Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL

PENERAPAN METODE MULTI ATTRIBUTE UTILITY THEORY (MAUT)


UNTUK MENENTUKAN PRIORITAS PENERIMAAN
BANTUAN BENCANA ALAM
(STUDI KASUS BPBD BENGKULU TENGAH)

Oleh:

Rahmat Fikri Wahyudi


G1A018054

PROGRAM STUDI
INFORMATIKA FAKULTAS
TEKNIK UNIVERSITAS
BENGKULU

2022
1. Judul Skripsi
Penerapan Metode Multi Attribute Utility Theory (MAUT) Untuk
Menentukan Prioritas Penerimaan Bantuan Becana Alam (Studi Kasus
BPBD Bengkulu Tengah)

2. Bidang Ilmu
Bidang ilmu yang diterapkan dalam penelitian ini yaitu Sistem Pendukung
Keputusan.

3. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang secara geografis
terletak didaerah katulistiwa, antara benua Asia dan Benua Australia, serta
diantara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, dan berada pada pertemuan
tiga lempeng tektonik utama dunia yaitu lempeng Indo-Australia,
lempeng Eurasia dan lempeng Pasifik yang mengakibatkan Indonesia
sebagai wilayah teritorial yang sangat rawan terhadap bencana alam Pada
bagian Selatan dan timur Indonesia terdapat sabuk vulkanik (vulkanic arc)
yang memanjang dari Pulau Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi,
yang sisinya berupa pegunungan vulkanik tua dan dataran rendah yang
sebagian besar didominasi oleh rawa-rawa. Data menunjukkan bahwa
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat kegempaan
yang tinggi di dunia, lebih dari 10 kali lipat tingkat kegempaan di Amerika
Serikat (Bappenas, 2016: 1-2).
Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam, antara lain: berupa
banjir, tanah longsor, gempa bumi, tsunami, gunung meletus, kekeringan,
dan angin topan (Pasal 1 UU No. 24Tahun 2007). Dari hasil data Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada tahun 2022 menunjukan
bahwa di Indonesia telah terjadi bencana alam sebanyak terjadi 2326 kali.
Secara keseluruhan bencana tesebut menelan korban jiwa sebanyak 137
orang meninggal dan 2.699.909 penduduk yang menderita dan mengungsi.
Bencana alam merupakan peristiwa alam yang mengakibatkan dampak
besar bagi manusia. Korban dapat berupa perorangan, keluarga atau
kelompok masyarakat yang menderita baik secara fisik, mental, maupun
sosial ekonomi. Sebagai akibat dari terjadinya bencana, menyebabkan
mereka mengalami hambatan dalam melaksanakan tugas kehidupannya.
menurut lembaga legislatif pada bulan April 2007 mengesahkan dua
Undang-Undang, Undang-Undang Penanggulangan Bencana (UU No. 24
tahun 2007) dan Undang-Undang Penataan Ruang (UU No. 26 tahun
2007) yang merupakan revisi dari undang-undang sebelumnya, yaitu
Nomor 24 tahun 1992 yang menunjukkan, bahwa kebijakan penanganan
resiko bencana ditangani secara komprehensif dan dititik beratkan pada
upaya preventif, yaitu tidak hanya pada saat terjadinya bencana alam.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) adalah Lembaga
Pemerintah non-departemen yang melaksanakan tugas penanggulangan
bencana di daerah baik provinsi maupun Kabupaten / Kota dengan
berpedoman pada kebijakan yang ditetapkan oleh Badan Koordinasi
Nasional Penanggulangan Bencana. BPBD merupakan lembaga yang
menangani berbagai masalah penanggulangan bencana. Salah satu
kegiatannya yaitu penentuan prioritas penerimaan bantuan bagi para
korban yang terdampak bencana. Tantangan utama BPBD dalam
menjalankan program penerima bantuan bagi para korban yang terdampak
bencana adalah mengidentifikasi secara tepat sasaran yang akan menerima
bantuan tersebut. Seperti hal nya pada BPBD Bengkulu Tengah dalam
menentukan prioritas penerimaan bantuan bencana alam yang masih
menggunakan cara manual yaitu petugas BPBD Bengkulu Tengah
mendata masyarakat dengan mengisi formulir dalam bentuk kertas,
kemudia melakukan perhitungan skor secara manual. Data hasil seleksi
yang diperoleh dipindah ke dalam bentuk elektronik yaitu berupa file
dengan format excel. Tentunya ini akan memperlambat kinerja panitia
BPBD Bengkulu tengah dalam menyeleksi penerima bantuan bencana
alam karena membutuhkan waktu yang lebih lama. Untuk mengatasi hal
tersebut maka dibuatlah suatu sistem agar dapat terkomputerisasi dengan
menggunakan sistem pendukung keputusan prioritas penerimaan bantuan
bencana alam (studi kasus BPBD Bengkulu Tengah).
Menurut ( Turban, Aronson, & Liang, 2005; Tzeng & Huang,
2011) dalam (Suginam, Nasution, Lubis, & Mesran, 2018) Sistem
pendukung keputusan diperkenalkan pertama kali oleh Michael S.Scoott
Morton pada tahun 1970-an. Sistem pendukung keputusan adalah sistem
berbasis komputer yang mampu memecahkan masalah manajemen dalam
menghasilkan alternatif terbaik untuk mendukung keputusan yang diambil
oleh pengambil keputusan. Metode-metode dalam memutuskan yang
menjadi alternatif terbaik, seperti metode MOORA, SAW, TOPSIS,
MAUT, dan metode lainnya.
Menurut peneliti sebelumnya, Ramadiani Ramadiani dan Auliana
Rahmah pada tahun 2019, Sistem Pendukung Keputusan pemilihan tenaga
kesehatan teladan menggunakan metode MAUT. Hasil penelitiannya
metode MAUT dipilih karena tidak memiliki nilai cost dan benefit dalam
menentukan keputusan. Penelitian ini telah menghasilkan pertimbangan
untuk pemilihan tenaga kesehatan teladan dengan hasil akurasi sebesar
86,67%.
Pada penelitian yang dilakukan oleh M. Mustakim yang dalam
penelitiannya berhasil mengembangkan suatu sistem pendukung
keputusan untuk penentuan penerima bantuan keuangan bencana dengan
variabel perhitungan berdasarkan kategori kerusakan, kategori keluarga
dan jumlah anggota rumah tangga korban. Kesimpulan hasil luaran dari
penilitan ini ialah berupa rekomendasi nama para penerima bantuan
bencana
Menurut (Ningsih, Dedy , Anjar , Iin , & Solikhun, 2019) dalam
penelitian yang berjudul Penerapan Sistem Pendukung Keputusan Pada
Pemilihan Objek Wisata di Simalungun menyatakan bahwa, Metode
Multi-Attribute Utility Theory (MAUT) merupakan suatu metode
perbandingan kuantitatif yang biasanya mengkombinasikan pengukuran
atas biaya resiko dan keuntungan yang berbeda. Setiap kriteria yang ada
memiliki beberapa alternatif yang mampu memberikan solusi. Untuk
mencari alternatif yang mendekati dengan keinginan user maka untuk
mengidentifikasikan nya dilakukan perkalian terhadap skala prioritas yang
sudah ditentukan. Sehingga hasil yang terbaik dan paling mendekati dari
alternatif-alternatif tersebut yang akan diambil sebagai solusi
Berdasarkan pemaparan yang telah disampaikan, pada penelitian
ini membuat sistem pendukung keputusan dengan menerapkan metode
multi attribute utility theory (MAUT) untuk menentukan prioritas
penerimaan bantuan bencana alam (studi kasus BPBD Bengkulu Tengah).
Hasil dari sistem ini bertujuan untuk Merancang dan membangun aplikasi
sistem pendukung keputusan untuk membantu dalam proses prioritas
penerimaan bantuan bencana alam.

4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya
dapat dirumuskan permasalahan yaitu :
1. Bagaimana merancang dan membangun aplikasi sistem pendukung
keputusan dalam menentukan prioritas penerima bantuan bencana
alam dengan menerapkan metode Multi Attribute Utility Theory
(MAUT) pada Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Bengkulu Tengah ?

5. Batasan Masalah
Batasan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Sistem pendukung keputusan dibangun berbasis website
2. Sistem Pendukung Keputusan ini hanya mencakup lingkup kantor
BPBD Bengkulu Tengah.
3. Sistem Pendukung Keputusan menggunakan metode MAUT
4. Database menggunakan database MySQL
5. Data yang diolah dalam sistem ini menggunakan data korban bencana
alam di tahun 2022 dan juga data kriteria yang terdiri dari luas area,
jumlah korban luka ringan, jumlah korban luka berat, jumlah korban
meninggal , jenis kerusakan jumlah pengeluaran, status bangunan.
6. Kriteria yang digunakan sebagai dasar penelitian diperoleh dari
seorang pakar ibu Niusmi, S.H. selaku penanggung jawab bantuan
bencana alam di kantor badan penanggulangan bencana alam daerah
(BPBD) Bengkulu Tengah .
7. Alternatif yang dihasilkan sistem ini yaitu output berupa nama-nama
korban bencana berdasarkan perankingan dan dapat dicetak dalam
bentuk pdf.

6. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: Merancang dan
membangun aplikasi sistem pendukung keputusan untuk membantu
menentukan prioritas penerima bantuan bencana alam di di kantor badan
penanggulangan bencana alam daerah (BPBD) Bengkulu Tengah ..

7. Manfaat Penelitian
Manfaat dilakukannya penelitian ini ialah sebagai berikut:
1. Dapat membantu pihak kantor Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Bengkulu Tengah dalam mengambil keputusan untuk
menentukan prioritas penerima bantuan bencana alam dengan cara
terkomputerisasi dan lebih akurat.
2. Menghasilkan keputusan yang bersifat objektif.

Anda mungkin juga menyukai