Anda di halaman 1dari 1

Sinopsis Hikayat Bayan Budiman

Dalam hikayat ini disebutlah nama Bayan yang budiman. Bayan adalah nama burung
yang dapat berbicara, baik hati, dan memiliki sifat-sifat terpuji seperti manusia. Ia pun pandai
bercerita tentang segala hal yang mengandung hikmah bagi siapa pun yang mendengarnya. Isi
ceritanya biasanya berupa nasihat yang bermanfaat, Ia tidak mau berbuat jahat, keji, dan
berbicara yang tidak ada manfaatnya. Oleh karena itulah, ia disebut burung bayan yang
budiman.
Burung Bayan tersebut adalah Raja dari kawanan burung Bayan, yang ditangkap oleh
manusia dan kemudian dijual, yang akhirnya dibeli oleh saudagar Khoja Maimun, bukan untuk
dipelihara, hanya saja dia merasa kasihan kepada hewan yang dikurung, maka burung itu
dilepaskannya. Namun burung Bayan tersebut tidak mau pergi dan justru mengikutinya sampai
ke rumahnya. Akhirnya burung Bayan itu dipeliharanya.
Suatu waktu Khoja Maimun harus pergi untuk berdagang dalam waktu yang lama, maka
dititipkanlah rumah dan istrinya kepada Bayan, untuk dijaganya.
Suatu saat, ada Putra Raja beserta iring-iringannya melintasi kampung tempat tinggal
Khoja Maimun. Rombongan itu disambut oleh para warga. Setelah malam harinya Putra Raja
merasa pusing karena terus memikirkan istri Khoja Maimun, dirasa dia telah jatuh cinta
kepadanya. Keesokan harinya Putra Raja memerintahkan dayang-dayangnya untuk segera
berkemas dan kembali menuju istana melewati kampung itu lagi. Namun Putra Raja tak melihat
perempuan itu lagi, akhirnya dia langsung mendatangi rumahnya, dan menyatakan secara
langsung maksud kedatangannya. Namun istri Khoja Maimun menolaknya.
Tak berhenti, Putra Raja meminta bantuan Mak Inang untuk membujuk istri Khoja
Maimun, namun belum juga berhasil. Akhirnya mereka mendatangi orang berilmu supaya cinta
Putra Raja terbalas. Putra Raja diberi tahu bagaimana cara agar istri Khoja Maimun dapat
membalas cintanya. Kemudian dilaksanakannya perintah dari orang berilmu tersebut, dan
kemudian disuruhlah Mak Inang untuk menemui istri Khoja Maimun.
Setelah Mak Inang sampai, dia disambut dengan sangat baik, rupanya Putra Raja
berhasil. Kemudian dibawalah kabar baik itu kepada Putra Raja, maka dia segera
mempersiapkan diri untuk bertemu istri Khoja Maimun nanti malam. Begitu pula istri Khoja
Maimun yang sibuk merias diri untuk bertemu Putra Raja saat tengah malam tiba, karena dia
tidak mau diketahui oleh warga kampung.
Tengah malam tiba, maka istri Khoja Maimun berpamitan kepada Bayan. Bayan
menasihatinya supaya tidak keluar saat malam hari.
Hari berikutnya Mak Inang disuruh untuk menemui istri Khoja Maimun lagi karena dia
tidak jadi datang. Setelah Mak Inang sampai di sana, istri Khoja Maimun menjelaskan alasan
ketidak hadirannya, dan dimintanya agar Putra Raja yang datang kepadanya.
Malam hari Putra Raja menemui istri Khoja Maimun, namun dia susah untuk melihat
karena keadaan rumah istri Khoja Maimun yang sangat gelap. Bayan bersuara dan menasihati,
namun dia juga menakut-nakuti Putra Raja agar dia tidak lagi datang ke rumah istri Khoja
Maimun.
Berceritalah Bayan setiap hari, untuk menyampaikan nasihat-nasaihat, sampai akhirnya
Khoja Maimun telah pulang.

Anda mungkin juga menyukai