Laporan penelitian dan laporan kegiatan disusun menurut struktur teks tertentu.
Struktur teks itu terdiri atas tahapan-tahapan yang direalisasikan oleh genre mikro
yang sesuai dengan isi dan fungsi tahapan-tahapan tersebut. Pada Bab IV ini Anda
akan menemukan hakikat laporan penelitian dan laporan kegiatan serta akan
menelusuri struktur teks dan formulasi bahasa yang dituntut pada kedua jenis
laporan itu.
Dwi Purnanto
Siti Muslifah
ABSTRAK
luar kultur masyarakat Samin, dimungkinkan adanya perbenturan nilai yang ada
sebelumnya dan yang hadir kemudian. Dalam proses pencarian data melalui
oleh para perempuan Samin. Dari temuan tersebut diketahui bahwa bentuk
tengah arus modernisasi adalah metode bertutur yang dipraktikkan secara turuntemurun. Disarankan
bahwa penelitian lanjutan perlu dilakukan dalam hal
pelestarian kearifan lokal Samin yang menyatu dengan tradisi kehidupan dan
BAB I
PENDAHULUAN
Kendeng Pati. Wilayah Kendeng menjadi salah satu lokasi tempat tinggal
masyarakat Samin, selain Blora dan Kudus. Dalam budaya Jawa, perempuan
menduduki posisi tinggi. Begitu pula dalam kearifan lokal Samin, kesehatan daur
sistem yang menyangkut tatanan segala aspek kehidupan, yang meliputi sosial,
Sistem itu disepakati bersama di antara sedulur sikep yang secara bersamaan
bertindak sesuai dengan sistem itu. Ciri kearifan lokal yang melekat di dalamnya
Kebiasaan masyarakat Samin ditandai oleh perilaku dan sikap yang tidak
mengikuti aturan yang berlaku di desa atau masyarakat tempat mereka tinggal.
Jika dirunut dari sejarah, hal ini dapat dilihat dari tindakan orang Samin yang
berhadapan secara fisik, tetapi dengan enggan membayar pajak, tidak menyetor
terlalu berat mengingat petani Samin miskin. Karena itulah, pengaruh Saminisme
pada zaman dahulu diketahui dari pemboikotan terhadap pajak dan kebijakan
istiadat, dan aturan sendiri, seperti adat perkawinan dan kematian. Pernikahan
biasa dilakukan di masjid namun mereka enggan membayar mas kawin, dengan
alasan hal itu sesuai dengan ajaran agama Adam, yakni keyakinan yang
dianutnya. Adat perkawinan yang berlaku di dalam masyarakat Samin ialah
endogami, yaitu mengambil jodoh dari dalam kelompok sendiri, dan menganut
prinsip monogami. Perkawinan ideal orang Samin adalah istri cukup hanya satu
untuk selamanya. Dalam bahasa orang Samin, bojo siji kanggo saklawase turun
konteks kesehatan daur hidup wanita, nilai-nilai yang terkandung dalam kearifan
lokal mestinya juga memiliki kandungan filosofi yang tinggi. Dalam penelitian
Dumadi”, yang berarti dari mana manusia berasal, apa dan siapa dia pada masa
kini, dan ke mana tujuan hidup yang dijalani atau yang dituju. Namun, Suripan
Padahal nilai-nilai lokal ini perlu dijelaskan secara lebih detil: maksud, tujuan,
dan sasaran yang dituju dalam setiap kearifan lokal yang muncul. Di sinilah letak
124
dipahami bahwa daur hidup perempuan itu dimulai sejak masa bayi dilahirkan,
hingga meninggal.
BAB II
Istilah-istilah itu adalah kearifan lokal, kesehatan, daur hidup, dan kesehatan
daur hidup.
telah lahir dan berkembang dari generasi ke generasi, seolah-olah bertahan dan
mendasarinya, dan juga tidak ada pendidikan atau pelatihan untuk meneruskan
keahlian itu. Kearifan tersebut telah terpelihara dan tumbuh dalam masyarakat
itu sendiri (Rahadi Ramelan, 2004). Akan tetapi, menurut Pongpit dalam
ekologis yang sudah teruji selama berabad-abad oleh berbagai bencana alam
Kusumajati, 2001). Ahli lain mendefinisikan kearifan lokal sebagai tatanan sosial
hidup bermasyarakat.
2.1.1.2 Kesehatan
Menurut UU No.23 tahun 1992, kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan,
jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial
ekonomis (Diah Suryani, 2007). Kesehatan meliputi: (1) kesehatan badan (bebas
dari penyakit, semua organ tubuh berfungsi sempurna); (2) kesehatan jiwa, yang
meliputi pikiran (berpikir runtut, positif, dan dapat diterima oleh akal sehat); (3)
125
berinteraksi dengan orang lain), dan (6) kesehatan ekonomi (bisa mencukupi
kebutuhan hidup).
fisik, sosial dan mental, bukan melulu bebas dari penyakit dan cacat atau
kekurangan (a state of complete physical, social, and moral well being). Definisi
ini melihat kesehatan secara luas dan menyeluruh, bukan hanya dari segi fisik
menimpanya.
Kesehatan merupakan suatu nilai yang harus dilindungi dan setiap orang
atas tingkat hidup yang menjamin kesehatan baik untuk dirinya maupun
manusia, tetapi juga peristiwa atau proses yang berkisar pada pribadi manusia.
rumah, air, dan udara. Satu tugas demi satu generasi adalah mewariskan
lingkungan hidup yang baik dan sehat pada generasi berikutnya (Rudlfus
Daur hidup adalah rangkaian tahapan yang dilalui oleh makhluk hidup, mulai
dari lahir, remaja, dewasa, sampai meninggal dunia. Adapun kesehatan daur
Budaya adalah hasil dari akal budi, dan tentu saja setiap daerah atau suku
memiliki ciri khas, bergantung kepada nilai yang dianut setiap suku atau daerah
tersebut. Budaya, tidaklah sekadar kesenian yang kita ketahui selama ini, tetapi
juga meliputi kearifan atau tatanan nilai yang berlaku di masyarakat. Kearifan
126
dalam arti luas, yang berarti segala daya, pikiran, dan aktivitas manusia secara
komprehensif.
Jika diibaratkan sebuah tenda, kebudayaan menaungi berbagai aspek kehidupan
manusia. Semakin tinggi dan luas tenda, semakin sehat aspek-aspek kehidupan
yang berada di bawahnya, karena terbuka ruang lapang untuk mudah bergerak.
berbagai aspek dalam naungannya semakin sempit, pengap,dan tidak ada ruang
gerak. Hal ini berlaku untuk semua aspek kebudayaan seperti sistem
sistem normatif, yaitu sistem yang memungkinkan kerja sama di antara anggota
masyarakat.
struktur, baik struktur norma maupun struktur lembaga. Dua hal yang menjadi
kata kunci adalah faktor suprastruktur dan infrastruktur. Dalam perspektif budaya,
kedua faktor ini memiliki relevansi dengan pemaknaan manusia atas karyanya,
nilai, dan etika untuk keperluan masyarakat. Hal ini sangat berguna untuk
mengatur tata kehidupan melalui kesehatan agar tetap bertahan hidup dalam
lingkungan masyarakatnya.
ketegangan yang timbul dari dalam). Hal ini pada dasarnya merupakan
bersifat sintagmatik yaitu antara perumusan konsep sosial budaya beserta nilainilainya, penataan sosial,
dan budaya yang baru beserta nilai-nilainya, sehingga
Penelitian tentang Samin telah banyak dilakukan. Berikut ini sejumlah penelitian
Tengah Asketisme Lokal (2008) mengeksplorasi nilai-nilai budaya dan etos kerja
masyarakat umum lainnya. Ajaran Samin menekankan perilaku atau budi pekerti
yang bersifat horizontal antarmanusia yang didasari oleh larangan hidup dan
prinsip hidup. Masyarakat Samin juga belum dapat mengikuti perubahan ke arah
127
modernisasi karena terbatasnya akses yang dimiliki. Dengan tidak adanya kontak
ekonomi sebagai petani dengan keterikatan kuat terhadap siklus alam sekitar.
Penelitian Waskito Widi Wardojo dan Insiwi Febriary Setiasih (2007) tentang
beberapa aspek. Para wanita Samin saat ini sudah membaur dengan warga
wanita yang lain. Aktivitas wanita pada pembagian kerja yang menonjol selain
aspek reproduktif dan sosial keagamaan. Adapun aspek produktif yang menonjol
dari para wanita ialah mengelola hasil pendapatan. Wanita dipercaya oleh lakilaki (suami) untuk
menyimpan dan mengatur pembelanjaan dengan baik serta
struktur masyarakat yang secara tidak disadari membatasi ruang gerak wanita.
Berbagai jabatan publik di desa ini masih didominasi oleh laki-laki sehingga
dan adat juga mempengaruhi kaum wanita sehingga wanita mengalami kesulitan
untuk terlepas dari akar budaya ini. Faktor tekanan ekonomi turut mempengaruhi
pendidikan, walaupun hanya setingkat SMP atau SMA dalam keluarga miskin.
Sementara itu, wanita menjadi prioritas kedua atau hanya tamat SD, karena tidak
Pada penelitian yang dilaporkan ini, peran wanita seperti tersebut di atas
dipertahankan.
Dua penelitian lain dilakukan oleh Warto dan Agus Budi Purwanto. Warto dalam
setiap orang itu sama, sehingga tidak seorang pun wajib membayar pajak kepada
orang lain.
Agus Budi Purwanto dalam artikelnya yang berjudul “Samin dan Kehutanan Jawa
dilahirkan dan tetap tinggal di pusat zona jati Jawa. Daerah itu bernama distrik
referensi atas pembacaan masyarakat pengikut Samin terhadap kebijakankebijakan kolonial yang
muncul.
128
mulai dibatasi terhadap hutan dengan harus mengurus izin ketika akan
semakin jelas ketika muncul peraturan kehutanan pertama tahun 1865 serta
disusul oleh Undang-Undang Agraria tahun 1870 yang memisahkan secara tegas
batas lahan masyarakat dan kawasan hutan. Konflik kehutanan yang terungkap
terdapat dua konteks nilai yang ada pada konflik tersebut, yakni keyakinan akan
mengklaim bahwa hutan milik negara dan masyarakat yang mengambil kayu
masyarakat desa hutan oleh aparat pengaman hutan dapat berkurang. Korbankorban jiwa di antara
kedua belah pihak juga tidak lagi berjatuhan.
Dalam penelitian yang dilaporkan ini, analisis ditujukan pada relevansi antara
BAB III
METODE PENELITIAN
Alasan untuk memilih desa tersebut adalah: (1) Di desa tersebut masih terdapat
subkultur masyarakat Samin; (2) Masyarakatnya masih mematuhi nilai- nilai lokal
yang berlaku secara turun-temurun; dan (3) Secara ekonomi, desa tersebut
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif (Sutopo, 2002/2005), yang dapat
Data yang dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini sebagian besar berupa
informasi yang bersifat kualitatif. Informasi digali dari beragam sumber data dan
jenis sumber data yang meliputi: (1) Informan atau narasumber utama yang tidak
lain adalah para perempuan masyarakat Samin; (2) Informan pendukung adalah
129
variation dan purposive sampling yang berjumlah 6 orang, yang dapat disajikan
masyarakat
Perempuan tokoh
masyarakat/ yang
dituakan
masyarakat
masyarakat yang dibagi menjadi dua, yaitu perempuan yang memiliki peran
dan terbuka, tidak terstruktur, tidak dalam suasana formal, dan dapat dilakukan
berulang-ulang kepada informan yang sama (Patton dalam Sutopo, 2002: 184).
dikumpulkan semakin rinci dan mendalam. Kelonggaran dan kelenturan cara ini
hidup perempuan.
3.7 Validitas Data
Validitas data membuktikan bahwa apa yang diamati sesuai dengan apa yang
Guna menjamin validitas data yang dikumpulkan dalam penelitian ini, teknik
sumber data adalah pengumpulan data yang sama dari sumber data yang
berbeda.
Unit analisis dalam penelitian ini adalah wanita Samin. Model analisis yang
130
(Moleong, 1985).
pakar. Diskusi dilakukan antara lain dengan pemerhati gender yang memiliki
diperoleh. Termasuk dalam tahap ini adalah persiapan bahan atau perlengkapan
Kedua, tahap ini adalah tahap yang sesungguhnya selama berada di lapangan.
peneliti dan tenaga lapangan. Pada tahap ini pula, dilakukan analisis data awal,
dan pembuatan draft awal laporan hasil penelitian. Analisis data awal dan draft
awal ini diperbaiki menjadi laporan penelitian akhir yang disusun pada tahap
ketiga.
Ketiga, tahap pascapenelitian adalah tahap kembali dari lapangan. Pada tahap
PENGUMPULAN
DATA
PENARIKAN
SIMPULAN/
VERIFIKASI
131
dan penggandaan laporan. Pada tahap ini juga dipersiapkan presentasi untuk
BAB IV
... .
4.2 Pembahasan
... .
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
sebagai berikut.
kelangsungan hidup.
(2) Strategi daur hidup kesehatan perempuan Samin sejalan dengan kearifan
lokal yang terungkap pada tradisi yang diyakini, walaupun dalam beberapa
(3) Selama ini komunitas Samin hidup secara berkelompok dengan anggota 11
keluarga atau lebih, baik tua maupun muda. Komunitas tersebut masih memiliki
hubungan persaudaraan, sehingga tradisi masih dijaga dengan baik. Orang yang
tua selalu mengingatkan orang yang lebih muda, yang lebih muda selalu
menanyakan apakah yang didengar dan dilihat dari orang luar Samin dapat
dilakukan. Semua itu dibicarakan dan jika tidak sesuai dengan apa yang
melakukan.
(4) Petuah yang penting disampaikan kepada anak-anak yang hendak menjalani
kehidupan berumah tangga, yaitu rukun apik-apik, aja nakal-nakalan, bisa gawe
regeng, bisa gawe tentrem. Semua pitutur untuk mengelola kehidupan ditularkan
ya biyen yang dituturkan sampai kapan pun. Pitutur yang dulu masih diusahakan
untuk dianut sampai sekarang. Ini adalah strategi masyarakat Samin dalam
melestarikan budayanya.
(5) Pitutur penting yang disampaikan kepada anak gadis tidak sekadar
dengan usia dan tahapan hidupnya. Apa yang dilakukan perempuan pada
tahapan kehidupannya akan dimengerti sendiri bila tiba saatnya. Orang yang
lebih tua memberikan arahan apa yang sebaiknya dilakukan dalam hidup seperti
yang dulu juga dilakukan oleh leluhur. Perilaku-perilaku yang dulu dilakukan para
132
leluhur sekarang pun dilakukan juga oleh orang Samin dengan kesadaran yang
tinggi dan tidak menyimpang dari ajaran tersebut. Hal ini nampak dari
manusia dan alam masih disertai dengan semacam mantra (doa-doa pendek
5.2 Saran
Berkaitan dengan hasil penelitian dan keunikan karakter serta tradisi yang dimiliki
(1) Perlu dikembangkan penelitian lebih mendalam terhadap makna dan simbol
dari berbagai tradisi kehidupan masyarakat Samin, baik mengenai daur hidup
(2) Di tengah derasnya perubahan dari luar, ajaran-ajaran Samin yang bernilai
positif perlu dikembangkan secara luas, terutama yang terkait dengan konsistensi
DAFTAR PUSTAKA
... .