Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dwi Maesa Ayu

Kelas : XII OTKP 3


Tugas : Bahasa Indonesia ( Cerpen )

PENTAS

“Lompat! Lari! Lompat! Lari! lompat! Lari! Berhenti!”. Sebuah instruksi yang selalu Mr.D
berikan disetiap latihan pukul 5.00 pagi dan sore hari. Itu kegiatan para atlitvolly setiap
harinya dan Vela gadis cantik berambut lurus dengan paras yang menawan, yang selalu
berusaha untuk menjadikan latihan sebagai hal yang menyenangkan.

"Laaaaaraaaaas!" Teriak Vela di kamar asrama mencoba membangunkan sahabat yang bisa
membuatnya tercengang. Bukan lagi senyuman atau renungan atas sebuah masalah tapi
sikapnya sebagai seorang sahabat bisa membuat Vela merasa aman untuk menuangkan
semua rahasia besar dalam hidupnya.

"Berhenti berteriak Vela!" Tegas Laras. Dengan semangat Vela melompat ke tempat tidur
Laras sambil berkata

"Aku tidak akan berhenti berteriak sebelum kau tau sebuah rahasia besar".

"Rahasia besar? Emm, coba ku tebak pesta topeng, pentas film indi, atau sebuah panggung
dengan pentas busana?" Jawab Laras dengan paparan sederhana.

"Laras, apakah pentas busana bukan lagi sebuah rahasia besar?" Sahut Vela yang mulai ragu
dengan rencananya. Dengan tenang Laras pun mencoba untuk menjelaskan

“Kau satu-satunya atlitvolly yang amat sangat bermimpi menjadi seorang model, itu bukan
lagi sebuah rahasia, semua tau hal tentang kau dan impian mu itu”.

Vela pun hanya tersenyum lebar, siapa yang tak kenal Vela, si pembuat onar dengan prestasi
yang gemerlap, dengan pasangan regunya Laras dan ke 4 temannya selalu menjadi anggota
yang sangat ditakuti lawan serta gelarnya sebagai kapten yang semakin membuat orang
tuanya melarangnya untuk keluar dari sekolah atlit, dan Mr.D sebagai seorang pelatih yang
selalu berusaha bijak terhadapnya.

Pukul 05.00 dini hari, di mana bel pagi pun berdering menandakan waktunya untuk bangun
dan memulai pesiapan untuk latihan pagi. Lapangan yang luas dan serpihan sinar matahari
yang dengan malu-malu mulai meraba keluar dari porosnya mencoba memaksa para atlit
muda bersemangat demi masa depanya. Begitu juga dengan Vela, setelah beberapa menit
latihan usai dengan keringat bercucuran Vela berlari ke arah Laras.

“Laaaaaaraaaaaas!” teriakan itu mulai terdengar lagi dan itu bertanda ada hal yang
berbahaya akan terjadi.

“Apakah ada kabar dari surga?” jawab Laras mencoba mengejek semangat sahabatnya yang
sedang membara.
“Tidak, ini bukan kabar ini utusan dari surga, baru saja aku mendapat surat dari panggung
pentas disurat itu tertulis bahwa aku sudah terdaftar sebagai peserta dan tepat pada
tanggal 29 april nanti pentas itu akan diselenggarakan” ucap Vela.

Dengan semangat Laras berkata ”Selamat Vela kau hebat, tapi tunggu dulu bukankah
tanggal 30 april kita ikut turnamen, kita harus bicarakan ini kepada Mr.D”.

Dengan tergesa-gesa Laras mencari Mr.D mencoba mengatakan kabar tersebut dan
keputusan pun dibuat dengan bijak dan penuh tanggung jawab dari seorang kapten dan
pelatih. Vela memutuskan untuk tetap berlatih dan menjadikan turnamen ini sebuat tujuan
utama tapi setelah hari demi hari berlalu teguran dari seorang sahabat pun mulai terdengar.

“Dari mana saja Vela? Aku tak melihatmu di lapangan sore ini, kau masih ingat janjimu pada
Mr.D bahwa pentas itu bukan tujuan utama tapi mengapa aku tak pernah melihatmu
disetiap latihan sore?, aku hanya tidak ingin kau melakukan suatu hal dengan setengah-
setengah” jawab Laras.

“Ini impian ku” kata Vela.

“Dan turnamen itu impian dari orang tuamu, aku, Mr.D dan semuanya ” sahut Laras.

Kata-kata itu pun menyadarkan Vela dan persahabatanya pun makin membaik. Waktu pun
telah berlalu pementasan pun di selenggarakan dan sebuah kebahagiaan pun ia dapatkan
karena ia menjadi salah satu pemenang dalam pentas itu. Tetapi hal itu tidak terjadi dalam
turnamen, dia dan regunya mendapat peringkat ke-3 dan piala yang sudah diperjuangkan
selama bertahun-tahun hanya bisa ia lihat dan berada digenggaman orang lain. Karna
kekalahanya Vela pun berjanji kepada orang tuanya dan Mr.D untuk bisa mengabulkan
impian mereka diturnamen mendatang.

Pengarang : Ario Nugroho Bakasdo


Sumber : korantembok.blogspot. com

Anda mungkin juga menyukai