Anda di halaman 1dari 15

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT DAERAH MADANI KOTA

PEKANBARU
NOMOR : 283 TAHUN 2023

TENTANG
PANDUAN UTILITAS ELEKTRIKAL DAN PENCAHAYAAN
DI RUMAH SAKIT DAERAH MADANI KOTA PEKANBARU

DIREKTUR RUMAH SAKIT DAERAH MADANI KOTA PEKANBARU,


Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan sarana dan prasarana
Utilitas Elektrikal dan Pencahayaan di Rumah Sakit Daerah
Madani Kota Pekanbaru harus diselenggarakan dengan
efektif dan efisien serta mengutamakan mutu dan
keselamatan pasien;
b. bahwa sehubungan dengan huruf a tersebut diatas perlu
menetapkan Keputusan Direktur Rumah sakit Daerah Madani
Kota Pekanbaru tentang Panduan Utilitas Elektrikal dan
Pencahayaan di Rumah Sakit Daerah Madani Kota
Pekanbaru.
Mengingat : 1. Undang - Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit;
2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 772/ MENKES/ SK /VI/
2002 Tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit
3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1204/ KepMenkes
/SK/X/2004, Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan
Rumah Sakit
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1333/MENKES/SK/VIII/1999 Tentang Standar Pelayanan
Rumah Sakit;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3
tahun 2020 Tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah sakit;
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45/PRT/M/2007
Tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung
Negara;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
269/MENKES/PER/II/2011 Tentang Komisi Akreditasi RS;
8. Peraturan Walikota Pekanbaru Nomor 196 Tahun 2021
tentang Pembentukan, kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Rumah Sakit Daerah Madani Kota Pekanbaru;
9. Keputusan Walikota Pekanbaru Nomor: Kpts.821.4 / BKPSDM-
MP/03/2021 Tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil
Dalam Jabatan Direktur Rumah sakit Daerah Madani Di
Lingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru .

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT DAERAH MADANI
KOTA PEKANBARU TENTANG PANDUAN UTILITAS
ELEKTRIKAL DAN PENCAHAYAAN DI RUMAH SAKIT
DAERAH MADANI KOTA PEKANBARU.
KESATU : Panduan Utilitas Elektrikal Dan Pencahayaan sebagaimana
dimaksud tercantum dalam lampiran Keputusan ini.
KEDUA : Panduan Panduan Utilitas Elektrikal Dan Pencahayaan
sebagaimana dimaksud Diktum Kesatu agar digunakan
sebagai acuan bagi seluruh petugas yang terkait di Rumah
Sakit Daerah Madani Kota Pekanbaru.
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan
apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
penempatan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana
mesti.

Ditetapkan di : Pekanbaru
Tanggal : Mei 2022
Direktur RSD MADANI
Kota Pekanbaru

dr. ARNALDO EKA PUTRA, Sp.PD


Pembina Tk I/IVa
NIP. 19761019 200604 1 009
Lampiran : Keputusan Direktur RSD Madani
Kota Pekanbaru
Nomor :
Tanggal : Mei 2022
Tentang : Panduan Utilitas Elektrikal dan
Pencahayaan

BAB I
DEFINISI

Elektrikal adalah sebuah prinsip ilmu yang mencakup tentang hal-hal yang
memerlukan tenaga listrik dalam penerapannya. Listrik merupakan salah satu
syarat didirikannya rumah sakit. Sebab rumah sakit haruslah dapat memberikan
kenyamanan, penerangan yang baik dan peralatan listrik yang selalu standby.
Pada pembangunan rumah sakit ini sangat bergantung pada listrik khususnya
untuk utilitas yang ada di rumah sakit yang menggunakan listrik. Demi menunjang
kelancaran kegiatan di rumah sakit maka dibutuhkan perhitungan untuk
merancang instalasi listrik yang benar dan tepat sesuai standar yang berlaku agar
menghasilkan pelayanan dan keselamatan yang baik.
Pencahayaan merupakan salah satu perwujudan konsep dari perancang
ruang untuk menciptakan suatu ruang dengan kualitas tertentu sehingga menjadi
suatu suasana yang diharapkan. Pencahayaan dirumah sakit pada umumnya
menggunakan sumber energi listrik yang berasal dari PLN atau pembangkit tenaga
listrik. Pencahayaan mengkonsumsi energi dan memberikan pengaruh besar pada
fungsi penggunaan ruang suatu bangunan. Sistem pencahayaan harus dipilih yang
mudah penggunaannya, efektif, nyaman untuk penglihatan, tidak menghambat
kelancaran kegiatan, tidak mengganggu kesehatan terutama dalam ruang-ruang
tertentu dan menggunakan energi yang seminimal mungkin.
BAB II
RUANG LINGKUP

A. Ruang Lingkup Elektrikal


Ruang lingkup elektrikal pada Rumah Sakit Daerah Madani adalah
menyangkut persediaan sarana distribusi listrik tegangan rendah dari panel
utama tegangan rendah LVMDP (Low Voltage Distribution Panel) ke panel sub
distribusi hingga utilitas dan peralatan yang membutuhkan satu daya listrik.
Dalam gedung yang lebih besar lagi, ruang lingkup elektrikal dari suatu
gedung juga menyangkut pengubahan tegangan menengah PLN (20 Kv) menjadi
tegangan rendah. Pada gedung Rumah Sakit Daerah Madani ini tegangan listrik
didistribusikan dari saluran tegangan menengah melalui trafo menjadi saluran
tegangan rendah 3 fase R,S,T, dimana tegangan antar fase 380 volt, dan 220v
pada jalur netral.
1. Penanggung Jawab : Koordinator sistem Elektrikal dan Pencahayaan dibawah
Instalasi Sarana dan Prasarana bidang Sumber Daya Informasi
2. Pasokan Elektrikal RSD Madani : mendapatkan 2 Penyulang dari Kota
Pekanbaru dan Kabupaten Kampar, Kapasitas daya Watt RSD Madani: 1.100
Kva
3. Panduan Utilitas Elektrikal dan Pencahayaan, meliputi:
1. Pemeriksaan
2. Pemeliharaan
3. Perbaikan
4. Sumber daya/tegangan
Sumber daya utama / sumber tegangan listrik dari gedung biasanya
menggunakan sumber dari PLN. Disamping PLN, maka gedung juga
menyediakan sumber tegangan cadangan (emergency) jika terjadi
pemadaman PLN, yaitu dengan menyediakan Genset (Generator Set).
Genset dioperasikan jika ada gangguan atau pemadaman dari PLN, dan
umumnya telah diset sedemikian rupa sehingga ketika PLN mati maka
dengan otomatis tegangan disuplai dari genset, yang telah di set secara
otomatis, dengan interval waktu hitungan 5 detik.
5. Distribusi daya
Tegangan yang dibutuhkan oleh Rumah Sakit Daerah Madani adalah
tegangan rendah. Sedangkan (untuk daya yang lebih besar) tegangan yang
masuk dari PLN adalah tegangan menengah (20ribu volt). Sehingga
diperlukan. peralatan pengubahan dari tegangan menengah ke tegangan
rendah. Aliran tegangan menengah diubah menjadi tegangan rendah melalui
trafo, yang kemudian didistribusikan melalui panel distribusi utama tegangan
rendah atau LVMDP (Low voltage distribution panel) . Dari panel tegangan
rendah ini kemudian disitribusikan ke panel sub distribusi (atau disebut jua
dengan panel MDP (main distrubution paanel) atau ada juga yang menyebut
panel SDP (sub distribution panel) dan seterusnya ke panel peralatan hingga
outlet pemakai (stop kontak, lampu dan lain-lain).
6. Panel
Dalam sistem instalasi di Rumah Sakit Daerah Madani panel terdiri dari
2 macam, yaitu panel tegangan menengah yang biasanya di sebut dengan
penel MV (Medium Voltage) dan panel tegangan rendah (low voltage).
a) Panel Tegangan Menengah (cubicle), Panel tegangan menengah adalah
unit peralatan listrik yang dipasang pada gardu distribusi, yang terletak di
ruangan power house (PH), yang berfungsi sebagai pembagi, pemutus,
penghubung dan proteksi sistem instalasi listrik.
b) Panel Teganga Rendah (LVMDP), Panel tegangan rendah adalah panel
distribusi utama yang menerima suplai listrik baik dari PLN maupun dari
sumber, yang terletak di ruangan power house (PH), yang berfungsi
sebagai pembagi utama daya ke berbagai panel listrik lanjutan untuk
kemudian mensuplai power listrik ke panel-panel selanjutnya di seluruh
gedung Rumah Sakit dan sekitarnya.

B. Ruang Lingkup Pencahayaan


Pencahayaan merupakan salah satu faktor untuk mendpatkan keadaan
lingkungan yang aman dan nyaman yang berkaitan dengan produktivitas
manusia.Cahaya terdiri dari partikel-partikel ringan berukuran sangat kecil
yang dipancarkan oleh sumbernya ke segala arah dengan kecepatan yang
sangat tinggi. Pencahayaan yang baik memungkinkan orang dapat melihat
objek yang dikerjakan nya secara jelas dan cepat.
1. Penanggung Jawab : Koordinator sistem elektrikal dan pencahayaan
dibawah instalasi Sarana dan Prasarana bidang
Sumber Daya Informasi
2. Sumber pencahayaan : pencahayaan alami, yang berasal dari Matahari,
Pencahayaan buatan, yang berasal dari Lampu,
pencahayaan alami dan buatan, yang berasal
dari penggabungan antara pencahayaan alam
dan sinar matahari dengan lampu / pencahayaan
buatan
BAB III
KEBIJAKAN

A. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1087/ MENKES/
SK/VIII/2010 Tentang Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja
diRumah Sakit.
3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129 Tahun 2008 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 83/ MENKES/ SK/ XI/ 1992
Tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit.
5. Keputusan Walikota Pekanbaru Nomor: Kpts.821.4 /
BKPSDM-MP/03/2021 Tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil
Dalam Jabatan Direktur Rumah sakit Daerah Madani Di Lingkungan
Pemerintah Kota Pekanbaru.
6. Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012
Tentang Penerapan Sistem Manajemen dan Kesehatan Kerja.
7. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Pedoman-Pedoman Teknis
Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit Tahun 2014.
8. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 Tentang Sistem Informasi
Kesehatan.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016
Tentang Persyaratan Teknis Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit.
10. SNI 03-0711-2004, atau edisi terakhir, Keselamatan pada bangunan
fasilitas kesehatan.
11. SNI 04-7018-2004, atau edisi terakhir, Sistem pasokan daya listrik darurat
dan siaga.
12. SNI 04-7019-2004, atau edisi terakhir, Sistem 2 pasokan daya listrik
darurat dan menggunakan energi tersimpan.
BAB IV
TATA LAKSANA

A. Utilitas Elektrikal
Sistem kelistrikan diyakini memiliki peranan yang sangat penting dalam
menunjang barbagai aspek kehidupan masyarakat, baik bagi masyarakat
umum, rumah sakit, sekolah dan industri. Berbagai aktifitas masyarakat
menjadi semakin mudah, nyaman, dan efisien melalui penggunaan peralatan
yang membutuhkan listrik. Dengan demikian dapat dipastikan bahwa
keberadaan listrik akan berdampak kepada aspek ekonomi dan sosial
masyarakat yang dimana saat ini peran listrik akan menjadi semakin penting.
Namun demikian, listrik juga dapat menjadi ancaman besar bagi
masyarakat. Dampak bahaya listrik dapat mengancam jiwa manusia dan
kerugian yang sangat besar secara material, seperti akibat terjadinya
kebakaran, tersengat listrik dan bahaya lainnya. Oleh sebab itu, pemerikasan
dan pemeliharaan instalasi listrik harus dilakukan secara baik dan benar serta
peralatan yang digunakan dan pemasangannya juga harus sesuai standar.

1. Pemeliharaan Utilitas Elektrikal


Sebagaimana kita ketahui, setiap instalasi listrik akan mengalami
keausan, penuaan dan kerusakan yang mengganggu instalasi jika dibiarkan.
dengan di lalaikan hal tersebut maka akan mengakibatkan beberapa hal yang
tidak menguntungkan terjadi, misalkan kebakaran akibat konsleting listrik,
listrik tidak stabil, penurunan tegangan dll. untuk menghindari semua masalah
itu, seluruh bagian instalasi harus diperiksa dan dibersihkan secara berkala
dan teratur berdasarkan petunjuk, metode, dan program yang ditentukan. Ada
beberapa hal yang perlu dilakukan dalam pemeliharaan instalasi listrik.
1) Transformator.
Adalah alat untuk menaikkan dan menurunkan tegangan, adapun
langkah-langkah pemeliharaan nya adalah :
a. Pastikan pemberian pengaman luar trafo, misalkan pemberian pagar
pelindung agar hanya orang-orang tertentu yang memiliki akses
masuk.
b. Periksa semua kondisi tangki trafo, termasuk semua baut, mur, dan
termasuk bagian yang di las serta pastikan juga tidak ada kebocoran.
c. Periksa kondisi sambungan kabel/konduktor pada terminal-terminal
dan pentanahan.
d. Periksa keadaan silica gel dalam breather, sedikitnya ¾ dari silicagel
yang pasti harus dalam keadaan berwarna biru. Jika kurang dari itu,
silica gel harus diganti seluruhnya atau diaktifkan kembali.
e. Periksa tinggi permukaan oli, pastikan masih berada diatas batas yang
ditunjukan di oli level indicator/gauge.
2) Panel LVMDP, MDP dan SDP
a. Bersihkan panel dari debu
b. Mengencangkan komponen dan kabel
c. Lakukan tes tegangan dan amper
d. Cek aliran listrik panel
e. Periksa suhu panel listrik
3) Sakelar, Akibat seringnya di tekan maka komponen di dalamnya menjadi
lemah atau berkarat dna kotor di tutupi/terhalang oleh debu yang
menempel yang mengakibatkan kurang terkoneksi nya sakelar, hal ini
ditandai dengan susahnya menyalakan lampu dan stabilnya lampu
menyala seperti berkedip-kedip. Adapun cara pemeliharaan sakelar
adalah:
a. Buka dan bersihkan sakelar
b. Lakukan penekanan tombol on/off untuk mengetahui apakah lampu
menyala dengan normal dan tidak berkedip.
4) Stop kontak
a. Perhatikan lubang pada stop kontak tempat masuknya steker untuk
mengetahui apakah lubang dalam kondisi baik dan steker dapat
dimasukkan dengan baik.
b. Bersihkan stop kontak
5) Lampu
a. Lakukan pengecekan lampu dengan cara menekan tombol on/off pada
sakelar untuk mengetahui lampu menyala dengan baik.
b. Lakukan pengecekan tegangan listrik agar tidak terjadi lonjakan
tegangan (over voltage) sehingga lampu lebih awet. Bersihkan sarang
lampu.
2. Pemeriksaan Sistem Utilitas Elektrikal yang Terdiri dari :
Pemeriksaan instalasi listrik adalah upaya memelihara instalasi dengan
cara melakukan pengecekan sistem jaringan listrik yang ada di seluruh rumah
sakit sebagai upaya pencegahan dan pengendalian mutu jaringan listrik
sehingga kualitas dan kebutuhan tetap terjamin. Sistem elektrik sangatlah
penting untuk bangunan. Konsep system elektrik adalah untuk peletakan stop
kontak, saklar lampu, dudukan lampu, sekring listrik, serta generator untuk
menghindari pemadaman. Pemasangan kabel listrik juga penting untuk
mendistribusikan listrik sesuai kebutuhan penghuni.
a. Sistem tegangan rendah (TR) dalam gedung adalah 3 fase 220/380 Volt,
dengan frekuensi 50 Hertz. Sistem tegangan menengah (TM) pada Rumah
Sakit Madani adalah 20 KV atau kurang, dengan frekuensi 50 Hertz,
mengikuti ketentuan yang berlaku. Untuk Rumah Sakit yang memiliki
kapasitas daya listrik tersambung dari PLN minimal 200 KVA disarankan
agar sudah memiliki sistem jaringan listrik Tegangan Menengah 20 KV
(jaringan listrik TM 20 KV), sesuai pedoman bahwa Rumah Sakit Madani
mempunyai Kapasitas daya listrik ± 300 KVA s/d 600 KVA, dengan
perhitungan 3 KVA per Tempat Tidur (TT).
b. Instalasi listrik tegangan menengah tersebut antara lain :
1. Penyediaan bangunan gardu listrik rumah sakit (ukuran sesuai standar
gardu PLN).
2. Peralatan Transformator (kapasitas sesuai daya terpasang).
3. Peralatan panel TM 20 KV dan aksesorisnya.
4. Peralatan pembantu dan sistem pengamanan (grounding).
c. Harus tersedia peralatan UPS (Uninterruptable Power Supply) untuk
melayani Kamar Operasi (Central Operation Theater), Ruang Perawatan
Intensif (Intensive Care Unit), Ruang Perawatan Intensif Khusus Jantung
(Intensive Cardiac Care Unit). Persyaratan :
1. Harus tersedia Ruang UPS al 2 X 3 m2 (sesuai kebutuhan) terletak di
Gedung COT, ICU, ICCU dan diberi pendingin ruangan.
2. Kapasitas UPS setidaknya 30 KVA.
3. Sistem Penerangan Darurat (emergency lighting) harus tersedia pada
ruang-ruang tertentu.
4. Harus tersedia sumber listrik cadangan berupa diesel generator
(Genset). Genset harus disediakan 2 (dua) unit dengan kapasitas
minimal 40% dari jumlah daya terpasang pada masing-masing unit.
Genset dilengkapi sistem AMF dan ATS.
d. Sistem kelistrikan Rumah Sakit Daerah Madani harus dilengkapi dengan
transformator isolator dan kelengkapan monitoring sistem IT kelompok 2E
minimal berkapasitas 5 KVA untuk titik-titik stop kontak yang mensuplai
peralatan peralatan medis penting (Life Support Medical Equipment).
e. Sistem Pembumian (Grounding System) harus terpisah antara grounding
panel gedung Rumah Sakit Madani dan panel alat. Nilai grounding
peralatan tidak boleh kurang dari 0,2 Ohm.

3. Perbaikan Elektrikal
Perbaikan pada Elektrikal ketika adanya kerusakan atau penggantian
suku cadang jika sudah pada waktunya, jika terjadinya kerusakan pada
elektrikal saat adanya komplain harus dilakukan pengecekan dan perbaikan
segera, untuk mencegah adanya gangguan konsletting di Rumah Sakit Daerah
Madani, dalam melakukan perbaikan elektrikal pada Rumah Sakit Daerah
Madani penting dalam pengecekan listrik secara teratur agar terhindar dari
konsletting.

B. Standar Pencahayaan Ruangan


Untuk mendapatkan pencahayaan yang sesuai dalam suatu ruang,
maka diperlukan sistem pencahayaan yang tepat sesuai dengan
kebutuhannya,

Standar Baku Mutu Intensitas Pencahayaan


menurut Jenis Ruangan atau Unit
Faktor
Intensitas
No Ruangan/Unit Refleksi Keterangan
Cahaya (lux)
Cahaya (%)
Ruang pasien
- Saat tidak 250 Maksimal Warna cahaya
1
tidur 50 30 sedang
- Saat tidur
Ruangan
2 Rawat jalan 200
tindakan
Unit Gawat Ruangan
300 Maksimal 60
Darurat (UGD) tindakan
R.Operasi Warna cahaya
2 300–500 Maksimal 30
Umum sejuk
Warna cahaya
10.000- sejuk atau
3 Meja operasi Maksimal 9
20.000 sedang tanpa
bayangan
Anestesi, Warna cahaya
4 300 - 500 Maksimal 60
pemulihan sejuk
Endoscopy,
5 75–100
lab
Warna cahaya
6 SinarX Minimal 60 Maksimal 30
sejuk
7 Koridor Minimal 100
8 Tangga Minimal 100 Malam hari
Administrasi / Warna cahaya
9 Minimal 100
Kantor sejuk
Ruang
10 Minimal 200
alat/gudang
11 Farmasi Minimal 200
12 Dapur Minimal 200
13 Ruang cuci Minimal 100
14 Toilet Minimal 100
Ruang isolasi
Warna cahaya
khusus 0,1 - 0,5 Maksimal 30
15 biru
penyakit
Ruang Iuka Warna cahaya
16 100–200 Maksimal 10
bakar sejuk

1. Pemeliharaan Pencahayaan
1) Membersihkan debu yang menempel pada sistem
2) Menggunakan lampu hemat energi
3) .matikan lampu saat ruangan tidak digunakan
4) Menghindari penggunaan satu saklar yang dihubungkan dengan beberapa
titik lampu.

2. Pemeriksaan Pencahayaan
1) Memeriksa tata letak lampu
2) Memeriksa warna lampu pada ruangan kerja dan ruangan pasien
3) Memeriksa arah sinar dan peletakkan lampu
4) Memeriksa arus panel listrik
5) Memeriksa kabel-kabel yang terbuka
6) Memeriksa lampu yang kedip-kedip

3. Perbaikan pencahayaan
Jika terjadinya kerusakan pada lampu maka petugas harus mengganti
bola lampu yg keadaan putus dan pengecekan jalur instalasi apabila terjadi
konslet arus listrik sesuai dengan warna lampu yang dibutuhkan pada
ruangan.
1) Adanya komplain pada ruangan
2) Petugas datang dan memeriksa
3) Mengganti kabel/lampu yang rusak
BAB V
DOKUMENTASI

Pada pembangunan rumah sakit ini sangat bergantuk pada elektrikal


khususnya instalasi penerangan,pendingin ruangan, pompa air dan lift. Demi
menunjang kelancaran kegiatan di rumah sakit maka dibutuhkan perhitungan
untuk merancak instalasi listrik yang benar dan tepat sesuai dengan standar yang
berlaku.
1. Laporan bulanan pemeliharaan utilitas Elektrikal dan Pencahayaan yang akan
dilaporkan Ka.Instalasi IPSRS kepada kasi Sarana dan Prasarana;
2. Laporan bulanan pemeriksaan utilitas Elektrikal dan Pencahayaan yang akan
dilaporkan Ka.Instalasi IPSRS kepada kasi Sarana dan Prasarana;
3. Laporan bulanan perbaikan utilitas Elektrikal dan Pencahayaan yang akan
dilaporkan Ka.Instalasi IPSRS kepada kasi Sarana dan Prasarana;
4. Laporan bulanan perbaikan utilitas Elektrikal dan Pencahayaan yang akan
dilaporkan Kasi Sarana dan Prasarana kepada Kepala Bidang Sumber Daya
Informasi.

Ditetapkan di : Pekanbaru
Tanggal : Mei 2022
Direktur Rumah Sakit Daerah
Madani
Kota Pekanbaru

dr. ARNALDO EKA PUTRA, Sp.PD


Pembina Tk I/IV a
NIP. 19761019 200604 1 009

Anda mungkin juga menyukai