Anda di halaman 1dari 12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA


Kelas/ Semester : XII/ 1
Topik/ Sub Topik : Berfikir Kritis dan Bersikap Demokratis
Alokasi Waktu : 3 Minggu x 3 Jam Pelajaran @45 Menit

A. Kompetensi Inti :
KI-1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif
dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di
lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
KI-3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator
1.1 Terbiasa 1.1.1 Terbiasa membaca al-Qur’an sebagai
membaca al- pengamalan dengan meyakini bahwa agama
Qur’an sebagai mengajarkan kepada umatnya untuk
pengamalan berpikir
dengan meyakini kritis dan bersikap demokratis.
bahwa agama
mengajarkan
kepada umatnya
untuk berpikir
kritis dan
bersikap
demokratis.
2.1 Bersikap kritis 2.1.1 Bersikap kritis dan demokratis sesuai
dan demokratis dengan pesan yang terkandung dalam Q.S.
sesuai dengan Ali Imran/3: 190-191 dan159, serta Hadis
pesan Q.S. Ali terkait
Imran/3: 190-
191 dan159,
serta Hadis
terkait
3.1 Menganalisis dan 3.1.1 Menjelaskan cara membaca Q.S. Ali
mengevaluasi Imran/3: 190-191 dan Q.S. Ali Imran/3:
makna Q.S. Ali 159 sesuai
Imran/3: 190-191, dengan kaidah tajwid;
dan Q.S. Ali Mengidentifikasi hukum bacaan (tajwid)
Imran/3: 159, Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan Q.S. Ali
serta Hadis Imran/3: 159.
tentang berpikir
kritis dan
bersikap
demokratis

3.1.2 Mengidentifikasi makna Q.S. Ali Imran/3:


190-191 dan Q.S. Ali Imran/3: 159 serta
hadis terkait.
3.1.3 Menjelaskan pesan-pesan yang terkandung
paqda Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan Q.S.
Ali Imran/3: 159 serta hadis terkait
3.1.4 Menjelaskan manfat berpikir kritis dan
bersikap demokratis sesuai dengan
kandungan Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan
Q.S. Ali Imran/3: 159.

3.1.5 Menganalisis hukum bacaan, makna, pesan-


pesan yang terdapat pada Q.S. Ali Imran/3:
190-191 dan Q.S. Ali Imran/3: 159
3.1.6 Menjelaskan sikap kritis dan demokratis
dengan ciri orang-orang berakal (ulil albab)
sesuai pesan Q.S. Ali Imran/3: 190-191
dan Q.S. Ali Imran/3: 159
3.1.7 Menyimpulkan hukum bacaan, makna,
pesan-pesan, hikmah dan manfaat yang
terdapat pada Q.S. Ali Imran/3: 190-191
dan Q.S. Ali Imran/3: 159

4.1 Membaca Q.S. 4.1.1 Mendemonstrasikan bacaan Q.S. Ali


Ali Imran/3: 190- Imran/3: 190-191 dan Q.S. Ali Imran/3:
191, dan Q.S. Ali 159, sesuai dengan kaidah tajwid dan
Imran/3: 159,; makharijul huruf.
sesuai dengan Menyajikan h ukum bacaan yang terdapat
kaidah tajwid dan pada Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan Q.S.
makharijul-huruf Ali Imran/3: 159.

4.2 Mendemonstrasik 4.2.1 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Ali


an hafalan Q.S. Imran/3: 190-191 dan Q.S. Ali Imran/3:
Ali Imran/3: 190- 159 dengan fasih dan lancar.
191, dan Q.S. Ali
Imran/3: 159,
dengan lancar
4.3 Menyajikan 4.3.1 Menyajikan makna Q.S. Ali Imran/3: 190-
keterkaitan antara 191 dan Q.S. Ali Imran/3: 159 serta hadis
sikap kritis terkait. Menyajikan pesan-pesan, hikmah
dengan ciri orang- dan manfaat yang terkandung dalam Q.S.
orang berakal Ali Imran/3: 190-191 dan Q.S. Ali Imran/3:
(ulil albab) sesuai 159 serta hadis terkait
pesan Q.S. Ali Menyajikan paparan keterkaitan antara
Imran/3: 190-191 sikap kritis dengan ciri orang-orang berakal
(ulil albab) sesuai dengan pesan Q.S. Ali
Imran/3: 190-191 serta hadits terkait.
Menyajikan paparan keterkaitan antara
sikap demokratis dengan kandungan Q.S.
Ali Imran/3: 159 serta hadis terkait.

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
 Terbiasa membaca al-Qur’an sebagai pengamalan dengan meyakini bahwa
agama mengajarkan kepada umatnya untuk berpikir kritis dan bersikap
demokratis, serta mampu mengaplikasikan dalam keseharian sesuai dengan
pesan Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan159, serta Hadis terkait
 Menjelaskan cara membaca , Menganalisis hukum bacaan, makna, pesan-
pesan yang terdapat pada Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan Q.S. Ali Imran/3:
159 sesuai dengan kaidah tajwid;
 Mengidentifikasi makna, Menjelaskan pesan-pesan yang terkandung pada
Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan Q.S. Ali Imran/3: 159 serta hadis terkait
 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan Q.S. Ali Imran/3:
159 dengan fasih dan lancar.
 Menyajikan hukum bacaan yang terdapat pada Q.S. Ali Imran/3: 190-191
dan Q.S. Ali Imran/3: 159.
 Menyajikan pesan-pesan, hikmah dan manfaat yang terkandung dalam Q.S.
Ali Imran/3: 190-191 dan Q.S. Ali Imran/3: 159 serta hadis terkait
 Menyajikan paparan keterkaitan antara sikap kritis dengan ciri orang-orang
berakal (ulil albab) sesuai dengan pesan Q.S. Ali Imran/3: 190-191 serta
hadits terkait.
 Menyajikan paparan keterkaitan antara sikap demokratis dengan kandungan
Q.S. Ali Imran/3: 159 serta hadis terkait.
D. Materi Pembelajaran
1. Makna dalam Surat Ali Imran Ayat 190-191
Surat Ali Imran Ayat 190-191 menceritakan tentang adanya tanda-tanda kebesaran
Allah yang terdapat dalam setiap ciptaan-Nya yang hanya bisa diungkap oleh siapa
saya yang mau menggunakan akal-pikiran. Beberapa makna yang bisa diambil dari
surat Ali Imran ayat 190-191, yaitu:
1) Bukti Kebesaran Allah
Surat Ali Imran ayat 190 ini menjelaskan bahwa dalam penciptaan langit
dan bumi, lalu bergantinya siang dan malam, terdapat tanda-tanda
kekuasaan Allah.
Hal tersebut dipahami oleh ulul albab, yakni orang-orang yang berakal,
mau berpikir, dan mau memperhatikan alam.
Ulul albab juga merupakan orang-orang yang kritis.
2) Ulul Albab
Menurut Ibnu Katsir, ulul albab adalah orang yang memiliki akal sempurna
dan memiliki kecerdasan.
Sedangkan menurut Sayyid Qutb, ulul albab adalah orang-orang yang
memiliki pemikiran dan pemahaman yang benar.
Orang yang paham bahwa penciptaan langit dan bumi serta pergantian
siang dan malam merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah SWT, mereka
adalah ulul albab.
Meskipun ia melihat langit dan bumi serta melihat pergantian siang dan
malam setiap hari dan tidak sampai pada kebenaran itu, mereka ialah
orang-orang bodoh. Bahkan, walau secara akademis dikenal pandai.
Penciptaan langit dan bumi serta pergantian malam dan siang merupakan tanda
kekuasaan Allah. Dan Tanda kekuasaan Allah tersebut hanya bisa ditangkap oleh
ulul albab.
Ulul albab adalah orang yang berdzikir, berpikir, dan selalu ingat kepada Allah di
segala kondisi. Ulul albab menggunakan akalnya untuk memikirkan penciptaan
alam semesta. Tafakkur atau berpikir yang benar mengantarkan pada kesimpulan
bahwa Allah menciptakan sesuatu tidak ada yang sia-sia. Semuanya benar dan
bermanfaat. Tafakkur atau berpikir benar juga melahirkan kedekatan kepada Allah
SWT dan memperbanyak doa kepada-Nya.
Allah menciptakan alam ini tanpa ada satu pun yang sia-sia atau tidak berguna,
seperti dalam surat Ali Imran 190-191.
Sementara itu, Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar menjelaskan bahwa surat Ali
Imran ayat 190 berisi tentang arahan Allah kepada hamba-Nya untuk merenungkan
alam, langit, dan bumi.
Allah SWT mengarahkan agar hamba-Nya menggunakan pikirannya dan
memperhatikan pergantian antara siang dan malam. Semua itu penuh dengan tanda
kebesaran Allah. Dan siapa saja yang mampu memahami bahwa penciptaan langit
dan bumi serta pergantian siang dan malam merupakan tanda-tanda kekuasaan
Allah, disebut ulul albab.

2. Tafsir Surat Ali Imran Ayat 159


Surat ali imran ayat 159 ini turun ketika perang uhud yang melibatkan kaum
muslim madinah dan kaum kafir quraisy. Dalam peristiwa ini, kaum muslimin
menderita kekalahan sebab beberapa pasukan meninggalkan pos strategisnya
sehingga berhasil diambil alih dan dikuasai pihak musuh.
Ayat ini turun sebagai penenang bagi kaum muslimin dan penyadar atas nikmat
allah kepada mereka akan Rosulullah. Sesosok pemimpin yang berakhlak sangat
mulia, lemah lembut, pemaaf, tawakkal, dan pandai bermuyawarah.
Dirangkum dari beberapa sumber dan juga tafsir, ada beberapa hal mengenai tafsir
dari surat Ali Imran ayat 159, yakni:
1) Karakter Rasulullah SAW yang Lemah Lembut adalah Rahmat Allah SWT
Poin pertama dari Surat Ali Imran ayat 159 ini adalah karakter Rasulullah
SAW yang lemah lembut adalah karena rahmat dari Allah SWT.
Sayyid Qutb menjelaskan, manusia selalu membutuhkan seseorang yang
penuh kasih sayang, wajah yang teduh dan ramah, cinta dan kasih sayang,
serta jiwa yang penuh kelembutan.
Sifat yang baik tersebut menurut Sayyid Qutb, mengisyaratkan bahwa
sikap lemah lembut harus dimiliki oleh setiap mukmin, terlebih lagi jika
dirinya adalah seorang pemimpin.
Dalam Tafsir Al Munir, Syaikh Wahbah Az Zuhaili mengutip hadits,
namun yang benar adalah atsar dari Umar bin Khattab:
‫إنه ال حلم أحب إلى هللا من حلم إمام ورفقه وال جهل أبغض إلى هللا من جهل إمام وخرقه‬
Artinya: “Tidak ada sikap lembut yang lebih dicintai Allah dari sikap
lembut dan murah hati seorang pemimpin.”
Dan tidak ada sikap kasar lagi angkuh yang lebih dibenci Allah dari sikap
kasar dan arogansi seorang pemimpin.”

2) Pemimpin yang Kasar dan Keras Hati akan Dibenci dan Dijauhi
Poin selanjutnya dari Surat Ali Imran ayat 159 adalah menjelaskan akibat
bersikap keras dan kasar.
Dalam ayat tersebut, kata fadhdhan (‫ )فظا‬berasal dari kata al fadhdh (‫)الفظ‬
yang artinya keras.
Ibnu Katsir menjelaskan bahwa maknanya adalah keras dan kasar dalam
berbicara. Ini adalah sikap yang secara fitrah dibenci oleh manusia.
Jika pemimpin memiliki kata-kata kasar dan keras hati, manusia akan
menjauhinya. Kalaupun ada yang mendekat, biasanya hanya karena takut
dan terpaksa.
3) Seni Memaafkan dan Sikap Demokratis
Kandungan lain dari Surat Ali Imran adalah perintah untuk memaafkan dan
memohon ampun, serta bermusyawarah.
Meski sebagian kaum muslimin berbuat salah, Allah SWT memerintah
Rasulullah SAW untuk memaafkan mereka dan memohonkan ampunan
kepada-Nya.
Allah juga memerintahkan untuk mengajak mereka bermusyawarah.”Islam
menerapkan prinsip musyawarah dalam sistem pemerintahan. Sehingga
Rasulullah sendiri melakukannya,” tegas Sayyid Qutb dalam Tafsir Fi
Zilalil Quran.
Begitu banyak contoh musyawarah yang dilakukan oleh Rasulullah SAW
dan para sahabat dalam sejarah. Sehingga dalam istilah modern, Rasulullah
sangat demokratis dan tidak otoriter.
Beliau mengajak para sahabat untuk bermusyawarah, kecuali dalam hal
yang telah ditetapkan sebagai wahyu dari Allah SWT.
Melihat pentingnya musyawarah atau syuro, Buya Hamka ketika
menafsirkan Surat Ali Imran ayat 159 ini, membuat sub judul ‘syuro
sebagai sendi masyarakat Islam.’
4) Tawakal Menyikapi Hasil Musyawarah
Surat Ali Imran ayat 159 juga memerintahkan umat Islam untuk
bertawakal, terutama setelah melaksanakan musyawarah.
Ketika menafsirkan ayat ini, Ibnu Katsir mengatakan, “Yakni apabila
engkau bermusyawarah dengan mereka dalam urusan itu dan kamu telah
membulatkan tekadmu, hendaklah kamu bertawakkal kepada Allah.”
Jika musyawarah telah menghasilkan keputusan, pegang keputusan itu dan
bertawakkallah kepada Allah SWT.
Jangan risau dengan hasilnya, jangan menyalahkan musyawarah jika ada
hal yang tidak sesuai dengan harapan, sepanjang sudah menjalankan hasil
musyawarah itu.
Tawakkal membuat seorang mukmin tidak menyalahkan hasil
musyawarah, dan tidak mengungkit pendapatnya yang ditolak saat
musyawarah. Orang yang tawakal ini dicintai oleh Allah SWT.
E. Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific-TPACK
Model Pembelajaran : Cooperative Learning
Metode Pembelajaran : Tanya jawab, Diskusi, Game dan penugasan

F. Media/Alat dan Sumber Pembelajaran


Media : Power Point
Alat : Laptop, Proyektor, Papan tulis, Board marker
Sumber Pembelajaran :
1. Guru
2. Buku Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas XII, Kemendikbud, tahun
2016.
3. Tafsir al-Qur’an dan kitab hadits.
4. Kitab Asbabunnuzul dan Asbabul Wurud.
5. Lingkungan setempat.
6. https://www.orami.co.id/magazine/ali-imran-190-191 Dikunjungi
pada Hari Rabu, 14 September 2022, pukul 02:00 p.m.
7. https://www.orami.co.id/magazine/surat-ali-imran-ayat-159
Dikunjungi pada Hari Rabu, 14 September, 2022, pukul 02:30 p.m.
G. Langkah-langkah Pembelajaran
ALOKASI
KEGIATAN DESCRIPSI KEGIATAN
WAKTU
PENDAHULUAN
ORIENTASI/ PERSIAPAN
1. Guru bersama siswa saling memberi dan
menjawab salam PPK Religius. 4C-
Communication
2. Guru dan peserta didik berdoa sebelum
memulai pelajaran dipimpin ketua kelas
PPK Religius.
3. Siswa di cek kehadirannya dengan
melakukan presensi oleh guru PPK
Kedisiplinan
4. Siswa ditanya kabar, dan dimotivasi untuk
tetap semangat belajar dan diingatkan untuk 10
selalu menjaga kesehatan ditengah keadaan Menit
pandemi Covid 19. Communication-4C
5. Siswa menyiapkan diri agar siap untuk
belajar serta memeriksa kerapihan diri dan
bersikap disiplin dalam setiap kegiatan
pembelajaran. PPK Integritas,
kemandirian.
6. Siswa bertanya jawab dengan guru
berkaitan materi sebelumnya.. 4C-
Collaboration
7. Siswa menyimak apersepsi dari guru dan
mengingat kembali pengalamannya sebagai
bekal pelajaran berikutnya.

TAHAP 1: PENYAMPAIAN TUJUAN DAN


MOTIVASI SISWA
8. Siswa menyimak penjelasan guru tentang
semua kegiatan yang akan dilakukan dan
tujuan kegiatan belajar. 4C-
Communication
KEGIATAN INTI
Stimulation TAHAP 2: KEGIATAN LITERASI 20 menit
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan
pemberian untuk memusatkan perhatian pada topik materi
rangsangan)
Hukum bacaan (tajwid) Q.S. Ali Imran/3: 190-
191 dan Q.S. Ali Imran/3: 159 dengan cara :
Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
9. Mengamati
Pemberian contoh-contoh materi Hukum
bacaan (tajwid) Q.S. Ali Imran/3: 190-191
dan Q.S. Ali Imran/3: 159 untuk dapat
dikembangkan peserta didik, dari media
interaktif, dsb.
10. Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan
di sekolah dengan membaca materi dari
buku paket atau buku-buku penunjang lain,
dari internet/materi yang berhubungan
dengan Hukum bacaan (tajwid) Q.S. Ali
Imran/3: 190-191 dan Q.S. Ali Imran/3:
159.
11. Mendengar
Pemberian materi Hukum bacaan (tajwid)
Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan Q.S. Ali
Imran/3: 159 oleh guru.
12. Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis
besar/global tentang materi pelajaran
mengenai materi :
Hukum bacaan (tajwid) Q.S. Ali Imran/3:
190-191 dan Q.S. Ali Imran/3: 159 untuk
melatih rasa syukur, kesungguhan dan
kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.

statemen TAHAP 3 : CRITICAL THINKING


(pertanyaan/ (BERPIKIR KRITIS)
identifikasi 13. Guru memberikan materi tentang Berfikir
masalah) Kritis dan Bersikap Demokratis
14. Guru memberikan kesempatan pada
peserta didik untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan Berfikir Kritis dan
Bersikap Demokratis yang terkandung
dalam Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan Q.S.
Ali Imran/3: 159 yang tidak dipahami dari
apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang
apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan
faktual sampai ke pertanyaan yang
bersifat hipotetik) untuk mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk
membentuk pikiran kritis yang perlu
untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang
hayat.

TAHAP 4 : KEGIATAN LITERASI


Guru menginstruksikan sebuah game kepada
peserta didik dengan cara :
15. Guru menyampaikan nama game dan cara
aturan main.
16. Guru meminta satu orang siswa sebagai
relawan untuk mencatat setiap kata yang
diucapkan setiap peserta game.
17. Guru memberikan kata kunci game dan
diteruskan ke peserta game dan dimulai
dari sebelah kanan ke kiri lanjut
kebelakangnya dari kiri ke kanan begitu
seterusnya sampai setiap peserta game ikut
berkontribusi.
18. Setelah game selesai, guru meminta si
relawan menuliskan keseluruhan kalimat
yang tercipta dari game kata tadi ke papan
tulis yang disediakan didepan ruangan
kelas.
19. Guru memberi sebuah konklusi dan hikmah
yang dapat diambil dari game.

PENUTUP
TAHAP 5: KUIS ATAU PEMBERIAN
EVALUASI
Peserta didik :
15 menit
20. Mengagendakan pekerjaan rumah untuk
materi pelajaran bersikap kritis dan
demokratis.
21. Mengagendakan materi atau tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang
harus mempelajarai pada pertemuan
berikutnya di luar jam sekolah atau
dirumah.
Guru :
22. Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai
langsung diperiksa untuk materi pelajaran
Berfikir Kritis Dan Demokratis
23. Peserta didik yang selesai mengerjakan
tugas projek/produk/portofolio/unjuk
kerja dengan benar diberi paraf serta
diberi nomor urut peringkat, untuk
penilaian tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada
materi pelajaran Berfikir Kritis Dan
Demokratis.
24. Memberikan penghargaan untuk materi
pelajaran Berfikir Kritis Dan Demokratis
kepada kelompok yang memiliki kinerja
dan kerjasama yang baik.

H. Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran


A. Teknik Penilaian:
Penilaian Sikap : Tekhnik Obsevasi
Penilaian Pengetahuan : Lisan, Tertulis, Penugasan
Penilaian Keterampilan : Produk (Lembar Hasil diskusi kelompok)

B. Bentuk Instrumen:
Penilaian Sikap : Jurnal Observasi
Penilaian Pengetahuan : Penilaian “Membaca dengan Tartil” Rubrik,
Penilaian Diskusi.
Penilaian Keterampilan : Tugas keterampilan

C. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan:


Pembelajaran Remedial : Pemanfaatan tutor sebaya, Guru melakukan
penilaian kembali dengan tugas yang sejenis atau
memberikan tugas individu terkait dengan topik
yang telah dibahas.
Pembelajaran Pengayaan : Dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik yang
sudah menguasai materi sebelum waktu yang telah
ditentukan, diminta untuk soal-soal pengayaan
berupa pertanyaan-pertanyaan yang lebih
fenomenal dan inovatif atau aktivitas lain yang
relevan dengan topik pembelajaran.
LAMPIRAN-LAMPIRAN:
1. Lampiran 1: Materi/Bahan Ajar
2. Lampiran 2: Media Pembelajaran
3. Lampiran 3: LKPD
4. Lampiran 4: Instrumen Penilaian

Ngawi, 13 September 2022


Mengetahui
Kepala Madrasah Guru Mata Pelajaran

Abdul Ghofir Muslim, S. IP., M. Pd Muhammad Zainudin AG

Anda mungkin juga menyukai