BRL 1
BRL 1
No. Sub Kategori Uraian GBC Indonesia versi 1.2 Point Permen No.21 Tahun 2021 Point Kseimpulan
Bangunan Gedung di atas dan/atau di bawah tanah, air perbedaan kedua kriteria adalah jika
Memilih daerah pembangunan yang dilengkapi minimal dan/atau prasarana/sarana harus memenuhi ketentuan pada GBCI hanya disebutkan syarat
Pasal 1a
delapan dari 12 prasarana sarana kota.Memilih daerah A.9 peraturan perundangundangan: seperti akses jalan kelur, minimal sarana, namun pada permen
dan b
pembangunan dengan ketentuan KLB>3 rekayasa sirkulasi udara, sistem pemandangan ke luar, dijelaskan ketentuan seperti apa sarana
penggunaan air yang harus dilengkapi.
Menghindari pembangunan di
area greenfields dan
menghindari pembukaan lahan
Pengolahan Tapak
2 baru yang dapat mengurangi 2 6
Bangunan
lahan hijau dan memilih tapak
Revitalisasi lahan bernilai negatif. Catatan: Lahan yang
bangunan yang tepat untuk
bernilai negatif adalah lahan bernilai negatif secara ekonomi,
pemilihan lahan. Melakukan revitalisasi dan pembangunan di atas lahan yang
lingkungan, dan sosial karena kondisinya yang tercemar yang
bernilai
dapat digunakan kembali dengan terlebih dahulu dilakukan
Pasal 2 negatif dan tak terpakai karena bekas pembangunan atau b3
pembangunan atau rehabilitasi lahan. Antara lain lahan bekas
dampak negatif
Tempat Penampungan Sementara/Tempat Pemrosesan Akhir
pembangunan.
sampah, lahan bekas bangunan terbengkalai, lahan bekas
SPBU, lahan bekas kuburan
contoh peraturan yang mengatur fasilitas umum= Terdapat pada kriteria GBCI dijelaskan minimal
paling sedikit 10% luas fasilitas 7fasilitas umum dari 19 macam
kawasan yang diperuntukkan untuk sarana fasilitas yang ada , namun pada
perdagangan barang dan jasa oleh Usaha Permen setiap fasilitas umum
Terdapat minimal tujuh jenis fasilitas umum dalam jarak Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan dijabarkan lagi lebih luas menjadi satu
Pasal1 pencapaian jalan utama sejauh 1500 m dari tapak dari 19 B1-5 koperasi sesuai ketentuan peraturan sub topik,dan dijabarkan ketentuan
macam fasilitas umum perundang-undangan. ; Keberadaan dan kondisi fasilitas setiap fasilitas umum tersebut seperti
transit (halte), fasilitas pengisian baterai listrik Fasilitas umum adanya Pengisian
untuk kendaraan (charging station), fasilitas baterai listrik bagi pengguna
drinking fountain/potable water, dan/atau transportasi listrik harus dekat pada
Mendorong pembangunan di tempat parkir sepeda dalam kondisi baik lahan bangunan.
tempat yang telah memiliki
jaringan konektivitas dan
meningkatkan pencapaian
Aksesibilitas
3 penggunaan gedung sehingga 2 3
Komunitas
mempermudah masyarakat
dalam menjalankan kegiatan
sehari-hari dan menghindari
penggunaan kendaraan bermotor
Mendorong pembangunan di
tempat yang telah memiliki
jaringan konektivitas dan
meningkatkan pencapaian Membuka akses pejalan kaki selain ke jalan utama di luar
Aksesibilitas
3 penggunaan gedung sehingga tapak yang menghubungkannya dengan jalan sekunder 2 3
Komunitas persamaan kedua kriteria tersebut
mempermudah masyarakat Pasal2 dan/atau lahan milik orang lain sehingga tersedia akses ke
dalam menjalankan kegiatan minimal tiga fasilitas umum sejauh 300 m jarak pencapaian adalah mengaharuskan adanya
sehari-hari dan menghindari pejalan kaki. Memiliki fasilitas pedestrian yang terhubung atau pedestrian yang efektif terhubung ke
penggunaan kendaraan bermotor menghubungkan ke fasilitas publik, misal transportasi umum, fasilitas publik atau transportasi
jembatan penyebrangan, ruang publik, dan menuju umum, pada GBCI disyaratkan
Menyediakan fasilitas/akses yang aman, nyaman, dan bebas persil/kavling sekitarnya dengan batasan paling jauh 400 minimal dekat dengan 3 fasilitas
dari perpotongan dengan akses kendaraan bermotor untuk meter. umum dnegan jaral 300m sedangkan
Pasal3 menghubungkan secara langsung bangunan dengan Permen mewajibkan batasan paling
bangunan lain, di mana terdapat minimal tiga fasilitas jauh yaitu 400m
umum dan/atau dengan stasiun transportasi masal.
Adanya halte atau stasiun transportasi umum dalam Keberadaan dan kondisi fasilitas transit (halte) yang terdekat pada kriteria grenship lebih
jangkauan 300 m (walking distance) dari gerbang lokasi dengan kawasan dalam kondisi baik ; Mendorong menekankan aksesibilitas angkutan
Pasal 1a bangunan dengan tidak memperhitungkan panjang jembatan transportasi umum dan mengurangi kendaraan pribadi, seperti umum, sedangkan pada permen lebih
dan b penyeberangan dan ramp. Atau Menyediakan shuttle bus car pooling, feeder bus, dan halte/pemberhentian kendaraan dijabarkan mengenai teknis akses
Mendorong pengguna gedung untuk pengguna tetap gedung dengan jumlah unit minimum umum. menuju gedung, transportasi, dan
untuk menggunakan kendaraan untuk 10% pengguna tetap gedung pedestrian ke area sekitar.
4 Transportasi Umum 2 6
umum massal dan
mengurangi kendaraan pribadi. Menyediakan fasilitas jalur pedestrian di dalam area gedung
Memiliki fasilitas pedestrian yang terhubung atau
untuk menuju ke stasiun transportasi umum terdekat yang kedua kriteria mewajibkan pada lahan
menghubungkan ke fasilitas publik, misal transportasi umum,
aman dan nyaman dengan mempertimbangkan Peraturan tersebut memiliki akses yang nyaman
Pasal 2 jembatan penyebrangan, ruang publik, dan menuju
Menteri Pekerjaan Umum 30/PRT/M/2006 mengenai untuk menuju ke lokasi angkutan
persil/kavling sekitarnya dengan batasan paling jauh 400
Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan umum.
meter.
Gedung dan Lingkungan Lampiran 2B
Sub Kategori
Sub Kategori pada pada Permen
No Keterangan Greenship Point GBC Indonesia Point Permen No. 21 Tahun 2021 Kesimpulan
Greenship No. 21 Tahun
2021
Adanya upaya desain dan/atau penggunaan bahan Selubung bangunan memiliki nilai akumulasi Overall
1 bangunan, yang dapat mereduksi panas pada 1 Thermal Transfer Value (OTTV) dan Roof Thermal Pada kriteria greenship dijelaskan
seluruh atap (tidak termasuk skylight) Transfer Value (RTTV) paling tinggi 35 Watt/m2 mengenai syarat penggunaan bahan yang
Mengurangi panas digunakan untuk pencahayaan bangunan
rumah yang diterapkan berdasarkan bahan yang
2 Pencahayaan Alami yang diterima rumah P Selubung Banguna 9 ditentukan, sedangkan pada kriteria
dari Permen yang lebih diberikan persyaratan
selubung rumah rinci dimana pengaturan suhu selubung
Adanya upaya desain dan/atau penggunaan bahan Nilai perbandingan selubung bangunan transparan bangunan serta ratio selubung terhadap
2 bangunan, yang dapat mereduksi panas pada 2 dengan selubung bangunan masif atau Window to dinding.
seluruh atap (tidak termasuk skylight) Wall Ratio (WWR) kurang dari 30%
No. Sub Kategori Uraian Poin GBC Indonesia Poin Permen No.21 Tahun 2021 Kseimpulan
Memahami perhitungan
menggunakan worksheet Direncanakan meter air dipasang di setiap sistem keluaram
perhitungan air dari air tanah Pada GBCI dijelaskan lebih detail dari
Perhitungan Mengisi worksheet air standar GBCI yang telah
2 GBC Indonesia untuk P 4 permen untuk penggunaan teknologi
penggunaan air disediakan
mengetahui simulasi penghemat air
penggunaan air pada saat
tahap operasi gedungan air Terdapatnya perhitungan rencana penghematan konsumsi
air dalam bentuk neraca air
Konsumsi air bersih dengan jumlah tertinggi Penyediaan kolam resapan/ embung untuk limpasan air
80% dari sumber primer tanpa mengurangi hujan permukaan dengan kapasitas minimal 50% dari total
1 1
Meningkatkan penghematan jumlah kebutuhan per orang sesuai dengan SNI luasan lahan area konstruksi dan sesuai dengan dokumen
penggunaan air bersih yang 03-7065-2005 seperti pada tabel terlampir. perencanaan;
Pengurangan akan mengurangi beban
3
penggunaan air konsumsi air bersih dan
mengurangi keluaran air Setiap penurunan konsumsi air bersih dari Menyediakan lubang biopori sebagai sarana resapan air
limbah. sumber primer sebesar 5% sesuai dengan acuan hujan untuk limpasan air hujan yang tidak tertampung pada
7 7
pada tolok ukur 1 akan mendapatkan 1 nilai tangki penyimpanan air hujan dan sesuai dengan dokumen
dengan dengan nilai maksimum sebesar 7 nilai. perencanaan
Penggunaan fitur air yang sesuai dengan pada GBCI lebih menekankan air non
kapasitas buangan di bawah standar maksimum PDAM untuk menyiram tanaman dan
Mendorong upaya 2 kemampuan alat keluaran air sesuai dengan Paling sedikit 50% dari total pengadaan produk fixture untuk permen air PDAM hanya untuk
4 Fitur Air penghematan air dengan lampiran, sejumlah minimal 50% dari total 5 minum. Lebih menggunakan strategi
pemasangan fitur air efisiensi pengadaan produk fitur air untuk penyiraman tanaman dan permen
tinggi. menggunakan air sungai dan
sejenisnya.
Mendorong upaya untuk permen air PDAM hanya untuk
4 Fitur Air penghematan air dengan 5 minum. Lebih menggunakan strategi
pemasangan fitur air efisiensi untuk penyiraman tanaman dan permen
tinggi. menggunakan air sungai dan
sejenisnya.
Penggunaan fitur air yang sesuai dengan
kapasitas buangan di bawah standar maksimum
3 kemampuan alat keluaran air sesuai dengan Paling sedikit 75% dari total pengadaan produk fixture.
lampiran, sejumlah minimal 75% dari total
pengadaan produk fitur air .
No. Sub Kategori Uraian GBC Indonesia Point Permen No.21 Tahun 2021 Point Kesimpulan
1 Refrigeran Fundamental Mencegah pemakaian bahan 1 Tidak menggunakan chloro fluoro- 1 Ruangan dirancang tidak menggunakan alat Persamaan dari dua kriteria
dengan potensi merusak ozon MRC P carbon (CFC) sebagai refrigeran dan D.3 pendingin udara yang menggunakan tersebut adalah sama sama
yang tinggi halon sebagai bahan pemadam refrigeran. melarang penggunaan alat
kebakaran pendingin udara yang
P 5 menggunakan refrigeran, namun
ada perbedaan pada GBCI
menambahkan penggunaan halon
sebagai bahan pemadam
kebakaran
2 Penggunaan Gedung dan Menggunakan material bekas 1A Menggunakan kembali material bekas, 1 Rencana penggunaan material berbasis Pada kriteria GBCI lebih lengkap
Material bangunan lama dan/atau dari baik dari bangunan lama maupun limbah/produk samping sebagai agregat, karena dijelaskan bahwa
tempat lain untuk mengurangi MRC 1 tempat lain, berupa bahan struktur E.2 filler, substitusi semen, dan bahan finishing penggunaan material bekas paling
penggunaan bahan mentah yang utama, fasad, plafon, lantai, partisi, telah memenuhi ketentuan. tidak 10-20% dari total biaya
baru, sehingga dapat kusen, dan dinding, setara minimal 10% 1 material, sedangkan pada Permen
mengurangi limbah pada dari total biaya material. hanya menjelaskan material yang
pembuangan akhir serta dapat didaur ulang
memperpanjang usia pemakaian
suatu
bahan material. 1
1B Menggunakan kembali material bekas,
baik dari bangunan lama maupun
MRC 1 tempat lain, berupa bahan struktur
utama, fasad, plafon, lantai, partisi,
kusen, dan dinding, setara minimal 20% 2
dari total biaya material.
3 Material Ramah Lingkungan Mengurangi jejak ekologi dari 1 Menggunakan material yang memiliki 1 Rencana penggunaan kayu daur persamaan kedua kriteria tersebut
proses ekstraksi bahan mentah MRC sertifikat sistem manajemen lingkungan ulang/bambu/material terbarukan lainnya adalah dijelaskan bahwa
dan proses produksi material. 2 pada proses produksinya minimal paling sedikit 50% dari biaya komponen menggunakan material produksi
bernilai 30% dari total biaya material. E.2 plafon dan/atau dinding bangunan. ramah lingkungan dengan niali 2-
Sertifikat dinilai sah bila masih berlaku 1 1 50% dari total biaya material,
dalam rentang waktu proses pembelian Sedangkan perbedaan pada
dalam konstruksi berjalan. Permen di jelaskan bahwa
diharuskan menggunakan material
yang tidak mengandung bahan
2 Menggunakan material yang 2 Penutup atap direncanakan menggunakan beracun dan berbahaya (B3)
merupakan hasil proses daur ulang 1 material yang ramah lingkungan, yaitu tidak
MRC 2 minimal bernilai 5% dari total biaya mengandung bahan beracun dan berbahaya
material. E.2 (B3) antara lain asbes, dan/atau memiliki
3 Menggunakan material yang bahan ekolabel.
baku utamanya berasal dari sumber 1
MRC daya (SD) terbarukan dengan masa
1
2 panen jangka pendek (<10 tahun)
minimal bernilai 2% dari total biaya
material.
4 Penggunaan Refrigeran tanpa Menggunakan bahan yang tidak 1 Tidak menggunakan bahan perusak 1 Pada Bangunan Gedung yang direncanakan Pada kedua kriteria tersebut
ODP memiliki potensi merusak ozon. ozon pada seluruh sistem pendingin menggunakan alat pendingin: dijelaskan bahwa pelarangan
MRC 3 gedung D.3 penggunaan bahan perusak ozon
1.a Apabila ruangan harus menggunakan mesin
pada sistem pendingin gedung,
pendingin udara, dipilih mesin yang
3 namun pada permen dijelaskan
menggunakan refrigeran dengan nilai Ozone
2 lebih lengkap, yaitu apabila
Depletion Potential (ODP) sama dengan nol.
bangunan menggunakan pendingin
1.b Alat pendingin udara menggunakan udara maka diharuskan
refrigeran dengan nilai Global Warming menggunakan mesin yang
2 menggunakan refrigeran dengan
Potential (GWP) paling tinggi 700.
nilai Ozone Depletion Potential
5 Kayu Bersertifikat Menggunakan bahan baku kayu 1 Menggunakan bahan material kayu 1 Rencana penggunaan kayu memiliki Persamaan pada kedua kriteria
yang dapat MRC 4 yang bersertifikat legal sesuai dengan ketentuan legal tersebut adalah pada GBCI dan
dipertanggungjawabkan asal- Peraturan Pemerintah tentang asal kayu Permen, sama sama menelaskan
usulnya untuk melindungi (seperti faktur angkutan kayu D.3 bahwa diharuskan menggunakan
kelestarian hutan. olahan/FAKO, sertifikat perusahaan, 1 kayu bersertifikat dan sah terbebas
dan lain-lain) dan sah terbebas dari dari perdagangan kayu ilegal
perdagangan kayu ilegal sebesar 100% sebesar 100% biaya total material
biaya total material kayu. 2 kayu
7 Material Regional Mengurangi jejak karbon dari 1 Menggunakan material yang lokasi asal 1 Material beton menggunakan bahan baku Persamaan pada kedua kriteria
moda transportasi untuk bahan baku utama dan pabrikasinya yang berasal dari sumber lokal dengan jarak tersebut adalah sama sama
distribusi dan mendorong MRC berada di dalam radius 1.000 km dari E.2 paling jauh 1000 km atau berasal dari mengharuskan penggunaan
1 1
pertumbuhan ekonomi dalam 6 lokasi proyek minimal bernilai 50% sumber/pabrik terdekat dari lokasi proyek. material yang berasal dari sumber
negeri. dari total biaya material. lokal dengan jarak paling jauh
1000 km, namun pada GBCI
2 Menggunakan material yang lokasi asal 2 Material penutup dinding terdapat ketentuan menjelaskan lebih lengkap bahwa
bahan baku utama dan pabrikasinya harus berasal dari sumber lokal dengan jarak penggunaan material lokal
berada dalam wilayah Republik paling jauh 1000 km atau berasal dari minimal bernilai 50-80% dari total
1 1 biaya material tersebut
MRC 6 Indonesia bernilai minimal 80% dari E.2 sumber/pabrik terdekat dari lokasi proyek.
total biaya material.
Kesehatan
dan
Kenyamanan
dalam Ruang
No. Sub Kategori Uraian Poin GBC Indonesia versi 1.2 Permen No.21 Tahun 2021 Kesimpulan
Mengurangi tereksposnya
Memasang tanda “Dilarang Merokok di Seluruh Area
para pengguna gedung dan Ada peringatan dan rambu larangan merokok di seluruh
Gedung” dan tidak menyediakan bangunan/area khusus Persamaan kedua keriteria yaitu mewajibkan
Kendali Asap permukaan material interior bagian Bangunan Gedung. Apabila tersedia area merokok,
untuk merokok di dalam gedung. Apabila tersedia, untukmemeasang tanda "dilarang merkok" dan
3 Rokok di dari lingkungan yang 2 maka disiapkan terpisah dari Bangunan Gedung. Menyediakan
bangunan/area merokok di luar gedung, minimal berada menyediakan area untuk meroko dengan jarak
Lingkungan tercemar asap rokok sehingga fasilitas area merokok (jarak ± 5 m) di luar area kerja dan di
pada jarak 5 m dari pintu masuk, outdoor air intake, dan 5m dariluar area kerja.
kesehatan pengguna gedung luar jam kerja ;
bukaan jendela.
dapat terpelihara.
Mengurangi kelelahan mata pada GBCI lebih unggul daripada Permen karena
dengan memberikan Mengurangi kelelahan mata dengan memberikan pada GBCI mengatur tentang view pemandangan
Pemandangan
5 pemandangan jarak jauh dan 1 pemandangan jarak jauh dan menyediakan koneksi visual (-) ke luar gedung, namun pada Permen belum
keluar Gedung
menyediakan koneksi visual ke luar gedung. dijelaskan terkait tata letak view pemandangan
ke luar gedung. dari dalam ruang.
Mencegah terjadinya pada GBCI dijelaskan mengenai pengaturan
gangguan visual akibat Menggunakan lampu dengan iluminansi (tingkat iluminasi lampu yang baik untuk kesehatan mata
Kenyamanan
6 tingkat pencahayaan yang 1 pencahayaan) ruangan sesuai dengan SNI 03-6197-2011 (-) pengguna gedung, namun pada Permen 2021
Visual
tidak sesuai dengan daya tentang Konservasi Energi pada Sistem Pencahayaan. belum dibahas terkait tingkat pencahayaan
akomodasi mata. lampu.
Tingkat kebisingan pada 90% dari nett lettable area berdasarkan kriteri GBCI dan Permen 2021 lebih
Menjaga tingkat kebisingan (NLA) tidak lebih dari atau sesuai dengan SNI 03-6386- unggul GBCi karena sudah mengatur tentang
Tingkat
8 di dalam ruangan pada 1 2000 tentang Spesifikasi Tingkat Bunyi dan Waktu (-) kebisingan dalam ruangan seperti tingkat
Kebisingan
tingkat yang optimal Dengung dalam Bangunan Gedung dan Perumahan kebisingan yaitu 90%nett lettable, sedangkan
(kriteria desain yang direkomendasikan). pada Permen belum disyaratkan sama sekali.
Manajemen Lingkungan Bangunan
No Sub Kategori Uraian GBC Indonesia Permen No.21 Tahun 2021 Kesimpulan
1 Melibatkan minimal seorang tenaga ahli yang memiliki 1 Pada kriteria greenship yang
kompetensi dalam pembangunan rumah mulai dari tahapan diberikan kriteria-kriteria
Desain dan perencanaan (desain) sampai selesainya tahapan konstruksi beberapa kriteria manajemen
Konstruksi (termasuk aktivitas fit out) kualitas lingkungan untuk
Menjaga kualitas lingkungan
Berkelanjutan memenuhi standar konstrusksi
1 dan daya dukung lingkungan
(Sustainable serta kesehatan penghuni gedung.
akibat pembangunan rumah Adanya sistem kesehatan dan keselamatan baik untuk
Design and 2 2 Sedangkan pada Permen tidak
pekerja maupun penghuni rumah selama masa konstruksi
Construction) diberikan kriteria khusus dalam
berlangsung.
manajemen kualitas kontruksi
lingkungan yang diberikan.
3 3
Adanya sistem manajemen lingkungan di dalam lahan
selama masa konstruksi berlangsung
Panduan Memberikan informasi 1 Adanya panduan tertulis sederhana yang berisi informasi 1
Bangunan operasional rumah dan dasar dan panduan teknis rumah dan lingkungan.
2
Rumah (Home lingkungannya untuk
Guideline) penghuni rumah
2 Adanya dokumen As Built Drawing dan spesifikasi teknis 2
rumah.
Meningkatkan perilaku
Aktivitas ramah lingkungan dan
Ramah terciptanya suatu komunikasi Mengikuti aktifitas di sekitar kawasan rumah sebagai
3 Lingkungan yang dapat mendukung 1 upaya untuk meningkatkan kepedulian lingkungan dan 1
(Green penerapan green home, baik menjaga keberlanjutan kawasan sekitar rumah.
Activity) di dalam dan di luar
lingkungan rumah
No Sub Kategori Uraian GBC Indonesia Permen No.21 Tahun 2021 Kesimpulan
Mengarahkan langkah-
pada kriteria greenship di jelaskan
langkah desain suatu green Melibatkan minimal seorang tenaga ahli yang sudah
GP Sebagai bagaimana cara meningkatkan
building sejak tahap awal bersertifikat GREENSHIP Professional (GP), yang
2 Anggota Tim 1 1 kepedulian terhadap lingkungan
sehingga memudahkan bertugas untuk memandu proyek hingga mendapatkan
Proyek) namun sebaliknya pada permen
tercapainya suatu desain sertifikat GREENSHIP
tidak di jelaskan sama sekali
yang memenuhi rating
Melengkapi database Memberi pernyataan bahwa pemilik gedung akan pada kriteria greenship informasi
Penyerahan implementasi green building menyerahkan data 2 operasional diberikan kriteria
6 Data Green di Indonesia untuk implementasi green building dari bangunannya dalam tertentu sebagai syarat sedangkan
Building mempertajam standar-standar 2 waktu 12 bulan 2 pada permen tidak.
dan bahan penelitian. setelah tanggal sertifikasi kepada GBC Indonesia dan suatu
pusat data
energi Indonesia yang akan ditentukan kemudian
Memiliki surat perjanjian dengan penyewa gedung (tenant) Pada kriteria greenship yang
untuk gedung yang disewakan atau POS untuk gedung diberikan kriteria-kriteria
yang digunakan sendiri, yang terdiri atas: beberapa kriteria manajemen
Kesepakatan
a. Penggunaan kayu yang bersertifikat untuk material fit- kualitas lingkungan untuk
Dalam Mengimplementasikan
out memenuhi standar konstrusksi
7 Melakukan prinsip green building saat fit 1 1
b. Pelaksanaan pelatihan yang akan dilakukan oleh serta kesehatan penghuni gedung.
Aktivitas Fit out gedung.
manajemen gedung Sedangkan pada Permen tidak
Out
c. Pelaksanaan manajemen indoor air quality (IAQ) setelah diberikan kriteria khusus dalam
konstruksi fit-out. Implementasi dalam bentuk Perjanjian manajemen kualitas kontruksi
Sewa (lease agreement) atau POS. lingkungan yang diberikan.
Memiliki surat perjanjian dengan penyewa gedung (tenant) Pada kriteria greenship yang
Memberi pernyataan bahwa pemilik gedung akan
untuk gedung yang disewakan atau POS untuk gedung diberikan kriteria-kriteria
mengadakan survei suhu dan kelembaban paling lambat 12
yang digunakan sendiri, yang terdiri atas: beberapa kriteria manajemen
Kesepakatan bulan setelah tanggal sertifikasi dan menyerahkan laporan
a. Penggunaan kayu yang bersertifikat untuk material fit- kualitas lingkungan untuk
Dalam Mengimplementasikan hasil survei paling lambat 15 bulan setelah tanggal sertifikasi
out memenuhi standar konstrusksi
8 Melakukan prinsip green building saat fit 1 1 kepada GBC Indonesia.
b. Pelaksanaan pelatihan yang akan dilakukan oleh serta kesehatan penghuni gedung.
Aktivitas Fit out gedung. Catatan: Apabila hasilnya lebih dari 20% responden
manajemen gedung Sedangkan pada Permen tidak
Out menyatakan ketidaknyamanannya, maka pemilik gedung
c. Pelaksanaan manajemen indoor air quality (IAQ) setelah diberikan kriteria khusus dalam
setuju untuk melakukan perbaikan selambat-lambatnya 6
konstruksi fit-out. Implementasi dalam bentuk Perjanjian manajemen kualitas kontruksi
bulan setelah pelaporan hasil survei.
Sewa (lease agreement) atau POS. lingkungan yang diberikan.