PEKANBARU
NOMOR : 283 TAHUN 2023
TENTANG
PANDUAN UTILITAS ELEKTRIKAL DAN PENCAHAYAAN
DI RUMAH SAKIT DAERAH MADANI KOTA PEKANBARU
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT DAERAH MADANI
KOTA PEKANBARU TENTANG PANDUAN UTILITAS
ELEKTRIKAL DAN PENCAHAYAAN DI RUMAH SAKIT
DAERAH MADANI KOTA PEKANBARU.
KESATU : Panduan Utilitas Elektrikal Dan Pencahayaan sebagaimana
dimaksud tercantum dalam lampiran Keputusan ini.
KEDUA : Panduan Panduan Utilitas Elektrikal Dan Pencahayaan
sebagaimana dimaksud Diktum Kesatu agar digunakan
sebagai acuan bagi seluruh petugas yang terkait di Rumah
Sakit Daerah Madani Kota Pekanbaru.
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan
apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
penempatan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana
mesti.
Ditetapkan di : Pekanbaru
Tanggal : Mei 2022
Direktur RSD MADANI
Kota Pekanbaru
BAB I
DEFINISI
Elektrikal adalah sebuah prinsip ilmu yang mencakup tentang hal-hal yang
memerlukan tenaga listrik dalam penerapannya. Listrik merupakan salah satu
syarat didirikannya rumah sakit. Sebab rumah sakit haruslah dapat memberikan
kenyamanan, penerangan yang baik dan peralatan listrik yang selalu standby.
Pada pembangunan rumah sakit ini sangat bergantung pada listrik khususnya
untuk utilitas yang ada di rumah sakit yang menggunakan listrik. Demi menunjang
kelancaran kegiatan di rumah sakit maka dibutuhkan perhitungan untuk
merancang instalasi listrik yang benar dan tepat sesuai standar yang berlaku agar
menghasilkan pelayanan dan keselamatan yang baik.
Pencahayaan merupakan salah satu perwujudan konsep dari perancang
ruang untuk menciptakan suatu ruang dengan kualitas tertentu sehingga menjadi
suatu suasana yang diharapkan. Pencahayaan dirumah sakit pada umumnya
menggunakan sumber energi listrik yang berasal dari PLN atau pembangkit tenaga
listrik. Pencahayaan mengkonsumsi energi dan memberikan pengaruh besar pada
fungsi penggunaan ruang suatu bangunan. Sistem pencahayaan harus dipilih yang
mudah penggunaannya, efektif, nyaman untuk penglihatan, tidak menghambat
kelancaran kegiatan, tidak mengganggu kesehatan terutama dalam ruang-ruang
tertentu dan menggunakan energi yang seminimal mungkin.
BAB II
RUANG LINGKUP
A. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1087/ MENKES/
SK/VIII/2010 Tentang Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja
diRumah Sakit.
3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129 Tahun 2008 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 83/ MENKES/ SK/ XI/ 1992
Tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit.
5. Keputusan Walikota Pekanbaru Nomor: Kpts.821.4 /
BKPSDM-MP/03/2021 Tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil
Dalam Jabatan Direktur Rumah sakit Daerah Madani Di Lingkungan
Pemerintah Kota Pekanbaru.
6. Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012
Tentang Penerapan Sistem Manajemen dan Kesehatan Kerja.
7. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Pedoman-Pedoman Teknis
Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit Tahun 2014.
8. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 Tentang Sistem Informasi
Kesehatan.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016
Tentang Persyaratan Teknis Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit.
10. SNI 03-0711-2004, atau edisi terakhir, Keselamatan pada bangunan
fasilitas kesehatan.
11. SNI 04-7018-2004, atau edisi terakhir, Sistem pasokan daya listrik darurat
dan siaga.
12. SNI 04-7019-2004, atau edisi terakhir, Sistem 2 pasokan daya listrik
darurat dan menggunakan energi tersimpan.
BAB IV
TATA LAKSANA
A. Utilitas Elektrikal
Sistem kelistrikan diyakini memiliki peranan yang sangat penting dalam
menunjang barbagai aspek kehidupan masyarakat, baik bagi masyarakat
umum, rumah sakit, sekolah dan industri. Berbagai aktifitas masyarakat
menjadi semakin mudah, nyaman, dan efisien melalui penggunaan peralatan
yang membutuhkan listrik. Dengan demikian dapat dipastikan bahwa
keberadaan listrik akan berdampak kepada aspek ekonomi dan sosial
masyarakat yang dimana saat ini peran listrik akan menjadi semakin penting.
Namun demikian, listrik juga dapat menjadi ancaman besar bagi
masyarakat. Dampak bahaya listrik dapat mengancam jiwa manusia dan
kerugian yang sangat besar secara material, seperti akibat terjadinya
kebakaran, tersengat listrik dan bahaya lainnya. Oleh sebab itu, pemerikasan
dan pemeliharaan instalasi listrik harus dilakukan secara baik dan benar serta
peralatan yang digunakan dan pemasangannya juga harus sesuai standar.
3. Perbaikan Elektrikal
Perbaikan pada Elektrikal ketika adanya kerusakan atau penggantian
suku cadang jika sudah pada waktunya, jika terjadinya kerusakan pada
elektrikal saat adanya komplain harus dilakukan pengecekan dan perbaikan
segera, untuk mencegah adanya gangguan konsletting di Rumah Sakit Daerah
Madani, dalam melakukan perbaikan elektrikal pada Rumah Sakit Daerah
Madani penting dalam pengecekan listrik secara teratur agar terhindar dari
konsletting.
1. Pemeliharaan Pencahayaan
1) Membersihkan debu yang menempel pada sistem
2) Menggunakan lampu hemat energi
3) .matikan lampu saat ruangan tidak digunakan
4) Menghindari penggunaan satu saklar yang dihubungkan dengan beberapa
titik lampu.
2. Pemeriksaan Pencahayaan
1) Memeriksa tata letak lampu
2) Memeriksa warna lampu pada ruangan kerja dan ruangan pasien
3) Memeriksa arah sinar dan peletakkan lampu
4) Memeriksa arus panel listrik
5) Memeriksa kabel-kabel yang terbuka
6) Memeriksa lampu yang kedip-kedip
3. Perbaikan pencahayaan
Jika terjadinya kerusakan pada lampu maka petugas harus mengganti
bola lampu yg keadaan putus dan pengecekan jalur instalasi apabila terjadi
konslet arus listrik sesuai dengan warna lampu yang dibutuhkan pada
ruangan.
1) Adanya komplain pada ruangan
2) Petugas datang dan memeriksa
3) Mengganti kabel/lampu yang rusak
BAB V
DOKUMENTASI
Ditetapkan di : Pekanbaru
Tanggal : Mei 2022
Direktur Rumah Sakit Daerah
Madani
Kota Pekanbaru