Keyword: Airbus, A380, Hub and Spoke, Di saat yang bersamaan, terdapat kekhawatiran
pertumbuhan, penumpang bahwa jumlah penumpang akan tumbuh secara
pesat, dan kapasitas penerbangan, baik itu
I. Pendahuluan kapasitas bandara maupun kapasitas pesawat,
Airbus A380 merupakan tipe pesawat yang tidak dapat mengimbangi laju pertumbuhan
dibuat oleh Airbus AS, sebuah perusahaan penumpang. Prospek inilah yang menjadi
penerbangan yang berbasis di benua Eropa. asumsi Airbus saat mengembangkan A380. [3]
Pesawat ini diluncurkan pada tahun 2005 dan Kekhawatiran ini didasari oleh data
diproduksi hingga tahun 2021. Dalam kurun pertumbuhan penumpang. Pada rentang waktu
waktu 16 tahun, Airbus memproduksi 251 1989 (saat Airbus A380 pertama kali
pesawat. Oleh berbagai kalangan, pesawat ini dirancang) hingga 2005 (saat Airbus A380
dianggap gagal di pasar pesawat. [1] pertama diluncurkan), jumlah penumpang
pesawat meningkat dari 1,2 miliar penumpang
II. Isi menjadi 2,1 miliar penumpang. Hal ini
merepresentasikan pertumbuhan sebesar 75
Pengembangan Airbus A380 dimulai pada
persen dalam rentang waktu 10 tahun. Akan
tahun 1988, ketika beberapa insinyur di Airbus
tetapi, saat itu, dikhawatirkan bandara yang
mulai merancang suatu pesawat yang mampu
ada tidak dapat mengimbangi pertumbuhan
bersaing dengan Boeing 747. Pada saat itu,
tersebut dengan menambah slot pendaratan
pasar pesawat dengan kapasitas sangat besar
sebanyak dan secepat mungkin. Inilah
(Ultra High-Capacity Aircraft) dikuasai oleh
permasalahan yang membuat Airbus
Boeing 747 yang diluncurkan pada 1969.
merancang dan membuat A380.
Keputusan ini diumumkan oleh Airbus di
Farnborough Airshow pada tahun 1990.
Meskipun pada tahun 1993 Boeing dan Airbus
sempat mengumumkan penelitian bersama Akan tetapi pada saat Airbus A380
terhadap segmen Very Large Commercial diluncurkan ke muka bumi, dunia penerbangan
Transport, pada tahun 1994 Airbus mulai berubah. Saat itu, sistem point-to-point
memutuskan untuk mengembangkan pesawat mulai diminati, khususnya oleh maskapai
di segmen tersebut secara mandiri. [2] penerbangan berbiaya rendah. Sistem ini
memiliki ciri khas berupa rute penerbangan
yang langsung menghubungkan dua kota tanpa
persinggahan di suatu bandara besar. Pada
Ketika Airbus A380 dirancang, kebanyakan
sistem ini, pesawat dengan ukuran seperti
maskapai penerbangan di dunia menerapkan
A380 tidak akan terlalu terpakai. Selain itu,
terdapat pergerakan tren menuju pesawat yang
lebih ramping. Hal ini disebabkan pesawat-
pesawat tersebut lebih ramah lingkungan dan
mengkonsumsi bahan bakar lebih sedikit.
Selain itu, kapasitas bandara, utamanya di
Asia, terus berkembang. [3]
III. Kesimpulan