Anda di halaman 1dari 12

‫‪KHUTBAH JUMAT‬‬

‫‪DMDI‬‬
‫‪DEWAN MASJID DIGITAL INDONESIA‬‬
‫‪https://seruanmasjid.com‬‬

‫‪MENEGUHKAN IDENTITAS ISLAM‬‬

‫‪KHUTBAH PERTAMA‬‬

‫ّلِل‪ ,‬ن َْح َم ُدهُ‪َ ,‬ونَ ْست َ َعينُهُ‪,‬‬ ‫إن ْال َح ْم َد َ َّ َ‬ ‫َّ‬
‫ور أ َ ْنفُ َسنَا‪,‬‬
‫ش ُر َ‬ ‫اّلِل َم ْن ُ‬‫َونَ ْست َ ْغ َف ُرهُ‪َ ,‬ونَعُوذُ َب َّ َ‬
‫ض َّل‬ ‫َّللاُ فَالَ ُم َ‬‫ت أ َ ْع َما َلنَا َم ْن يَ ْه َد َه َّ‬ ‫س َيئَا َ‬ ‫َو َ‬
‫ي لَهُ‪,‬أ َ ْش َه ُد أ َ ْن لَ‬ ‫ض َل ْل فَالَ َها َد َ‬ ‫لَهُ‪َ ,‬و َم ْن يُ ْ‬
‫ش َها َدة َ َم ْن‬ ‫اَلَهَ اَلَّ هللاُ َو ْح َدهُ َلش ََري َْك لَهُ‪َ ،‬‬
‫س ُن نَ َديًّا‪.‬‬ ‫ُه َو َخي ٌْر َّمقَا ًما َوأ َ ْح َ‬
‫س ْولُهُ‬ ‫ع ْب ُدهُ َو َر ُ‬ ‫س َي َدنَا م َح َّمدًا َ‬ ‫َوأ َ ْش َه ُد أ َ َّن َ‬
‫ص َبيًّا‪.‬‬
‫ارا َو َ‬ ‫ار َم َكبَ ً‬ ‫ف َب ْال َم َك َ‬ ‫ص ُ‬ ‫ْال ُمت َّ َ‬
َ ‫س َي َدنَا ُم َح َّم ٍد َك‬
‫ان‬ َ ‫علَى‬ َ ‫س َل ْم‬ َ ‫ص َل َو‬ َ َ‫اَللَّ ُه َّم ف‬
‫علَى‬ َ ‫ َو‬،‫س ْولً نَ َبيًّا‬ ُ ‫ان َر‬ َ ‫صادَقَ ْال َو ْع َد َو َك‬ َ
‫ص ْح َب َه الَّ َذي َْن يُ ْح َسنُ ْو َن َإ ْسالَ َم ُه ْم َولَ ْم‬ َ ‫آ َل َه َو‬
‫ فَيَا أَي َها‬،ُ‫ أ َ َّما بَ ْعد‬،‫ش ْيئًا فَ َريًّا‬ َ ‫يَ ْفعَلُ ْوا‬
‫ص ْي َن ْي نَ ْف َس ْي‬ َ ‫ ا ُ ْو‬،ُ‫اض ُر ْو َن َر َح َم ُك ُم هللا‬ َ ‫ْال َح‬
‫ فَقَ ْد فَازَ ْال ُمتَّقُ ْو َن‬،‫هللا‬ َ ‫ َو َإيَّا ُك ْم َبت َ ْق َوى‬.
: ‫قَا َل هللاُ تَعَالَى‬
‫ل اَ ٰلى‬ ٓ َ ‫ل َا ٰلى ٰ ٓه ُؤ َ ۤل َء َو‬ ٓ َ ‫مذَ ْبذَ َبي َْن بَي َْن ٰذ َل َك‬
‫س َبي ًْال‬
َ ‫ه‬ٗ َ ‫ل‬ ‫د‬
َ ‫ج‬َ َ ‫ت‬ ْ
‫ن‬ َ ‫ل‬َ ‫ف‬ ‫َّللا‬
‫ه‬
ُ َ ‫ل‬ ‫ل‬َ ‫ض‬
ْ ‫ي‬ ْ
‫ن‬ ‫م‬ ‫و‬ ۗ ‫ء‬
َ an-Nisa’َ ۤ
َ [4]: 143ٰ
‫ل‬ َ ‫ؤ‬ ُ ٓ
‫ه‬
(QS )

Alhamdulillah, atas izin Allah subhanahu wa ta’ala hari ini kita


dipertemukan di tempat mulia ini, di hari mulia, bersama dengan
orang-orang yang insyaallah dimuliakan-Nya. Shalawat dan salam
semoga senantiasa dicurahkan kepada junjungan kita Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Bertakwalah kepada Allah. Taati perintah-Nya dan jauhi larangan-
Nya. Siapa yang bertakwa, pasti Allah akan berikan jalan keluar dari
berbagai permasalahan hidup, dan kelak di akhirat ditempatkan di
Jannah-Nya.

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,


Islam adalah agama mulia, dibawa oleh orang paling mulia
Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karenanya,
tidak ada agama yang diridhai oleh Allah, selain Islam. Keyakinan
inilah yang semestinya terhunjam sangat dalam di benak kita
sebagai Muslim.

Bukan pada tempatnya seorang Muslim melepaskan identitasnya


sebagai Muslim. Justru, saat ini kita harus menunjukkan identitas
kemusliman kita di tengah kehidupan yang rusak dan penuh
kemunafikan. Bukankah, kita diharuskan selalu dalam kondisi
menjadi Muslim?

‫ٰيٓاَي َها الَّ َذي َْن ٰا َمنُوا اتَّقُوا َه‬


‫َّللا َح َّق ت ُ ٰقىتَ ٖه َو َل‬
‫ت َ ُم ْوت ُ َّن اَ َّل َوا َ ْنت ُ ْم م ْس َل ُم ْو َن‬
Wahai orang-orang yang beriman. Bertakwalah kepada Allah
sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali
dalam keadaan Muslim. (TQS Ali Imran (3): 102)
Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,
Ketahuilah, orang-orang kafir, munafik, dan sekuler radikal, tak
senang kita saling tertaut dengan keislaman kita. Mereka ingin kita
melepaskan identitas keislaman kita, dalam segala aktivitas.

Berbagai pernyataan busuk mereka lontarkan, bila kekuatan politik


umat bersatu. Mereka sebut politisisasi agama-lah, politik
identitas-lah, dan sebagainya. Padahal, justru orang-orang kafir,
munafik, dan sekuler radikal itulah yang memainkan ‘politik
identitas’ atau melakukan ‘politisasi agama’.

Lihatlah, bagaimana mereka yang sekuler dan ada yang terlibat


korupsi, zalim terhadap rakyat, tiba-tiba memakai sarung, baju
koko, dan peci. Tiba-tiba berjilbab dan berkerudung. Tiba-tiba rajin
ke pesantren. Tiba-tiba ibadahnya diviralkan?

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,


Ingatlah, Allah subhanahu wa ta’ala telah memerintahkan hamba-
Nya agar memeluk Islam secara kaaffah, dalam seluruh aspek
kehidupan:
َ ‫ٰيٓاَي َها الَّ َذي َْن ٰا َمنُوا ا ْد ُخلُ ْوا َفى‬
‫الس ْل َم‬
‫شي ْٰط ۗ َن اَنَّ ٗه لَ ُك ْم‬
َّ ‫ت ال‬ ُ ‫َك ۤافَّةً َّو َل تَت َّ َبعُ ْوا ُخ‬
َ ‫ط ٰو‬
‫عد ٌُّو م َبي ٌْن‬
َ
Wahai orang-orang yang beriman, masuklah ke dalam Islam secara
menyeluruh dan janganlah ikuti langkah-langkah setan! Sungguh ia
musuh yang nyata bagi kalian (TQS al-Baqarah [2]: 208).

Ayat ini memerintahkan semua umat manusia untuk memeluk


Islam secara kaaffah. Imam al-Qurthubi di dalam kitab tafsirnya, Al-
Jaami’ li Ahkaam al-Qur’aan menjelaskan makna kaaffah di dalam
ayat ini: Pertama, menyeluruh, yakni meliputi seluruh ajaran Islam.
Kedua, menolak yang lain, di luar Islam. Dengan kata lain, orang
yang telah memeluk Islam wajib mengambil Islam secara
menyeluruh dan menolak yang lain selain Islam. Itu baru disebut
masuk Islam secara kaaffah.

Dengan kata lain, seorang Muslim wajib mengimani dan


mengambil Islam secara utuh. Tidak boleh sepotong-sepotong.
Dipilih-pilih yang enak dan mudah saja (Lihat: QS al-Baqarah [2]:
85).
Karena itu haram hukumnya meninggalkan identitas Islam dalam
hal apapun. Sebaliknya, identitas Islam harus dipegang teguh oleh
setiap Muslim dalam seluruh aspek kehidupannya. Tidak hanya
saat beribadah, tetapi juga dalam melakukan kegiatan lain seperti
ekonomi, sosial, pendidikan, politik, pemerintahan dan sebagainya.

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,


Penting untuk diingat, dalam konteks politik Islam, Al-‘Allamah al-
Qadhi Syaikh Muhammad Taqiyuddin an-Nabhani menyatakan:
Politik adalah mengurusi urusan umat di dalam dan luar negeri. Hal
itu dilakukan oleh negara dan umat. Negaralah yang melaksanakan
pengurusan ini secara langsung, sedangkan umatlah mengoreksi
negara (An-Nabhani, Mafaahim as-Siyaasah, hlm. 5).

Mengurusi umat di dalam negeri itu dilakukan oleh negara dengan


cara menerapkan ideologi Islam (akidah dan syariah) secara
kaaffah dalam seluruh aspek kehidupan. Tugas umat adalah
mengoreksi jalannya penerapan ideologi Islam ini jika terjadi
penyimpangan. Adapun mengurusi umat di luar negeri adalah
dengan mengemban dan menyebarkan ideologi Islam ke luar
negeri.
Berpolitik—yakni mengurusi urusan umat, di dalam dan luar
negeri—dengan menerapkan Islam secara kaaffah itu hukumnya
wajib, baik oleh negara maupun umat. Itulah politik Islam.

Karena itu seorang Muslim sejatinya adalah politikus. Sebabnya,


politik dalam pandangan Islam adalah mengurusi urusan umat
dengan syariah Islam. Karena itu setiap politisi Muslim wajib
menguasai fiqih Islam dengan baik dan benar.

Itulah mengapa, berpolitik dengan merujuk pada fiqih atau syariah


Islam itu hukumnya fardhu sebagaimana shalat, puasa, zakat, haji
dan jihad. Sama-sama wajib. Tidak boleh dibeda-bedakan. Dengan
demikian fiqih Islam akan melekat di dalam politik dan tidak bisa
dipisahkan. Inilah yang sekaligus menjadikan politik memiliki
identitas yang jelas, yakni Islam. Politik Islam semacam inilah yang
membedakan dirinya dengan politik sekuler.

Sebaliknya, ketika politik umat Islam tidak menggunakan fiqih atau


syariah Islam, maka politiknya tidak mempunyai identitas yang
jelas. Politiknya akan menjadi politik sekuler yang oportunis dan
hipokrit. Inilah yang digambarkan dalam al-Quran:
‫ل اَ ٰلى‬
ٓ َ ‫ل َا ٰلى ٰ ٓه ُؤ َ ۤل َء َو‬ ٓ َ ‫مذَ ْبذَ َبي َْن بَي َْن ٰذ َل َك‬
‫س َبي ًْال‬
َ ‫ه‬ٗ َ ‫ل‬ ‫د‬
َ ‫ج‬
َ َ ‫ت‬ ‫ن‬ْ َ ‫ل‬َ ‫ف‬ ‫َّللا‬
‫ه‬
ُ َ ‫ل‬ ‫ل‬َ ‫ض‬
ْ ‫ي‬ ْ
‫ن‬ ‫م‬ ‫و‬
َ َ ۗ ‫ء‬
َ ۤ
‫ل‬ َ ‫ؤ‬ُ ٓ
‫ه‬ ٰ
Mereka (orang-orang munafik) dalam keadaan ragu di antara yang
demikian (iman atau kafir). Tidak termasuk golongan (orang
beriman) ini dan tidak (pula) golongan (orang kafir) itu. Siapa saja
yang dibiarkan sesat oleh Allah (karena tidak mengikuti tuntunan-
Nya dan memilih kesesatan), kamu tidak akan menemukan jalan
(untuk memberi petunjuk) bagi dirinya (TQS an-Nisa’ [4]: 143).

Alhasil, tidak boleh seorang Muslim menanggalkan syariah Islam


sebagai identitasnya dalam berpolitik. Apapun alasannya.
Sebaliknya, dia wajib terikat dengan syariah Islam dalam segala
aspek kehidupannya. []

،‫آن اْلعَ َظ ْي َم‬


َ ‫ار َك هللا َلي َولَ ُك ْم فَى اْلقُ ْر‬ َ َ‫ب‬
‫ت َوال َذ ْك َر‬ َ ‫َونَفَعَ َني َو َإيَّا ُك ْم َب َما َف ْي َه َم َن ْاْليَا‬
ُ‫ْال َح َك َيم َوتَقَبَّ َل هللاُ َمنَّا َو َم ْن ُك ْم َتالَ َوت َهُ َو َإنَّه‬
‫ َوأَقُ ْو ُل قَ ْو َلي َهذَا‬،‫س َم ْي ُع العَ َل ْي ُم‬
َّ ‫ُه َو ال‬
‫هللا العَ َظي َْم َإنَّهُ ُه َو الغَفُ ْو ُر‬
‫فَأ ْست َ ْغ َف ُر َ‬
‫الر َحيْم‬ ‫َّ‬

‫‪KHUTBAH II‬‬

‫لى‬
‫َ‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ه‬ ‫َ‬ ‫ل‬ ‫ر‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬
‫ك‬ ‫الش‬ ‫و‬ ‫َ‬ ‫ه‬‫َ‬ ‫ن‬
‫َ‬ ‫ا‬ ‫س‬ ‫َ‬ ‫ح‬
‫ْ‬ ‫إ‬
‫َ‬ ‫لى‬
‫َ‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫هلل‬ ‫ُ‬
‫د‬ ‫م‬ ‫ْ‬ ‫ح‬‫َ‬ ‫ْ‬
‫ل‬ ‫اَ‬
‫ُ‬ ‫هللا‬ ‫َّ‬ ‫ل‬ ‫إ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ه‬ ‫َ‬ ‫ل‬‫ا‬‫َ‬ ‫َ‬ ‫ل‬ ‫ْ‬
‫ن‬ ‫َ‬ ‫أ‬ ‫د‬‫ُ‬ ‫ه‬ ‫ش‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫ت َ ْو َف ْي َق َه َواَ ْم َتنَا َن َه‪َ .‬وأ َ‬
‫س َي َدنَا‬ ‫أن َ‬ ‫َوهللاُ َو ْح َدهُ لَ ش ََري َْك لَهُ َوأ َ ْش َه ُد َّ‬
‫إلى‬ ‫َ‬ ‫ى‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ا‬ ‫َّ‬
‫د‬ ‫ال‬ ‫ُ‬ ‫ه‬ ‫ُ‬ ‫س ْول‬ ‫ع ْب ُدهُ َو َر ُ‬ ‫ُم َح َّمدًا َ‬
‫س َي َدنَا ُم َح َّم ٍد‬ ‫علَى َ‬ ‫ص َل َ‬ ‫ض َوانَ َه‪ .‬الل ُه َّم َ‬ ‫َر ْ‬
‫س َل ْم ت َ ْس َل ْي ًما َكثي ًْرا‬ ‫ص َحا َب َه َو َ‬ ‫علَى ا َ َل َه َوأ َ ْ‬ ‫َو َ‬
‫اس اَتَّقُوهللاَ َف ْي َما أ َ َم َر‬ ‫أ َ َّما بَ ْع ُد فَيا َ اَي َها النَّ ُ‬
‫هللا أ َ َم َر ُك ْم‬ ‫َ‬ ‫ن‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫ع َّما نَ َهى َوا ْعلَ ُم ْوا أ‬ ‫َوا ْنت َ ُه ْوا َ‬
‫َبأ َ ْم ٍر بَ َدأ َ َف ْي َه َبنَ ْف َس َه َوثَـنَى َب َمآل َئ َك َت َه‬
‫هللا‬
‫َ‬ ‫َّ‬
‫ن‬ ‫إ‬
‫َ‬ ‫ى‬ ‫َ‬ ‫ل‬ ‫َ‬ ‫ا‬ ‫ع‬ ‫َ‬ ‫ت‬ ‫ل‬ ‫َ‬ ‫ا‬ ‫َ‬ ‫ق‬ ‫و‬ ‫َ‬ ‫ه‬‫َ‬ ‫س‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫د‬ ‫ُ‬ ‫ق‬ ‫ب‬
‫َ‬ ‫ة‬
‫َ‬ ‫ح‬
‫َ‬ ‫ب‬
‫َ‬ ‫س‬
‫َ‬ ‫م‬
‫ُ‬ ‫ال‬‫ْ‬
‫لى النَّ َبى يآ اَي َها الَّ َذي َْن‬ ‫ع َ‬ ‫صل ْو َن َ‬ ‫َو َمآل َئ َكتَهُ يُ َ‬
‫س َل ُم ْوا ت َ ْس َل ْي ًما‪ .‬الل ُه َّم‬ ‫علَ ْي َه َو َ‬
‫صل ْوا َ‬ ‫آ َمنُ ْوا َ‬
‫علَ ْي َه‬‫صلَّى هللاُ َ‬ ‫س َي َدنَا ُم َح َّم ٍد َ‬‫علَى َ‬ ‫ص َل َ‬ ‫َ‬
‫س َي َدنا َ ُم َح َّم ٍد َو َعلَى‬ ‫علَى آ َل َ‬ ‫س َل ْم َو َ‬ ‫َو َ‬
‫س َل َك َو َمآل َئ َك َة اْل ُمقَ َّر َبي َْن‬ ‫ا َ ْن َبيآ َئ َك َو ُر ُ‬
‫الرا َش َدي َْن أ َ َبى‬ ‫اء َّ‬ ‫ع َن اْل ُخلَفَ َ‬ ‫ض الل ُه َّم َ‬ ‫ار َ‬ ‫َو ْ‬
‫ع ْن بَ َقيَّ َة‬ ‫علي َو َ‬ ‫عثْ َمان َو َ‬ ‫ع َمر َو ُ‬ ‫بَ ْك ٍر َو ُ‬
‫ص َحابَ َة َوالتَّا َب َعي َْن َوتَا َب َعي التَّا َب َعي َْن لَ ُه ْم‬ ‫ال َّ‬
‫عنَّا َمعَ ُه ْم‬ ‫ض َ‬ ‫ار َ‬ ‫الدي َْن َو ْ‬ ‫ان اَلَى يَ ْو َم َ‬ ‫س ٍ‬ ‫َبا َْح َ‬
‫اح َمي َْن‬‫الر َ‬‫َب َر ْح َمتَ َك يَا أ َ ْر َح َم َّ‬

‫اَلل ُه َّم ا ْغ َف ْر َل ْل ُمؤْ َمنَي َْن َواْل ُمؤْ َمنَا َ‬


‫ت‬
‫ت اَلَ ْحيآء َم ْن ُه ْم‬ ‫َواْل ُم ْس َل َمي َْن َواْل ُم ْس َل َما َ‬
‫ت الل ُه َّم أ َ َع َّز اْ َإل ْسالَ َم َواْل ُم ْس َل َمي َْن‬ ‫َواْلَ ْم َوا َ‬
‫ص ْر َعبَا َد َك‬ ‫الش ْر َك َواْل ُم ْش َر َكي َْن َوا ْن ُ‬‫َوأ َ َذ َّل َ‬
‫اخذُ ْل‬ ‫الدي َْن َو ْ‬ ‫ص َر َ‬ ‫ص ْر َم ْن نَ َ‬ ‫اْل ُم َو َح َدي َْن َوا ْن ُ‬
‫الدي َْن‬ ‫َم ْن َخذَ َل اْل ُم ْس َل َمي َْن َو َد َم ْر أ َ ْع َدا َء َ‬
‫الدي َْن‪ .‬الل ُه َّم ا ْدفَ ْع‬ ‫َوا ْع َل َك َل َما َت َك َإلَى يَ ْو َم َ‬
‫الزلَ َز َل َواْ َلم َح َن‬ ‫عنَّا اْلبَالَ َء َواْ َلوبَا َء َو َّ‬ ‫َ‬
‫ظ َه َر َم ْن َها َو َما‬ ‫س ْو َء اْل َفتْنَ َة َواْ َلم َح َن َما َ‬ ‫َو ُ‬
‫سائَ َر‬ ‫صةً َو َ‬ ‫ع ْن بَلَ َدنَا اَ ْندُونَ ْي َسيَّا خآ َّ‬
‫ط َن َ‬ ‫بَ َ‬
‫ب اْلعَالَ َم ْي َن‪.‬‬ ‫ان اْل ُم ْس َل َمي َْن عآ َّمةً يَا َر َّ‬
‫اْلبُ َ‬
‫د‬
‫َ‬ ‫ْ‬
‫ل‬
‫ْلخ َرةَ‬‫سنَةً َوفَى اْ َ‬ ‫َربَّنَا آتَنا َ َفى الد ْنيَا َح َ‬
‫ظلَ ْمنَا‬‫ار‪َ .‬ربَّنَا َ‬ ‫عذَ َ‬
‫اب النَّ َ‬ ‫سنَةً َو َقنَا َ‬ ‫َح َ‬
‫اإن لَ ْم ت َ ْغ َف ْر لَنَا َوت َ ْر َح ْمنَا لَنَ ُك ْون ََّن‬
‫سنَا َو ْ‬ ‫ا َ ْنفُ َ‬
‫َم َن اْلخَا َس َري َْن‪.‬‬
‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬
‫ان‬
‫هللا يَأ ُ ُ َ َ َ َ َ َ َ‬
‫س‬ ‫ح‬
‫ْ‬ ‫إل‬ ‫ا‬‫و‬ ‫ل‬ ‫ْ‬
‫د‬ ‫ع‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ب‬‫ر‬ ‫م‬ ‫هللا ! َإ َّن َ‬ ‫َعبَا َد َ‬
‫آء‬‫ع َن اْلفَ ْحش َ‬ ‫بى َويَ ْن َهى َ‬ ‫َ‬ ‫ر‬
‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ْ‬ ‫ْتآء َذي ا‬
‫َو َإي َ‬
‫ظ ُك ْم لَعَلَّ ُك ْم تَذَ َّك ُر ْو َن‬‫َواْل ُم ْن َك َر َواْلبَ ْغي يَ َع ُ‬
‫هللا اْلعَ َظي َْم يَ ْذ ُك ْر ُك ْم َوا ْش ُك ُر ْوهُ‬‫َوا ْذ ُك ُروا َ‬
‫هللا أ َ ْكبَ ْر‬
‫لى َنعَ َم َه يَ َز ْد ُك ْم َولَ َذ ْك ُر َ‬‫ع َ‬ ‫َ‬

Anda mungkin juga menyukai