BAB 1
PENDAHULUAN
puas terhadap peristilahan fisiografi yang telah berkembang lebih dahulu. Isti-
lah fisiografi digunakan di Eropa dan memasukkan unsur - unsur iklim, meteo-
ngan wilayah, penggunaan lahan dan hidrologi, sedangkan para pakar geologi
geografi, padahal teknologi satelit sumberdaya alam yang berkembang saat ini
merekam permukaan bumi dan menunjukkan potret muka bumi setiap hari, se-
hingga ketika harus menggunakan citra satelit para akhli geologi harus belajar
kembali geomorfologi.
Geomorfologi berasal dari bahasa yunani kuno, terdiri dari tiga akar
kata, yaitu Ge(o) = bumi, morphe = bentuk dan logos = ilmu, sehingga kata
1
2
mukaan bumi. Berasal dari bahasa yang sama, kata geologi memiliki arti ilmu
karang.
pendekatan bentuk rupa bumi dan arsitektur rupa bumi. Tujuan mempelajari
PRESENT IS THE KEY TO THE PAST (sekarang adalah kunci masa lalu).
rupa bumi yang dapat dijadikan cerminan proses yang berlangsung di masa
lalu.
membantu menelusuri proses - proses yang berlangsung pada bumi sejak ter-
bentuknya bumi sampai sekarang dengan pendekatan bentuk rupa bumi yang
2
3
bangkan dan direnungkan oleh para akhli filsafat kuno dan tidak hanya mem-
buat pernyataan '" saat ini menjadi kunci masa lalu ", tetapi proses geomor-
fologi saat ini memilki arti yang sangat penting, karena perbincangan tentang
sistematika evolusi geomorfologi tidak hanya terjadi pada awal abad ke 19,
awali dengan pemikiran - pemikiran para akhli filsafat Yunani dan Romawi.
Membahas pemikiran - pemikiran para akhli Yunani dan Romawi kuno ten-
tang perkembangan bentuklahan suatu kegiatan yang sangat baik untuk lebih
mengenal perkembangan ilmu dimasa silam (Dark Age) yang telah banyak
Herodatus (485 - 425 SM) sebagai " Bapak Sejarah " telah banyak
yang diendapkan setiap tahun oleh Sungai Nil, sehingga Mesir dianggap telah
adalah pegunungan yang menggeliat karena dewa sedang marah. Temuan fosil
3
4
pemikiran perubahan muka air laut yang menjadi bahasan penting didalam ge-
omorfologi.
asal - usul mataair yang diyakininya bahwa air yang mengalir dari mataair
disebabkan oleh (a) air hujan yang terjebak pada lapisan tanah, (b) air yang
terbentuk karena penguapan dari air yang masuk kedalam bumi, dan (c) air
yang terkondensasikan di dalam bumi berasal dari embun yang tidak diketahui
karang yang sangat besar, sehingga sebutan sungai hanya diterapkan pada ben-
tuk aliran air yang berasal dari mataair. Selanjutnya disebutkan pula bahwa
hujan menghasilkan aliran air deras, sehingga aliran sungai menjadi tidak
menentu.
bangkan oleh Bernard Palissi (1563 dan 1580) dan Pierre Perrault (1674) yang
les percaya bahwa gempabumi dan gunungapi memiliki sumber kejadian yang
ran udara basah dan udara kering di bumi. Selanjutnya dikenalkan juga jalur
laut yang tertutup oleh sedimen yang membentuk daratan, sehingga terbentuk
4
5
tanah timbul dan disebutkan pula bahwa yang membawa material dari daratan
Strabo (54 SM - 25) telah melakukan perjalanan yang jauh dan telah
meneliti secara hati - hati, serta telah mencatat contoh lokasi aliran yang
Tempe" merupakan hasil dari gempa bumi disertai dengan kegiatan gu -nun-
gapi dalam kurun waktu yang lama karena tekanan tenaga dari dalam bumi.
gunungapi yang telah mati. Strabo menjelaskan juga tentang aluvium sungai
dan delta sungai yang memiliki bermacam - macam ukuran selaras dengan
luas daerah aliran sungai alamiah, sehingga delta sungai yang sa - ngat luas
mencerminkan daerah aliran sungai yang sangat luas dan susunan batuan yang
paling menonjol pada daerah aliran sungai tersebut berupa batuan yang lunak.
Beberapa penelitian delta yang telah dilakukan oleh Strabo menyebutkan per-
tumbuhan delta dihambat oleh kegiatan laut, terutama oleh pasang naik.
gempabumi lokal adalah kekuatan tenaga dari dalam bumi, dan pemikiran
lainnya menyebutkan bahwa curah hujan bukan salah satu sumber yang
menyebabkan aliran sungai dan disebutkan pula bahwa tenaga arus dapat
5
6
bumi. Pernyataan tersebut menjadi rancu karena sebab, akibat dan kejadian
pola pemikiran Kekaisaran Romawi, hanya sedikit atau mungkin tidak ada
pemikiran - pemikiran lain di Eropa. Sekolah - sekolah yang ada pada saat itu
adalah biara - biara yang tidak mempelajari ilmu tentang alam. Beberapa tem-
pat pendidikan di Arabia yang hidup pada saat itu telah memunculkan pemiki-
dibedakan menjadi dua kelas, yaitu (1) hasil dari suatu pengangkatan bumi,
seperti bagian dari gempabumi dan (2) pengaruh aliran air yang disertai de -
ngan hembusan angin di suatu lembah yang bersusunan batuan lunak. Konsep
tingkat erosi yang berlangsung secara perlahan - lahan dalam kurun waktu
dari pemikiran modern, tetapi tidak diterapkan pada pemikiran Eropa Barat.
Pembuktian yang sangat luas tentang konsep Ibnu Sina telah dilakukan oleh
sekelompok muridnya yang bukan berasal dari orang Arab dan dikenal dengan
yang seiman) pada tahun 941 dan 982 (Said, 1950). Didalam empat volume
6
7
buku yang disusun tersebut diceritakan tentang erosi dan transportasi oleh arus
dari suatu bentanglahan perlu dipikirkan kembali oleh para pemikir sebagai
landasan dasar geomorfologi modern. Para pemikir kuno yang berpikir tentang
perusakan lahan oleh proses erosi, tidak memiliki pemikiran yang matang un-
tuk dijadikan suatu kesimpulan yang layak (logic). Ruang dan waktu tidak
jangka pendek untuk membahas tentang pemikiran geologi agar menjadi suatu
seperti James Hutton, tetapi jejak langkahnya telah diikuti oleh beberapa
orang.
1964) bahwa pemikiran yang cemerlang telah berkembang pada zamannya, se-
da Vinci menyebutkan bahwa lembah dipotong oleh arus, dan arus membawa
material dari salah satu tempat dipermukaan bumi kemudian diendapkan pada
suatu tempat.
7
8
erosi oleh arus dan pemikirannya tentang sungai yang terputus dihubungkan
dengan batuan yang tertoreh serta mengenalkan dasar - dasar perbedaan erosi
yang dipengaruhi oleh berbagai macam material geologi dan struktur geologi.
di pegunungan oleh arus, dan menyebutkan bahwa tidak seluruh material yang
dipindahkan oleh arus diangkut sampai ke laut, tetapi hanya sebagian material
yang terangkut oleh arus tersebut mencapai dataran pantai. Diyakini pula
bahwa laut merupakan tenaga penghancur yang sangat besar terhadap lahan,
selanjutnya arus dan laut disebut sebagai perusak yang sangat cepat terhadap
Alpen merupakan hasil kegiatan pengikisan arus yang mengalir dari puncak
pula bahwa glasiasi (pencairan es) dapat menjadi faktor penyebab terjadinya
erosi.
8
9
rang akhli fisika, tetapi lebih menyenangi ilmu pengetahuan, khususnya kimia
yang terkenal dengan batuan beku granit dan bertentangan dengan para akhli
THE PAST (saat ini merupakan kunci masa lalu), sehingga doktrin uniformi-
terhadap bumi telah diterbitkan pada tahun 1795 menjadi dua volume buku
TRATIONS.
NIAN THEORY OF THE EARTH , dengan gaya bahasa prosa ilmiah yang
pemikiran - pemikiran Hutton dengan jelas memiliki dampak yang sangat be-
sar, terutama terhadap Sir Charles Lyell yang menjadi pelopor uniformitarian.
Hasil penelitian Hutton menyebutkan bahwa proses masa lalu sampai masa
sekarang masih terus berlangsung, yaitu lahan terkikis oleh proses mekanik
9
10
dan kimia, yang sebelumnya telah diteliti namun salah, kecuali Desmarrest
yang melihat gejala - gejala yang dijelaskan oleh Hutton. Konsep sistem sun-
gai dan geomorfologi yang sangat berarti telah dikemukakan oleh Playfair
bah yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya, sesuai
pengaliran jika masing - masing lembah tidak memiliki arus yang men-
maka aliran yang terjadi diperkirakan akan membentuk arus yang san-
gat deras atau arus aliran akan memiliki tenaga penuh yang meluncur
pada saluran tersebut dan langsung menuju samudra. Jika bentuk sun-
beri kesan seolah - olah saluran terbentuk oleh torehan air berupa
10
11
ngan hanya menggunakan salah satu konsep saja, tetapi akan lebih baik jika
Konsep 1 : Proses yang berlangsung secara fisik saat ini memiliki ke-
telah dikembangkan oleh Hutton pada tahun 1785, selanjutnya ditulis kembali
oleh Playfair pada tahun 1802 dan dikembangkan oleh Lyell sebagai maha
mencetuskan : " saat ini adalah kunci masa lalu " telah diterapkan secara baku
dung arti bahwa proses geologi yang berlangsung selaras dengan waktu ge-
ologi memiliki kecepatan yang sama dengan saat sekarang. Konsep ini ten-
tunya salah, karena galasiasi (pencairan es) memiliki peran yang sangat pent-
ing sejak kala Plistosen dan sepanjang waktu geologi dari pada sekarang.
11
12
yang memiliki iklim basah pada masa lalu, sekarang telah berubah menjadi
beriklim kering (gurun) dan sebaliknya. Periode dari ketidak stabilan gerakan
sekarang relatif stabil. Salah satu contoh proses geologi yang berlangsung se-
laras dengan waktu geologi yaitu pengikisan lembah oleh arus yang berlang-
sung sejak masa lalu sampai sekarang, tetapi pengikisan lembah oleh pen-
kala Yura dan memiliki perbedaan dengan gerakan yang dipengaruhi oleh an-
gin sekarang.
sekarang.
Siswa - siswa W.M Davis diajarkan tentang faktor utama yang mem-
fologi dan tingkat pengaruhnya. Saat ini beberapa akhli geomorfologi mer-
ngaruhi perkembangan bentuklahan, akan tetapi para akhli geologi setuju ter-
12
13
hadap konsep proses dan geologi struktur sebagai pengaruh utama. Per - ny-
ataan struktur geologi tidak hanya diterapkan pada pandangan sempit, seperti
struktur batuan, struktur perlipatan, struktur sesar dan ketidak selarasan, tetapi
secara keseluruhan yang memiliki perbedaan pengaruh fisika dan kimia. Pan-
fenomena geologi yang lebih luas, yaitu posisi batuan di tempat yang tinggi,
porositas batuan dan berbagai macam perbedaan pada batuan penyusun kulit
grafi dan struktur susunan (sikuen) batuan yang muncul sebagai singkapan
nakan untuk pandangan yang relatif dan tidak ditekankan untuk panda- ngan
pengaruh fisika atau kimia, karena batuan dipengaruhi pula oleh proses fisika
dan kimia. Suatu batuan mungkin tahan terhadap salah satu proses geomor-
fologi, tetapi tidak tahan terhadap proses geomorfologi lainnya dan dibawah
cara umum tampilan struktur batuan harus lebih tua dari pada perkembangan
13
14
disebut tidak tererosi, sehingga diperkirakan bahwa struktur batuan telah ter-
14
15
bury. 1969)
karena kerak bumi disusun oleh batuan yang berbeda dan struktur yang
yang berbeda pula. Proses geomorfologi yang memiliki keaneka ragaman san-
gat kecil, masih memiliki arti yang sangat penting, kecuali pada daerah diat-
ropisme sekarang (Resen) dapat diperkirakan bahwa daerah yang memiliki po-
sisi topografi yang tinggi disusun oleh batuan yang keras, sedangkan daerah
15
16
dengan posisi topografi lebih rendah disusun oleh batuan yang lunak. Perbe-
daan komposisi batuan dan struktur tercermin dari keaneka ragaman geomor-
fologi dan topografi lokal. Topografi minor dan rinci atau disebut sebagai
geomorfologi tidak memiliki peran, karena pada batas - batas tertentu dengan
Perbedaan kondisi iklim mikro yang sangat menonjol antara dasar lem-
bah dengan puncak bukit dan antara lahan terbuka dengan lahan tertutup vege-
tasi akan tampak dari jumlah penguapan lokal, tingkat kelembaban tanah dan
16
17
terjadi terhadap rupa bumi secara fisika dan kimia. Proses diatropisma dan
vulkanisma dipengaruhi oleh gaya yang berasal dari dalam bumi, sehingga
oleh Penck disebut sebagai proses endogenetik, sedangkan proses yang lain,
seperti pelapukan, perombakan massa batuan dan erosi yang dipe-ngaruhi oleh
gaya eksternal disebut sebagai proses eksogenetik. Secara umum proses endo-
fologi yang berlangsung terhadap permukaan bumi bukan sesuatu yang baru,
kipas aluvial, dan delta merupakan hasil kegiatan arus sungai, sehingga ciri -
17
18
Rekayasa yang tepat dari suatu arti proses evolusi bentuklahan tidak
Proses geomorfologi yang rumit dan media yang bekerja dibawah kondisi ik-
tahap perkembangan proses diawali dari tahap muda, dewasa dan tua. Pada
berelief rendah yang disebut sebagai peneplain (perataan). Beberapa akhli geo-
tidak semua yakin bahwa tahap muda, dewasa dan tua yang dikemukakan oleh
W.M Davis merupakan suatu kenyataan. Konsep umum yang digunakan pada
permukaan bumi yang lebih rumit, karena akan sulit menentukan karakteristik
terutama terhadap peneplain (perataan) yang dianggap sebagai akhir dari suatu
siklus geomorfologi.
18
19
hanya menyatakan siklus alam yang mewakili tahap evolusi bentuk per-
mukaan bumi terjadi secara teratur dan berurutan dengan tidak menggunakan
penamaan evolusi permukaan bumi sebaai tahap muda, dewasa atau tua yang
memiliki pengertian bahwa topografi yang berada pada tahap yang sama
memiliki ciri yang sama pula. Kondisi geologi dan keragaman iklim memben-
tuk ciri permukaan bumi yang sangat beragam walaupun proses geomorfologi
kan.
ibat dari penjelasan yang sangat sederhana dan tidak jelas. Mempelajari ben-
merupakan hasil dari proses atau siklus geomorfologi. Pada umumnya to-
egori, yaitu (1) bentanglahan sederhana, (2) bentanglahan campuran, (3) ben-
19
20
tanglahan siklus tungal, (4) bentanglahan multi siklus dan (5) bentanglahan
hanya satu kali dan umumnya terbatas pada permukaan bumi yang baru ter-
dataran lava, plato atau endapan yang tertutupoleh endapan glasial Plistosen.
Bentanglahan campuran merupakan hasil siklus erosi lebih dari satu kali atau
hasil dua atau lebih proses geomorfologi, sehingga timbul perdebatan karena
tunggal, tetapi sangat jarang terjadi. Sebagai contoh bentanglahan hasil dari
kegiatan aliran air, tetapi perlu disadari bahwa proses yang berlangsung tidak
hanya kegiatan aliran air saja, proses - proses yang lain seperti pelapukan, ger-
akan material karena gravitasi, dan perpindahan material oleh angin sangat
terjadi pada bentanglahan hasil pelarutan oleh air tanah, erosi oleh limpasan
20
21
dan sangat berhubungan dengan kondisi iklim kala Plistosen. Munculnya ben-
tanglahan masa lampau yang telah ditutupi oleh batuan beku atau batuan sedi-
men karena batuan penutup tersebut terkikis, seperti saluran - saluran pada
masa praglasial yang muncul dan hanya sebagain kecil menjadi ciri lokal.
tua yang tersingkap kepermukaan akibat dari gradasional. Sebagian besar to-
pografi sekarang lebih muda dari kala Plistosen. Ashley (1931) percaya
bahwa pahatan rupa bumi seperti gunung, lembah, pantai, danau, sungai, air
terjun dan tebing berumur lebih muda dari Miosen, serta terbentuk sejak
bungan yang jelas dengan permukaan bumi pra Miosen. Diperkirakan pula
Secara umum struktur geologi lebih tua dari pada ciri - ciri topografi
Plistosen Awal dan Resen. Pegunungan Himalaya pertama terlipat pada kala
Kapur, kemudian kala Eosen dan Miosen, tetatpi lereng sekarang terbentuk
pada kala Plistosen dan air terjun yang terbentuk saat ini lebih muda dari relif
21
22
tosen.
kondisi geologi dan kondisi iklim kala Plistosen yang mempengaruhi topografi
sekarang. Glasiasi sangat berpengaruh baik secara langsung atau tidak lang-
sung, Material - material hasil pengikisan galsial dan tiupan angin menyebar
Daerah - daerah yang terletak pada lintang menengah, faktor iklim san-
gat berpengaruh, sehingga daerah sekarang beriklim arid atau semi arid pada
Amerika Serikat bagian Barat yang saat ini berbentuk danau dengan iklim arid
dan semi arid menunjukkan sistem fluvial yang sama dengan di Asia, Afrika,
Australia dan Amerika Utara, sehingga dapat disimpulkan bahwa glasial san-
pernah beriklim seperti di sub arktik Amerika Utara dan Eurasia yang dicer-
minkan oleh tanah yang membeku secara permanen dan biasa disebut sebagai
permafrost. Rejim aliran yang dipengaruhi oleh perubahan iklim ditandai den-
gan perselingan antara agradasi (pengendapan) dan gradasi (pe - ngikisan). Pe-
rubahan muka air laut memiliki pengaruh terhadap topgrafi, karena pem-
22
23
bekuan samudera menyebabkan penurunan muka air laut dan kembali normal
angin membentuk gumuk pasir (sand dunes) atau bercampur dengan lanau
pembentukkan bentanglahan.
berlangsung.
cara langsung atau tidak langsung, sebagai contoh iklim yang berpengaruh
tidak langsung terhadap proses geomorfologi adalah sebaran, kerapatan dan je-
23
24
tanglahan saat ini dan masa lalu selaras dengan waktu geologi. Akhli geomor-
morfologi yang diperkenalkan oleh Bryan (1940) dan menjelaskan bahwa ben-
tuklahan merupakan hasil dari suatu proses, sehingga tidak ada alasan untuk
antara bentuklahan dengan geologi dinamik yang paling jelas adalah proses
BAB 2
GEOMORFOLOGI
pemetaan geologi. Salah satu sistem yang telah banyak dimanfaatkan untuk
24
25
Verstappen (1967 dan 1968) dan Van Zuidam (1968 dan 1975) telah
gai macam tujuan. Metode ITC dapat digunakan untuk tujuan pemetaan ge-
enda yang sederhana dan jelas, sehingga menjadi suatu sistem pemetaan geo-
artinya legenda pada peta harus dapat dijadikan simbol untuk suatu
dan grafis.
25
26
Peta adalah gambaran dari rupa bumi yang mencerminkan keadaan su-
atu daerah atau lokasi, sehingga peta dapat disebut sebagai petunjuk atau pem-
beri informasi rupa bumi dan lokasi suatu daerah. Beberapa jenis peta sebagai
petunjuk dan pemberi informasi antara lain : peta informasi, peta dasar (base
Peta informasi merupakan peta yang dapat digunakan oleh berbagai pi-
hak, dengan tujuan agar pengguna peta dapat mencapai tujuannya tanpa harus
sesuai dengan fungsi peta tersebut yaitu sebagai petunjuk dan pemberi infor-
masi. Contoh - contoh peta informasi antara lain peta pariwisata, peta sekolah
atau ciri khas tujuan wisata, sedangkan peta sekolah (atlas) memberi petunjuk
tentang daerah propinsi atau kabupaten, ibu kota propinsi atau kabupaten, sun-
gai - sungai yang terkenal dan gunung - gunung yang terkenal. Peta topografi
titik ketinggian dan garis ketinggian (kontur) yang dapat mencerminkan kon-
disi lereng dengan melihat kerapatan kontur pada peta. Biasanya peta to-
pografi dijadikan peta kerangka untuk menyusun peta dasar atau peta bertema
26
27
Peta dasar adalah suatu gambaran dari berbagai komponen yang ter-
tersebut tidak memiliki hubungan, maka menjadi tidak bermanfaat dan infor-
masi yang dipetakan tersebut menjadi tidak berguna karena tidak dapat
dan akhirnya hanya digunakan sebagai dasar perbandingan pada suatu daerah
saja. Informasi dan peta topografi yang terbaru merupakan kebutuhan yang
(peta topografi atau foto udara) yang lama dan tidak teliti. Jika informasi dari
peta topografi atau foto udara dapat diandalkan, maka kandungan pokok pada
peta tujuan akan sangat bermanfaat. Informasi pada peta topografi atau foto
udara yang berhubungan langsung dengan unsur - unsur geografi, seperti batas
untuk menentukan lokasi penelitian. Penentuan lokasi yang baik dan tepat
merupakan unsur utama didalam menyusun peta dasar yang baik, misalnya :
27
28
Kondisi hidrografi
Batas pemukiman
3. Memilih unsur - unsur peta secara umum seperti garis atau titik
peta dasar merupakan peta rencana kegiatan yang telah tersusun untuk memu-
umum, seperti titik ketinggian, garis ketinggian (kontur), nama sungai dan
28
29
nama daerah, sehingga memerlukan analisis agar dapat dijadikan peta dasar.
Sebagai contoh kerapatan garis kontur mencerminkan lereng yang terjal, maka
dugaan sementara terhadap lereng yang curam tersebut dapat berupa sesar
gunaan lahan, sehingga pada saat kegiatan penelitian di lapangan akan lebih
juan tertentu untuk maksud tertentu yang dibutuhkan oleh pemakai tertentu
batuan secara lateral dengan batas - batas yang jelas, struktur geologi, posisi
temuan fosil, bahan galian atau aspek - aspek geologi lainnya. Penggunaan
peta geologi yang telah tersusun dengan baik dapat dibaca oleh pengguna yang
29
30
yang digambarkan pada peta menggunakan simbol - simbol warna dan pola hi-
tam putih disertai arsiran, tergantung pada kepentingan pembuatan peta di-
Secara garis besar peta geomorfologi dapat dibedakan menjadi tiga je-
yang cukup luas, sehingga sifat peta geomorfologi analitik bersifat peta tinjau
sangat luas dan belum memberikan informasi yang rinci, namun sudah dapat
tanglahan yang sangat luas dan komponen - komponen geomorfologi yang be-
30
31
len (1949) terdiri dari sistem lahan (land system) rangkaian gunungapi (vol-
canous) dan sistem lahan ( land system) struktural, sehingga memerlukan pen-
guraian yang lebih rinci. Peta geomorfologi analitik sangat berperan untuk di-
gunakan sebagai bahan analisis yang bersifat regional dalam ukuran propinsi,
memiliki arti penting di dalam peta tersebut, seperti aspek morfogenetik di-
warna. Menurut Verstappen dan Van Zuidam (1968 dan 1975) bahwa proses
endogen dan eksogen masa lalu dan sekarang merupakan faktor - faktor
31
32
atakan oleh lambang garis atau huruf yang telah baku dan dicetak de - ngan
warna hitam atau abu - abu berupa bayangan. Lithologi digambarkan dalam
bentuk simbo; gambar lithologi dengan warna bayangan abu - abu, sehingga
dengan warna yang tidak menonjol. Pemilihan warna yang tepat dapat mem-
berikan informasi yang lebih banyak dengan tidak mengabaikan simbol warna
yang digunakan oleh satuan bentuklahan pada suatu daerah berdasarkan mor-
fogenetik.
pembuatan peta akan menjadi mahal dan umur bentuklahan harus diketahui
dengan benar. Morfometri yang penting dari ciri roman muka bumi dapat dita-
mpilkan dengan simbol garis hitam, sedangkan simbol garis berwarna dian-
32
33
simbol garis berwarna merah untuk proses erosi dan warna biru untuk banjir
atau sedimentasi.
Bentuk permukaan
33
34
lief.
jadinya bentuklahan).
kubah.
patahan.
34
35
berlangsung.
masi geomorfologi yang bersifat semi rinci (semi detail) dan mulai mengarah
pada suatu tujuan tertentu. Skala peta geomorfologi sintetik yang digunakan
4 tingkat yang mencerminkan bagian - bagian lahan semi rinci dari suatu ben-
35
36
tangan lahan dari tingkat yang paling kecil sampai tingkat yang paling besar
sebagai berikut :
3. Bentuklahan (landform)
5. Bentanglahan (landscape)
dan proses. Skala peta yang digunakan untuk menampilkan komponen lahan
lan komponen lahan yang homogen atau heterogen berdasarkan ciri khusus su-
atu lahan atau komponen lahan. Tampilan dari satuan lahan menggambarkan
ciri eksternal dan internal dari suatu bentuklahan yang dibandingkan dengan
satuan lahan sekitarnya pada daerah yang sama. bentuk permukaan (relief),
Skala peta yang digunakan untuk menampilkan satuan lahan adalah 1:10.000
36
37
proyek pembangunan.
mogen atau heterogen dengan ciri satuan lahan atau susunan satuan lahan yang
khusus. Suatu bentuklahan menunjukkan ciri - ciri tampilan luar, seperti ben-
dari bentuk permukaan / kemiringan lereng, panjang lereng dan kerapatan pola
pengaliran (morfometri) dan material penyusun (lithologi). Skala peta yang di-
han disekitarnya pada suatu daerah yang sama. Skala yang cocok digunakan
untuk menampilkan sistem lahan biasanya lebih besar dari 1 : 250.000 dan di-
bentangan yang sangat luas dengan ciri memiliki keseragaman relief dan
lithologi secara umum. Skala peta yang digunakan untuk menampilkan ben-
37
38
tang lahan adalah 1 : 250.000 atau lebih kecil dan biasanya digunakan sebagai
peta tinjau untuk identifikasi suatu kelayakkan lokasi yang akan digunakan su-
dung berdasarkan fisiografi Van Bemmelen (1949) terdiri dari sistem lahan
units) , yaitu puncak gunungapi, lereng atas gunungapi, lereng tengah gunun-
formasi geomorfologi yang bersifat khusus dan rinci (detail) karena peta geo-
morfologi pragmatik merupakan peta untuk tujuan tertentu dan khusus. Skala
sur lahan (land element) dari aspek - aspek geomorfologi yang bersifat rinci,
seperti alur erosi, arah arus sungai / pantai, arah ombak, arah sedimentasi, arah
38
39
tingan suatu kegiatan yang bersifat rinci (detai), seperti kegiatan penelitian
nungapai, dan peta kesesuaian lahan (land suitability map). Contoh peta geo-
fologi.
nan gerakan tanah yang akan terjadi pada lereng tersebut. Verstappen dan Van
Zuidam (1968 dan 1975) membagi kemiringan lereng menjadi 6 kelas lereng,
yaitu : (1) kelas 00 - 20, (2) kelas 20 - 50, (3) kelas 50 - 150, (4) kelas
150 - 300, (5) kelas 300 - 550 dan (6) kelas diatas 550.
lahan, kondisi lahan dan simbol warna untuk lahan yang disarankan. Kelas
proses pada lereng tertentu yang menonjol. Kegiatan konservasi tertentu dapat
yang menonjol atau nilai kelas konservasi. Jika batas satuan bentuklahan
39
40
digambar dengan garis tebal, maka nama singkatan dari bentuklahan perlu di-
cantumkan dengan huruf kapital. Simbol - simbol lain yang digambar denga
garis hitam dapat diberikan untuk proses geomorfologi yang sudah tidak aktif
tapi masih baru, garis merah untuk erosi yang aktif dan biru gelap untuk ger-
akan tanah yang aktif. Vegetasi alami, semi alami dan pertanian sangat mem-
pengaruhi proses erosi dan gerakan tanah, sehingga simbol - simbol vegetasi
digambar dengan warna hijau. Sama dengan peta analitik, garis kontur dan
dakan satuan hidrogeomorfologi yang sama dengan simbol - simbol yang bi-
Pada tabel 3 ditunjukkan bobot nilai lahan yang digunakan untuk mem-
bedakan empat kelas hidrogeomorfologi, yaitu air tanah dalam, kualitas aliran
air permukaan, mata air dan gerakan material yang diberi simbol de - ngan
garis arsir, simbol gambar, angka dan huruf dengan warna yang berbeda.
dan pertanian diberi simbol warna hijau, sedangkan informasi topografi dan
lithologi yang penting digambar dengan simbol garis abi - abu atau coklat.
40
41
lahan
ing.
41
42
dalam.
terhadap erosi.
dan longsor
42
43
terhadap erosi.
43
44
Tinggi
%. %
44
45
liki tam-
se- - da- -
tanah rendah.
sangat ren-
dah.
45
46
tanam- - - pai
- kayu. naman
- dangkal, perlukan,
46
47
daerah ali-
ran
BAB 3
UNSUR - UNSUR
PEMETAAN GEOMORFOLOGI
dan Van Zuidam (1968, 1975) yang dilandasi pengalaman di wilayah tropis
47
48
3.1 Morfografi
mukaan bumi atau arsitektur permukaan bumi. Secara garis besar morfografi
sampai 2%, biasanya digunakan untuk sebutan bentuklahan asal marin (laut),
48
49
Bentuklahan plato.
49
50
konglomerat.
50 meter sampai 500 meter di atas permukaan laut dan memiliki kemiringan
taineous landforms) memiliki ketinggian lebih dari 500 meter dan kemiringan
memiliki ketinggian lebih dari 500 meter dan kemiringan lereng lebih dari 20
atau akibat kegiatan tektonik yang cukup kuat, seperti pegunungan Himalaya
50
51
(di India), pegunungan Alpen (di Eropa) dan Pegunungan Selatan (di Jawa
Barat).
erupsi gunungapai.
meter), sehingga garis pantai lama tidak jauh dari kumpulan perbuk-
51
52
sesar geser.
gan Selatan Jawa Barat yang membentang dari Barat di Teluk Pal-
(Ciamis).
52
53
meter di atas permukaan laut dan memiliki kemiring lereng yang curam (56 %
sampai 140 %), dengan ciri khas memiliki kawah, lubang kepundan dan keru-
cut kepundan. material yang dapat ditemui pada bentuklahan vulkanik bagian
puncak merupakan material halus sampai sedang (abu vulkanik / tuf), pada
lereng bagian tengah lelehan lava dan lahar serta pada bagian lereng bawah
perut bumi ke permukaan bumi secara sinambung (terus menerus) dalam ku-
run waktu yang panjang, sehingga membentuk kerucut yang menjulang sam-
pai ketinggian tertentu, suatu saat mengalami erupsi yang cukup hebat men-
kepundan masih berbentuk kerucut dan erupsi masih terus berlangsung. Con-
3.1.4 Lembah
berupa erosi permukaan (sheet erosion) kemudian menjadi erosi alur (riil ero-
sion), erosi parit (gully erosion), lembah (valley) dan selanjutnya lembah seba-
gai penampung aliran air menjadi sungai. Limpasan air permukaan yang ma-
suk ke lembah selalu membawa muatan sedimen hasil dari pengikisan air
53
54
Jenis lembah U tumpul terjadi pada daerah - daerah yang relatif datar,
erosi yang berlangsung cenderung ke arah lateral (samping) dan erosi ke arah
vertikal (dasar sungai) relatif tidak berlangsung. Erosi ke arah vertikal terhenti,
karena telah mencapai batuan dasar sungai yang relatif keras dibandingkan
kemiringan lereng landai, erosi lateral (ke samping) lebih besar dari pada erosi
lereng landai sampai agak curam, erosi vertikal (ke arah dasar sungai) berlang-
sung lebih kuat daripada erosi lateral (ke arah samping) yang disertai dengan
erosi dari bagian atas lereng lembah tersebut dan pengumpulan (akumulasi)
tidak simetris disebabkan oleh perbedaan jenis batuan dan / atau struktur pada
54
55
lereng curam, erosi vertikal (ke arah dasar sungai) sangat kuat karena dipe -
ngaruhi oleh tektonik. Kondisi batuan dan iklim sangat berpengaruh terhadap
TERBUKA/
LEBAR
MENYEMPIT /
55
56
CURAM
MENYEMPIT /
CURAM
TERBUKA /
LEBAR
endogen yang berkembang pada suatu daerah dan secara garis besar dapat
dibedakan menjadi :
56
57
Bentuk lereng cembung biasanya terjadi pada daerah - daerah yang dis-
usun oleh material - material batuan yang relatif keras atau sisa - sisa gawir
sesar atau bidan longsoran (mass wasting) yang telah tererosi pada bagian tepi
atasnya.
vulkanik yang disusun oleh material - material vulkanik halus atau bidang
longsoran (llandslide).
Bentuk lereng cekung biasanya terjadi pada daerah - daerah yang dis-
usun oleh material - material batuan lunak atau bidang longsoran (slump).
Pada peta topografi, foto udara atau citra satelit akan tampak pola -
(tenaga) tersebut berasal dari dalam bumi yang dikenal sebagai tenaga endo-
tan yang terlipat, sedangkan pola punggungan berbelok, melingkar atau ter-
pisah dapat diinterpretasikan sebagai akibat dari suatu pensesaran. Pola - pola
57
58
sedangkan jika pada salah satu sisi punggungan tersebut memiliki kerapatn
garis kontur yang cukup rapat diinterpretasikan telah terjadi sesar naik.
58
59
59
60
tersesarkan.
60
61
bah sebagai tempat pengaliran air, selanjutnya akan membentuk pola - pola
tertentu yang disebut sebagai pola aliran. Pola aliran ini sangat berhubungan
dengan jenis batuan, struktur geologi kondisi erosi dan sejarah bentuk bumi.
dikontrol oleh kemiringan lereng, jenis dan ketebalan lapisan batuan, struktur
Pola pengaliran sangat mudah dikenal dari peta topografi atau foto
udara, terutama pada skala yang besar. Percabangan - percabangan dab erosi
yang kecil pada permukaan bumi akan tampak dengan jelas, sedangkan pada
jenis batuan, struktur geologi dan erosi. Pola pengaliran pada batuan yang
berlapis sangat tergantung pada jenis, sebaran, ketebalan dan bidang per-
lapisan batuan serta geologi struktur seperti sesar, kekar, arah dan bentuk per-
lipatan.
dasar dan pola pengaliran modifikasi. Definisi pola pengaliran yang digunakan
suatu daerah yang dipengaruhi atau tidak dipengaruhi oleh curah hu-
61
62
2. Pola dasar adalah salah satu sifat yang terbaca dan dapat dipisahkan
batuan dan struktur geologi sangat erat, tetapi tidak menutup kemungkinan da-
pat ditambah atau dikurangi.Van der Weg (1968) membuat klasifikasi pola
pengaliran menjadi pola erosional, pola pengendapan dan pola khusus. Pola
dendritik (sub dendritik), radial, angular (sub angular), tralis dan rektangular
(gamping) dan pola "palimpset" atau "berbed" untuk daerah yang dianggap
khusus.
RAN
62
63
DASAR
rindang.
63
64
64
65
berbentuk cekungan.
LANJUTAN TABEL
3.
(permafrost)
POLA PENGALI-
RAN
MODIFIKASI
65
66
MENGANYAM
beting pasir.
66
67
TRALLIS
LOK
paralel
KARST Batugamping
67
68
68
69
69
70
gai dan jaringannya adalah dinamika struktur geologi, yaitu tektonik aktif dan
70
71
babkan erosi sungai. Kontrol struktur pasif mempengaruhi arah dari sistem
morfologi sungai dan jaringan topologi yang memudahkan terja- dinya pela-
STRUKTUR
A. DINAMIK
TIF
Lembah terjal
PATAN secara
71
72
VULKANIK
B. PASIF.
Saluran "OFFSET'
reng kemiringan.
pendek
72
73
SUNGAI
3.2 Morfogenetik
dari luar bumi, seperti iklim, biologi dan artifisial. Proses yang dipengaruhi
oleh iklim dikenal sebagai proses fisika dan proses kimia, sedangkan ptoses
yang dipengaruhi oleh biologi biasanya terjadi akibat dari lebatnya vegetasi,
seperti hutan atau semak belukar dan kegiatan binatang. Proses artifisial lebih
73
74
gen diawali dengan permukaan bumi yang dipengaruhi oleh iklim, seperti hu-
penyusun batuan secara fisika atau kimia, sehingga batuan menjadi lapuk dan
hujan selanjutnya material permukaan tanah yang lepas terhanyutkan dan di-
endapkan pada suatu cekungan pengendapan, seperti lembah / sungai atau laut.
Secara garis besar proses eksogen diawali dengan pelapukan batuan, kemudian
hasil pelapukan batuan menjadi tanah dan tanah terkikis (degradasional), ter-
Kenampakkan proses erosi pada peta topografi atau foto udara ditun-
jukkan oleh kerapatan pola aliran, sehingga semakin rapat pola aliran menun-
jukkan bahwa daerah tersebut memiliki tingkat erosi yang cukup tinggi atau
dapat pula diinterpretasikan bahwa daerah tersebut disusun oleh batuan yang
relatif lunak dengan porositas yang buruk. Sebaliknya jika kerapatan pola pen-
tingkat erosi yang reltif kecil atau dapat pula diinterpretasikan bahwa daerah
tersebut disusun oleh batuan yang relatif keras dan memiliki porositas yang
dari dalam kerak bumi, sehingga merubah bentuk permukaan bumi. Proses
dari dalam kerak bumi tersebut antara lain kegiatan tektonik yang meng-
74
75
gunungapi.
Ciri - ciri proses endogen yang berlangsung di suatu daerah pada peta
Perlipatan :
- Bentuk lereng hampir lurus dan simetris pada sisi yang berlawanan.
- Bentuk lereng relatif cekung dan tidak simetris pada kedua lereng
yang berlawanan.
75
76
- Garis kontur pada peta topografi pada bagian patahan sangat rapat.
- Pola aliran radial pada bagian puncak dan pola aliran pada lereng
- Garis kontur pada peta topografi pada bagian puncak relatif rapat,
dan pada bagian lereng tengah sampai lereng bawah agak renggang
sampai renggang
tan, pegunungan atau pedatara dan asal - usul / proses (morfogenetik) ter-
jadinya suatu bentuk seperti proses asal fluvial, marin, denudasional, aeolian,
karst, glasial / preglasial (proses eksogen), struktural dan vulkanik (proses en-
76
77
dari gambaran bentuk (morfografi) dan asal - usul / proses terjadinya bentuk
(morfogenetik).
but. Sebagai pelengkap agar tata nama satuan tersebut lebih rinci dan dapat
patan, sesar atau kekar. Unsur - unsur pendukung seperti morfometri dan ma-
seperti pola aliran, kerapatan pola aliran, pola punggungan, bentuk lereng,
cukup renggang - perkiraan batuan penyusun terdiri dari jenis batuan sedimen.
Tata nama satuan geomorfologi tersebut sangat membantu untuk pemetaan ge-
ologi, karena analisis morofografi dapat dilakukan terhadap peta topografi atau
foto udara, sehingga pemetaan geologi dapat direncanakan dengan baik dan
terarah.
77
78
3.3 Morfometri
memberikan penajaman tata nama bentuklahan dan akan sangat membantu ter-
hadap analisis lahan untuk tujuan tertentu, seperti tingkat erosi, kestabilan
3.3.1 Lereng
kesimpulan dengan tegas tata nama satuan geomorfologi secara rinci. Ukuran
lereng, sehingga tata nama satuan geomorfologi dapat lebih dirinci dan tujuan
- tujuan tertentu, seperti perhitungan tingkat erosi, kestabilan lereng dan peren-
78
79
N FIKASI FIKASI
datar
landai
8 - 13 Lereng landai 6 - 13 7 - 12
21 - 55 Lereng curam 25 - 55 18 - 24
79
80
ram
(M)
15 - 50 Lereng pendek
80
81
karena permukaan laut dianggap sebagai bidang yang memilki angka ke-
81
82
ter
82
83
LERENG ( % ) KETINGGIAN
(m)
83
84
Berombak 3 - 7 5 - 50
Berombak - Bergelom- 8 - 13 25 - 75
bang
Bergelombang - 14 - 20 75 - 200
Berbukit
ram
84
85
ATAN 25.000
MEMILIKI KERA-
PATAN
85
86
BAB 2
SISTIMATIKA
PEMETAAN GEOMORFOLOGI
paikan dalam bentuk kata (verbal), seperti ketepatan bentuk, ukuran dan po-
sisi, tetapi sangat beik dituangkan dalam bentuk peta. Secara umum peta dapat
dari dua sumber yang berbeda, yaitu penelitian yang mendalam tentang geo-
86
87
ecology) dan hasilnya berupa peta yang disebut sebagai peta sintetik (holistik).
Peta - peta sintetik (holistik) memiliki kandungan multidisiplin ilmu dan data
dengan proses eksogen dan endogen, data lithologi, sedimen, tanah, kondisi air
berdasarkan peta geomorfologi analitik dan pada kasus lain peta geomorfologi
juan tertentu.
gan data yang dikumpulkan terbatas hanya untuk penelitian - penelitian yang
bersifat lebih khusus. Peta - peta geomorfologi yang ada sekarang pada
87
88
gambaran umum fisik rupa bumi. Karakteristik gambaran umum fisik rupa
pat ditafsirkan melalui peta topografi, foto udara atau citra satelit yang saat ini
fisik rupa bumi, maka secara garis besar bentuklahan berdaarkan morfografi
sional. Iklim, seperti curah hujan dan perubahan temperatur berpengaruh ter-
hadap proses pelapukan batuan, erosi dan gerakan tanah. Vegetasi dan aktivi-
Ciri - ciri bentuklahan asal denudasional dapat diamati dari pola - pola
punggungan yang tidak beraturan, pola aliran sungai yang membentuk pola
dendritik dengan kerapatan pola pengaliran yang cukup rapat dan lereng relatif
terjal. Material penyusun biasanya terdiri dari batuan homogen yang mudah
lapuk, seperti lempung, lanau, serpih, dan breksi. Kenampakkan ciri - ciri ben-
tuklahan denudasional dapat diamati melalui peta topografi, foto udara atau
citra satelit. Secara garis besar proses yang berlangsung pada bentuklahan asal
88
89
4.1.1.1 Erosi
aliran air atau sungai. Jika kecepata aliran tenang dan memiliki kecepatan
meningkat, maka erosi berlangsung dengan cepat. Selaras dengan kondisi ali-
tidak terpusat (terkonsentrasi) dan biasanya berlangsung pada saat hujan mulai
berlangsung, sehingga curah hujan yang jatuh dipermukaan tanah mulai men-
galir. Kondisi erosi permukaan tidak akan pernah tampak pada peta topografi
dan sangat sulit diinterpretasi melalui foto udara, namun sebagai ciri suatu
daerah mengalami erosi permukaan pada foto udara akan menunjukkan tutu-
89
90
dan pengikisan terjadi pada alur - alur dari suatu aliran tersebut disertai dengan
torehan terhadap dinding alur dan dasar alur. Erosi alur memiliki ciri yang
hampir sama dengan erosi permukaan, tetapi pada foto udara dengan skala
yang besar akan tampak alu - alur pengikisan pada daerah yang terbuka, se-
hingga erosi alur dapat dipetakan pada skala peta yang besar.
Semakin tinggi debit hujan dan debit aliran pada alur yang terbentuk,
maka semakin kuat erosi vertikal dan horisonta mengakibatkan alur semakin
besar dan menjadi parit. Erosi parit memiliki ukuran yang reltif besar, se-
hingga pada peta topografi dicerminkan oleh lekukan garis kontur yang bertin-
dak sebagai aliran air ari suatu punggungan dan bersatu menjadi saluran arus
aliran air. Kenampakan pada foto udara sangat jelas, sehingga erosi parit dapat
Tabel 10. Media dan proses erosi (sumber : Van Zuidam, 1985)
AIR PER-
MUKAAN
Arus permukaan
90
91
permukaan; ali-
ran permukaan.
AIR TANAH
bawah tanah.
NAIK.
pensi.
saluran.
91
92
penurunan.
Selain faktor air yang mempengaruhi terjadinya erosi, maka faktor ke-
atau penggerusan pada peta topografi dan foto udara akan ditunjukkan oleh
kerapatan pengaliran. Semakin rapat pola aliran, maka batuan mudah men-
BATUAN BEKUAN
Tekstur halus
Hitam (basa)
92
93
Cerah Rhi-
olite
Sienite arid
Cerah
Granit
BATUAN ENDAPAN
Butiran halus
pung din-
93
94
arid.
Dataran rendah
pasir kuat.
Sebagai batuan
glomerat gunungan.
BATUAN MALIHAN
(METAMORF)
Slate
94
95
Batupasir muk,
Sangat tahan
Banded punggungan.
Gneis
Schistose
Schist
4.1.1.2 Longsor
Longsor adalah gerakan massa tanah atau batuan dengan jumlah yang
cukup besar dari suatu tempat ke tempat lain yang memiliki kemiringan lereng
dan disebabkan oleh gravitasi atau media air. Gerakan massa tanah atau batuan
tersebut dapat terjadi dengan kecepatan yang tinggi dan kecepatan yang ren-
dah. Tiga jenis utama gerakan massa tanah atau batuan, yaitu luncuran (slide),
batuan secara alami dari bagian tertinggi lereng yang curam ke arah bagian
95
96
kaki lereng. Gerakan perpindahan massa tanah dan batuan tersebut memiliki
dipengaruhi oleh faktor air dengan kecepatan yang relatif cepat, sehingga tidak
menampakkan kerusakan. Gerakan massa tanah atau batuan berupa aliran bi-
asanya terjadi pada kemiringan lereng landai dan memiliki gerakan kejadian
yang tidak bersamaan serta terhenti jika kemiringan lereng mulai mendatar.
dipengaruhi oleh faktor gaya gravitasi, biasanya terjadi pada lereng yang san-
gat terjal (hampir tegak lurus). Gerak jatuh massa tanah atau batuan memiliki
kecepatan relatif lambat dan berlangsung pada daerah yang tidak luas.
karena faktor pengaruh yang berbeda. Pada gambar diagram segitiga (gambar
9), menunjukkan klasifikasi jenis gerakan massa tanah atau batuan serta faktor
96
97
97
98
98
99
gerakan massa.
(sumber : Van Zuidam, 1985 dari M.A Carson dan M.J Kirkby,1972)
99
100
100
101
101
102
pada geomorfologi dapat dibagi menjadi dua jenis struktur utama; yaitu : (1)
modern, (2) struktur pasif yang meninggalkan jejak pada bentanglahan modern
geomorfologi, seperti perlipatan dan sesar dapat dikenali melalui foto udara
dan peta topografi. Foto udara dan peta topografi dapat menampilkan lokasi
dan bentuk massa batuan yang memiliki bermacam - macam tampilan, antara
lain : (a) ketahanan batuan terhadap pelapukan dan erosi, (b) perubahan kristal
dan pengikisan batuan akibat pelapukan dan erosi, (c) penampilan lapisan dan
(d) tampilan bentuk lainnya. Batuan dan iklim memiliki peran penting pada
dengan kondisi geologi seperti jenis batuan dan struktur geologi yang tergam-
bar pada peta topografi atau yang tampak pada foto udara. Pada dasarnya bat-
102
103
uan yang relatif tahan terhadap pelapukan dan erosi, sedangkan perkembangan
lereng yang cekung cenderung kurang tahan terhadap pelapukan dan erosi.
Sangat jelas bahwa ketebalan lapisan batuan sangat berpengaruh terhadap ben-
tuk lereng (cembung atau cekung). Jika suatu suatu lapisan batuan tipis atau
relatif halus, sehingga batuan tampak seperti tidak berlapis, sehingga singka-
pan lapisan akan tampak pada tebing atau dasar aliran. Interpretasi batuan se-
cara rinci akan lebih baik jika dilakukan dila -pangan, tetapi kemampuan inter-
pretasi foto udara dan peta topografi ditambah dengan pengetahuan geologi
umum akan memberikan hasil lebih baik didalam menentukan batas - batas
seperti tampilan gawir sesar dan erosi. Pola aliran sungai yang tampak pada
foto udara dan peta topografi akan mencerminkan perlapisan batuan yang
cukup baik pada suatu daerah, walaupun tertutup vegetasi dan tanah, tetapi
masih mungkin untuk mengenali struktur geologi utama dan jenis batuan
seperti lanau, batupasir dan gamping. Smith (1943) menyebutkan bahwa ciri -
ciri terbaik untuk mengenali batuan di suatu daerah melalui foto udara atau
peta topografi adalah sebagai berikut : (1) kenampakkan topografi, (2) warna
tanah dan batuan, (3) sebaran vegetasi dan (4) struktur primer dan sekunder.
kesinambungan dari kunci hamparan bumi. Bentuk relief batuan yang tahan
bawah kondisi tertentu akan membentuk lapisan kunci yang baik. Hubungan
103
104
erat antara interpretasi struktur dengan relief tergantung pada pemahaman dan
analisis geomorfologi. Analisis pola aliran, kelurusan aliran dan pola vegetasi
berikan gambaran yang jelas terhadap relief dan struktur geologi, khususnya
Pada daerah luas yang memiliki relief rendah dan tertutup oleh lapisan
pengikisan, maka akan sulit melihat hubungan morfologi dengan struktur ge-
ologi yang ada. Lapisan batuan yang memiliki bidang lapisan, arah jurus dan
kemiringan lapisan batuan (strike & dip) mudah dikenali, terutama batuan en-
dapan yang memiliki bidang lapisan dengan jelas, karena ketahanan batuan
terhadap pelapukan dan erosi. Bidang lapisan batuan yang datar atau hampir
datar dan kontak sejajara serta tertutup tanah, pada kontur topografi menun-
jukkan pola - pola lingkaran tertutup, sehingga bidang lapisan batuan yang
datar seolah - olah tidak memiliki arah jurus lapisan (strike) atau jarang
lapisan batuan yang sangat tahan terhadap pelapukan dan erosi, sedangkan
lereng landai menunjukkan lapisan batuan yang kurang tahan terhadap pela-
pukan dan erosi. Kelompok lapisan batuan yang datar (horisontal), tebal dan
sangat tahan terhadap pelapukan dan erosi akan menunjukkan tebing yang san-
104
105
gat tegak, karena keseragaman ketahanan terhadap pelapukan dan erosi, maka
pola aliran normal akan mengambarkan pola aliran dendritik, khususnya jika
Lapisan batuan yang tegak menunjukkan garis arah jurus lapisan dan
garis kontak lapisan akan lurus dan sejajar dengan arah jurus lapisan, sehingga
uan tegak yang tebal dapat langsung dikenali dari lebar hasil pelapukannya,
pukan dan erosi, sehingga pola aliran jenis trelis sangat berkembang. Pola -
relief topografi arah jurus dan kemiringan lapisan batuan. Kemiringan lapisan
batuan yang curam menyebabkan relief arah jurus lapisan batuan lebih menon-
tidak datar, maka pola permukaan lapisan batuan menjadi fungsi arah jurus
Pola - pola permukaan lapisan batuan tidak mengikuti sepanjang arah jurus
lapisan batuan sebenarnya, tetapi mengikuti arah jurus lapisan batuan semu.
arah jurus lapisan batuan semu akan menambah kecuraman lereng pada to-
pografi, kecuali jika arah jurus lapisan batuan membentuk sudut yang tepat
terhadap kemiringan topografi, sehingga arah jurus lapisan batuan semu dan
105
106
pografi dan bidang lapisan batuan membentuk arah jurus punggungan mem-
bentuk hogback serta arah kemiringan lapisan batuan mudah dikenali. Pada li-
patan monoklinal yang baik menunjukkan susunan pola aliran paralel sampai
sub paralel dan trelis, setempat - setempat pola aliran dendritik. sungai atau
lembah pada topografi yang memotong arah jurus lapisan batuan de -ngan
membentuk sudut, maka pada lembah V tersebut akan tercermin suatu lapisan
Vs yang cukup panjang, sedangkan jika dibentuk oleh lapisan batuan dengan
sudut kemiringan yang tajam akan membentuk lembah Vs yang pendek. Lebar
kemiringan lapisan batuan. Jika suatu lembah memotong tegak terhadap arah
jurus lapisan batuan, maka lembah Vs akan membentuk tebing yang simetri,
sedangkan jika lembah Vs yang memotong arah jurus lapisan batuan memben-
tuk sudut, maka perkembangan tebing lembah Vs tidak akan simetri. Jika lem-
bah Vs sejajar (paralel) terhadap arah jurus lapisan batuan, maka lembah tidak
Vs. Bidang lapisan batuan yang tertutup oleh vegetasi atau material per-
mukaan, maka arah jurus lapisan batuan dapat dikenali dengan dari ciri - ciri
ngai yang panjang akan mengikuti arah kemiringan lereng lapisan batuan,
106
107
(Lattman dan Ray, 1965). Struktur lipatan yang diikuti dengan sesar normal
dan sesar naik dapat diketahui melalui pengulangan lapisan batuan dengan
kemiringan lapisan batuan yang berlawanan, kecuali pada lipatan isoklin. Jika
sumbu lipatan mendatar (horisontal), maka kedua sayapnya akan sejajar (par-
alel). Kedua sayap lipatan yang membentuk kurva (melengkung) dengan pun-
cak sinklinal atau antiklinal akan membentuk lembah V atau U. Kedua sayap
lipatan akan membentuk jalur permukaan lurus atau melengkung ada sisi - sisi
yang berlawanan. Pada suatu daerah perlipatan yang jelas, sumbu lipatan yang
terletak pada puncak atau lembah yang terbentuk akibat perlipatan tersebut da-
pat ditentukan dengan cara perhitungan atau perkiraan arah jurus dan
Pada lipatan rebah yang sering diikuti oleh struktur sesar dan sesar
naik, arah kemiringan lapisan batuan pada kedua sayapnya akan sama dan pola
suatu daerah bervegetasi sedikit dan tutupan tanah relatif tipis, tetapi pada
daerah yang beriklim basah atau tropik basah, struktur geologi akan tercermin
oleh bentuk relief daerah tersebut. Kerapatan vegetasi ketebalan tanah yang
gat sulit ditentukan, sehingga untuk menentukan struktur geologi tersebut pola
107
108
aliran dan penyimpangan pola aliran dapat digunakan sebagai ciri penentuan
struktur.
Aliran utama pada sayap lipatan cenderung mengalir sejajar arah jurus
lapisan batuan dan mengikuti celah - celah lapisan batuan yang tahan terhadap
pelapukan dan erosi, sedangkan aliran - aliran yang kecil mengalir searah
pola aliran yang trelis. Lapisan yang melengkung sekitar puncak lipatan ter-
cermin oleh aliran utama yang melengkung. Pola aliran radial dan anular atau
gabungan kedua pola tersebut sering berkemang pada daerah - daerah yang
pada sungai merupakan ciri - ciri struktur geologi atau deformasi aktif.
Pada sesar - sesar besar, biasanya sesar yang terletak pada bidang per-
celah dan biasanya berada sekitar mintakat regangan serta permukaan sesar
merupakan suatu bidang. Sudut sesar 450 atau lebih biasanya disebut sebagai
sesar normal dan sudut sesar kurang dari 45 0 biasanya disebut sebagai sesar
naik. Sesar normal pada foto udara tampak seperti garis lurus atau garis me-
108
109
galan sungai lurus, air terjun, danau, genangan air dan mata air) atau kumpu-
lan vegetasi yang dicerminkan oleh garis lurus karena perubahan rona ( tone )
Mintakat sesar atau kekar pada batuan lunak yang mudah tererosi akan
membentuk lekukan atau lembah. Pola aliran yang dipengaruhi oleh sesar atau
kekar akan membentuk pola lurus (elongated ) dan paralel atau angular. pe-
rubahan pola atau arah aliran sungai pada sisi yang berhadapan dari suatu
kelurusan merupakan ciri sesar yang sangat menyolok. Breksi sesar biasanya
sering menahan air disekitarnya, sehingga garis sesar pada foto udara akan
menunjukkan garis hitan karena sangat jenuh oleh kan - dungan air dan ke-
Suatu daerah yang disusun oleh batuan yang keras dan memiliki
ngikisan (erosi) yang berlangsung pada sisi - sisi gawir bagian depan struktur,
maka akan membentuk alur erosi yang sejajar (paralel) atau gawir erosi yang
tidak menerus hasil dari kegiatan erosi mata air atau limpasan air permukaan (
runoff ) yang terkumpul. Jika diameter batuan penutup ukurannya lebih kecil
Kemiringan lapisan batuan yang memiliki satu arah, karena posisi awalnya su-
dah miring (contoh : lereng cekungan pengendapan yang curam) atau miring
109
110
perbukitan atau pegunungan yang disusun oleh batuan keras yang miring.
monoklin yang cukup dikenal antara lain "cuesta", "hogback" dan pegunungan
"dike".
panjang, umumnya searah dengan kemiringan lapisan batuan yang keras dan
lereng landai. Pada salah satu sisi lereng "cuesta" memiliki kemiringan lereng
yang terjal, sedangkan pada sayap lain memiliki kemiringan yang landai.
oleh lapisan batuan keras atau batuan yang memiliki kemiringan lapisan bat-
uan yang terjal. Bentuklahan pada umumnya agak simetri, tetapi ada juga yang
tidak simetri.
yang memiliki kemiringan hampir tegak, kemiringan lereng sangat curam dan
hampir simetris. Lapisan atau struktur lapisan sejajar (planar) yang miring
merupakan bagian dari lipatan tunggal (single fold ) atau bagian dari sistem li-
patan (kumpulan lipatan). Struktur lipatan dapat berupa antiklin atau sinklin.
tahap. Antiklin sederhana memiliki kemiringan lapisan batuan dari arah sumbu
antiklin ke arah sisi - sisi yang berlawanan, sedangkan sinklin adalah lipatan
lapisan batuan dengan arah kemiringan yang bertindak sebagai sayap menuju
110
111
sumbu sinklin (lihat gambar ...). Suatu daerah yang terlipat dan tererosi akan
Jika daerah terlipat tererosi, maka akan tampak bentuk lapisan batuan yang
dipengaruhi oleh perbedaan kekerasan batuan. Kedua sisi antiklin dikenal se-
bagai sayap, sedangkan pada bagian yang paling tinggi disebut puncak.
sumbu. Jika bidang sumbu tegak sejajar sumbu lipatan, maka lipatan tersebut
sedangkan kekar - kekar tersebut pada umumnya membentuk arah yang tegak
atau mendatar pada lapisan batuan selaras dengan arah gerak yang tidak berat-
uran. Sistem kekar sangat banyak dan suatu sistem kekar terdiri dari dua atau
lebih kelompok kekar yang sejajar. Pelapukan dan erosi yang mengikuti sis-
tem alur kekar sejak terbentuk akan menjadi tempat mengalirnya air ketika ter-
jadi hujan. Sistem kekear yang sangat luas mudah dikenali pada foto udara
dan peta topografi dengan cara melihat pola aliran sungai, kerapatan vegetasi
panjang dengan sisi - sisi rekahan sejajar. Pergeseran yang tegak meng-
hasilkan suatu gawir sesar yang terjal (lihat gambar...). Kenampakan sesar
111
112
pada foto udara atau peta topografi akan sangat tajam , seperti naik turunnya
blok yang tersesarkan tergantung pada gerak / pergeseran sesar, kegiatan erosi
(bidang sesar), sehingga yang tampak adalah jejak sesar berupa garis dan bi-
asanya disebut sebagai garis gawir sesar. Suatu garis gawir sesar obsequen
adalah kenampakan gawir sesar, kecuali pada daerah bertopografi rendah tam-
untuk menentukan gawir sesar dan garis gawir sesar, dengan cara :
(1). Melihat bidang kasar yang mengesankan bekas goresan dan di-ter-
apkan hanya pada sesar - sesar yang berumur muda. Bidang yang
serta kekar
atau miring.
112
113
ling dekat dengan sesar dan biasanya menutupi sesar yang tampak
rang dari 300, sedangkan bidang sesar normal lebih lebih curam.Se-
sekarang (Resen).
naik biasanya terjadi di sepanjang gawir sesar, tetapi dapat juga ter-
113
114
sepanjang sesar tetapi bukan berarti batas sesar atau sesar aktif.
(9). Aliran lava sepanjang alur sesar. Hamparan aliran lava bukan
endapan lava yang membeku dan fragmen - fragmen gunungap, sehingga da-
pat dibedakan dengan bentuklahan lainnya dan sangat mudah dikenali pada
foto udara.
keluar dari saluran magma gunungapi atau " vent " , yaitu jika material yang
vent disebut sebagai pusat letusan. Material yang keluar melalui celah / reka-
han saluran magam disebut sebagai letusan celah / rekahan dan material yang
114
115
keluar melalui beberapa saluran magma yang tersebar luas pada suatu daerah
karena sebuah letusan akan terjadi di sepanjang rekahan (minakat lemah), se-
hingga pusat letusan besar dapat terjadi melalui sejumlah kerucut parasit (par-
asit cone) yang terapat disepanjang jalur rekahan pada sayap / lereng gunun-
gapi. Perbedaan pusat letusan dengan letusan yang terjadi melalui rekahan
hingga perbedaan itu akan sangat menonjol. Daerah gunungapi disebut juga
"polyrifice" dicirikan oleh tidak pernah terdapat pusat letusan, karena letusan
akan terjadi pada titik - titik tertentu dalam kurun waktu yang panjang (Kara-
petian, 1964).
capai ketinggian 450 meter. Terak (scoria) lava, kerucut lava, kubah lava dan
hamparan lava adalah sebutan jenis - jenis gunungapi yang paling menonjol,
sedangkan gunungapi strato sangat jarang atau hampir tidak ada. Sebaran gu-
daerah yang luas akan memiliki kesamaan, sehingga berdasarkan sebaran yang
115
116
luas dan kesamaan petrografinya, maka jenis gunungapi dapat dibagi menjadi
dua kategori, yaitu (1) kerucut dan sebaran kerucut serta hubungan bentuk
kubah dan (2) plato dan dataran. Beberapa gunungapai ada yang membentuk
sebagian kubah lava dan sebagian lagi membentuk plato vulkanik. Selanjutnya
tampilan negatif hasil letusan berupa kaldera yang sa- ngat luas, sehingga ter-
bentuk danau hasil dari letusan tersebut atau akibat penurunan (depresi) yang
jukan oleh Lacroix (1908) dan disusun kembali oleh Sapper (1931) adalah se-
bagai berikut :
membentuk plato.
116
117
kubah lava.
117
118
lain).
118
119
inggian tertentu.
119
120
kan hasillnya.
120
121
endapan lava kental derajat tinggi dari suatu daerah yang sangat luas. Larutan
magma (kaya Mg, Fe dan Ca) menguapkan H 2O (uap), SO2 dan CO2 serta
121
122
keluar secara perlahan - lahan melalui celah - celah / rekahan - rekahan yang
terdapat pada gunungapi, seperti rekahan yang disebabkan oleh "horst volcano
tectonic" atau lahan yang tergali (R.W. Fairbridge, 1968). Magma kental
(banyak mengandung SiO2 dan alkali) cepat dingin dan melekat, menyimpan
tekanan gas menyebabkan kawah tua retak, sehingga dapat menyebabkan ter-
jadinya letusan dan penumpukan debu, bara, serta terak (scoria) lava.Letusan
biasanya terjadi dari lubang kawah tunggal yang biasa disebut dengan pusat
dua macam, antara lain (1) monogenetik, yaitu letusan terjadi sekali, berupa
letusan kecil, dan (2) poligenetik, yaitu letusan terjadi beberapa kali, sering
gapi, sebagai contoh jalur rekahan lava yang terbuka sekali, kemudian lava
gan dengan pusat gunungapi. Pada awalnya letusan terjadi dari kawah - kawah
kecil kemudian kawah tersebut terkubur oleh limpahan / curahan kawah lain-
nya (sehingga kawah tumpang tindih) dan pada akhirnya lenyap karena letusan
strato vulkanik, lapisan lava dapat dilihat pada dinding - dinding kawah atau
122
123
Gunungapi lava basa. Lava basa bersifat sangat cair, sehingga dapat
dakan perisai lava , kubah lava, kerucut lava, gundukan lava dan lava datar
basaltik dan dapat membentuk pilar lava seperti perisai besar, lereng landai
(kurang dari 70) dan cembung. Kerucut parasit, letusan lereng, dan letusan
merupakan pernyataan yang kurang tepat, karena merujuk kepada lava perisai,
tetapi digunakan untuk gunungapi strato yang besar atau pada suatu lingkun-
gan gunungapi).
kubah cembung dari pada bentuk perisai, sehingga disebut sebagai kubah lava
vulkanik. Perbedaan ukuran yang digunakan tidak baku, dan beberapa penulis
kadang - kadang mnggunakan perisai atau kubah. Pusat letusan pada skala ke-
cil menyebabkan sisi kerucut lurus dan aliran lava biasanya memiliki
kemiringan lereng yang landai (kurang dari 70) , tetapi ada juga beberapa con-
toh yang relatif curam. Gunungapi basaltik tidak dicirikan oleh kawah, tetapi
memiliki ciri berupa gundukan lava yang berlereng landai. gundukan lava
123
124
124
125
125
126
dibedakan kerucutnya oleh rekahan yang bertindak menjadi kawah dan dapat
126
127
apa kelainan gunungapi yang telah diteliti, dan gunungapi tersebut membentuk
lava yang mendatar ("lava disc ) yang terbentuk dari lava basal dan keluar
melalui rekahan - rekahan yang tegak lurus terhadap permukaan lava yang ada
pekat dan apabila batuan bekuan asam ini tidak terlontarkan oleh suatu letusan
gunungapi, maka magma ini akan mengalir melalui rekahan - rekahan mem-
Pada saat lava yang pekat dismburkan, maka akan menyebar dan mem-
dome") dan ini tidak berdiri sendir, tetapi membentuk kelompok intrusi pada
endapan piroklastik.
ton (1944) menyebutkan bahwa "mamelon" adalah kubah kumulus yang ter-
bentuk oleh letusan dengan aliran material lava trakhitik dan "mamelon" sama
"Tholoid " mengacu pada kubah kumulus atau mamelon yang berasal
dari dalam kawah besar gunungapi dengan ketinggian dan diameter beribu -
ribu meter yang tertutup oleh runtuhan atau mungkin bentuk kubah yang
menyimpang menjadi kasar dan tidak memiliki kawah. Formasi " tholoid "
pada kawah tidak mencirikan akhir dari suatu aktifitas gunungapi karena ter-
bentuk dan hancurnya " tholoid " berlangsung selama pertumbuhan gu -nun-
gapi.
127
128
Lava kental yang menyembur dari saluran memiliki sifat sangat kaku
dan bergerak seperti batang lurus (piston), sehingga menghasilkan tubuh yang
tusan dan pecah karena tidak seimbang pada saat tumbuh dan kumpulan peca-
han dari letusan punggungan karena beberapa kubah penyumbat ditutupi oleh
128
129
gunungan merupakan letusan dengan skala lebih kecil dari lava yang sa-ngat
kaku, selanjutnya rekahan pada permukaan kubah penyumbat atau kubah ku-
tikel halus diendapkan pada lereng lebih bawah dibandingkan dengan partikel
129
130
kepundan. Bentuk lereng yang indah seperti di Fujiyama (Jepang) dan Mt.
kerucut terak ("nested scoria cones"), kerucut littoral ("littoral cones") dan
maar. Kerucut terak yang ideal adalah kerucut tunggal yang memiliki lereng
Bibir kawah yang datar memperlihatkan seakan - akan kerucut terak memiliki
puncak yang datar jika dilihat dari jarak jauh. Kerucut terak terbentuk sangat
cepat, karena pada tahap akhir letusan gunungapi yang memiliki magma
dari kerucut terak normal ("normal scoria cones"). Kerucut terak dihasilkan
dari akhir suatu letusan gunungapi yang cukup besar. Jika posisi terak terletak
di tengah kawah atau kepundan yang sangat besar, maka disebut sebagai
Saat lelehan lava bersentuhan dengan laut, maka akan terjadi letusan
tumpukan pecahan lava yang disebut sebagai kerucut litoral ("littoral cones")
dengan ketinggian 100 meter dan memiliki diameter 1 kilometer. Sering dite-
130
131
mukan satu atau dua bukit yang terbentuk pada sisi aliran lava
( Wentworth dab Macdonald, 1953). "Maars" atau kawah bekas letusan adalah
bentuklahan yang disebabkan oleh letusan gunungapi, terdiri dari kawah sam-
pai bagian yang paling bawah, luas dan dalam. Disekitar bibir kawah dibentuk
oleh semburan material - material piroklastik, batuan bekuan atau batuan dasar
dan sering dicirikan oleh bentuk endapan besar asimetris yang searah dengan
arah angin pada kawah tersebut. Pada penampang akan tampak bagian sisi
yang curam mengarah ke kawah dan lereng yang berlawanan arah dengan
membentuk lapisan piroklastik yang relatif sejajar dari arah kawah. Kawah
100 meter. "Maar" biasanya terdapat bersama dengan endapan batuan bekuan
basal dan kawah bagian bawah ditutupi oleh air membentuk danau.
131
132
gunungapi jenis strato juga memiliki periode letusan yang panjang selaras den-
membentuk parit erosi dan menjadi alur mengalirnya lava. kerucut - kerucut
piroklastik serta endapan jatuhan tersebar secara luas disekitar lereng - lereng
gunungapi.
132
133
adalah gunungapi yang memiliki campuran bentuk lava dan terak ("scoria"),
tetapi tidak sesederhana kumpulan suatu lapisan lava. Banyak bukit campuran
secara genetik memiliki hubungan yang sama pada awalnya berdiri sendiri,
kemudian karena tumpang tindihnya endapan hasil letusan (erupsi) yang tidak
memiliki hubungan antara satu letusan dengan letusan lainnya dengan umur
1970).
133
134
rekahan - rekahan yang mudah dicapai ke permukaan dan meletus pada lereng
lava yang bertindak sebagai penyumbat lubang kawah hancur, sehingga mem-
beri peluang keluarnya lava dan letusan selanjutnya akan menjadi mudah.
gapi, sehingga lava dapat mengalir melalui rekahan - rekahan dengan sifat le-
tusan dari rekahan tersebut. Kawah yang terdapat dipuncak gunungapi telah
keluarnya lelehan lava atau kegiatan letusan. Pada suatu kawah yang luas da-
pat terdiri dari satu atau lebih gundukan kerucut atau kawah. Pada beberapa
contoh : jika kerucut yang pertama menutupi saluran magma ("vent"), maka
akan terbentuk saluran magma ("vent") baru. Perbedaanya adalah tidak terjadi
gapi utama, tetapi yang tampak adalah rangkaian gunungapi, sehingga disebut
bibir kawah yang kasar dan kadang - kadang ditemukan lapisan material gu-
nungapi yang tebal, tidak ditemukan batuan beku yang memiliki struktur yang
134
135
dibentuk oleh pelepasan gas tau tampilan permukaan saluran magma ("vent")
yang jatuh membentuk kawah jarang ditemukan disekitar bibir kawah, karena
pecahannya menyebar jauh dari bibir kawah. Ciri lain dari meteor yang jatuh
berdiameter mencapai 5 kilometer. tiga jenis utama kaldera yang dikenal, yaitu
kaldera runtuhan, kaldera letusan dan kaldera eosi. Kaldera runtuhan selanjut-
nya dibagi menjadi jenis Karakatau atau kaldera runtuh karena suatu letusan
dence") (ganbar 32). Pada jenis kaldera glencoe, penurunan tidak diikuti den-
gan letusan abu, tetapi rekahan yang mengisolasi bagian tengah yang mel-
lelehan lava.
gan garis tengah kurang dari 1,5 kilometer. sedangkan kaldera yang berdiame-
ter besar merupakan hasil dari beberpa kali letusan. Selanjutnya jenis ketiga
135
136
adalah kaldera erosi, yaitu kaldera yang memiliki luas akibat erosi terhadap
kaldera baru oleh proses yang berbeda (bukan erosi), seperti runtuhan atau
penurunana (subsidence).
Jenis lava. hasil utama gunungapi adalah lava, debu atau tufa, sembu-
ran gas dan asap. Lava silika kental cenderung membentuk kubah kumulus
atau "coulees" atau letusan material piroklastik, sedangkan lava yang lebih
lava (Ollier, 1970). Selaras dengan kenampakan permukaan lava, maka aliran
(gambar 33).
Lava pahoehoe adalah jenis lava cair dengan sedikit berbusa dan pada
akan lava yang meleleh pada bagian bawahnya, hasilnya adalah lava seperti
kulit hiu dan lilitan sejajar yang pijar, seperti melilit pilar.
136
137
137
138
tukan kembali.
B. Jenis Glencoe : (1) fase letusan dengan lelehan lava, (2) kaldera
138
139
139
140
bergerak secara perlahan. lapisan lava cukup tebal, pecah membentuk blok -
blok yang saling bertumpuk dan masiv, lava seperti bubur saling bertumpang
tindih. Aliran lava yang mengalir secara perlahan - lahan membentuk tim-
bunan seperti bongkah - bongkah dan bergerak mengeluarkan suara deru yang
cukup keras. Lava a a dan lava blok memiliki persamaan, tetapi Fe'nch (1933)
besi yang melintir dengan blok lava yang memiliki bentuk blok - blok yang
menyudut. Jika aliran lava masuk ke dalam air atau terjadi letusan gunungapi
di bawah permukaan air, maka biasanya terbentuk struktur khusus yang dise-
but sebagai lava bantal ("pillow lava"). Lava mendingin dengan cepat, se-
hingga membentuk lava yang mengkilat seperti kaca, tetapi lapisan kulit yang
plastis terdapat menutupi lava yang cair bergulung seperti kantung plastik
yang diisi penuh oleh larutan. Kantung - kantung yang berbentuk membulat
seperti lelehan saus merupakan bantal dan biasanya saling bertumpuksatu den-
gan yang lainnya. Pada bagian puncak berbentuk membulat, tetapi pada bagian
dasar yang masuk ke bagian dalam membentuk lapisan. Tampilan ini tampak
sama dengan kilapan kaca, kulit tachylitic dan rekaha radial (gambar 34),
karrena pelapukan mengelupas bawang. Banyak lava bantal yang terbentuk di-
laut, tetapi ada juga yang terbentuk pada air tawar (danau).
140
141
kekar ini tidak pernah terjadi pada massa lava seperti bubur, tetapi akan men-
capai geometri yang sempurna pada sebaran larutan kental lava basal yang
oleh garis - garis kekar memusat yang menjadi arah tekanan. Ketika
tegak membagi lava menjadi kolom - kolom tegak heksagonal dan pecah
141
142
(c) Ujung aliran lava ("toe") bagian ujung depan aliran lava
bagian puncak
nambung.
142
143
yang menyempit.
seperti bekas pahatan. Bentuk - bentuk kekar akibat aliran lava terbentuk di-
kolom normal dan terakhir membentuk rekahan - rekahan yang saling berpo-
tongan.
Secara alamiah bagian permukaan lava akan lebih cepat dingin dari
pada bagian dalam (tengah) aliran lava, sehingga bagian permukaan tersebut
akan mengkerut dan pecah. Pada aliran lava, blok - blok lava terangkut sampai
ujung ujung aliran dan terbenam, sehingga gerakan aliran lava yang men-
dorong blok - blok lava tersebut membentuk celah - celah yang menjadi jalur
aliran lava tersebut, sedangkan pada bagian atas dan bawah aliran lava tersebut
membentuk bongkah - bongkah kerak. Selanjutnya pada saat bagian atas aliran
lava mendingin secara tiba - tiba, maka aliran lava tersebut akan terputus
membentuk ujung - ujung aliran (" toe") yang baru atau membentuk satuan ali-
ran yang baru. Pada bagian dalam (tengah) tubuh aliran yang mendinging per-
lahan - lahan masih bersifat cair dari pada bagian luar (tepi) dan akan bergerak
setiap saat, sehingga dapat dibedakan bagian luar dan bagian dalam dari suatu
hingga aliran lava sangat cepat akan memenuhi lereng - lereng yang terjal. Se-
143
144
lanjutnya aliran lava dapat bergerak pada lereng - lereng yang memiliki
kemiringan landai, sedangkan pada lereng yang tegak membentuk aliran lava
terjun seperti air terjun. Aliran lava yang sangat kental dapat menghancurkan
penghalang - penghalang di jalur alirannya dan aliran lava yang relatif cair
akan terbelokkan oleh lambatnya aliran lava kental yang bertindak seperti tan-
gul - tanggul kecil. Kejadian bentuk - bentuk aliran lava sangat rumit, se-
Salah satu bentuk lava (minor) dapat ditemukan pada ujung dari aliran
lava ("TOE"), yaitu bagian paling depan suatu aliran lava yang berbentuk
cembung dengan ketinggian 3 meter dan panjang dapat mencapai puluhan me-
ter.
144
145
dikembangkan oleh Verstappen (1967 dan 1968) dan Van Zuidam (1968 dan
tersebut mudah dipahami dan cukup jelas. Sistem pemetaan geomorfologi dis-
usun secara sederhana untuk keperluan analisis, klasifikasi dan evaluasi yang
- Sistem harus terpakai untuk penelitian bidang ilmu geologi dan ilmu -
terpretasi peta topografi dan atau foto udara / citra satelit serta tahap pemerik-
saan lapangan. Bahan dan alat yang digunakan untuk pemetaan geomorfologi
antara lain :
- Peta topografi dan foto udara skala 1 : 50.000 atau lebih besar.
- Kompas geologi.
- Palu geologi.
145
146
- Pita ukur.
- Gambar pola aliran pada peta topografi dan / atau foto udara, pada se-
tiap lekukan garis kontur atau lekukan lembah pada foto udara.
tersebut.
146
147
geomorfologi.
147
148
148
149
topografi dan / atau foto udara di studio, serta telah tersusun kerangka peta ge-
2. Penelusuran batas - batas yang telah dibuat pada peta dasar selaras
sedang diteliti.
149
150
simbol warna, simbol gambar, dan simbol huruf. Simbol warna digunakan un-
Simbol huruf :
150
151
vulkanik atas.
vulkanik tengah.
vulkanik bawah.
151
152
Simbol gambar :
Bentuklahan struktural.
Perlipatan
Sesar naik.
Bentuklahan vulkanik
152
153
Kawah / kepundan
Bentuklahan denudasional
Arah erosional
153
154
154
155
Tanggul alam
Datraran banjir
Undak sungai.
Kerucut karst
Kubah karst
Sinkhole
155
156
Dolina
BAB 5
PENULISAN LAPORAN
fologi, sehingga memiliki suatu hubungan yang jelas antara satuan bentukla-
han pada peta geomorfologi dengan aspek geologi pada peta geologi.
pakan arahan dari ciri - ciri kondisi geologi yang sedang dipetakan, sehingga
156
157
pografi dan / atau foto udara yang dilakukan di studio menjadi kegiatan awal
pemetaan geologi.
yang digunakan untuk kepentingan penelitian yang lebih khusus tersebut harus
penyusun yang jelas seperti batuan atau tanah, sehingga tujuan penelitian yang
yang mencakup perbukitan dan pedataran) sebagai dasar untuk menyusun ren-
cana tapak (site plan) juga dibutuhkan daya dukung keteknikan seperti kestabi-
lan lereng yang berhubungan erat dengan batuan dan jenis tanah sebagai dasar
(drainage) kota, pola pengaliran untuk mencegah banjir dan kemampuan lahan
157
158
5. KESIMPULAN
pemetaan geologi jika dipahami dengan baik, sehingga biaya yang dibutuhkan
waktu yang diperlukan untuk pemetaan geologi akan sangat berkurang dan pe-
najaman terhadap aspek - aspek geologi dapat ditelusuri dari sejak awal
(kegiatan di studio).
ologi yang bersifat khusus, sehingga tidak akan terjadi silang pendapat yang
simbol - simbol yang telah disepakati oleh internasional (khususnya para akhli
158