Anda di halaman 1dari 3

NASKAH CERITA

NAMA : DAPITRIANI

PERWAKILAN : IGRA KAB. OGAN KOMERING ILIR

Di sebuah desa seorang anak yang sholeh dan berbakti kepada orang tuanya, anak
tersebut bernama Adi.

Pada suatu hari Adi disuruh ibu membeli 1 kilo gula di warung dan di dalam perjalanan Adi
memperhatikan uang yang diberikan ibu senilai 10.000,00- dan di sana Adi melihat ada
gambar seorang pahlawan namun Adi tidak mengenalinya.

Adi sangat penasaran siapakah pahlawan itu, ketika pulang ke rumah karena Adi langsung
bertanya kepada ibunya mengenai orang yang ada didalam uang tersebut

"Ibu-ibu siapa pahlawan yang ada di dalam uang tadi Bu ?"

kemudian ibu menjelaskan bahwa orang yang ada di dalam uang tersebut adalah seorang
pahlawan yang berasal dari Palembang Sumatera Selatan, mendengar itu Adi sangat bangga
karena di tanah kelahirannya terdapat seorang pahlawan yang gagah dan perkasa.

" wahh nama pahlawan itu siapa bu"

ibu pun menjelaskan bahwa

Nama pahlawan yang berasal dari Palembang tersebut bernama Sultan Mahmud Badaruddin
II atau lebih dikenal dengan Raden Hasan, ia dinobatkan sebagai Sultan di bawah naungan
kesultanan Palembang Darussalam.

Sejak kecil pahlawan itu sangat mudah bergaul dengan siapa saja, baik itu orang kaya,
miskin, tua, maupun muda. mendengar hal itu Adi pun berujar

"Wah pahlawan kita itu sangat baik hati dan ramah ya Bu"

Lalu ibu menjawab "iya dong maka seharusnya Adi juga harus begitu karena bukankah itu
juga anjuran dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, untuk berbuat baik kepada
siapapun"
Mendengar itu Adi semakin penasaran dengan cerita dari pahlawan yang berasal dari tanah
kelahirannya itu, lalu ibu pun menjelaskan kembali bahwa

"ketika menjadi Sultan dia memimpin perang melawan para penjajah dan berhasil mengusir
kekuasaan Belanda di Palembang.

Mendengar hal tersebut Adi semakin mencintai tanah kelahirannya.

Terus Adi bertanya mengenai perang.

"bu masih ada perang ya bu?, adi takut bu"

Kemudian ibu menjelaskan bahwa dahulu kala negara kita ini dijajah oleh para penjajah
Jepang dan Belanda. Pada saat itu anak-anak tidak boleh sekolah, harta, rumah, dan hasil
kebun kita dirampas oleh para penjajah.

Mendengar hal itu Adi sangat marah

Dengan berkata "Penjajah itu jahat sekali ya Bu, terus kita bisa melawan mereka tidak bu?"

Ibu pun menjawab tentu bisa dong, walaupun kita tidak memiliki senjata seperti mereka
namun negara kita ini negara kuat, rakyatnya kuat, walaupun dengan senjata sederhana kita
bisa mengalahkan mereka. dan senjata yang kita gunakan pada saat itu bernama "bambu
runcing"

Adi semakin bangga dengan negara ini hingga Adi berkata

"Adi mau jadi pahlawan lalu bertanya kepada ibu bagaimana cara menjadi pahlawan"

ibu pun menjawab "Adi bisa menjadi pahlawan walaupun tidak harus berperang Adi cukup
dengan melanjutkan cita-cita Adi berbuat baik kepada orang tua kepada, guru, dan
menyayangi teman dan yang terpenting tidak boleh malas belajar.

Dan Adi pun semakin semangat untuk terus belajar untuk mencapai cita-cita Adi namun

ibu pun menjelaskan bahwa ada yang tak kala penting dari itu yaitu mematuhi perintah Allah
dan menjauhi larangan Allah.
Karena selaku seorang muslim kita harus kuat, baik jasmani maupun rohani, tak lama dari ibu
bercerita bersama Adi

suara adzan pun terdengar

Allahu Akbar Allahu Akbar

ibu pun menyuruh adi untuk diam mendengarkan azan dan bergegas untuk melaksanakan
salat berjamaah

Selesai

Anda mungkin juga menyukai