Anda di halaman 1dari 22

A.

Pendahuluan
a. Kedudukan Konsep Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak
Satu Variabel pada Pendidikan Menengah Kelas X Semester 1

Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang sangat


penting dalam kehidupan sehari-hari. Manusia dalam melakukan kegiatan sehari-
hari tentunya tidak lepas dari apa yang ada dari matematika. Akan tetapi
kebanyakan orang tidak menyadari bahwa apa yang dilakukannya tersebut
merupakan bagian dari matematika. Kegiatan-kegiatan seperti menghitung
bilangan, menjumlahkan dan lain sebagainya merupakan bagian dari cabang ilmu
matematika yang paling dasar.

Konsep pembelajaran yang diterapkan dalam makalah ini dilandasi dengan


teori pembelajaran yang menganut paham konstruktivistik. Seperti project-based
learning, problem-based learning, dan discovery lerning dengan pendekatan
scientific learning melalui proses mengamati, menanya, menalar, mencoba,
membangun jejaring, dan mengkomunikasikan berbagai infomasi terkait
pemecahan masalah real world, analisis data, dan menarik kesimpulan. Proses
pembelajaran memberi perhatian pada aspek-aspek koknisi dan mengangkat
berbagai masalah real world yang sangat mempengaruhi aktivitas dan
perkembangan mental siswa selama proses pembelajaran dengan prinsi-prinsip
berikut :

1) setiap anak lahir, tumbuh, dan berkembang dalam matriks social tertentu
telah memiliki potensi.
2) cara berpikir, bertindak, dan presepsi setiap orang di pengaruhi oleh nilai
budayanya.
3) matematika adalah hasil kontruksi social dan sebagi alat penyelesaian
masalah kehidupan.
4) matematika adalah hasil abtraksi pikiran manusia.

Sehingga dalam belajar matematika, memiliki kemampuan penalaran dan


pemahaman konsep untuk menyelesaikan masalah memahami konsep matematika

1
berarti siswa mampu menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasiakan
konsep atau algoritma secara luas, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan
masalah (Ibrahim dan Suparni, 2012:35 ). Pemahaman konsep perlu ditanamkan
pada siswa dalam pembelajaran matematika sejak jenjang paling dasar. Persamaan
dan pertidaksamaan nilai mutlak linear satu variable merupakan salah satu materi
yang ada dalam pelajaran matematika di kelas X. materi ini bertujuan untuk
membekali siswa terhadap konsep pola persamaan dan pertidaksamaan yang dapat
digunakan untuk memecahkan masalah.

b. Pentingnya Konsep Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak


Satu Variabel untuk Pendidikan Menengah

Konsep Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak Satu Variabel untuk


Pendidikan Menengah memiliki kemampuan penalaran dan pemahaman konsep
untuk menyelesaikan masalah memahami konsep matematika berarti siswa
mampu menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasiakan konsep atau
algoritma secara luas, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah
(Ibrahim dan Suparni, 2012:35 ). Pemahaman konsep perlu ditanamkan pada
siswa dalam pembelajaran matematika sejak jenjang paling dasar. Persamaan dan
pertidaksamaan nilai mutlak linear satu variable merupakan salah satu materi yang
ada dalam pelajaran matematika di kelas X. materi ini bertujuan untuk membekali
siswa terhadap konsep pola persamaan dan pertidaksamaan yang dapat digunakan
untuk memecahkan masalah.

2
c. Peta Konsep

Masalah Kalimat
Otentik Terbuka

Nilai Mutlak

Pertidaksamaan Persamaan

Pertidaksamaan
Persamaan Nilai
Nilai Mutlak
Mutlak Linear
Linear Satu
Satu Variabel
Variabel

Tidak Ada
Penyelesaian

Tepat Satu
Penyelesaian
Penyelesaian

Banyak
Penyelesaian

3
d. Kompetensi Dasar dan Rumusan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.1 Mengintepretasikan 3.1.1 Memahami konsep nilai mutlak
persamaan dan 3.1.2 Menyusun persamaan nilai mutlak
pertidaksamaan nilai linear satu variabel
mutlak dari bentuk linier 3.1.3 Menentukan penyelesaian
satu variabel dengan persamaan nilai mutlak linear satu
persamaan dan variabel
pertidaksamaan linear 3.1.4 Menyusun pertidaksamaan nilai
Aljabar lainnya. mutlak linear satu variabel
3.1.5 Menentukan penyelesaian
pertidaksamaan nilai mutlak linear
satu variabel.
4.1 Menyelesaikan masalah 4.1.1 Menggunakan konsep nilai mutlak
yang berkaitan dengan untuk menyelesaikan masalah
persamaan dan konstekstual yang berkaitan dengan
pertidaksamaan nilai nilai mutlak
mutlak dari bentuk 4.1.2 Menggunakan konsep persamaan
linear satu variabel dan pertidaksamaan untuk
menentukan penyelesaian
permasalahan nilai matlak.

4
B. Kajian dan Pengembangan Pengetahuan Isi Matematika
a. Pengertian Konsep atau Definisi Formal Konsep Persamaan dan
Pertidaksamaan Nilai Mutlak Linear Satu Variabel
Untuk memahami konsep nilai mutlak, mari kita perhatikan ilustrasi
berikut ini:
Seorang anak bermain lompat-lompatan di lapangan. Dari posisi
diam, si anak melompat ke depan 2 langkah, kemudian 3 langkah ke
belakang, selanjutnya 2 langkah ke depan, kemudia 1 langkah ke
belakang, dan akhirnya lompat ke belakang 1 langkah. Secara
matematika, ilustrasi tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut.
Didefinisikan lompatan ke depan merupakan sumbu x positif dan
lompatan ke belakang merupakan sumbu x negatif. Perhatikan gambar
berikut ini.

Ga
mbar 1 Sketsa lompatan

Dari gambar diatas, kita dapat mesalkan x = 0 merupakan posisi diam


si anak tersebut. Arah panah pertama marupakan lompatan pertama si
anak ke depan sejauh 2 langkah (mengarahkan sumbu x positif),
kemudian melompat ke belakang sejauh 3 langkah (sumbu x negatif), dan
begitu seterusnya hingga lompatan ke empat.
Jadi, dapat kita melihat pergerakan akhir dari si anak dari posisi diam
adalah satu langkah dari belakang (x = -1 atau x = 2 + (-3) + 2 + (-1) + (-

5
1) = -1). Tetapi banyak langkah yang dilakukan oleh si anak merupakan
konsep nilai mutlak. Dalam hitungan nilai mutlak hanya menghitung
banyak langkahnya, tanpa memerhatikan arahnya, sehingga banyak
langkah si anak adalah |2| + |-3| + |2| + |-1| + |-1| = 9 (atau 9 langkah).
Table 1 Nilai Mutlak

Bilangan
Bilangan Positif Nilai Mutlak NIlai Mutlak
Negatif
0 0 -2 2
2 2 -5 5
3 3 -7 7
5 5 -9 9
7 7 -11 11
9 9 -15 15
b. Penjelasan Disertai Contoh dari Definisi Persamaan Nilai Mutlak
Linear Satu Variabel
Dari penjelasan ilustrasi diatas dapat kita definisikan konsep nilai
mutlak sebagai berikut.
misalkan x ϵ R ,|x|dibaca nilai mutlak x , didefinisikan.

{−x ¿ jika x< 0


|x|= x jika x ≥ 0

Definisi diatas dapat diartikan nilai mutlak dari bilangan positif


adalah bialngan itu sendiri, sedangkan nilai mutlak dari bilangan negatif
adalah lawan dari bilangan negatif tersebut.
c. Sifat atau Teorema dan Pembuktian Teorema Persamaan Nilai
Mutlak Linear Satu Variabel
SIFAT 1:
Untuk setiap a, b, c, dan x ϵ ℝ dengan a ≠ 0
(a) Jika |ax + b| = c, dengan c ≥ 0, maka salah satu sifat berikut ini
berlaku.
b
 |ax + b| = c, untuk x ≥−
a

6
−b
 - (ax + b) = c, x <
a
(b) Jika |ax + b| = c, dengan c < 0, maka tidak ada bilangan riil yang
memenuhi persamaan |ax + b| = c
TEOREMA 1
Untuk setiap nilai x ϵ ℝ, maka
(a) |x| = |-x|
(b) |x|2 = |x2| = x2
(c) |xy| = |x|.|y|

(d) | xy|=¿ x∨ ¿ y∨¿¿ ¿ ¿


(e) |x – y| = |y – x|
Bukti
(a) |x| = √ x 2 = √(−x ¿¿ 2)¿ = |- x|
(b) |x|2 = (√ x 2)2 = (x)2 jika x ≥ 0
= (-x)2 jika x< 0
= x2 .............................................................. (1)
|x2| = √( x ¿¿ 2)2 ¿ = (x2) sebab x ≥ 0
= x2 .............................................................. (2)
Dari (1) dan (2), maka |x|2 = x = |x2|
1. |xy| = √( xy )2 atau |x|.|y| = √ x 2 . √ y 2
= √ x2 y2 = √ x2 y2
= √ x2 . √ y2 = √( xy )2
= |x|.|y| = |xy|

||
x
√( ) |a| √ a2
2
a
2. = atau =
y b ¿ b∨¿ ¿ √ b2

√ √
2 2
a a
= 2 = 2
b b
√ a2
√( )
2
a
= 2 =
√b b

7
=
|a|
¿ b∨¿ ¿
= | xy|
3. |x – y| = √ x 2− y 2 atau |y – x| = √ y 2−x 2
= √(−x )2−(− y)2 = √(− y)2−(−x)2
= √ y 2−x 2 = √ x 2− y 2
= |y – x| = |x – y|
d. Penggunaan Teorema Persamaan Nilai Mutlak Linear Satu Variabel
Contoh 1:
Tentukan nilai x yang memenuhi persamaan |x – 3| + |2x – 8| = 5
Jawab:
Berdasarkan Sifat 1 diperoleh

|x – 3| = {−x+
x−3 jika x ≥ 3
3 jika x<3
dan |2x – 8| = {
2 x−8 jika x ≥ 4
−2 x +8 jika x < 4
 Untuk x < 3, maka bentuk |x – 3| + |2x – 8| = 5, menjadi
–x + 3 – 2x + 8 = 5
-3x = 5 – 11
x =2
karena x < 3, maka nilai x = 2 memenuhi syarat
 Untuk 3 ≤ x < 4, maka bentuk |x – 3| + |2x – 8| = 5, menjadi
x – 3 – 2x + 8 =5
-x =5–5
x =0
karena 3 ≤ x < 4, maka nilai x = 0 tidak memenuhi syarat
 Untuk x ≥ 4, maka bentuk |x – 3| + |2x – 8| = 5, menjadi
x – 3 + 2x – 8 =5
3x = 5 + 11
16
x = atau 5, 33
3
16
karena x ≥ 4, maka memenuhi syarat
3
16
jadi, penyelesaian |x – 3| + |2x – 8| = 5 adalah x = 2 atau x = .
3

8
Contoh 2:
Carilah himpunan penyelesaian dari
|x + 1| = 2x – 3
Jawab:
|x + 1|2 = (2x – 3)2 (kedua ruas dikudratkan)
(x + 1)2 = (2x – 3)2 (teorema 1 bagian b)
(x + 1)2 – (2x – 3) =0
{(x + 1) – (2x – 3)}{(x + 1) + (2x – 3)}= 0 (a2 – b2 = (a – b)(a + b)
(x + 1 – 2x + 3)(x + 1 + 2x – 3) =0
(4 – x)(3x – 2) = 0
4–x=0 atau 3x – 2 = 0
2
x =4 x =
3
kemudian langkah selanjutnya nilai x disubtitusikan terhadap persamaan
sebelumnya (belum dikuadratkan).
2
Untuk x = 4, maka untuk x = , maka
3
2 2
|4 + 1| = 2.4 – 3 | + 1| = 2. – 3
3 3
5 4
|5| =8–3 | | = –3
3 3
5 −5
5 = 5 (memenuhi) ≠ (tidak memenuhi)
3 3
Jadi, HP = {x|x = 4}
e. Pembahasan Kasus-kasus Keritis Terkait Konsep

Sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas
Gambar 2

9
Perhatikan Gambar 2 di sungai ini. Sungai pada keadaan tertentu
mempunyai sifat cepat meluap di musim hujan dan cepat kering di
musim kemarau. Diketahui debit air sungai tersebut adalah p liter/detik
pada cuaca normal dan mengalami perubahan debit sebesar q liter/detik
di cuaca tidak normal. Tunjukkan nilai penurunan minimum dan
peningkatan maksimum debit air sungai tersebut.
Penyelesaian:
Nilai mutlak peningkatan dan penurunan debit air tersebut dengan
perubahan q liter/detik dapat ditunjukkan dengan persamaan |x – p| = q, x
adalah debit air sungai.

Dengan difinisi 1, maka |x – p| = {−x+


x− p jika x ≥ p
p jika x < p
Akibatnya |x – p| = q berubah menjadi
a) Untuk x ≥ p, x – p = q atau x = p + q
Hal ini berarti peningkatan maksimum debit air sungai adalah (p +q)
b) Untuk x < p, –x + p = q atau x = p – q
Hal ini berarti penurunan minimum debit air adalah (p – q)

Dengan pemahaman yang telah dimiliki, maka kita dapat


menggambarkannya sebagai berikut :

Gambar 3 nilai maksimum p + q dan nilai minimum p - q

Dari grafik di atas, dapat dinyatakan penurunan minimum debit air


adalah (p – q) liter/detik dan peningkatan maksimum debit air adalah (p +
q) liter/detik.

10
f. Penjelasan disertai contoh dari definisi Pertidaksamaan Nilai
Mutlak Linear Satu Variabel
Bentuk Umum
|ax+b|<c ;|ax +b|≤ c ;|ax +b|> c ; atau |ax +b|≥ c
Untuk setiap a, x bilangan real.
(a) Jika a ≥ 0 dan|x|≤ a ,maka−a ≤ x ≤ a .
(b) Jika a< 0 dan|x|≤ a , maka tidak ada bilangan real x yang memenuhi
pertidaksamaan.
(c) Jika |x|≥ a , dan a>0 maka x ≥ atau x ≤−a .
g. Sifat atau Teorema dan Pembuktian Teorema Pertidaksamaan Nilai
Mutlak Linear Satu Variabel
Jika x R, a R, dan a > 0, maka x < a, jika dan hanya jika -a < x < a.
Untuk membuktikan teorema ini harus dibuktikan dua bagian, yaitu :
(a) Jika x < a, maka -a < x < a.
(b) Jika -a < x < a, maka x < a.
Bukti
(a) Untuk tiap x R, x 0. Karena a > 0, maka -a < 0. Jadi untuk tiap x, -a
< x . Sekarang kita pandang dulu untuk x 0. Dalam hal ini, x = x.
Karena -a < x , x = x, dan x < a, maka -a < x < a (terbukti). Sekarang
kita pandang untuk x < 0. Dalam hal ini x = -x. Karena -a < x , x = -
x, dan x < a, maka -a < -x < a. Kalikan dengan (-1), diperoleh a> x >
-a atau -a < x < a (terbukti).
(b) Karena -a < x < a, maka ini berarti -a < x dan x < a. Kita pandang
untuk x 0. Akibatnya x = x, sedangkan x < a. Jadi, x < a (terbukti).
Sekarang kita pandang untuk x < 0. Akibatnya x = -x atau - x = x.,
atau x = - x . Dari x = - x dan -a < x didapatkan -a < - x . Kalikan
dengan (-1) diperoleh : a > x atau x < a (terbukti). Sekarang kita
pandang untuk x < 0.
h. Penggunaan Teorema Pertidaksamaan Nilai Mutlak Linear Satu
Variabel
Teorema

11
Jika x ϵ R, a ϵ R, dan a > 0, maka x > a, jika dan hanya jika x < -a atau x
> a.
Contoh 1 :
Carilah himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan |x + 1| < 3.
Penyelesaian :
Menurut teorema (a),
|x + 1| < 3  -3 < x + 1 < 3
Tiap ruas ditambah dengan -1, didapat -4 < x < 2
Jadi himpunan penyelesaiannya { x / -4 < x < 2 }
Himpunan penyelesaian dapat pula ditulis dengan menggunakan simbul
irisan: { x / x > -4 } ꓵ { x / x < 2 }
Teorema
Untuk setiap ϵ R, x ≤ | x |.
Bukti :
Jika x ≥ 0, maka x = |x| (definisi)

Jika x < 0, maka x < |x|, sebab |x| ≥ 0

Jadi dalam hal ini x |x|.

i. Pembahasan Kasus-kasus Keritis Terkait Konsep Pertidaksamaan


Nilai Mutlak Linear Satu Variabel
Seorang bayi lahir prematur di sebuah rumah sakit ibu dan anak.
Untuk mengatur suhu tubuh bayi tetap stabil di suhu 34 0C, maka harus
dimasukkan ke incubator selama 2hari. Suhu incubator harus
dipertahankan berkisar antara 320C hingga 350C.
Bayi tersebut lahir dengan BB seberat 2.100-2.500 gram. Jika
pengaruh suhu ruangan membuat suhu incubator menyimpang sebesar
0,20C, tentukan interval perubahan suhu incubator.
Pada kasus tersebut di atas, kita sudah mendapatkan data dan suhu
incubator yang harus dipertahankan selama 1-2 hari semenjak kelahiran,
yaitu 340C. misalkan t adalah segala kemungkinan perubahan suhu
incubator akibat pengaruh suhu ruang, dengan perubahan yang

12
diharapkan sebesar 0,20C, nilai mutlak suhu tersebut dapat tersebut dapat
dimodelkan, yaitu sebagai berikut.
|t – 34| ≤ 0,2
Dengan menggunakan definisi 1, |t – 34| ditulis menjadi

{¿−t+34 jika t < 34


|t −34|= t−34 jika t ≥ 34

Akibatnya, |t – 34| ≤ 0,2 berubah menjadi

t – 34 ≤ 0,2 dan –( t – 34) ≤ 0,2 atau

t – 34 ≤ 0,2 dan (t – 34) ≥ -0,2

atau dituliskan menjadi

|t – 34| ≤ 0,2  -0,2 ≤ t – 34 ≤ 0,2

 33,8 ≤ t ≤ 34,2

Dengan demikian, interval perubahan suhu incubator adalah {t|33,8 ≤ t ≤


34,2}.

Jadi, perubahan suhu incubator itu bergerak dari 33,80C sampai dengan
34,20C.

C. Kajian dan Pengembangan Pengetahuan Pembelajaran mencakup :


a. Pendekatan Pembelajaran : Behavioris
Pendekatan Pembelajaran adalah cara pandang atau titik tolak
pendidik yang digunakan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran
yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran dan tercapainya
kompetensi yang ditentukan. Secara umum, pembelajaran terdapat dua
jenis pendekatan, yaitu:
1) pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student
centered approach) dan

13
2) pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered
approach).

Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang


kita terhadap proses pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk kepada
pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat
umum. Roy Kellen (1998) mencatat bahwa terdapat dua pendekatan
dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada guru (teacher-
centered approaches) dan pendekatan yang berpusat pada siswa (student-
centered). Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan strategi
pembelajaran langsung (direct instruction), pembelajaran deduktif atau
pembelajaran ekspositori. Sedangkan, pendekatan pembelajaran yang
berpusat pada siswa menurunkan strategi pembelajaran inkuiri dan
discoveri serta pembelajaran induktif.

Pendekatan dapat dikatakan sebagai titik tolak atau sudut pandang


kita terhadap proses pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk pada
pandangan tentang terjadinya proses yang sifatnya masih sangat umum.
Berdasarkan kajian terhadap pendapat ini, maka pendekatan merupakan
langkah awal pembentukan suatu ide dalam memandang suatu masalah
atau objek kajian, yang akan menentukan arah pelaksanaan ide tersebut
untuk menggambarkan perlakuan yang diterapkan terhadap masalah atau
objek kajian yang akan ditangani.

Variable utama dalam kegiatan pembelajaran adalah guru dan siswa.


Tidak akan terjadi kegiatan pembelajaran apabila kedua variable ini tidak
ada. Berdasarkan hal tersebut, maka pendekatan dalam pembelajaran
secara umum dibagai menjadi dua yaitu pendekatan pembelajaran
berorientasi pada guru (teacher centered apporoaches) dan pendekatan
pembelajaran berorientasi pada siswa (student centered apporoaches).

Teori belajar behavioristik seringkali dikenal dengan teori belajar


tingkah laku. Teori ini memandang belajar lebih ditekankan pada

14
perilaku yang dapat di amati. Perubahan yang terjadi dalam diri seorang
individu yang disebabkan oleh pengalaman dapat dimaknai sebagai
proses belajar. Belajar juga dapat terjadi baik di sengaja maupun tidak
disengaja. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan
respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat
menunjukkan perubahan perilakunya. Teori belajar behavioristik ini di
dukung oleh beberapa tokoh-tokoh psikologi di antaranya Thorndike,
Watson, Pavlov, Skinner dan lain-lain.

Model pembelajaran yang diterapkan dalam buku matematika kelas


x yang digunakan ini dilandasi dengan teori pembelajaran yang menganut
paham konstruktivistik. Seperti Project Based Learning, Problem-Based
Learning, dan Discovery Learning dengan pendekatan scientific learning
melalui proses mengamati, menanya, menalar, mencoba, membangun
jejaring dan mengomunikasikan berbagai informasi terkait pemecahan
masalah real world, analisis data, dan menarik kesimpulan. Proses
pembelajaran memberi perhatian pada aspek-aspek kognisi dan
mengangkat berbagai masalah real world yang sangat mempengaruhi
aktivitas.

b. Langkah – langkah Pembelajaran


Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP,
meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup. Ketiga langkah pokok
ini berdasarkan standar proses yang dikeluarkan oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Ketiga langkah ini tidak berbeda dengan
langkah pembelajaran kurikulum sebelumnya. Berikut ini akan
didiskripsikan ketiga langkah tersebut
Pertama,. kegiatan pendahuluan. Dalam kegiatan ini beberapa
kegiatan guru yang harus dilakukan adalah:
a) menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran;

15
b) memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai manfaat
dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan
memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional dan
internasional;
c) mengajukan pertanyaan - pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
d) menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan
dicapai; dan
e) menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai
silabus.

Kedua, kegiatan inti. Pada kegiatan inti, setiap guru dituntut untuk
menggunakan berbagai model pembelajaran, berbagai media
pembelajaran, dan berbagai sumber belajar yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik dan mata pelajaran. Pemilihan pendekatan
tematik dan/atau tematik terpadu dan/atau saintifik dan/atau inkuiri dan
penyingkapan (discovery) dan/atau pembelajaran yang menghasilkan
karya berbasis pemecahan masalah (project based learning) disesuaikan
dengan karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan.

Ketiga, kegiatan penutup. Dalam kegiatan penutup ini, guru bersama


siswa baik secara individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk
mengevaluasi:

a) seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang


diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat
langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang
telah berlangsung;
b) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
c) melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas,
baik tugas individual maupun kelompok;

16
d) menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya.

Dalam proses pembelajaran terdapat Alokasi waktu mencakup


banyaknya jam pertemuan untuk setiap pokok bahasan tidak harus sama
tergantung kepadatan dan kesulitan materi yang akan di ajarkan untuk
tiap-tiap pokok bahasan dalam masing masing pertemuan. Untuk materi
persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak linear satu variabel guru
dapat membaginya menjadi dua pertemuan di mana langkah-langkahnya
ialah sebagai berikut:

Pertemuan 1 membelajarkan (konsep nilai mutlak dan persamaan nilai


mutlak linear satu variable)

No Petunjuk Kegiatan Pembelajaran


1 Kegiatan pendahuluan
a. Pembelajaran di mulai dengan do’a dan salam
b. Apersepsi
1) Para siswa diperkenalkan dengan cerita tentang kegiatan
baris berbaris pada kegiatan pramuka dan tentang permainan
lompat melompat.
2) Ajaklah siswa memikirkan jenis-jenis pekerjaan yang lain
yang menarik minat siswa.
2. Kegiatan inti
Pengantar pembelajaran
a. Ajaklah siswa untuk memperhatikan dan memahami masalah
b. Upayakan siswa terlebih dahulu berusaha memikirkan, bersusah
payah mencari ide-ide, berdiskusi dalam kelompok, mencari
pemecahan masalah di dalam kelompok.
c. Guru dapat memberikan bantuan kepada siswa tetapi upayakan
mereka sendiri yang berusaha menuju tingkat pemahaman dan proses

17
berpikir yang lebih tinggi.
Ayo kita amati
a. Ajaklah siswa untuk mengamati masalah fokus pengamatannya
adalah bagaimana menentukan penyelesaian sebuah persamaan nilai
mutlak dengan menggunakan definisi
b. Berilah kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan masalah
dengan cara sendiri.
Ayo kita menanya
a. Jelaskan tugas berikutnya yaitu membuat pertanyaan tentang sifat-
sifat persamaan nilai mutlak.
b. Amati siswa yang sedang bekerja dan jika perlu berikan pertanyaan
yang dapat memancing ide kreatifitas siswa
Sedikit informasi
a. Informasikan kepada siswa bahwa untuk menjawab pertanyaan yang
terdapat pada masalah sampai terlebih dahulu memahami definisi
dengan baik.
b. Berilah kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan tentang cara
yang paling mudah untuk menyelasaikan masalah
Ayo kita menalar
a. Ajaklah siswa untuk mendiskusikan permasalahan yang terdapat pada
masalah perhatikan siswa yang sedang melakukan kegiatan melatar
Ayo kita amati
Untuk setiap a , b , c bilangan real, dengan a ≠ 0
a. Jika |ax+b|=c dengan c ≥0 , maka salah satu berikut ini berlaku
b
1) ax +b=c untuk x ≥−
a
b
2) −( ax+ b)=c untuk x ←
a
b. Jika |ax+b|=c dengan c <0 , maka tidak ada bilangan real x yang
memenuhi persamaan |ax+b|.
Ayo kita berbagi

18
a. Mintalah siswa untuk menginformasikan hasil karyanya ke teman
sebangkunya, dan pastikan teman yang menerima hasil karya
tersebut untuk memahami apa yang harus di lakukan.
b. Pantau bagaimana mereka mengerjakan tugasnya dan pastikan
bahwa kalimat-kalimat yang digunakan sudah sesuai dengan
kaidah penulisan yang baik
3. Penutup
a. Apakah semua kelompok sudah mengumpulkan tugas-tugasnya
dan apakah identitas kelompok sudah jelas. Guru perlu
memeriksa.
b. Berikan penilaian terhadap proses dan hasil karya siswa dengan
menggunakan rubrik penilaian.
c. Jika dipandang perlu, berilah siswa latihan untuk di kerjakan di
rumah

Pertemuan 2 membelajarkan (pertidaksamaan nilai mutlak linear satu


variabel)

No Petunjuk Kegiatan Pembelajaran


1 Kegiatan pendahuluan
Apersepsi
1) Para siswa diperkenalkan dengan pekerjaan pedagang kain.
2) Jika diketahui berapa potong kain yang terjual dapat di hitung
berapa banyak untung yang diperoleh, demikian juga jika
pedagang mengharapkan untung dalam jumblah tertentu dapat
di upayakan dengan menjual kain dengan jumlah tertentu.
2. Kegiatan inti
Pengantar pembelajaran
a. Fokus pemahaman adalah lintasan peluru yang dipengaruhi oleh
kecepatan angin dan hentakan senjata.

19
b. Ajaklah siswa untuk memerhatikan dam memahami masalah
c. Himbau siswa untuk memerhatikan penyimpangan lintasan peluru
akibat kecepatan angin dan hentakan senjata
Ayo kita amati
Ajak siswa mengamati gambar tentang proses seorang tentara yang
sedang latihan menembak.
Ayo kita menanya
c. Jelaskan tugas berikutnya, yaitu membuat pertanyaan (questioning)
jika perlu modelkan dengan salah satu pertanyaan
d. Berikan kesempatan untuk menulis pertanyaannya
Ayo kita menggali informasi
Kemudian ajaklah siswa untuk melakukan kegiatan menggali informasi
tentang kemungkinan-kemungkinan pertanyaan yang di buat siswa.
Ayo kita mencoba
Himbaulah siswa untuk membuat sifat-sifat pertidaksamaan nilai
mutlak linear satu variabel berdasarkan conto-contoh yang ada pada
buku.
Ayo kita menalar
a. Ajaklah siswa berdiskusi untuk memahami sifat-sifat
pertidaksamaan nilai mutlak.
b. Informasikan kepada siswa bahwa fokus jawabannya pada
pertanyaan yang disediakan.
Kesimpulan
Untuk setiap bilangan real.
1) Jika a ≥ 0 dan |x|≤ a maka −a ≤ x ≤ a .
2) Jika a ≤ 0 dan |x|≤ a maka tidak ada bilangan real x yang
memenuhi pertidaksamaan.
3) Jika |x|≥ a dan a ≥ 0, maka x ≥ a atau x ≤ a .
Ayo kita berbagi
a. Mintalah siswa untuk sharing karyanya ke teman sebangkunya,
dan pastikan temannya yang menerima hasil karya tersebut

20
memahami apa yang harus di lakukan
b. Pantau bagaimana mereka mengerjakan tugasnya dan pastikan
bahwa kalimat-kalimat yang digunakan sudah sesuai dengan
kaidah penulisan yang baik.
3. Penutup
d. Mintalah siswa untuk melakukan refleksi dan menuliskan hal-
hal penting yang di pelajarinya.
e. Berikan penilaian terhadap proses dan hasil karya siswa dengan
menggunakan rubrik penilaian.
f. Jika dipandang perlu, berilah siswa latihan untuk di kerjakan di
rumah

D. Kesimpulan

Dari penjelasan konsep yang kita ketahui, dapat kita definisikan konsep
nilai mutlak sebagai berikut.
misalkan x ϵ R ,|x|dibaca nilai mutlak x , didefinisikan.

{−x ¿ jika x< 0


|x|= x jika x ≥ 0

Definisi diatas dapat diartikan nilai mutlak dari bilangan positif adalah
bilangan itu sendiri, sedangkan nilai mutlak dari bilangan negatif
adalahlawan dari bilangan negatif tersebut.
SIFAT 1:
Untuk setiap a, b, c, dan x ϵ ℝ dengan a ≠ 0
Jika |ax + b| = c, dengan c ≥ 0, maka salah satu sifat berikut ini berlaku.
b
 |ax + b| = c, untuk x ≥−
a
−b
 - (ax + b) = c, x <
a
Jika |ax + b| = c, dengan c < 0, maka tidak ada bilangan riil yang memenuhi
persamaan |ax + b| = c

Pertidaksamaan Nilai Mutlak Linear Satu Variabel

21
Bentuk Umum

|ax+b|<c ;|ax +b|≤ c ;|ax +b|> c ; atau|ax +b|≥ c

Untuk setiap a, x bilangan real.

1. Jika a ≥ 0 dan|x|≤ a ,maka−a ≤ x ≤ a .


2. Jika a< 0 dan|x|≤ a , maka tidak ada bilangan real x yang memenuhi
pertidaksamaan.
3. Jika |x|≥ a , dan a>0 maka x ≥ atau x ≤−a .

E. Daftar Rujukan

Kurniawan Agus Prasetyo(2015). Strategi Pembelajaran Matematika:Buku


Perkuliahan Program S-1 Prodi Pendidikan Matematikah Fakultas Ilmu
Keguruan Dan Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Uin Sunan Ampel
Surabaya. ,Surabaya: IAIN Sunan Ampel Press.
Karso. (1997). Buku Materi Pokok 3 : Telaah Materi Persamaan, Pertidaksamaan
dan program linier (Telaah materi Kurikulum Matematika SMU), Jakarta :
Depdikbud, FKIP – UT.
Sinaga, Bornok, dkk (2017). Matematika: SMA, MA, Kelas X. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI
_____ (2017). Matematika: SMA, MA, Kelas X (Pegangan Guru). Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI

22

Anda mungkin juga menyukai