatu persegi panjang mempunyai luas 900 cm2. Tentukan ukuran persegi panjang
tersebut supaya kelilingnya minimum!
3. D F C Persegi ABCD mempunyai ukuran panjang sisi
20 cm dan diketahui BE = 2x cm dan CF = x cm.
Tentukan luas maksimum segitiga AEF
E
A B
4. Sebuah lembaran seng berbentuk persegi dengan ukuran 24 cm. Pada setiap sudut
lembaran dipotong persegi dengan sisi x cm, kemudian dibentuk kotak tanpa tutup.
Tentukan volume maksimum kotak tersebut !
5. Suatu benda bergerak dengan lintasan 𝑠 = 𝑡 3 − 4𝑡 2 + 2 . Tentukan kecepatan
benda saat percepatannya nol !