OLEH :
FAKULTAS HUKUM
2022
HALAMAN PERSETUJUAN PROPOSAL SKRIPSI
Disetujui :
Menyetujui,
Prof. Dr. H. Suriansyah Murhaini, S.H. M.H Yurika F. Dewi, S.H. M.H
NIP. 19590814 198608 1 001 NIP. 19711014 200212 2 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Ilmu Hukum
Mengesahkan,
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Fakultas Hukum
Dekan,
i
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL SKRIPSI
Diseminarkan :
Nomor Register :
Tanggal :
Mengetahui,
Ketua Jurusan Ilmu Hukum
Mengesahkan,
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Fakultas Hukum
Dekan,
ii
KATA PENGANTAR
Puji Tuhan, segala berkat yang melimpah hanya milik Tuhan Yang Maha
Skripsi ini dapat diselesaikan tepat waktu. Ibadah serta salam tak lupa saya
haturkan kepada Tuhan yang selalu menjadi teladan bagi umatnya menjadi contoh
terbaik untuk Penulis dan semoga kita semua mendapatkan hikmat dan berkat dari
beliau kelak.
dinyatakan sebagai penelitian untuk Penulis. Puji syukur atas berkah dan kasih
Tuhan yang Maha Kuasa Penulis dapat menyelesaikan Proposal Skripsi dengan
Judul “Efektivitas Penerapan Pasal 283 jo Pasal 106 Undang - Undang Nomor 22
Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dalam Mengemudikan
Raya)”
maupun ilmu yang sangat berharga dari berbagai pihak, sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan walaupun masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu perkenankanlah
Penulis pada kesempatan ini menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang
tulus kepada:
iii
1. Bapak Prof. Dr. H. Suriansyah Murhaini, S.H., M.H., selaku Dekan Fakultas
2. Ibu Dr. Thea Farina, S.H. M.Kn., selaku Wakil Dekan Akademik
3. Bapak Agus Mulyawan, S.H. M.H., selaku Wakil Dekan Umum dan
6. Ibu Dr. Hj. Any Nugroho, S.H. M.H., selaku Dosen Pembimbing
maupun saran yang berguna untuk penulis dalam menentukan arah penulisan
Proposal Skripsi ini; dan Ibu Yurika F. Dewi, S.H., M.H., selaku Dosen
gagasan, kritik maupun saran yang berguna untuk penulis dalam menentukan
iv
Palangka Raya, Agustus 2022
Penulis,
Aldo Febrianto
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN.................................................. ii
KATA PENGANTAR................................................................................ iii
DAFTAR ISI............................................................................................... vi
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 9
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 9
D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 9
E. Tinjauan Pustaka.............................................................................. 10
1. Pengertian Efektifitas ………………………………………… 10
2. Pengertian Lalu Lintas .............................................................. 12
3. Kendaraan Bermotor …………………………………………. 13
4. Pelanggaran Lalu Lintas ............................................................ 14
5. Faktor Penyebab Terjadinya Pelanggaran Lalu lintas ............... 16
6. Pengguna Jalan .......................................................................... 18
7. Undang – Undang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan ................ 20
8. Pasal 283 jo Pasal 106 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009
Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan ................................. 22
9. Tujuan Adanya Undang – Undang Lalu Lintas Dan Angkutan
Jalan .......................................................................................... 25
10. Tilang Elektronik ( E-Tilang) ................................................... 25
F. Metodologi Penelitian ..................................................................... 29
1. Jenis Penelitian .......................................................................... 29
2. Ruang Lingkup/Fokus Penelitian .............................................. 30
3. Lokasi Penelitian ....................................................................... 30
4. Jenis atau Sumber Data ............................................................. 30
5. Instrumen Penelitian ................................................................. 31
5.1 Studi Kepustakaan ............................................................... 31
5.2 Observasi ............................................................................. 31
5.3 Wawancara .......................................................................... 32
vi
6. Narasumber ............................................................................... 32
7. Analisa Data .............................................................................. 33
G. Sistematika Penilitian ...................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
EFEKTIVITAS PENERAPAN PASAL 283 Jo PASAL 106 UNDANG -
UNDANG NOMOR22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN
ANGKUTAN JALAN DALAM MENGEMUDIKAN KENDARAAN
BERMOTOR DI JALAN
(Studi Kasus Di Wilayah Hukum Polresta Palangka Raya)
A. LATAR BELAKANG
1
2
terbalik dengan sarana dan prasarana yang ada, peningkatan yang signifikan
pertambahan jaringan jalan serta fasilitas lalu lintas dan angkutan bila
pengguna jalan dan masalah lalu lintas. Masalah lalu lintas merupakan hal
yang sangat rumit. Keadaan jalan yang semakin padat dengan jumlah lalu
polusi udara, dan lain sebagainya. Adapun satu hal pokok dalam Undang-
Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
yang akan dibahas pada penelitian ini, yaitu tentang berkendara bermotor di
Lintas dan Angkutan Jalan, dapat menjadi bahan masukan bagi berbagai
pihak yang terkait, diantaranya adalah bagi POLRI dan masyarakat pada
2009 tersebut. Berbagai aturan, himbauan dan tata cara berlalu lintas yang
baik sudah amat sering kita jumpai diberbagai sudut jalan. Mulai dari
bentuk gambar agar mudah dipahami oleh masyarakat. Selain itu, sanksi
pengguna jalan akan memiliki daya patuh yang tinggi terhadap aturan lalu
lintas, bertujuan agar lalu lintas berjalan dengan tertib dan aman. Namun
sayangnya kesemua atribut himbauan dan sarana lalu lintas tersebut belum
sambil menyetir dan lain-lain. Hal-hal seperti ini sering dianggap remeh.
tetapi pengguna jalan lain juga bisa menjadi korban. Tidak hanya korban
dan barang dari satu tempat (asal) ke tempat lain (tujuan) dengan
menggunakan sarana (kendaraan).2 Lalu lintas dan angkutan adalah dua hal
yang tidak dapat dipisahkan karena lalu lintas juga diakibatkan adanya
Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan dijelaskan bahwa, lalu
lintas dan angkutan jalan adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas lalu
lintas, angkutan jalan, jaringan lalu lintas dan angkutan jalan, prasarana lalu
pengelolaannya.
konsentrasi."
1
Abubakkar Iskandar, 1996, menuju lalu lintas dan angkutan jalan yang tertib, Jakarta,
Departemen Perhubungan Indonesia, hlm 11
2
Suwadjoko P.Warpani 2002, pengelolaan lalu lintas dan angkutan jalan, Bandung,
Penerbit ITB, hlm 1
5
Lalu dan Angkutan Jalan tersebut apabila terjadi, maka pihak yang
mengatur;
6
sering melewati batas garis zebra cross padahal sudah ada aturannya.
Tetapi, jarang atau tidak sama sekali ada tindakan penegakan hukum
memiliki surat izin mengemudi. Hal ini dapat di tindak lanjuti oleh
umumnya, masih terdapat paradigma akan patuh kepada hukum itu jika
hukum itu dianggap sebagai petugas. Dengan kata lain masyarakat akan
patuh kepada sesuatu peraturan dalam hal ini peraturan tentang lalu lintas
jika petugas dengan siaga di lapangan yaitu Polri atau PPNS di bidang Lalu
dengan tata atau ketertiban yang dikehendaki oleh hukum itu sendiri.
terjadi adalah kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan lalu lintas itu digolongkan
atas: kecelakaan lalu lintas ringan, kecelakaan lalu lintas sedang, dan
luka ringan dan kerusakan kendaraan dan/atau barang, kecelakaan lalu lintas
atau luka berat. Kecelakaan pada contoh kasus diatas terjadi saat sistem,
yang berarti aturan, dan spirit pengendara untuk taat aturan atau
dengan aturan aturan berarti merujuk pada nilai-nilai yang dirancang dan
pengendara berarti orang yang mengakui aturan dan berusaha taat aturan
baik yang tertulis maupun tidak tertulis. Tanpa aturan maka sebuah
melibatkan istilah aturan ada untuk dilanggar, tapi lebih pada kesadaran diri
pengemudi yang melakukan hal itu. Beberapa kecelakaan lalu lintas yang
B. RUMUSAN MASALAH
lintas nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan di
Palangkaraya?
C. TUJUAN PENILITIAN
Pasal 283 Undang-Undang No.22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
No.22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Kota
Palangkaraya.
D. MANFAAT PENILITIAN
3. Sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Hukum pada
E. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Efektivitas
adalah adanya suatu Efek , akibat, Pengaruh dan Kesan. Arti yang
kedua manjur atau mujarab dan arti yang ketiga dapat membawa hasil
atau hasil guna. Kata Efetif di ambil dari kata Efek yang artinya akibat
atau pengaruh dan kata Efektif yang berarti adanya pengaruh atau
diantara pelaksanaanya.3
pengukuran dimana suatu target telah tercapai sesuai dengan apa yang
infrastruktur dan sarana dari semua jenis angkutan yang ada, yaitu :
5
http://e-journal.uajy.ac.id/4241/3/2MH01723.pdf. Diakses pada 13 Desember 2016
13
jalan. Ruang lalu lintas jalan adalah prasarana yang diperuntukan bagi
gerak pindah kendaraan, orang, dan atau barang yang berupa jalan dan
fasilitas penumpang.6
3. Kendaraan Bermotor
mesin pembakaran dalam, namun motor listrik dan mesin jenis lain
macam, mulai dari mobil, bus, sepeda motor, kendaraan off-road, truk
6
http://repository.stimart-amni.ac.id/534/2/BAB%20%20II.pdf
7
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kendaraan_bermotor
14
kuantitatif.
undangan; dan
8
https://repository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/282869/File_10-Bab-II-Landasan-Teori.pdf
16
berlaku.
1. Faktor Manusia
pipa galian. Pipa galian ini bisa seperti galian pipa listrik, pipa air
pipa galian, faktor lain dari sarana jalan ialah adanya jalan-jalan
3. Faktor Kendaraan
sering terjadi dari faktor kendaraan adalah antara lain ban motor
ada.
6. Pengguna Jalan
antaranya : (1) tempat berlalu lintas yaitu pejalan kaki harus berjalan
rendah (sepeda motor) harus berlalu lintas di lajur jalan yang paling
lintas, juga agar para pengguna jalan selamat terhindar dari kecelakaan
kecelakaan.
terumuskan sebagai benda mati atau berisi norma yang bersifat pasif
Undang – Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ) secara
otomatis lalu lintas dan angkutan jalan akan berlangsung dengan tertib
dan lancar serta akan tercipta lalu lintas yang menjamin keamanan dan
Jalan (UU LLAJ) hanyalah rumusan norma yang masih bersifat das
yang masih berada dalam tataran cita-cita atau keinginan dan serba
sebagai salah satu unsur atau komponen dari sistem hukum. Dalam
sistem hukum lalu lintas dan angkutan jalan serta upaya mensinerjikan
alat transportasi adalah agar lebih cepat dan lebih mudah dalam
Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Dalam Undang
Jalan yang dimaksud dengan Lalu Lintas adalah gerak kendaraan dan
orang di Ruang Lalu Lintas Jalan. Ruang Lalu Lintas Jalan adalah
Pasal 106 ayat (1) dan Pasal 283 UU LLAJ. Penjelasan Pasal
106 ayat (1) UU LLAJ yang berbunyi, Yang dimaksud dengan penuh
berkendara saat kondisi tidak fokus atau kurang nya konsentrasi saat
sebesar 67%, teknis 22% dan lainnya 11%. Faktor kesalahan manusia
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan ini telah dibuat sanksi jika peraturan
24
itu dilanggar, tetapi pada masa sekarang di Kota Palangka Raya masih
sepeda motor atau kendaraan jalan lainnya. Yaitu contoh kasus yang
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Kota Palangka Raya adalah Go-
satu nya dilakukan oleh pihak Go-jek itu sendiri yang pelanggarannya
karena itu memang cara kerja pihak go-jek tersebut untuk mencari
strategis nasional dan internasional. Pasal 106 ayat 1 jo. Pasal 283 UU
Efektivitas pelaksanaan Pasal 106 ayat 1 jo. Pasal 283 UU Lalu Lintas
pelanggaran lalu lintas: hari ini telah diputuskan tiga belas perkara;
26
kena; dikenai bukti pelanggaran; Jadi, tilang sudah menjadi kata baku
aturan atau tata tertib yang telah ditetapkan. Sanksi yang diberikan
yaitu berupa bukti tilang atau yang lebih dikenal dengan istilah tilang.
wajib menyapa dengan sopan serta menunjukan jati diri dengan jelas.
kesalahan yang terjadi, pasal berapa yang telah dilanggar dan tabel
berisi jumlah denda yang harus dibayar oleh pelanggar. Setelah itu
administrasi.
tilang kode briva (BRI Virtual Account) yang berisi denda yang
BRI, ATM BRI, EDC BRI dan Mobile Banking BRI. Dan
pelanggar.
29
F. METODOLOGI PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
sosial yang sifatnya tidak tertulis, yang dialami setiap orang dalam
3. Lokasi Penelitian
30
besar.
yang terkait dengan masalah yang diteliti, yang dalam hal ini
5. Instrumen Penelitian
5.2 Observasi
Palangka Raya
5.3 Wawancara
6. Narasumber
7. Analisa Data
G. SISTEMATIKA PENULISAN
ilmiah secara keseluruhan, artinya pada sub bab ini akan diuraikan
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Tahun 2009
BAB IV PENUTUP
A. Buku Buku
Abubakkar Iskandar, 1996, menuju lalu lintas dan angkutan jalan yang
tertib, Jakarta, Departemen Perhubungan Indonesia, hlm 11
B. Internet
https://repository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/282869/File_10-Bab-II-
Landasan-Teori.pdf
http://repository.stimart-amni.ac.id/534/2/BAB%20%20II.pdf
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kendaraan_bermotor
Pasal 265 ayat (3) Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan Lembaran Negara Republik Indonesia
No. 96 Tahun 2009
Pasal 25 ayat (1), Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 2012 Tentang Tata
Cara Pemeriksaan Kendaraan Bermotor Di Jalan Dan Penindakan
Pelanggaran Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
E. Sumber Lainnya
Faktor Hukum, 2020, Pengertian Pelanggaran dan Kejahatan,
(https://faktorhukum.com diakses 20 September 2020
Hasil Wawancara dengan Bapak Cokro dan Pak Made selaku kepolisian
bagian Satlantas Polres Palangkaraya