DI DKI
Proposal Penelitian
OLEH:
1974201395
FAKULTAS HUKUM
2023
PERNYATAAN
Materai 10.000
ttd
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
DKI
NPM : 1974201395
Mengetahui Menyetujui
iii
LEMBAR PENGESAHAN
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim,
Puji syukur kita haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik, dan tak lupa memanjatkan
sholawat serta salam kepada Rasulullah Nabi besar Muhammad SAW yang telah
membimbing ke jalan yang benar. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu
semua pihak yang membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini terutama
kepada:
Tangerang.
Muhammadiyah Tangerang.
Tangerang.
Tangerang.
v
5. Dwi Nur Fauziah Ahmad, S.H., M.H. selaku Dekan Fakultas Hukum
6. Dr. Auliya Khasanofa, S.H., M.H. selaku Wakil Dekan I Fakultas Hukum
9. Ulil Albab, S.H., M.H. selaku Sekretaris Program Studi Fakultas Hukum
10. Iin Inayah, S.H., M.H. selaku Dosen Pembimbing penyusunan skripsi
11. Orang Tua dan Mertua yang sangat saya cintai dan sayang
13. Saudara/i
14. Rekan-rekan
vi
DAFTAR ISI
PERNYATAAN......................................................................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iv
KATA PENGANTAR.............................................................................................v
DAFTAR ISI..........................................................................................................vii
ABSTRAK..............................................................................................................ix
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................1
B. Identifikasi Masalah...................................................................................9
C. Rumusan Masalah......................................................................................9
D. Tujuan Penelitian.......................................................................................9
E. Manfaat Penelitian...................................................................................10
F. Kerangka Konseptual...............................................................................11
G. Kerangka Teori........................................................................................11
H. Metode Penelitian....................................................................................12
I. Sistematika Penulisan..............................................................................14
BAB II....................................................................................................................16
TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................16
A. Trotoar sebagai fasilitas pendukung transportasi pejalan kaki................16
1. Perlindungan dan prioritas pejalan kaki sebagai mobilitas masyarakat
kota di DKI Jakarta........................................................................................16
vii
2. Kewenangan SatPol PP........................................................................19
BAHAN BACAAN................................................................................................24
viii
ABSTRAK
Jakarta merupakan Ibu kota Negara Kesatuan Republik Indonesia, sudah selayaknya
terlihat bersih, tertib, nyaman dan aman. Maka dibuatlah Peraturan Daerah PERGUB
DKI Nomor 10 Tahun 2007 Tentang Ketertiban Umum yang mengatur tata tertib sarana
prasarana, peruntukan dan penggunaannya. Secara eksplisit PERDA tersebut menjelaskan
aturan yang membatasi hak dan kewajiban agar kegiatan masyarakat serta penggunaan
sarana prasarana yang tersedia tidak mengganggu hak satu dengan yang lain. DKI sebagai
pusat pemerintahan, bisnis dan hiburan menjadi magnet bagi masyarakat dalam
menjalankan aktivitas kehidupan dan mata pencarian. Sarana transportasi dibangun dan
terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat baik pengguna
kendaraan maupun pejalan kaki, penempatan tempat usaha dan bisnis pun diatur
sedemikian rupa salah satunya melalui PERGUB DKI Nomor 10 Tahun 2015 Tentang
Penataan Dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui bagaimana penegakan terhadap PERDA Nomor 8 Tahun 2007 dan PERGUB
DKI Nomor 10 Tahun 2015 atas peruntukan trotoar sebagai sarana transportasi pejalan
kaki serta penertiban pedagang kaki lima sebagai mata pencarian masyarakat dan
menganalisis masalah apa saja yang dihadapi Satuan Polisi Pamong Praja sebagai satuan
yang dibentuk untuk menegakkan PERDA/PERKADA, menyelenggarakan ketertiban
umum dan ketenteraman, serta menyelenggarakan pelindungan masyarakat dalam
melaksanakan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2018 sebagai dasar hukumnya.
Kata Kunci: SatPol PP, Trotoar, Pejalan Kaki, Pedagang Kaki Lima, PERDA
ix
x
BAB I
PENDAHULUAN
politik, ekonomi, dan kebudayaan suatu negara. Biasanya, ibu kota juga
lembaga penting negara tersebut. Fungsi utama sebuah ibu kota negara
kali berlokasi di ibu kota. Selain fungsi administratif dan politik, ibu
bangsa, seperti kota yang memiliki nilai simbolis atau nilai sejarah yang
memindahkan ibu kota dari kota lama ke kota baru. Alasan untuk
Penting untuk dicatat bahwa konsep ibu kota negara dapat berbeda
memiliki ibu kota administratif dan ibu kota legislatif yang berbeda, atau
ada negara yang tidak memiliki ibu kota tetap dan memindahkan pusat
satu permasalahan yang masih terus terjadi hingga saat ini menurut
Gilang Permadi:
xii
1. Undang-Undang:
disahkan oleh DPR dan ditandatangani oleh Presiden untuk menjadi undang-
1
Gilang Permadi, Pedagang kaki lima: riwayatmu dulu, nasibmu kini! (Yudhistira Ghalia
Indonesia, 2007). Hlm.23
xiii
termasuk hukum pidana, hukum perdata, hukum tata negara, hukum ekonomi,
wilayah negara dan berlaku secara umum bagi semua individu dan entitas di
dalamnya.
2. Peraturan:
sebagainya. Peraturan memiliki cakupan yang lebih spesifik dan lebih terfokus
warga negara.
DKI adalah transportasi dan fasilitas publik seperti jalan dan trotoar
untuk pejalan kaki dan tidak boleh digunakan oleh kendaraan bermotor, kecuali
dalam keadaan tertentu yang diatur lebih lanjut oleh peraturan perundang-
undangan.
secara eksklusif oleh pejalan kaki, sedangkan Ayat (2) menyebutkan bahwa
Jalan.
Peraturan ini mengatur tata ruang jalan, termasuk trotoar. Peraturan ini
sebuah satuan tugas khusus yang disebut Satuan Polisi Pamong Praja
atau SatPol PP. Dasar hukum pembentukan Satuan Polisi Pamong Praja
antara lain:
xvi
Pemerintahan Daerah.
193 ayat (1) menyebutkan bahwa pemerintah daerah dapat membentuk Satpol
memberikan tugas dan fungsi Kementerian Dalam Negeri, termasuk dalam hal
Perlindungan Masyarakat.
disebutkan:
masyarakat.
kerumunan orang.
4. Perlindungan Masyarakat:
darurat di daerah.
B. Identifikasi Masalah
sebagai berikut:
4. Kurang tegasnya PERDA DKI sebagai dasar hukum bagi penataan trotoar di
DKI.
C. Rumusan Masalah
berikut:
melalui peran SatPol PP dalam penindakan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang
menertibkan Pedagang Kaki Lima (PKL) dan aspek yang perlu dibenahi.
D. Tujuan Penelitian
berikut:
25 PERDA DKI Nomor 8 Tahun 2007 atas hak pejalan kaki menggunakan
mencapai kinerja yang efektif dan efisien untuk menciptakan ketertiban sesuai
E. Manfaat Penelitian
berikut:
1. Manfaat Akademis
Dalam penulisan Skripsi ini di harapkan dapat memperkaya konsep atau teori
2. Manfaat Praktis
F. Kerangka Konseptual
G. Kerangka Teori
atau keadilan.2 Teori ini menganggap bahwa apa yang diatur dalam
pengecualian.4
2
Muhammad Rusli, “PANDANGAN PARA AHLI TERHADAP PEMIKIRAN POSITIVISME HUKUM,”
REFLEKSI & AKSI (2018): 191.
3
Ibid. Hal 197
4
Fais Yonas Bo’a, “Pancasila Sebagai Sumber Hukum Dalam Sistem Hukum Nasional,” Jurnal
Konstitusi 15, no. 1 (2018): 21–49.
xxii
H. Metode Penelitian
1. Jenis penelitian
2. Sumber data
Dalam penulisan Skripsi ini, penulis menggunakan beberapa jenis sumber data
tentang ketertiban masyarakat sebuah daerah, tata kota dan SatPol PP,
b. Sumber data skunder, yang menunjang dalam penulisan Skripsi ini antara
c. Sumber data tersier, diperoleh dari kamus hukum, kamus besar bahasa
skripsi ini.
b. Sistematisasi
xxiv
keterkaitan antara bahan hukum satu dengan bahan hukum lain, seperti
c. Deskripsi
yang telah di peroleh. Data dan bahan-bahan yang telah di peroleh dari
Pejalan Kaki Di DKI. Dari hasil analisis tersebut, maka penulis akan
I. Sistematika Penulisan
ini.
BAB II Tinjauan Pustaka: Pada bab ini berisi mengenai teori-teori yang
berkaitan dengan penulisan ini. Adapun isi dalam bab ini memuat tentang:
tinjauan umum mengenai Peran Polisi Pamong Praja Terhadap Penertiban PKL
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
prioritas.
para pejalan kaki memenuhi setiap sudut daerah tanpa terkecuali baik
xxvii
lalu lintas baik yang mengakibatkan korban jiwa dan luka yang tidak
mengatakan:
yaitu:
5
MG Noviarizal Fernandez, “ANGKA KECELAKAAN: Pejalan Kaki Sumbang 30% Korban Laka
Lantas,” Bisnis.com, last modified September 19, 2014, accessed July 2, 2023,
https://ekonomi.bisnis.com/read/20140919/98/258593/angka-kecelakaan-pejalan-kaki-
sumbang-30-korban-laka-lantas.
xxviii
Pejalan Kaki;
b. Jalur Pejalan Kaki adalah lintasan yang diperuntukkan untuk berjalan kaki,
c. Trotoar adalah Jalur Pejalan Kaki yang terletak pada Daerah Milik Jalan
yang diberi lapisan permukaaan dengan elevasi yang lebih tinggi dari
permukaan perkerasan jalan, dan pada umumnya sejajar dengan jalur lalu
lintas kendaraan.
PERDA/PERKADA
Daerah.
2. Kewenangan SatPol PP
berikut:
pengadilan);
b. Tindakan penyelidikan;
c. Tindakan Administratif.
dalam masyarakat.
Jakarta.
menjadi rebutan kerajaan dan VOC. Kota ini diubah menjadi Batavia
pada awal abad ke-17 oleh Belanda. Lalu namanya diubah lagi menjadi
Jayakarta hingga Jakarta pada saat pendudukan Jepang abad ke-19. Kota
xxxi
Asia pada waktu itu. Para pedagang yang kebanyakan orang Tionghoa
akan berdagang di pusat kota Batavia waktu itu. Daerah seperti Glodok,
Hal ini membuat produk dan layanan mereka lebih mudah diakses oleh
6
“Sejarah Singkat Pedagang Trotoar di Indonesia Dan Dunia Halaman All - Kompas.Com,”
accessed July 2, 2023, https://www.kompas.com/wiken/read/2022/02/23/172123081/sejarah-
singkat-pedagang-trotoar-di-indonesia-dan-dunia?page=all.
xxxii
yang dijual oleh pedagang kaki lima lebih murah, sehingga membantu
c. Peluang kerja: Pedagang kaki lima menciptakan peluang kerja bagi banyak
beragam produk dan variasi dalam satu tempat. Mereka dapat menjual
daerah tersebut.
bahan baku dan peralatan yang lebih sederhana dan ramah lingkungan.
Dalam beberapa kasus, mereka juga menggunakan bahan baku lokal dan
keberlanjutan lingkungan.
34
BAHAN BACAAN
A. Buku
B. Peraturan Perundang-undangan
C. Sumber-Sumber Lain