RPL Kons Individual
RPL Kons Individual
B. Identifikasi masalah
Bedasarkan identifikasi kasus yang telah dilakukan ditemukan beberpa siswa megaku
sering dirundungi oleh siswa MLT perundungan yang dilakukan berupa perundungan
secara verbal maupun nonverbal. Terdapat beberpa yang mengaku mendapatkan
perundungan dari MLT, berdasarkan pengakuan teman – temannya MLT kerap melakukan
perundungan karena merasa lebih kuat dan dominan daripada teman – teman yang
dirundunginya.
C. Diagnosis
1. Latar Belakang Masalah
Berdasarkan hasil konferensi kasus ditemukan bahwa latar belakang siswa MLT sering
melakukan tindakan perundungan karena lemahnya konsep diri atau persepsi MLT
yang salah terhadap perilaku perundungan.
D. Prognosis
Berdasarkan analisis dan diagnosis yang telah dilakukan, untuk mengatasi masalah –
masalah tersebut dapat ditentukan alternative solusi yang diberikan kepada siswa yang
bersangkutan yaitu :
1. Menyambut konseli dengan terbuka dan penuh keakraban
2. Mengerti dan berusaha memahami apa yang dirasakan konseli
3. Membantu konseli dalam pengambilan keputusan atas perilaku-perilaku yang akan
dilakukan
4. Memberikan gambaran-gambaran baik gambaran positif maupun negatif mengenai
perilaku yang diambil
5. Memberi pemahaman untuk menjadi diri sendiri dalam kehidupannya, sehingga konseli
lebih optimis dan semangat dalam menjalani aktivitasnya
6. Membantu konseli untuk selalu berusaha berfikir secara positif dalam menjalani
aktivitasnya sebagai siswa
E. Treatment
Untuk mengatasi perilaku suka merundung pada siswa MLT, konselor melakukan kegiatan
konseling individual dengan mendekatan Rational Emotif Behavior Therapy (REBT) yang
akan dilaksanakan dengan tahap – tahap sebagai berikut :
1. Pembinaan hubungan konseling.
2. Pengelolaan pemikiran dan cara pandang
3. Pengelolaan emosi atau afektif
4. Pengelolaan tingkah laku
F. Evaluasi
Adapun hasil evaluasi berdasarkan tujuan layanan adalah ;
1. Siswa mampu memecahkan penyebab permasalahan perilakunya yang suka
merundungi
2. Siswa dapat menunjukkan sikap tidak akan melakuakan tindakan merundungi dan
akan menunjukkan perilaku yang benar.
3. Siswa mampu membangun rasa empati terhadap teman – temannya dan mampu
berfikir secara positif.
G. Tindak lanjut
Adapun tindak lanjut yang akan dilakukan oleh guru BK adalah :
1. Mengamati perubahan siswa setelah mendapatkan treatment
2. Menanyakan perasaan konseli atas perubahan perilakunya setelah beberapa hari.
b. Tujuan Konseling
1. Siswa mampu memecahkan penyebab permasalahan perilakunya yang suka merundungi
2. Siswa dapat menunjukkan sikap tidak akan melakuakan tindakan merundungi dan akan
menunjukkan perilaku yang benar.
3. Siswa mampu membangun rasa empati terhadap teman – temannya dan mampu berfikir
secara positif.
Demikianlah laporan pelaksanaan konseling dan semoga konseling tersebut mampu membuat
konseli menjadi pribadi yang lebih mandiri.
I. Identifikasi masalah
Bedasarkan identifikasi kasus yang telah dilakukan ditemukan beberpa siswa megaku
sering dirundungi oleh siswa MLT perundungan yang dilakukan berupa perundungan
secara verbal maupun nonverbal. Terdapat beberpa yang mengaku mendapatkan
perundungan dari MLT, berdasarkan pengakuan teman – temannya MLT kerap melakukan
perundungan karena merasa lebih kuat dan dominan daripada teman – teman yang
dirundunginya.
J. Diagnosis
4. Latar Belakang Masalah
Berdasarkan hasil konferensi kasus ditemukan bahwa latar belakang siswa MLT sering
melakukan tindakan perundungan karena lemahnya konsep diri atau persepsi MLT
yang salah terhadap perilaku perundungan.
K. Prognosis
Berdasarkan analisis dan diagnosis yang telah dilakukan, untuk mengatasi masalah –
masalah tersebut dapat ditentukan alternative solusi yang diberikan kepada siswa yang
bersangkutan yaitu :
1. Menyambut konseli dengan terbuka dan penuh keakraban
2. Mengerti dan berusaha memahami apa yang dirasakan konseli
3. Membantu konseli dalam pengambilan keputusan atas perilaku-perilaku yang akan
dilakukan
4. Memberikan gambaran-gambaran baik gambaran positif maupun negatif mengenai
perilaku yang diambil
5. Memberi pemahaman untuk menjadi diri sendiri dalam kehidupannya, sehingga konseli
lebih optimis dan semangat dalam menjalani aktivitasnya
6. Membantu konseli untuk selalu berusaha berfikir secara positif dalam menjalani
aktivitasnya sebagai siswa
L. Treatment
Untuk mengatasi perilaku suka merundung pada siswa MLT, konselor melakukan kegiatan
konseling individual dengan mendekatan Rational Emotif Behavior Therapy (REBT) yang
akan dilaksanakan dengan tahap – tahap sebagai berikut :
5. Pembinaan hubungan konseling.
6. Pengelolaan pemikiran dan cara pandang
7. Pengelolaan emosi atau afektif
8. Pengelolaan tingkah laku
M. Evaluasi
Adapun hasil evaluasi berdasarkan tujuan layanan adalah ;
4. Siswa mampu memecahkan penyebab permasalahan perilakunya yang suka
merundungi
5. Siswa dapat menunjukkan sikap tidak akan melakuakan tindakan merundungi dan
akan menunjukkan perilaku yang benar.
6. Siswa mampu membangun rasa empati terhadap teman – temannya dan mampu
berfikir secara positif.
N. Tindak lanjut
Adapun tindak lanjut yang akan dilakukan oleh guru BK adalah :
1. Mengamati perubahan siswa setelah mendapatkan treatment
2. Menanyakan perasaan konseli atas perubahan perilakunya setelah beberapa hari.
e. Tujuan Konseling
4. Siswa mampu memecahkan penyebab permasalahan perilakunya yang suka merundungi
5. Siswa dapat menunjukkan sikap tidak akan melakuakan tindakan merundungi dan akan
menunjukkan perilaku yang benar.
6. Siswa mampu membangun rasa empati terhadap teman – temannya dan mampu berfikir
secara positif.
Demikianlah laporan pelaksanaan konseling dan semoga konseling tersebut mampu membuat
konseli menjadi pribadi yang lebih mandiri.