Anda di halaman 1dari 48

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR

SATU VARIABEL

KELOMPOK 1:
1. YANDITA GALUH R. (4101417185)
2. GALUH SUPRA ROMADHONI (4101418001)
3. WAKHIDATUN KHAMIDAH (4101418018)
4. ERIKA FITRIYANA (4101418023)
5. NUR AFIANI HERNIATSIH (4101418031)

MATEMATIKA SMA/MA KELAS X | SEMESTER 1


Matematika SMA/MA Kelas X | Semester 1 1

KOMPETENSI INTI

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa

ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena

dan kejadian tampak mata.

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,

merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,

menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di

sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.


Matematika SMA/MA Kelas X | Semester 1 2

KOMPETENSI DASAR
3.1 Mengintepretasi persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk linear satu
variabel dengan persamaan dan pertidaksamaan linear Aljabar lainnya.

4.1 Menyelesaikan masalah berkaitan dengan persamaan pertidaksamaan nilai mutlak


bentuk linear satu variabel

3.2 Menjelaskan dan menentukan penyelesaian pertidaksamaan rasional dan irasional satu
variabel

4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pertidaksamaan rasional dan irasional
satu variabel

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

3.1.1 Menjelaskan defenisi nilai mutlak

3.1.2 Menjelaskan konsep persamaan nilai mutlak bentuk linear satu variabel

3.1.3 Menjelaskan konsep pertidaksamaan nilai mutlak bentuk linear satu variabel

3.1.4 Menjelaskan sifat-sifat dari persamaan nilai mutlak dari bentuk linier satu variabel

3.1.5 Menjelaskan sifat-sifat pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk linear satu variabel

3.1.6 Menyajikan cara menggambar sketsa grafik persamaan nilai mutlak dari bentuk
linear satu variabel

3.1.7 Menyajikan cara membuat garis bilangan pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk
linear satu variabel

3.1.8 Menyajikan cara penyelesaian pertidaksamaan nilai mutlak

4.1.1 Membuat sketsa grafik persamanan grafik persamaaan nilai mutlak berdasarkan
masalah

4.1.2 Menggambar daerah penyelesain pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk linear satu
variabel dengan pertidaksamaan linear aljabar lainnya
Matematika SMA/MA Kelas X | Semester 1 3

4.1.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan nilai
mutlak dari bentuk linear satu variabel terkait maslah kontekstual yang dapat
menggunakan berbagai sumber belajar

3.2.1 Membedakan pertidaksamaan rasional dan irasional satu variabel

3.2.2 Menjelaskan konsep pertidaksamaan rasional satu variabel

3.2.3 Menjelaskan konsep pertidaksamaan irasional satu variable

3.2.4 Menentukan penyelesaian pertidaksamaan rasional satu variable

3.2.5 Menentukan penyelesaian pertidaksamaan irasional satu variabel

4.2.1 mengindentifikasi masalah berkaitan dengan pertidaksamaan rasional dan irasional


satu variable

4.2.2 menyelesaikan masalah berkaitan dengan pertidaksamaan rasional satu variable

4.2.3 menyelesaikan masalah berkaitan dengan pertidaksamaan irasional satu variable

4.2.4 menyajikan permasalahan berkaitan dengan pertidaksamaan rasional dan irasional


satu variabel
Matematika SMA/MA Kelas X | Semester 1 4

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Menjelaskan defenisi nilai mutlak


2. Menjelaskan konsep persamaan nilai mutlak bentuk linear satu variabel
3. Menjelaskan konsep pertidaksamaan nilai mutlak bentuk linear satu variabel
4. Menjelaskan sifat-sifat dari per samaan nilai mutlak dari bentuk linear satu
variabel
5. Menjelaskan sifat-sifat dari pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk linear satu
variabel
6. Menyajikan cara menggambar sketsa grafik persamaan nilai mutlak dari bentuk
linear satu variabel
7. Menyajikan cara membuat garis bilangan pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk
linear satu variabel
8. Menyajikan cara penyelesaian pertidaksamaan nilai mutlak
9. Membuat sketsa grafik persamanan grafik persamaaan nilai mutlak berdasarkan
masalah
10. Menggambar daerah penyelesain pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk linear
satu variabel dengan pertidaksamaan linear aljabar lainnya
11. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan
nilai mutlak dari bentuk linear satu variabel terkait maslah kontekstual yang dapat
menggunakan berbagai sumber belajar
Matematika SMA/MA Kelas X | Semester 1 5

PETA
KONSEP 3.1

Nilai Mutlak

Pertidaksamaan Persamaan

Pertidaksamaan Persamaan Nilai


Nilai Mutlak Mutlak Linear
Linear Satu Satu Variabel
Variabel

Tidak Ada Penyelesaian

Penyelesaian Tepat Satu Penyelesaian

Banyak Penyelesaian
Matematika SMA/MA Kelas X | Semester 1 6

Materi Pembelajaran

1.1 Konsep Nilai Mutlak


Untuk memahami konsep nilai mutlak, mari kita perhatikan ilustrasi berikut ini

Cerita Pertama

Perhatikan Gambar 1.1. Kegiatan pramuka


merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang
diadakan di sekolah. Suatu pasukan pramuka sedang
belajar baris berbaris di lapangan sekolah pada hari
Sabtu. Sebuah perintah dari pimpinan regu, yaitu
“Maju 4 langkah, jalan!”, hal ini berarti jarak
pergerakan barisan adalah 4 langkah kedepan. Jika
perintah pimpinan pasukan adalah “Mundur 3
Gambar 1.1
langkah, jalan!”, hal ini berarti bahwa pasukan akan
bergerak ke belakang sejauh 3 langkah. Demikian
seterusnya.
Besar pergerakan langkah pasukan tersebut merupakan nilai mutlak, tidak
ditentukan arah. Contoh, “maju 4 langkah”, berarti mutlak 4 langkah dari posisi diam
dan “mundur 3 langkah”, berarti mutlak 3 langkah dari posisi diam. Dalam hal ini, yang
dilihat adalah nilainya, bukan arahnya.

Cerita Kedua

Seorang anak bermain lompat-lompatan di lapangan. Dari posisi diam, si anak


melompat ke depan 2 langkah, kemudian 3 langkah ke belakang, dilanjutkan 2
langkah ke depan, kemudian 1 langkah ke belakang, dan akhirnya 1 langkah lagi ke
belakang. Secara matematis, ilustrasi ini dapat dinyatakan sebagai berikut.

Kita definisikan lompatan ke depan adalah searah dengan sumbu x positif.


Dengan demikian, lompatan ke belakang adalah searah dengan sumbu x negatif.

Perhatikan sketsa berikut.


Matematika SMA/MA Kelas X | Semester 1 7

Gambar 1.2 Sketsa lompatan

Dari gambar di atas, kita misalkan bahwa 𝑥 = 0 adalah posisi diam si anak.
Anak panah yang pertama di atas garis bilangan menunjukkan langkah pertama si
anak sejauh 2 langkah ke depan (mengarah ke sumbu 𝑥 positif atau +2). Anak panah
kedua menunjukkan 3 langkah si anak ke belakang (mengarah ke sumbu x negatif
atau – 3) dari posisi akhir langkah pertama. Demikian seterusnya sampai akhirnya si
anak berhenti pada langkah kelima.

Jadi, kita dapat melihat pergerakan akhir si anak dari posisi awal adalah
1 langkah saja ke belakang (𝑥 = – 1 atau 𝑥 = (+2) + (– 3) + (+2) + (– 1) +
(– 1) = – 1), tetapi banyak langkah yang dijalani si anak merupakan konsep nilai
mutlak. Kita hanya menghitung banyak langkah, bukan arahnya, sehingga banyak
langkahnya adalah |2| + |– 3| + |2| + |– 1| + |– 1| = 9 (atau 9 langkah)

Perhatikan tabel berikut.

Bilangan Non Nilai Mutlak Bilangan Negatif Nilai Mutlak


Negatif
0 0 -2 2
2 2 -3 3
3 3 -4 4
5 5 -5 5
Tabel 1.1 Nilai Mutlak

Berdasarkan kedua cerita dan tabel di atas, dapatkah kamu menarik suatu
kesimpulan tentang pengertian nilai mutlak? Jika 𝑥 adalah variabel pengganti
sebarang bilangan real, dapatkah kamu menentukan nilai mutlak dari 𝑥 tersebut?

Perhatikan bahwa 𝑥 anggota himpunan bilangan real (ditulis 𝑥 ∈ 𝑅).


Berdasarkan tabel, kita melihat bahwa nilai mutlak dari 𝑥 akan bernilai positif atau nol
Matematika SMA/MA Kelas X | Semester 1 8

(non negatif). Secara geometris, nilai mutlak suatu bilangan adalah jarak antara
bilangan itu dengan nol pada garis bilangan real. Dengan demikian, tidak mungkin
nilai mutlak suatu bilangan bernilai negatif, tetapi mungkin saja bernilai nol.

Ada beberapa contoh percobaan perpindahan posisi pada garis bilangan, yaitu
sebagai berikut.

|3| = 3
1.

2. |0| = 0

5 5
3. |− | =
2 2

| − 3| = 3
4.
Gambar 1.3
Cara menentukan nilai mutlak suatu bilangan pada garis bilangan

Penjelasan

Garis bilangan 1: Tanda panah bergerak ke arah kanan berawal dari bilangan 0
menuju bilangan 3, dan besar langkah yang dilalui tanda panah adalah 3. Hal ini
berarti nilai |3| = 3 atau berjarak 3 satuan dari bilangan 0.

Garis bilangan 4: Tanda panah bergerak ke arah kiri berawal dari bilangan 0 menuju
bilangan –3, dan besar langkah yang dilalui tanda panah adalah 3. Hal ini berarti
bahwa nilai |–3| = 3 atau berjarak 3 satuan dari bilangan 0.

Catatan:

• Garis bilangan digunakan sebagai media untuk menunjukkan nilai mutlak.


Matematika SMA/MA Kelas X | Semester 1 9

• Tanda panah digunakan untuk menentukan besar nilai mutlak, dimana arah ke kiri
menandakan nilai mutlak dari bilangan negatif, dan begitu juga sebaliknya. Arah ke
kanan menandakan nilai mutlak dari bilangan positif.

• Besar nilai mutlak dilihat dari panjang tanda panah dan dihitung dari bilangan nol.

Dari kedua penjelasan di atas, dapat dituliskan konsep nilai mutlak, sebagai berikut.

Definisi 1.1
Misalkan 𝑥 bilangan real, |𝑥| dibaca nilai mutlak 𝑥, dan didefinisikan

𝑥 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 ≥ 0
|𝑥 | = {
−𝑥 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 < 0

Definisi di atas dapat diungkapkan dengan kalimat sehari-hari seperti berikut ini. Nilai
mutlak suatu bilangan positif atau nol adalah bilangan itu sendiri, sedangkan nilai
mutlak dari suatu bilangan negatif adalah lawan dari bilangan negatif itu. Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa:
1 1 1 1
a)| 2| = 2, karena > 0 (2 adalah bilangan positif).
2

b) |5| = 5, karena 5 > 0 (5 adalah bilangan positif).

c) |– 3| = – (– 3) = 3, karena – 3 < 0 (– 3 adalah bilangan negatif).

Latihan 1.1
Gunakan Definisi 1.1 untuk menentukan nilai mutlak berikut.

a. Tentukan |𝑥 + 2| untuk 𝑥 bilangan real.

b. Tentukan |𝑥 – 3|untuk 𝑥 bilangan real.

c. Tentukan |– 2 𝑥 + 5| untuk 𝑥 bilangan real


Matematika SMA/MA Kelas X | Semester 1 10

1 2
d. Tentukan | 2 𝑥 − 3|untuk 𝑥 bilangan real.

1.2 Persamaan Nilai Mutlak


Linearsub-bab
Pada Satu Variabel
ini, kita akan mengkaji bentuk persamaan nilai mutlak linear satu
variabel dan strategi menyelesaikannya.

Masalah 1.1

Tentukan nilai 𝑥 (jika ada) yang memenuhi setiap persamaan berikut ini

1. |2𝑥 – 1| = 7

2. |𝑥 + 5| = – 6

3. |(4𝑥 – 8)| = 0

4. – 5|3𝑥 – 7| + 4 = 14

5. |2𝑥 – 1| = |𝑥 + 3|

Alternatif Penyelesaian
Pertama, kita akan mengubah bentuk |2𝑥 – 1| seperti pada Latihan 1.1.

1
2𝑥 − 1 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 ≥
|2𝑥 – 1| = { 2
1
−(2𝑥 − 1) 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 <
2
1
Akibatnya diperoleh 2 persamaan, yaitu sebagai berikut. Untuk ≥ 2
, 2𝑥 – 1 = 7,
2𝑥 = 7 + 1, 2𝑥 = 8 atau 𝑥 = 4
1
Untuk < , (2𝑥 – 1) = 7, – 2𝑥 + 1 = 7, – 2𝑥 = 7 – 1, – 2𝑥 = 6 atau 𝑥 = – 3 Jadi,
2
nilai 𝑥 = 4 atau 𝑥 = – 3 memenuhi persamaan nilai mutlak |2𝑥 – 1| = 7.

2. Tidak ada 𝑥 ∈ 𝑅 yang memenuhi persamaan |𝑥 + 5| = – 6, mengapa?

3. Persamaan |(4𝑥 – 8)| = 0 berlaku untuk 4𝑥 – 8 = 0 atau 4𝑥 = 8. Jadi, 𝑥 = 2


memenuhi persamaan |4𝑥 – 8| = 0.
Matematika SMA/MA Kelas X | Semester 1 11

4. Persamaan – 5|3𝑥 – 7| + 4 = 14 ⇔ |3𝑥 – 7| = – 2 . Bentuk |3𝑥 – 7| = – 2


bukan suatu persamaan, karena tidak ada x bilangan real, sehingga |3𝑥 – 7| = – 2.

5. Ubah bentuk |2𝑥 – 1| dan |𝑥 + 3| dengan menggunakan Definisi 1.1, sehingga


diperoleh:

1
2𝑥 – 1 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 ≥
|2𝑥 – 1| = { 2
1
−2𝑥 + 1 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 <
2
𝑥 + 3 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 ≥ −3
|𝑥 + 3| = {
−𝑥 − 3 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 < −4

Berdasarkan sifat persamaan, bentuk |2𝑥 – 1| = |𝑥 + 3|, dapat dinyatakan menjadi


|2𝑥 – 1| – |𝑥 + 3| = 0. Artinya, sesuai dengan konsep dasar “mengurang”, kita dapat
mengurang |2𝑥 – 1| dengan |𝑥 + 3| jika syarat x sama. Sekarang, kita harus
memikirkan strategi agar |2𝑥 – 1| dan |𝑥 + 3| memiliki syarat yang sama. Syarat
tersebut kita peroleh berdasarkan garis bilangan berikut.

Gambar 1.4 Nilai |2𝑥 – 1| dan |𝑥 + 3| sesuai dengan Definisi 1.1

Sifat 1.1
Untuk setiap

1. Jika |𝑎𝑥 + 𝑏| = 𝑐 𝑐 ≥ 0 maka salah satu sifat berikut ini berlaku.


𝑏
i. |𝑎𝑥 + 𝑏| = 𝑐, untuk 𝑥 ≥ −
𝑎
𝑏
ii. −(𝑎𝑥 + 𝑏) = 𝑐 untuk 𝑥 < − 𝑎

2. Jika |𝑎𝑥 + 𝑏| = 𝑐 𝑐 < 0 maka tidak ada bilangan real 𝑥 yang memenuhi
persamaan |𝑎𝑥 + 𝑏| = 𝑐.
Matematika SMA/MA Kelas X | Semester 1 12

Latihan 1.2

a. |𝑥 − 1|
b. |2𝑥 − 6| + |𝑥 − 1|

Contoh 1.1

Tentukan nilai x yang memenuhi persamaan |x – 3| + |2x – 8| = 5.

Alternatif Penyelesaian
Berdasarka Definisi 1.1 diperoleh

𝑥 − 3 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 ≥ 3
|𝑥 − 3| = {
−𝑥 + 3 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 < 3
2𝑥 − 8 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 ≥ 4
|2𝑥 − 8| = {
−2𝑥 + 8 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 < 4
✓ Untuk 𝑥 < 3, maka bentuk |𝑥 − 3| + |2𝑥 − 8| = 5 menjadi − 𝑥 + 3 − 2𝑥 + 8 =
5 atau 𝑥 = 2. Karena 𝑥 < 3, maka nilai 𝑥 = 2 memenuhi persamaan.
✓ Untuk 3 ≤ 𝑥 < 4, maka bentuk |𝑥 − 3| + |2𝑥 − 8| = 5 menjadi 𝑥 − 3 − 2𝑥 +
8 = 5 atau 𝑥 = 0. Karena 3 ≤ 𝑥 <
4, maka tidak ada nilai yang memenuhi persamaan.
✓ Untuk 𝑥 ≥ 4, maka bentuk |𝑥 − 3| + |2𝑥 − 8| = 5 menjadi 𝑥 − 3 + 2𝑥 − 8 =
16 16
5 atau 𝑥 = . Karena 𝑥 ≥ 4, maka 𝑥 = memenuhi persamaan.
3 3

16
Jadi, penyelesaian |𝑥 − 3| + |2𝑥 − 8| = 5 adalah 𝑥 = 2 atau 𝑥 =
3
𝐂𝐨𝐧𝐭𝐨𝐡 𝟏. 𝟐

Gambarlah grafik y = |x| untuk setiap x bilangan real.

Alternatif Penyelesaian
Dengan menggunakan Definisi 1.1, berarti
𝑥 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 ≥ 0
|𝑥| = {
−𝑥 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 < 0
Kita dapat menggambar dengan menggunakan beberapa titik bantu pada tabel berikut.
Matematika SMA/MA Kelas X | Semester 1 13

Tabel 1.2 Koordinat titik yang memenuhi y = |x|, untuk x ≥ 0

x ... 0 1 2 3 4 5 ...

y ... 0 1 2 3 4 5 ...

(x, y) ... (0, 0) (1, 1) (2, 2) (3, 3) (4, 4) (5, 5) ...


Tabel 1.3 Koordinat titik yang memenuhi y = |x|, untuk x < 0

x ... –1 –2 –3 –4 –5 ...

y ... 1 2 3 4 5 ...

(x, y) ... (–1, 1) (–2, 2) (–3, 3) (–4, 4) (–5, 5) ...

Titik-titik yang kita peroleh pada tabel, kemudian disajikan dalam sistem koordinat kartesius
sebagai berikut. Grafik y = |x|

x 0

S(4, 4)

P(1,

7 –6 –5 –4 –3 –2 – 1 2 3 4 5 6 7 x

Latihan 1.3
Gambarkan grafik bentuk nilai mutlak berikut dengan memanfaatkan Definisi 1.1.
a. y = |x – 2|
b. y = |x + 2|
Matematika SMA/MA Kelas X | Semester 1 14

Alternatif Penyelesaian

Langkah-langkah penyelesaian untuk bagian a sebagai berikut.


Selanjutnya dengan proses yang sama, kerjakan bagian b dan c.
Langkah 1. Buatlah tabel untuk menunjukkan pasangan titik-titik yang
mewakili y = |x – 2|. Tentukan pertama sekali nilai x yang membuat nilai
y menjadi nol. Tentu, x = 2, bukan? Jadi, koordinat awalnya adalah (2,
0).
Tabel 1.4 Grafik y = |x – 2|

x y (x, y) x y (x, y)

–5 … … 0 2 (0,2)

–4 … … 1 … …

–3 5 (-3, 5) 2 … …

–2 … … 3 … …

–1 … … 4 2 (4, 2)

Lengkapilah tabel di atas dan kita akan menemukan beberapa pasangan


titik yang memenuhi y = |x – 2| tersebut.
Langkah 2. Letakkan titik-titik yang kita peroleh pada tabel di atas pada
sistem koordinat kartesius.
y

(–3, 5) 5
4
3
2 (0, 2) (4, 2)

1
(2, 0)
–5 –4 –3 –2 –1 0 1 2 3 4

Langkah 3. Buatlah garis lurus yang menghubungkan titik-titik yang


sudah diletakkan di bidang koordinat tersebut sesuai dengan urutan nilai x.
Kamu akan mendapat grafik y = |x – 2|.
Matematika SMA/MA Kelas X | Semester 1 15

UJI KOMPETENSI

1.Manakah pernyataan berikut ini yang merupakan pernyataan bernilai


benar? Berikan alasanmu.

a) |k| = k, untuk setiap k bilangan asli.

b) |x| = x, untuk setiap x bilangan bulat.

2.Hitunglah nilai x (jika ada) yang memenuhi persamaan nilai mutlak berikut. Jika tidak
ada nilai x yang memenuhi, berikan alasanmu.

a) |4 – 3x| = |–4|

b) 2|3x – 8| = 10
3.Suatu grup musik merilis album, penjualan per minggu (dalam ribuan)
dinyatakan dengan model s(t) = –2|t – 22| + 44, t waktu (dalam minggu).

a) Gambarkan grafik fungsi penjualan s(t).

b) Hitunglah total penjualan album selama 44 minggu pertama.

4.Selesaikan setiap persamaan nilai mutlak berikut


ini.

a) |2y + 5| = |7 – 2y|
b) |x – 1| + |2x| + |3x + 1| = 6

5.Selidiki kebenaran setiap pernyataan berikut ini dan berikan alasan untuk
setiap pernyataanmu tersebut.

a) Untuk setiap x, y bilangan real, |xy| = |x|.|y|

b) Untuk setiap x, y bilangan real, |x – y| = |y – x|


Matematika SMA/MA Kelas X | Semester 1 16

1.3 Pertidaksamaan Nilai Mutlak Linear Satu Variabel

Berdasarkan konsep nilai mutlak dan persamaan nilai mutlak, kita akan
mempelajari bagaimana konsep pertidaksamaan nilai mutlak linear satu variabel.

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak kita jumpai kasus yang


melibatkan pembatasan suatu hal. Seperti lowongan kerja mensyaratkan
pelamar dengan batas usia tertentu, batas nilai cukup seorang pelajar agar
dinyatakan lulus dari ujian, dan batas berat bersih suatu kendaraan yang
diperbolehkan oleh dinas perhubungan.

Selanjutnya, kita akan mengaplikasikan konsep nilai mutlak ke


dalam pertidaksamaan linear dengan memahami dan meneliti kasus-kasus
berikut.

Masalah 1.3

Secara umum, untuk setiap x, a ∈R, pertidaksamaan nilai mutlak


linear satu variabel dapat disajikan dalam bentuk berikut ini.

|x| ≤ a untuk a ≥ 0

|x| ≥ a untuk a ≥ 0

Ingat pada teori sebelumnya bahwa nilai mutlak tidak pernah


bernilai negatif. Jika demikian, menurut pendapatmu apa yang akan
terjadi pada bentuk umum di atas jika a < 0?

Berikutnya, mari kita temukan penyelesaian dari bentuk umum


pertidaksamaan nilai mutlak linear |x| ≤ a dan |x| ≥ a untuk a ≥ 0, a ∈ R.
Matematika SMA/MA Kelas X | Semester 1 17

Alternatif Penyelesaian

Kasus 1, |x| ≤ a untuk a ≥ 0, a ∈R


Dengan menggunakan Definisi 1.1,
maka untuk x ≥ 0, maka |x| = x
sehingga x ≤ a

untuk x < 0, maka |x| = –x sehingga –x ≤ a atau x ≥ –a

Dengan demikian, penyelesaian dari |x| ≤ a untuk a ≥ 0, a ∈ R adalah x ≤ a dan


x ≥ –a (atau sering dituliskan dengan –a ≤ x ≤ a).
Jadi, menyelesaikan |x| ≤ a setara dengan menyelesaikan –a ≤ x ≤ a.
Kasus 2, |x| ≥ a untuk a ≥0, a ∈ R
Dengan menggunakan Definisi 1.1,
maka untuk x ≥ 0, maka |x| = x
sehingga x ≥ a

untuk x < 0, maka |x| = –x sehingga –x ≥ a atau x ≤ –a


Dengan demikian, penyelesaian dari |x| ≥ a untuk a ≥ 0, a∈R, adalah x ≤ –a atau x ≥ a.
Jadi, menyelesaikan |x| ≥ a setara dengan menyelesaikan x ≥ a atau x ≤ −a.
Dari masalah-masalah dan penyelesaian di atas, maka dapat ditarik
kesimpulan sifat pertidaksamaan nilai mutlak linear satu variabel.

Sifat 1.2

Untuk setiap a, x bilangan real.

1. Jika 𝑎 ≥ 0 dan |𝑥| ≤ 𝑎, maka −𝑎 ≤ 𝑥 ≤ 𝑎.

2. Jika 𝑎 < 0 dan |𝑥| ≤ 𝑎, maka tidak ada bilangan real 𝑥 yang memenuhi pertidaksamaan.
Matematika SMA/MA Kelas X | Semester 1 18

3. Jika |𝑥| ≥ 𝑎, dan 𝑎 > 0 maka 𝑥 ≥ 𝑎 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ≤ −𝑎.


Contoh 1.4

Buktikan |𝑥 + 𝑦| ≤ |𝑥| + |𝑦|

Bukti

Untuk 𝑥, 𝑦 bilangan real, |𝑥| ≤ |𝑦| ⇔ −|𝑦| ≤ 𝑥 ≤ |𝑦|

Untuk 𝑥, 𝑦 bilangan real, |𝑦| < |𝑥| ⇔ −|𝑥| ≤ 𝑦 ≤ |𝑥|

Dari kedua pernyataan di atas, maka diperoleh

−(|𝑥| + |𝑦|) < 𝑥 + 𝑦 ≤ (|𝑥| + |𝑦|) ⇔ |𝑥 + 𝑦| ≤ |𝑥| + |𝑦|

Latihan 1.4

Diskusikan dengan teman-temanmu. Jika 𝑎, 𝑏 ∈ 𝑅 dengan


𝑎 > 𝑏 > 0, maka tentukan penyelesaian umum untuk pertidaksamaan nilai mutlak linear
satu variabel dengan bentuk |𝑎𝑥 + 𝑏| ≤ |𝑏𝑥 + 𝑎|

Contoh 1.5

Selesaikanlah pertidaksamaan |2𝑥 + 1| ≥ |𝑥 − 3|

Alternatif Penyelesaian

Ada 2 cara untuk menyelesaikannya

1.Gunakan Definisi 1.1 (Sebagai latihan)

2.Gunakan|𝑥| = √𝑥 2

Bentuk ini bukan linear, tetapi disajikan sebagai alternatif penyelesaian.

Langkah 1

Ingat bahwa |𝑥| = √𝑥 2, sehingga

|2𝑥 + 1| ≥ |𝑥 − 3| ⇔ √(2𝑥 + 1)2 ≥ √(𝑥 − 3)2


Matematika SMA/MA Kelas X | Semester 1 19

⇔ (2𝑥 + 1)2 ≥ (𝑥 − 3)2

⇔ 4𝑥 2 + 4𝑥 + 1 ≥ 𝑥 2 − 6𝑥 + 9

⇔ 4𝑥 2 + 4𝑥 + 1 ≥ 𝑥 2 − 6𝑥 + 9

⇔ 3𝑥 2 + 10𝑥 − 8 ≥ 0 (bentuk kuadrat)

⇔ (3𝑥 − 2)(𝑥 + 4) ≥ 0

Langkah 2

Menentukan pembuat nol

2
𝑥= 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 − 4
3
Langkah 3

Letakkan pembuat nol dan tanda pada garis bilangan

Langkah 4

Dalam hal ini, interval penyelesaian merupakan selang nilai 𝑥 yang membuat
pertidaksamaan bernilai non-negatif, sesuai dengan tanda pertidaksamaan pada soal di
atas. Dengan demikian, arsiran pada interval di bawah ini adalah penyelesaian
pertidaksamaan tersebut.
Matematika SMA/MA Kelas X | Semester 1 20

Langkah 5

Menuliskan kembali interval penyelesaian


2
Himpunan penyelesaian (Hp) ={𝑥 ⎸𝑥 ≤ −4 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ≥ 3}

Perhatikan grafik berikut. Kita akan menggambarkan grafik 𝑦 = |2𝑥 + 1| dan grafik 𝑦 =
|𝑥 − 3|, untuk setiap 𝑥 ∈ 𝑅.

Pertidaksamaan |2𝑥 + 1| ≥ |𝑥 − 3| dapat dibaca menjadi 𝑦 = |2𝑥 + 1| lebih besar 𝑦 =


2
|𝑥 − 3| dan berdasarkan grafik dapat dilihat pada interval {𝑥 ⎸𝑥 ≤ −4 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ≥ , 𝑥 ∈
3

𝑅}.
Matematika SMA/MA Kelas X | Semester 1 21

UJI KOMPETENSI

Selesaikanlah soal-soal berikut dengan tepat.

1. Manakah dari pernyataan di bawah yang benar? Berikan alasanmu.

a) Untuk setiap x bilangan real, berlaku bahwa |x| ≥ 0.

b) Tidak terdapat bilangan real x, sehingga |x| < –8.

c) |n| ≥ |m|, untuk setiap n bilangan asli dan m bilangan bulat

2. Selesaikan pertidaksamaan nilai mutlak berikut.

a) |3 − 2𝑥| < 4
𝑥
b) |2 + 5| ≥ 9

c) |3𝑥 + 2| ≤ 5
𝑥
d) 2 < |2 − 2| ≤ 3

e) |𝑥 + 5| ≤ |1 − 9|

3. Berdasarkan definisi atau sifat, buktikan |𝑎 − 𝑏| ≤ |𝑎 + 𝑏|

4. Maria memiliki nilai ujian matematika: 79, 67, 83, dan 90. Jika dia harus ujian sekali lagi
dan berharap mempunyai nilai rata-rata 81, berapa nilai yang harus dia raih sehingga nilai
rata-rata yang diperoleh paling rendah menyimpang 2 poin?

5. Level hemoglobin normal pada darah laki-laki dewasa adalah antara 13 dan 16 gram per
desiliter (g/dL).

a) Nyatakan dalam suatu pertidaksamaan nilai mutlak yang merepresentasikan level


hemoglobin normal untuk laki-laki dewasa.

b) Tentukan level hemoglobin yang merepresentasikan level hemoglobin tidak normal


untuk laki-laki dewasa.
Matematika SMA/MA Kelas X | Semester 1 1

KOMPETENSI INTI (KI)

1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,


peduli (toleransi, gotomg royong), santun, percaya diri dalam berinteraski
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.

3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,


konseptual, procedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.

4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

KOMPETENSI DASAR (KD)

1.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2.1 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran,


gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya.

3.2 Menjelaskan dan menentukan penyelesaian pertidaksamaan rasional dan


irasional satu variabel

4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pertidaksamaan rasional


dan irasional satu variabel
Matematika SMA/MA Kelas X | Semester 1 2

INDIKATOR PEMBELAJARAN

3.2.1 Menjelaskan nilai dari bilangan pecahan dan dalam tanda akar

3.2.2 Menentukan penyelesaian pertidaksamaan rasional yang memuat bentuk


linier atau kuadrat

3.2.3 Menentukan penyelesaian persamaan rasional

3.2.4 Menjelaskan konsep pertidaksamaan irasional

3.2.5 Menentukan penyelesaian pertidaksamaan irasional

3.2.6 Menentukan prosedur penyelesaian pertidaksamaan rasional dan irasional

4.2.1 Menyelesaiakan model matematika dari masalah kontekstual

4.2.2 Menentukan besaran dalam masalah yang dirancang sebagai variable


pertidaksamaannya

4.2.3 Menentukan penyelesaian dari model matematika dan memberikan


tafsiran terhadap solusi dari masalah

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat menjelaskan nilai dari bilangan pecahan dan dalam tanda akar
2. Siswa dapat menentukan penyelesaian pertidaksamaan rasional yang memuat
bentuk linier atau kuadrat
3. Siswa dapat menentukan penyelesaian persamaan rasional
4. Siswa dapat menjelaskan konsep pertidaksamaan irasional
5. Siswa dapat menentukan penyelesaian pertidaksamaan irasional
6. Siswa dapat menentukan prosedur penyelesaian pertidaksamaan rasional dan
irasional
7. Siswa dapat menyelesaiakan model matematika dari masalah kontekstual
8. Siswa dapat menentukan besaran dalam masalah yang dirancang sebagai
variabel pertidaksamaannya
9. Siswa dapat menentukan penyelesaian dari model matematika dan
memberikan tafsiran terhadap solusi dari masalah
Matematika SMA/MA Kelas X | Semester 1 3

PETA KONSEP

Pertidaksamaan Linear
dan Kuadrat Satu Variabel

Konsep

Persamaan Rasional

Konsep
- Bentuk umum
- Syarat domain

Pertidaksamaan Rasional Permasalahan


dan Irrasional Satu Variabel Kontekstual

Pertidaksamaan Rasional

Konsep
- Bentuk umum
- Syarat domain

Pertidaksamaan Irrasional

Konsep
Matematika SMA/MA Kelas X | Semester 1 4

3.2.1 Pertidaksamaan Linear dan Kuadrat Satu Variabel

KEGIATAN 1

Anda akan diarahkan untuk mempelajari pertidaksamaan kuadrat, terdapat suatu


permasalahan sebagai berikut.

Keliling sebuah persegi panjang sama dengan 36 𝑐𝑚. Jika luas persegipanjang itu
tidak kurang dari 65 𝑐𝑚2 , maka tentukanlah batas – batas nilai panjang dari persegi
panjang tersebut.

MARI MENALAR

Masih ingatkah Anda tentang bentuk persamaan kuadrat?


Bagaimana Anda menentukan penyelesaian dari persamaan kuadrat?
Perhatikan persamaan kuadrat berikut.
Tentukan nilai 𝑥 yang memenuhi persamaan kuadrat 𝑥 2 − 𝑥 − 6 = 0
𝑥2 − 𝑥 − 6 = 0
.....................................
.....................................
Kaitan dengan grafik fungsi 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 𝑥 − 6 ditunjukkan sebagai berikut.

Kesimpulan: Titik potong grafik (𝑥) terhadap sumbu 𝑥 merupakan penyelesaian


dari persamaan 𝑥 2 − 𝑥 − 6 = 0
Matematika SMA/MA Kelas X | Semester 1 5

MARI BERDISKUSI

PERTIDAKSAMAAN KUADRAT

Diskusikan dengan teman sebangku kalian mengenai permasalahan berikut ini.


Perhatikan kembali grafik 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 𝑥 − 6
Tentukan batas domain fungsi 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 𝑥 − 6 yang bernilai positif dan
negatif!

Perlu diingat:
Suatu fungsi 𝑓 bernilai POSITIF, jika daerah fungsi berada di sumbu 𝑦 + atau di
atas sumbu 𝑥
Suatu fungsi 𝑓 bernilai NEGATIF, jika daerah fungsi berada di sumbu 𝑦 − atau di
bawah sumbu 𝑥

Alternatif Penyelesaian

• 𝑓(𝑥) bernilai POSITIF di domain {𝑥 ≤ −3 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ≥ 2, 𝑥 ∈ 𝑅}


• 𝑓(𝑥) bernilai NEGATIF di domain {−3 ≤ 𝑥 ≤ 2, 𝑥 ∈ 𝑅}

Perhatikan kembali penentuan daerah positif dan negatif


• 𝑓(𝑥) bernilai POSITIF di domain {𝑥 ≤ −3 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ≥ 2, 𝑥 ∈ 𝑅}
merupakan himpunan penyelesaian dari bentuk soal pertidaksamaan kuadrat
𝑥 2 + 5𝑥 − 14 ≥ 0
Matematika SMA/MA Kelas X | Semester 1 6

• 𝑓(𝑥) bernilai NEGATIF di domain {−3 ≤ 𝑥 ≤ 2, 𝑥 ∈ 𝑅} merupakan


himpunan penyelesaian dari bentuk soal pertidaksamaan kuadrat
𝑥 2 + 5𝑥 − 14 ≥ 0

CONTOH 1

Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan 𝑥 2 + 2𝑥 > 3

ALTERNATIF PENYELESAIAN

Langkah-langkah penyelesaian pertidaksamaan kuadrat yaitu

No Tahapan Penyelesaian Proses


1 Buatlah ruas kanan pertidaksamaan 𝑥 2 + 2𝑥 − 3 > 0
menjadi nol
2 Buatlah perkalian faktor (𝑥 − 1)(𝑥 + 3) > 0
3 Tentukan pembuat nol atau (𝑥 − 1) = 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 (𝑥 + 3) = 0
penyelesaian dari persamaan kuadrat 𝑥 = 1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 = −3
4 Sketsa grafik pada garis bilangan
domain sumbu 𝑥
- Tanda ketidaksamaan ≥ atau
≤ diartikan pembuat nol
masuk sebagai penyelesaian
(bulatan penuh)
- Tanda ketidaksamaan > atau
< diartikan pembuat nol tidak
masuk sebagai penyelesaian
(bulatan kosong)
Matematika SMA/MA Kelas X | Semester 1 7

5 Tentukan daerah domain yang


bernilai POSITIF atau NEGATIF
dengan cara substitusi salah satu
titik 𝑥 • Daerah I (daerah berwarna kuning)
Misalkan, pilih 𝑥 = −4
Maka,
𝑓(𝑥) = (𝑥 − 1)(𝑥 + 3)
= (−4 − 1)(−4 + 3)
= −5 ∙ (−1)
= 5 (𝑃𝑂𝑆𝐼𝑇𝐼𝐹)

• Daerah II (daerah berwarna hijau)


Misalkan, pilih 𝑥 = 0
Maka,
𝑓(𝑥) = (𝑥 − 1)(𝑥 + 3)
= (0 − 1)(0 + 3)
= −1 ∙ 3
= −3 (𝑁𝐸𝐺𝐴𝑇𝐼𝐹)

• Daerah III (daerah berwarna


merah)
Misalkan, pilih 𝑥 = 2
Maka,
𝑓(𝑥) = (𝑥 − 1)(𝑥 + 3)
= (2 − 1)(2 + 3)
=1∙5
= 5 (𝑃𝑂𝑆𝐼𝑇𝐼𝐹)
Matematika SMA/MA Kelas X | Semester 1 8

Sesuai dengan grafik fungsinya

Perhatikan bahwa pembuat nol, yaitu


𝑥 = 1 dan 𝑥 = −3 sekaligus
merupakan pembatas daerah

6 Himpunann penyelesaian sesuai 𝑥 2 + 2𝑥 − 3 > 0


dengan tanda ketidaksamaan pada Mencari fungsi yang bernilai
bentuk tahapan nomor 1 POSITIF, sehingga penyelesaian
domainnya
𝐻𝑃 = {𝑥|𝑥 < −3 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 > 1, 𝑥 ∈ 𝑅}

MARI BERLATIH 3.2.1

Setelah kalian memahami konsep dan langkah penyelesaian pertidaksamaan


kuadrat, maka kita akan berlatih:

1. 4𝑥 + 3 ≤ 2𝑥 + 5 5. Jumlah dua bilangan tidak kurang dari


𝑥 𝑥 1
2. + 2 < 3 + 22 100 dan bilangan kedua sama dengan
2

3. 1 < 2𝑥 − 1 ≤ 3 empat kali bilangan pertama. Tentukan


4. 2𝑥 2 − 3𝑥 − 2 > 0 batas-batas nilai dari kedua bilangan.
Matematika SMA/MA Kelas X | Semester 1 9

3.2.2 PERSAMAAN RASIONAL

KEGIATAN 2

Apa yang kamu ketahui tentang bilangan rasional? ..............................................


Berikan contoh beberapa bilangan rasional! ..........................................................
Definisi:
Bilangan rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan sebagai 𝑎𝑏 di mana 𝑎, 𝑏
bilangan bulat dan b ≠0

Persamaan Rasional
Lantas, bagaimana bentuk persamaan rasional?

MARI MENGAMATI

Perhatikan beberapa bentuk persamaan berikut

2 𝑥
=0 =0
𝑥 4

𝑥−3 𝑥+3
=0 =0
2 𝑥−1

➢ Tanda menandakan contoh bentuk persamaan rasional, sedangkan

tanda bukan merupakan bentuk persamaan rasional.


Matematika SMA/MA Kelas X | Semester 1 10

Perhatikan grafik fungsi rasional berikut ini.

No Grafik Fungsi Eksplorasi


1 3 Di domain mana fungsi 𝑓(𝑥)
𝑓(𝑥) =
𝑥 terdefinisi?

Apakah di 𝑥 = 0 fungsi 𝑓(𝑥)


terdefinisi?

Sehingga nilai 𝑥 yang memenuhi


3
persamaan 𝑥 = 0 adalah …

Garis 𝑥 = 0 merupakan garis asimtot.


Dapatkah Anda menentukan letak asimtot
domain fungsinya?
2 𝑥+3 Fungsi 𝑓(𝑥) memotong sumbu 𝑥
𝑓(𝑥) =
𝑥−5 di titik 𝑥 = ⋯

Apakah di 𝑥 = 5 fungsi 𝑓(𝑥)


terdefinisi?

Sehingga nilai 𝑥 yang memenuhi


𝑥+3
persamaan 𝑥−5 = 0 adalah …

Garis 𝑥 = 5 merupakan garis asimtot.


Dapatkah Anda menentukan letak asimtot
domain fungsinya?
Matematika SMA/MA Kelas X | Semester 1 11

CONTOH 2

Tentukan nilai 𝑥 yang memenuhi persamaan rasional berikut.

𝑥 2 − 3𝑥
=0
𝑥−2

ALTERNATIF PENYELESAIAN

Persamaan tersebut sudah berbentuk rasional karena

• Berbentuk persamaan yang = 0


• Berbentuk pecahan dengan penyebut memuaut variabel

Nilai 𝑥 yang memenuhi adalah

𝑥 2 − 3𝑥 = 0

⇔ 𝑥(𝑥 − 3) = 0

⇔ 𝑥 = 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 = 3

Syaratnya penyebut ≠ 0 sehingga 𝑥 − 2 ≠ 0 ⇔ 𝑥 ≠ 2

Selanjutnya, dalam konsep pertidaksamaan rasional disebut titik pembuat nol.

Jadi, penyelesaiannya adalah 𝑥 = 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 = 3 𝑑𝑎𝑛 𝑥 ≠ 2

Catatan:

Jika belum berbentuk persamaan rasional, lakukan metode penyamaan penyebut


tetapi tidak diperkenankan perkalian silang.
Matematika SMA/MA Kelas X | Semester 1 12

MARI MENYIMPULKAN

Informasi apa yang kalian peroleh tentang ciri-ciri bentuk persamaan rasional?

Asimtot adalah …

Persamaan rasional adalah …

MARI BERLATIH 3.2.2

1. Dari beberapa persamaan berikut, tentukan manakah yang termasuk bentuk


persamaan rasional. Jelaskan alasan Anda
𝑥+3
a. =0
𝑥
𝑥+2
b. =0
4
𝑥 2 −𝑥+2
c. =0
𝑥+2
2𝑥 2 −4𝑥+2
d. =0
3

2. Tentukan himpunan penyelesaian persamaan rasional berikut.


−2𝑥+3
a. =0
𝑥+1
𝑦 2 +6𝑦+8
b. =0
𝑦−2

2𝑡 2 +7𝑡+3
c. =0
𝑡+3
Matematika SMA/MA Kelas X | Semester 1 13

3.2.3 Pertidaksamaan Rasional

Pertidaksamaan rasional ialah suatu bentuk pertidaksamaan yang memuat fungsi


𝑓(𝑥)
rasional, yang mana fungsi tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk dengan syarat
𝑔(𝑥)

𝑔(𝑥) ≠ 0.

Bentuk umum :

𝑓(𝑥) 𝑓(𝑥)
< 0 atau ≤ 0, 𝑔(𝑥) ≠ 0
𝑔(𝑥) 𝑔(𝑥)

𝑓(𝑥) 𝑓(𝑥)
> 0 atau ≥ 0, 𝑔(𝑥) ≠ 0
𝑔(𝑥) 𝑔(𝑥)

KEGIATAN 3

“SUHU”

Andaikan suhu (dalam derajat celcius) pada kedalaman 𝑥 kilometer dibawah


permukaan laut di suatu tempat

29−𝑥
𝑇(𝑥) = , 0 ≤ 𝑥 ≤ 5.
𝑥+1

Tentukan rentang suhu pada kedalaman 1 sampai 2 km dibawah permukaan laut.

Apa yang akan kalian lakukan untuk menyelesaikan persamaan diatas?

Tentu langkah pertama adalah memodelkan dalam kalimat matematika. Diskusikan


dengan teman kalian, bagaimana model matematika dari permasalahan “suhu” ?
Matematika SMA/MA Kelas X | Semester 1 14

MARI MENGAMATI

Disajikan gambar garis bilangan berikut ini.

❖ Gambar 1

❖ Gambar 2

Apakah gambar garis bilangan diatas dapat dinyatakan dalam bentuk


pertidaksamaan? Bagaimana penulisannya yang tepat agar sesuai dengan garis
bilangan tersebut?

Catatan:

Bulat tidak penuh artinya nilai tersebut sebagai titik batas tetapi tidak termasuk
penyelesaian.

Bulat penuh artinya nilai tersebut sebagai titik batas dan termasuk penyelesaian
(memuat “=”).

CONTOH 3

Perhatikan contoh berikut, agar dapat mengetahui Langkah penyelesaian


pertidaksamaan rasional.

𝑥 2 −5𝑥−4
Tentukan himpunan penyelesaian dari ≥ 1.
𝑥−3
Matematika SMA/MA Kelas X | Semester 1 15

ALTERNATIF PENYELESAIAN

No. Tahapan Penyelesaian Proses


1 Buatlah ruas kanan 𝑥 2 −5𝑥−4
−1≥0
𝑥−3
pertidaksamaan menjadi nol
2 Buatlah ruas kiri menjadi 𝑥 2 −5𝑥−4 1(𝑥−3)
− ≥0
𝑥−3 (𝑥−3)
𝑓(𝑥)
bentuk rasional 𝑔(𝑥) 𝑥 2 −5𝑥−4 (𝑥−3)
− (𝑥−3) ≥ 0
𝑥−3
*Jika belum strateginya
𝑥 2 −5𝑥−4−𝑥−3
penyamaan penyebut ≥0
𝑥−3
𝑥 2 −6𝑥−7
≥0
𝑥+3

3 Buatlah perkalian factor (𝑥−7)(𝑥+1)


≥0
𝑥+3

4 Tentukan pembuat nol/titik (𝑥 − 7) = 0 ↔ 𝑥 = 7


kritis (𝑥 + 1) = 0 ↔ 𝑥 = −1
(𝑥 + 3) = 0 ↔ 𝑥 = −3
5 Syarat penyebut bentuk 𝑥+3≠0
rasional 𝑥 ≠ −3
Sehingga 𝑥 = −3 tidak masuk penyelesaian
(diberi bulatan kosong)
6 Sketsa grafik pada garis
bilangan domain sumbu 𝑥

7 Tentukan daerah domain


fungsi bernilai POSITIF atau
Akan terdapat 4 daerah nilai, dengan cara
NEGATIF, dg cara substitusi
yang sama spt langkah penyelesaian
salah satu titik 𝑥 pada tiap
pertidaksamaan kuadrat diperoleh
daerah
Matematika SMA/MA Kelas X | Semester 1 16

Selesaikan Cek uji daerah sebagai latihan


mandiri

Penentuan daerah nilai fungsi POSITIF dan NEGATIF sesuai dengan


grafik fungsi
𝑥 2 −6𝑥−7
𝑓(𝑥) = 𝑥+3

8 Himpunan penyelesaian 𝑥 2 −6𝑥−7


≥0
𝑥+3
sesuai dengan tanda
Tanda pertidaksamaan tersebut meminta
ketidaksamaan pada bentuk
fungsi yang bernilai POSITIF, sehingga
tahapan nomor 1
penyelesaian domainnya
𝐻𝑃 = {𝑥| − 3 < 𝑥 ≤ −1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ≥ 7, 𝑥 ∈ 𝑅}
Matematika SMA/MA Kelas X | Semester 1 17

CONTOH 4

Perjalanan dari kota A ke kota B dengan kecepatan 30 m/menit dan kembali ke kota
A dengan kecepatan 45 m/menit, memerlukan waktu paling lama 30 menit.
Berapakah jarak paling jauh antara kota A dan kota B?

ALTERNATIF PENYELESAIAN

Misal : Jarak dari kota A ke kota B = 𝑥 meter

Maka,

𝑥
Waktu yang diperlukan dari kota A ke kota B = 30

𝑥
Waktu yang diperlukan dari kota B ke kota A = 45

𝑥 𝑥
Diperoleh, model matematika + 45 ≤ 30
30

Sehingga,
𝑥 𝑥
+ 45 ≤ 30
30
𝑥 𝑥
90 × (30 + 45) ≤ 90 × 30

3𝑥 + 2𝑥 ≤ 2700
5𝑥 ≤ 2700
𝑥 ≤ 540
Jadi, jarak paling jauh antara kota A ke kota B kurang dari atau sama dengan 540
meter.

MARI BERLATIH 3.2.3

Tentukan nilai 𝑥 yang memenuhi pertidaksamaan rasional berikut

2𝑥+7
a. <1
𝑥−1
4−𝑥 2𝑥−5
b. ≥ 2𝑥+3
2𝑥+3
Matematika SMA/MA Kelas X | Semester 1 18

3.2.4 Persamaan Irasional

Pertidaksamaan irrasional adalah pertidaksamaan yang variabelnya terletak di bawah


tanda akar.

Langkah penyelesaian pertidaksamaan irasional adalah sebagai berikut:

1. Mengubah pertidaksamaan irasional ke bentuk umum (ruas kiri berupa bentuk akar)

2. Menentukan nilai ruas kanan

a. Jika ruas kanan adalah nol atau positif ( ≥ 0), lakukan langkah-langkah berikut:
▪ Menentukan penyelesaian akibat kedua ruas dikuadratkan
▪ Menentukan penyelesaian nilai-nilai yang memenuhi syarat bilangan di
bawah tanda akar
▪ Menentukan irisan ketiga penyelesaian yang diperoleh sebagai
penyelesaian pertidaksamaan irasional
b. Jika ruas kanan bernilai negatif ( < 0), lakukan langkah-langkah berikut:
▪ Menentukan penyelesaian pertidaksamaan untuk nilai ruas kanan < 0
▪ Menentukan penyelesaian nilai-nilai yang memenuhi syarat bilangan
dibawah tanda akar
▪ Menentukan irisan kedua penyelesaian yang diperoleh sebagai
penyelesaian pertidaksamaan irasional
c. Jika ruas kanan belum pasti bernilai lebih besar atau sama dengan nol, lakukan
langkah-langkah berikut:
▪ Uraikan nilai ruas kanan menjadi dua kemungkinan yaitu < 0 atau ≥ 0
▪ Untuk ruas kanan ≥ 0, lakukan langkah-langkah pada bagian a sehingga
diperoleh penyelesaiannya
▪ Untuk ruas kanan < 0, lakukan langkah-langkah pada b sehingga
diperoleh penyelesaiannya.
▪ Menentukan gabungan penyelesaian a dan b di atas sebagai penyelesaian
pertidaksamaan irasional.
Matematika SMA/MA Kelas X | Semester 1 19

KEGIATAN 4

Setelah kalian belajar tentang konsep pertidaksamaan pada kegiatan belajar diatas,
selanjutnya kalian akan diarahkan mengenal bentuk persamaan irrasional.

Definisi:

Bilangan irrasional adalah bilangan non negatif, yang dapat dinyatakan sebagai

√𝑎 × √𝑎 = 𝑎, jika :

▪ 𝑎 ≥ 0, maka √𝑎 terdefinisi.
▪ 𝑎 < 0, maka √𝑎 tidak terdefinisi
▪ √𝑎 tidak pernah bernilai negative, √𝑎 ≥ 0

MARI MENGAMATI

Perhatikan beberapa bentuk pertidaksamaan berikut:

a. √𝑥 − 3 > −2
b. 𝑥 − 3 = 2
c. 𝑥 2 + 1 = 3

d. √2𝑥 − 4 > √𝑥 − 6

Manakah pertidaksamaan di atas yang merupakan pertidaksamaan irasional?


Matematika SMA/MA Kelas X | Semester 1 20

CONTOH 5

Perhatikan contoh berikut bentuk pertidaksamaan Irrasional.

Tentukan himpunan penyelesaian nilai 𝑥 yang memenuhi pertidaksamaan berikut.

√𝑥 − 3 < 2

ALTERNATIF PENYELESAIAN

Menurut definisi, maka syarat yang harus dipenuhi adalah :


(i) √𝑥 − 3 ≥ 0
Agar dapat terpenuhi, maka 𝑥 − 3 ≥ 0
𝑥≥3 …(i)
(ii) √𝑥 − 3 < 2
Kedua ruas dikuadratkan,
𝑥−3 < 4
𝑥 <4+3
𝑥<7 …(ii)

Berdasarkan syarat (1) dan (2), diperoleh :

Jadi himpunan penyelesaian adalah {𝑥|3 ≤ 𝑥 < 7, 𝑥 ∈ 𝑅}


Matematika SMA/MA Kelas X | Semester 1 21

CONTOH 6

Tentukan himpunan penyelesaian nilai 𝑥 yang memenuhi pertidaksamaan berikut.

√𝑥 − 1 > √3 − 𝑥

ALTERNATIF PENYELESAIAN

Syarat – syarat yang harus dipenuhi :

(i) 𝑥−1≥0↔𝑥 ≥1 …(i)


(ii) 3−𝑥 ≥0 ↔𝑥 ≤3 …(ii)
(iii) √𝑥 − 1 > √3 − 𝑥 (kedua ruas dikuadratkan)
𝑥−1>3−𝑥
2𝑥 > 4
𝑥>2 …(iii)

Berdasarkan syarat – syarat (i), (ii) dan (iii) diperoleh :

Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {𝑥|2 < 𝑥 ≤ 3, 𝑥 ∈ 𝑅}


Matematika SMA/MA Kelas X | Semester 1 22

CONTOH 7

Tentukan himpunan penyelesaian nilai 𝑥 yang memenuhi pertidaksamaan berikut.

√𝑥 + √𝑥 + 1 < 3

ALTERNATIF PENYELESAIAN

Syarat yang harus dipenuhi :

(i) 𝑥≥0
(ii) 𝑥 > −1 → 𝑥 ≥ 0 (i)
(iii) √𝑥 + 1 < 3 − √𝑥 (kedua ruas dikuadratkan)
𝑥 + 1 < 9 + 𝑥 − 6√𝑥
6√𝑥 < 8 (kedua ruas dikuadratkan)
36𝑥 < 64
16
𝑥< (ii)
9

𝑥≥0
Berdasarkan (i) dan (ii) diperoleh : {𝑥 < 16
9

16
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {𝑥 |0 ≤ 𝑥 < }
9
Matematika SMA/MA Kelas X | Semester 1 23

CONTOH 8

Perusahaan asuransi melakukan perhitungan premi yang akan dibayarkan kepada


pemegang polis dalam kurun waktu tertentu. Besar premi yang akan dibayarkan
memenuhi persamaan berikut.

𝑝(𝑦) = 2 + √4𝑦 + 4

Tentukan batas kurun waktu y (dalam bulan) yang diperlukan oleh pemegang polis
agar mendapat premi paling banyak 6 unit.

ALTERNATIF PENYELESAIAN

Agar pemegang polis mendapat premi paling banyak 6 unit, maka p(y) haruslah
kurang dari atau sama dengan enam.

2 + √4𝑦 + 4 ≤ 6

⇔ 2 + √4(𝑦 + 1) ≤ 6

⇔ 2 + 2√𝑦 + 1 ≤ 6

⇔ 1 + √𝑦 + 1 ≤ 3

⇔ √𝑦 + 1 ≤ 2
⇔𝑦+1≤4
⇔𝑦≤3

Syarat tambahan : 𝑦 + 1 ≥ 0 ⇔ 𝑦 ≥ −1

Dengan demikian, himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan di atas adalah


{−1 ≤ 𝑦 ≤ 3}.

Jadi, batas kurun waktu yang diperlukan oleh pemegang polis agar mendapat premi
paling banyak 6 unit adalah 0 sampai 3 bulan.
Matematika SMA/MA Kelas X | Semester 1 24

MARI BERLATIH 3.2.4

Tentukan himpunan penyelesaian dari:

a. √𝑥 − 5 < 𝑥 − 1
b. √2𝑥 − 1 < √1 + 𝑥

UJI KOMPETENSI 3.2

Selesaikan permasalahan berikut ini.

1. 1 + 𝑥 ≥ 3 − 3𝑥
𝑥
2. 𝑥 − 1 > 4 + 2

3. −1 ≤ 2 − 3𝑥 < 8
4. −𝑥 2 + 4𝑥 + 5 < 0
5. 𝑥(𝑥 + 4) − 12 ≤ 0
6. Dodi, Elfi, dan Firman mengikuti ulangan harian matematika. Nilai yang
diperoleh Elfi lebih sedikit dari nilai yang diperoleh Firman, sedangkan
jumlah nilai yang diperoleh Dodi dan Elfi lebih banyak dari pada dua kali
nilai yang diperoleh Firman. Siapakah yang memperoleh nilai tertinggi?
7. Sebuah peluru ditembakkan ke atas. Ketinggian peluru yang dicapai
(dinyatakan dalam meter) diberikan sebagai ℎ(𝑡) = 30𝑡 − 𝑡 2. Berapakah
lama peluru itu berada pada ketinggian tidak kurang dari 221 meter?
8. Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan rasional berikut ini.
4−2𝑥
a. 𝑥−1
=0
2𝑥 2 −3𝑥−2
b. =0
𝑥+3
𝑡 2 +6𝑡−16
c. =0
𝑡−5
3𝑦 2 +13𝑦−10
d. =0
𝑦+7

9. Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan


√𝑥 2 + 3𝑥 + 2 ≤ √𝑥 + 7
Matematika SMA/MA Kelas X | Semester 1 25

10. Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan √1 − 𝑥 < √2𝑥 + 6


𝑥 2 +3𝑥−18
11. Tentukan penyelesaian pertidaksamaan ≤0
1−𝑥 2

12. Tentukan penyelesaian pertidaksamaan √(3 − 𝑥)(2 + 𝑥) < 2


13. Biaya pembuatan 𝑥 pasang sepatu adalah 250𝑥 + 150 (dalam ribu rupiah).
Tentukan nilai 𝑥 yang memenuhi agar biaya rata-rata untuk setiap pasang
sepatu lebih kecil dari Rp. 100000.
14. Keliling kebun pak Joko berbentuk persegi panjang sama dengan 20 cm.
Sedangkan luas kebun itu tidak kurang dari 21 cm2. Misalkan ukuran
panjang dan lebar kebun tersebut berturut-turut adalah 𝑥 dan 𝑦. Nyatakan
permasalahan diatas sebagai fungsi Luas.
15. Pada kejuaraan panahan, sebuah anak panah melesat di udara selama t
detik. Panjang lintasan (dalam meter) ditentukan oleh persamaan
𝑠(𝑡) = √𝑡 2 − 7𝑡 + 20. Jika Panjang lintasan yang dilalui anak panah
sampai ke sasaran sekurang-kurangnya 8 cm. Tentukan himpunan
penyelesaian nilai t yang memenuhi.

Anda mungkin juga menyukai