B.2.1.4.98.3.M
Edisi I
November 2014
PERHITUNGAN TARIF TENAGA LISTRIK
B.2.1.4.98.3.M
TUJUAN PELAJARAN :
TIM PENYUSUN :
TIM VALIDATOR
Mata Pelajaran 1
Mata Pelajaran 2
Tarif Tenaga Listrik 2014
Mata Pelajaran 3
Mata Pelajaran 4
Simulasi dan Studi Kasus
DURASI : 2 JP
Subsidi listrik dialokasikan sebesar Rp. 81,77 triliun yang terdiri dari subsidi
listrik sebesar Rp. 71,36 triliun dan cadangan risiko energi sebesar Rp.
10,41 triliun.
Subsidi listrik dialokasikan sebesar Rp. 81,77 triliun yang terdiri dari subsidi listrik
sebesar Rp. 71,36 triliun dan cadangan risiko energi sebesar Rp. 10,41 triliun.
c. Hasil Keputusan Rapat Kerja Komisi VII DPR RI dengan Menteri ESDM
tanggal 21 Januari 2014 :
Komisi VII DPR RI dapat menerima dan menyetujui usulan Pemerintah untuk
melakukan penghapusan subsidi listrik secara bertahap terhadap pelanggan
industri menengah (I3) yang go public dan Industri besar (I4) serta penerapan
tariff adjustment terhadap pelanggan listrik non subsidi rumah tangga besar (R3),
bisnis menengah (B2), bisnis besar (B3) dan kantor pemerintah sedang (P1)
terhitung tanggal 1 Mei 2014 setiap 2 (dua) bulan sampai dengan Desember
2014.
a. Penyesuaian tarif tenaga listrik secara bertahap setiap 2 (dua) bulan terhadap
pelanggan industri menengah (I-3) daya di atas 200 kVA go public, dan
pelanggan industri besar (I-4) daya 30.000 kVA;
b. Penyesuaian tarif tenaga listrik (tariff adjustment) setiap bulan untuk golongan
pelanggan rumah tangga besar (R-3) daya 6.600 VA ke atas, bisnis menengah
(B-2) daya 6.600 VA s.d 200 kVA, bisnis besar (B-3) daya di atas 200 kVA, dan
kantor pemerintah sedang (P-1) daya 6.600 VA s.d 200 kVA;
b. VA (B-1/TR);
11. Tarif Tenaga Listrik untuk keperluan Layanan Khusus pada tegangan
rendah, tegangan menengah, dan tegangan tinggi (L/TR, TM, TT),
diperuntukkan hanya bagi pengguna listrik yang memerlukan pelayanan
dengan kualitas khusus dan yang karena berbagai hal tidak termasuk
dalam ketentuan golongan tarif Sosial, Rumah Tangga, Bisnis, Industri,
Pemerintah dan Penerangan Jalan Umum, Traksi, dan Curah
a. Nilai tukar mata uang Dollar Amerika terhadap mata uang Rupiah (kurs);
b. Indonesian Crude Price (ICP); dan atau
c. Inflasi.
13. Yang dimaksud dengan RM (Rekening Minimum) adalah Rekening yang
dikenakan kepada pelanggan (sesuai aturan TDL 2010) yang perhitungan
Rekeningnya lebih rendah dari RM.
Rupiah Biaya Beban + Rupiah Blok1 + Rupiah Blok2 + Rupiah Blok3, untuk
pelanggan dengan pengukuran Meter Tunggal,
Rupiah Biaya Beban + Rupiah LWBP + Rupiah WBP + Rupiah kVArh, untuk
pelanggan dengan pengukuran Meter Ganda.
- Biaya Beban (jika ada) pada pelanggan baru yang rekeningnya baru
pertama kali diterbitkan
b. UU Pasar Modal No. 8 Tahun 1995 - Bab 1 Ketentuan Umum Pasal 1 No.22 :
Perusahaan Publik adalah Perseroan yang sahamnya telah dimiliki sekurang-
kurangnya oleh 300 (tiga ratus) pemegang saham dan memiliki modal disetor
sekurang-kurangnya Rp.3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah) atau suatu
jumlah pemegang saham dan modal disetor yang ditetapkan dengan
Peraturan Pemerintah.
DURASI : 2 JP
Tabel 1 Tarif Tenaga Listrik untuk Keperluan Pelayanan Sosial Berlaku Mulai 1 Mei
2014 ........................................................................................................................... 1
Tabel 2 Tarif Tenaga Listrik untuk Keperluan Rumah Tangga Berlaku Mulai 1
September s.d 31 Oktober 2014 ................................................................................ 4
Tabel 3 Tarif Tenaga Listrik untuk Keperluan Rumah Tangga Berlaku Mulai 1
November 2014 .......................................................................................................... 5
Tabel 4 Jam Nyala Pemakaian Lisrik Rata-rata Nasional dan Batas Hemat Jam
Nyala Pelanggan (SK Dir Nomor 313.K/DIR/2010) .................................................... 6
Tabel 5 Tarif Tenaga Listrik untuk Keperluan Bisnis Berlaku Mulai Mei 2014 ............ 8
Tabel 6 Jam Nyala Pemakaian Listrik Rata-rata Nasional dan Batas Hemat Jam
Nyala Pelanggan (SK DIR 313.K/DIR/2010) .............................................................. 9
Tabel 7 Tarif Tenaga Listrik untuk Keperluan Industri Berlaku 1 September 2014 s/d
31 Oktober 2014 ...................................................................................................... 13
Tabel 8 Tarif Tenaga Listrik untuk Keperluan Industri Berlaku Mulai 1 November
2014 ......................................................................................................................... 14
Tabel 9 Tarif Tenaga Listrik untuk Keperluan Umum Berlaku Mulai 1 September
2014 s/d 31 Oktober 2014 ........................................................................................ 16
Tabel 10 Tarif Tenaga Listrik untuk Keperluan Umum Berlaku mulai 1 Nopember
2014 ......................................................................................................................... 16
Tabel 11 Jam Nyala Pemakaian Lisrik Rata-rata Nasional dan Batas Hemat Jam
Nyala Pelanggan (SK Dir Nomor 313.K/DIR/2010) .................................................. 18
Tabel 12 Tarif Tenaga Listrik untuk Keperluan Layanan Khusus Berlaku Mulai 1 Juli
2014 ......................................................................................................................... 22
Tabel 13 Penetapan Penyesuaian Tarif Tenaga Listrik (Tariff Adjusment) Bulan Mei
2014 ......................................................................................................................... 22
Tabel 14 Penetapan Penyesuaian Tarif Tenaga Listrik (Tariff Adjusment) Bulan Juni
2014 ......................................................................................................................... 22
Tabel 15 Penetapan Penyesuaian Tarif Tenaga Listrik (Tariff Adjusment) Bulan Juli
2014 ......................................................................................................................... 23
Tabel 1 Tarif Tenaga Listrik untuk Keperluan Pelayanan Sosial Berlaku Mulai 1 Mei 2014
Penjelasan :
*) - Pelanggan dengan daya ≥ 1.300 VA dan ≤ 200 kVA, ditetapkan rekening Minimum (RM)
Contoh :
Pelanggan dikenakan Rekening Minimum, jika pemakaian listriknya ≤ 40 jam nyala Atau
40 jam nyala x 1,3 kVA = 52 kWh
= Rp. 31.460
Pemakaian listrik = 100 kWh atau 100 kWh /1,3 kVA = 77 jam nyala
Perhitungan rekening :
**) - Pelanggan dengan daya > 200 kVA, ditetapkan rekening Minimum (RM)
Contoh :
= Rp. 8.349.000,-
atau 20.000 kWh atau 20.000 kWh /345 kVA = 58 jam nyala
Perhitungan rekening :
Jam nyala : adalah kWh per bulan dibagi dengan kVA tersambung
Jumlah perhitungan rekening belum ditambah Rupiah Sewa Trafo (Kalau ada),
Rupiah Sewa Kapasitor (kalau ada), Rupiah Angsuran (kalau ada), Rupiah PPJU
dan Rupiah Materai
***) Biaya kelebihan pemakain daya reaktif (kVArh) dikenakan dalam hal faktor daya rata-rata
setiap bulan Kurang dari 0,85 (delapan puluh lima per seratus)
P : Faktor pengali untuk pembeda antara S-3 bersifat sosial murni dengan S-3
bersifat komersial
Tabel 2 Tarif Tenaga Listrik untuk Keperluan Rumah Tangga Berlaku Mulai 1 September s.d
31 Oktober 2014
Penjelasan :
*) - Pelanggan dengan daya ≥ 1.300 VA dan ≤ 200 kVA, ditetapkan rekening
Minimum (RM)
RM1 = 40 (jam nyala) x Daya Terpasang (kVA) x Biaya Pemakaian
- Tidak dikenakan Biaya Beban
Contoh :
- Pelanggan dengan Tarip / daya : R1 / 1.300 VA
Pelanggan dikenakan Rekening Minimum, jika pemakaian listriknya ≤ 40 jam
nyala ( 40 jam nyala x 1,3 kVA = 52 kWh)
- Bila Pemakaian listrik ≤ 40 jam nyala
Pemakaian listrik = 40 kwh atau 40 kWh /1,3 kVA = 31 jam nyala
Rekening listrik, dihitung dengan Rekening Minimum :
= 40 (jam nyala) x Daya Terpasang (kVA) x Biaya Pemakaian
= 40 x 1,3 x Rp. 790
= Rp. 41.080
- Bila Pemakaian listrik > 40 jam nyala
Pemakaian listrik = 100 kwh atau 100 kWh /1,3 kVA = 77 jam nyala
Perhitungan rekening :
Biaya beban = Rp. 0
Rp. Pemakaian = 100 x Rp. 790 = Rp. 79.000
-----------------------------------------------------------------------
Jumlah = Rp. 79.000,-
H2 : Pemakaian (kWh) – H1
Tabel 4 Jam Nyala Pemakaian Lisrik Rata-rata Nasional dan Batas Hemat Jam Nyala
Pelanggan (SK Dir Nomor 313.K/DIR/2010)
Contoh :
- Pelanggan dengan Tarip / daya : R3 / 7.700 VA
Bila Pemakaian listrik ≤ 40 jam nyala
Pelanggan dikenakan Rekening Minimum, jika pemakaian listriknya ≤ 40
jam nyala atau 40 x 7,7 kVA = 308 kWh)
Batas hemat rata-rata Nasional = 58 jam nyala ( 58 x 7,7 kVA = 447
kWh)
Pemakaian listrik = 200 kwh atau 200 kWh /7,7 kVA = 26 jam nyala
Tagihan rekening listrik, dihitung dengan Rekening Minimum
= 40 (jam nyala) x Daya Terpasang (kVA) x Pemakaian Blok LWBP
= 40 x 7,7 x Rp. 790
= Rp. 274.120,-
kWh pemakaian pada rekening adalah kWh real (hasil baca meter)
Pemakaian listrik = 350 kWh atau 350 kWh /7,7 kVA = 45 jam nyala
kWh pemakaian pada rekening adalah kWh real (hasil baca meter)
Tabel 5 Tarif Tenaga Listrik untuk Keperluan Bisnis Berlaku Mulai Mei 2014
Penjelasan :
Contoh :
**) - Pelanggan dengan daya > 5.500 VA s/d 200 kVA, ditetapkan rekening Minimum
(RM)
Tabel 6 Jam Nyala Pemakaian Listrik Rata-rata Nasional dan Batas Hemat Jam Nyala
Pelanggan (SK DIR 313.K/DIR/2010)
Pemakaian listrik = 200 kWh atau 200 kWh /7,7 kVA = 26 jam nyala
= Rp. 277.200,-
kWh pemakaian pada rekening adalah kWh real (hasil baca meter)
Pemakaian listrik = 350 kWh atau 350 kWh /7,7 kVA = 45 jam nyala
Perhitungan rekening :
kWh pemakaian pada rekening adalah kWh real (hasil baca meter)
Bila Pemakaian > 58 jam nyala (di atas Batas hemat rata-rata Nasional)
Pemakaian listrik = 600 kwh atau 600 kWh /7,7 kVA = 78 jam nyala
Batasan Rekening Minimum, jika pemakaian listriknya ≤ 40 jam nyala
Perhitungan rekening :
KWh Blok I = H1
= 58 jam nyala
= 447 kWh
Kwh Blok II = H2
= Pemakaian listrik – H1
= 153 kWh
***) - Pelanggan dengan daya > 200 kVA, ditetapkan rekening Minimum (RM)
---------------------------------------------- +
= Rp. 11.040.000,-
Perhitungan rekening :
----------------------------------------------------------------------------------------- +
Jam nyala : adalah kWh per bulan dibagi dengan kVA tersambung
Jumlah perhitungan rekening belum ditambah Rupiah Sewa Trafo (Kalau ada),
Rupiah Sewa Kapasitor (kalau ada), Rupiah Angsuran (kalau ada), Rupiah PPJU
dan Rupiah Materai
***) - Biaya kelebihan pemakain daya reaktif (kVArh) dikenakan dalam hal faktor daya
rata-rata setiap bulan Kurang dari 0,85 (delapan puluh lima per seratus)
P : Faktor pengali untuk pembeda antara S-3 bersifat sosial murni dengan S-3
bersifat komersial
Untuk pelanggan S-3 yang bersifat sosial murni P = 1
Kategori S-3 bersifat komersial dan S-3 bersifat sosial murni ditetapkan oleh
Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara dengan
rnempertimbangkan kemampuan bayar dan sifat usahanya
Tabel 7 Tarif Tenaga Listrik untuk Keperluan Industri Berlaku 1 September 2014 s/d 31
Oktober 2014
Lampiran IV C - Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Minieral Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Permen ESDM Nomor 09 Tahun 2014
tentang Tarif Tenaga Listrik yang Disediakan oleh Perusahaan Perseroan (Persero) PT
Perusahaan Listrik Negara.
Penjelasan :
Contoh :
= Rp. 41.080
Pemakaian listrik = 100 kwh atau 100 kWh /1,3 kVA = 77 jam nyala
Perhitungan rekening :
-------------------------------------------------------------------
***) - Biaya kelebihan pemakain daya reaktif (kVArh) dikenakan dalam hal faktor daya
rata-rata setiap bulan Kurang dari 0,85 (delapan puluh lima per seratus)
P : Faktor pengali untuk pembeda antara S-3 bersifat sosial murni dengan S-3
bersifat komersial
Untuk pelanggan S-3 yang bersifat sosial murni P = 1
Kategori S-3 bersifat komersial dan S-3 bersifat sosial murni ditetapkan oleh
Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara dengan
rnempertimbangkan kemampuan bayar dan sifat usahanya
Tabel 9 Tarif Tenaga Listrik untuk Keperluan Umum Berlaku Mulai 1 September 2014 s/d 31
Oktober 2014
Lampiran V C - Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Minieral Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Permen ESDM Nomor 09 Tahun 2014
tentang Tarif Tenaga Listrik yang Disediakan oleh Perusahaan Perseroan (Persero) PT
Perusahaan Listrik Negara.
Tabel 10 Tarif Tenaga Listrik untuk Keperluan Umum Berlaku mulai 1 Nopember 2014
Minimum (RM)
Contoh :
= Rp. 35.200,-
Pemakaian listrik = 100 kWh atau 100 kWh /1,3 kVA = 77 jam nyala
Perhitungan rekening :
------------------------------------------------------------
**) - Pelanggan dengan daya > 5.500 VA s/d 200 kVA, ditetapkan rekening Minimum
(RM)
- H2 : Pemakaian (kWh) – H1
Contoh :
Batas hemat rata-rata Nasional = 58 jam nyala ( 58 x 7,7 kVA = 447 kWh)
Pemakaian listrik = 200 kWh atau 200 kWh /7,7 kVA = 26 jam nyala
= Rp. 177.000,-
kWh pemakaian pada rekening adalah kWh real (hasil baca meter)
Bila Pemakaian > 58 jam nyala (di atas Batas hemat rata-rata Nasional)
Pemakaian listrik = 600 kwh atau 600 kWh /7,7 kVA = 78 jam nyala
Batasan Rekening Minimum, jika pemakaian listriknya ≤ 40 jam nyala
( 40 x 7,7 kVA = 308 kWh)
Batas hemat rata-rata Nasional = 58 jam nyala
( 58 x 7,7 kVA = 447 kWh)
Perhitungan rekening :
Kwh Blok I = H1
= batas hemat jam nyala rata-rata nasional
= 58 jam nyala
= 58 x 7,7 kVA
= 447 kWh
Kwh Blok II = H2
= Pemakaian listrik – H1
= 600 kWh – 447 kWh
= 153 kWh
Perhitungan rekening :
Rp. LWBP = 173.600 kWh x 1,7 x Rp. 750,- = Rp. 55.200.000,-
Rp. WBP = 4.800 kWh x 1,7 x Rp. 750,- = Rp. 6.120.000,-
Rp. kVArh = 0 kWh x Rp. 825,- = Rp. 0,-
---------------------------------------------------------------------------------------------- +
Jumlah = Rp. 61.320.000
Jam nyala : adalah kWh per bulan dibagi dengan kVA tersambung
Jumlah perhitungan rekening belum ditambah Rupiah Sewa Trafo (Kalau ada),
Rupiah Sewa Kapasitor (kalau ada), Rupiah Angsuran (kalau ada), Rupiah PPJU
dan Rupiah Materai
***) - Biaya kelebihan pemakain daya reaktif (kVArh) dikenakan dalam hal faktor daya
rata-rata setiap bulan Kurang dari 0,85 (delapan puluh lima per seratus)
Tabel 12 Tarif Tenaga Listrik untuk Keperluan Layanan Khusus Berlaku Mulai 1 Juli 2014
Tabel 14
Penetapan Penyesuaian Tarif Tenaga Listrik (Tariff Adjusment) Bulan Juni 2014
Tabel 16 Penetapan Penyesuaian Tarif Tenaga Listrik (Tariff Adjusment) Bulan Agustus
2014
Tabel 17 Penetapan Penyesuaian Tarif Tenaga Listrik (Tariff Adjusment) Bulan September
2014
1. Pada Tarip listrik tahun 2014, tarip Adjusment (TA) yang berlaku setiap bulan , untuk
tarip-tarip ….
A. R2, R3, I3 dan I4
B. I2, I3 dan i4
C. R3, B2,B3 dan P1
D. I3 go public dan I4
2. Untuk Pelanggan dengan Tarip P3, dengan jam nyala 375 jam, pada DIL, isi dari KDPT2,
adalah….
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
4. Tarif tenaga listrik reguler merupakan tarif tenaga listrik yang dibayarkan
….
A. sebelum pemakaian tenaga listrik
B. Secara abonemen
C. setelah pemakaian tenaga listrik
A. terpusat
5. Tarif tenaga listrik prabayar merupakan tarif tenaga listrik yang dibayarkan ….
A. setelah pemakaian tenaga listrik
B. terpusat
C. sebelum pemakaian tenaga listrik
D. abonemen
7. Tarif Tenaga Listrik untuk keperluan Pelayanan Sosial K ecil sampai Sedang
….
A. dengan daya 450 VA sampai dengan 6.600 VA
B. dengan daya 450 VA sampai dengan 1.300 VA
C. dengan daya 450 VA sampai dengan 200 kVA
D. dengan daya 450 VA sampai dengan 2.200 VA
DURASI : 6 JP
b. Proses penghitungan
Setting kode Proses
Setting kode Proses berfungsi untuk mengaktifkan kode proses di Fungsi III
Pembuatan Rekening
Supply DIL
Dilakukan setelah Data Mutasi dan DLPD di Fungsi 2 sudah valid
Supply DIL berfungsi untuk mengangkat DIL untuk proses Billing,
sekaligus menutup proses peremajaan DIL bulan tersebut. Setelah Supply
DIL dilakukan, bulan mutasi menjadi N + 1
Supply Stand
Apabila Supply DIL, telah dilakukan, berarti langkah proses di Fungsi III
dapat dilanjutkan ke Supply Stand
Supply DIL berfungsi untuk mengangkat data stand dan perhitungan kWh
dari fungsi II ke FUngsi III. Setelah Supply STAND dilakukan, kode
posting pada monitoring DPM menjadi dan menutup proses koreksi stand
meter dan hitung kWh pada fungsi II
2. Koreksi Billing
Koreksi Billing digunakan untuk memperbaiki data stand di Fungsi III. Untuk
koreksi Billing stand dilakukan oleh Admin Fungsi, sedangkan untuk koreksi
Stand lalu dilakukan oleh Role manajer. Koreksi Billing masih dapat dilakukan
sebelum flag DPP
3. Flag DPP
Flag DPP dilakukan apabila hasil perhitungan rekening dan DLPD yang
dikeluarkan pada Fungsi III telah dianggap valid. Flag DPP adalah langkah
terakhir dari serangkaian proses perhitungan rekening di AP2T
merupakan biaya yang besarnya tetap untuk suatu periode selama tidak ada
perubahan Tarif Dasar Listrik (TDL), dihitung berdasarkan daya tersambung
dikalikan dengan Rupiah Beban golongan tarif pemakai.
merupakan biaya yang dikenakan kepada pelanggan dengan golongan tarif S-3,
B-3, I-2, I-3, I-4, P-2, T dan C. Biaya ini dikenakan jika pemakaian kVArh dalam 1
bulan melebihi 62% dari jumlah kWh (WBP+LWBP)yang dikonsumsi sehingga
faktor daya rata-rata kurang dari 0,85. Jika dirumuskan secara sederhana,
merupakan biaya sebesar Rp 10% dari jumlah tagihan yang dikenakan kepada
konsumen dengan golongan tarif R-3.
g. BIAYA MATERAI
Jumlah dari seluruh komponen biaya merupakan total tagihan rekening listrik
yang dikenakan kepada pelanggan
= 70016 - 69325
= 691 kWh
= Rp. 4.950,-
= Rp. 5.070,-
= Rp. 10.800,-
= Rp. 312.345,-
------------------------------------------------------------------------------------------- +
= 5550 - 5520
= 30 KWh
Perhitungan rekening
- Biaya Pemakaian - rekening = 30 x Rp. 1.214,-
= Rp. 36.420,-
= Rp. 106.832,-
Karena Rupiah Rekening Minimum > perhitungan rekening regular, maka yang
digunakan untuk rupiah pemakaian rekening adalah Rekening Minimum
= Rp. 106.832,-
-----------------------------------------------------------------------------------------
Pemakaian kWh
- Pemakain LWBP = 73.600 kWh
- Pemakaian WBP = 4.800 kWh
-------------------------------------------------- +
Perhitungan rekening :
- Rp. LWBP = 73.600 kWh x Rp. 1.054,- = Rp. 77.574.400,-
- Rp. WBP = 4.800 kWh x 1,5 x Rp. 1.054,- = Rp. 7.588.800,-
- Rp. kVArh = 0 kWh x Rp. 1.139,- = Rp. 0,-
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pemakaian KWh
- LWBP = 350
- WBP = 150
- KVARH = 0
Perhitungan rekening
- LWBP = 350 x Rp. 972,- = Rp. 340.200,-
- WBP = 150 x 1.5 x Rp. 972,- = Rp. 218.700,-
- KVARH = 0 x Rp. 1.057,- = Rp. 0,-
-------------------------------------------------------------------------------------
= Rp. 641.520,-
Karena Rupiah Rekening Minimum > perhitungan rekening regular, maka yang
digunakan untuk rupiah pemakaian rekening adalah Rekening Minimum
= Rp. 641.520,-
----------------------------------------------------------------------------------------------
4. Diantara berikut ini jenis mutasi yang tidak mempengaruhi perhitungan billing ….
A. Mutasi DE
B. Mutasi EB
C. Mutasi JL
D. Mutasi BM
5. Berdasarkan SOP Proses Billing berjenjang, validasi setelah proses Suplai Stand
….
A. Pemakaian > 600 jam nyala
B. Periode baca = tanggal 1
C. Pemakaian kVArh ≥ pemakaian kwh
D. Stand ini > stand lalu
DURASI : 6 JP